Kisah nyata tentang peperangan rohani, pengalaman supernatural
berkunjung ke Sorga dan Neraka dari sebuah gereja lokal di Korea Selatan ketika
mereka sedang melakukan doa syafaat rally selama 30 hari. Artikel ini
diterjemakan dari buku Baptize By Blazing Fire, yang ditulis oleh Pendeta Kim
Young-Doo (aslinya berbahasa Korea).
Komentar seorang pendeta yang telah membaca kelima buku-seri Baptize by Blazing Fire.
Komentar seorang pendeta yang telah membaca kelima buku-seri Baptize by Blazing Fire.
Mengkonfirmasikan Kesaksian Pastor Michael Park, AMI Misi
Gereja Amerika Serikat, (714) 537-3397, Email: amisbuso ([@]) sbcglobal.net
Sebagai seorang pastor, saya telah membaca banyak buku tentang peperangan rohani. Saya menggunakan ini untuk berkhotbah, untuk mengajar dan berlaku untuk kehidupan sehari-hari saya dan pada perjalanan misi di berbagai negara.Ketika saya pertama kali mendengar tentang buku Baptisan oleh nyala api, saya pikir itu akan hanya salah satu dari buku 'mereka' dengan judul yang berbeda. Namun, setelah membaca buku ini saya menyadari konsep lama saya peperangan rohani benar-benar salah dan bahwa saya memiliki penutup mata di atas mata rohani saya.
Saya telah membaca semua lima buku Pastor Kim Baptisan oleh Blazing Api Seri. Ada banyak buku peperangan rohani yang banyak dijual di toko-toko buku Kristen di seluruh dunia. Sebagian besar penulis mengandalkan pengalaman mereka sendiri sambil menerapkan teori alkitabiah. Hal ini tepat untuk menggunakan prinsip-prinsip alkitabiah untuk melawan roh-roh jahat dan kekuatan-kekuatan gelap jahat.Namun, Baptisan oleh nyala api yang berbeda. Tuhan Yesus menampakkan diri kepada gereja ini kecil pribadi dan membuka mata rohani dari setiap anggota gereja.
Ketika mata rohani mereka terbuka, mereka bisa melihat Yesus dan setan. Tuhan mengajarkan mereka bagaimana untuk memerangi dan melawan iblis dan roh jahat sementara bisa benar-benar melihat mereka. Ini sangat menarik untuk mengetahui bagaimana mudahnya untuk melawan iblis setelah mata rohani Anda dibuka.Ada begitu banyak roh-roh jahat di sekitar menyebabkan berpikir penyakit, kejahatan, kehancuran keluarga, divisi gereja, dan banyak lagi. Bacaan saya mendorong saya untuk mengunjungi Gereja Tuhan di Korea, yang saya bisa lakukan baru-baru ini.Aku menerima sambutan hangat dari Pastor Kim, Yong-Doo dan jemaatnya. Keraguan saya tentang hal-hal yang tertulis di dalam kitab menguap seperti uap seperti yang saya berbicara dengan Pendeta Kim, orang lain yang mengunjungi, dan orang-orang muda di sana. Yang membuatku heran adalah bahwa gereja dikemas dengan prajurit doa mulai pukul 9:30 sampai 5:00 pagi. setiap hari, 365 hari setahun. Mereka terlibat dalam doa syafaat. Setiap malam ada ibadah yang kuat, tari spiritual, khotbah, yang impartasi urapan api, dan banyak doa.
Saya telah menyaksikan bahwa Pendeta Kim dibawa ke neraka oleh Tuhan pada dini hari setiap hari. Tuhan Yesus ingin dia mengalami penderitaan dan siksaan neraka karena Tuhan ingin dia untuk memberitahu dunia bahwa neraka adalah nyata. Dia juga dibawa ke Surga berkali-kali. Tuhan sedih gereja-gereja yang saat ini tidak percaya di neraka atau, paling banter, mengambil ringan. Buku ini luar biasa adalah yang harus dibaca untuk semua orang Kristen. Membaptis dengan Api menyala-nyala akan mendorong Anda untuk mengatasi peperangan rohani serta memberikan rasa pendahuluan indah Surga. Gereja saya bermaksud untuk menerjemahkan seri Pendeta Kim buku-buku ke dalam bahasa Inggris. Hal ini akan menguntungkan banyak orang Kristen di Dunia dan memberi mereka kesempatan untuk menerjemahkan mereka ke dalam bahasa mereka sendiri.
Sebagai seorang pastor, saya telah membaca banyak buku tentang peperangan rohani. Saya menggunakan ini untuk berkhotbah, untuk mengajar dan berlaku untuk kehidupan sehari-hari saya dan pada perjalanan misi di berbagai negara.Ketika saya pertama kali mendengar tentang buku Baptisan oleh nyala api, saya pikir itu akan hanya salah satu dari buku 'mereka' dengan judul yang berbeda. Namun, setelah membaca buku ini saya menyadari konsep lama saya peperangan rohani benar-benar salah dan bahwa saya memiliki penutup mata di atas mata rohani saya.
Saya telah membaca semua lima buku Pastor Kim Baptisan oleh Blazing Api Seri. Ada banyak buku peperangan rohani yang banyak dijual di toko-toko buku Kristen di seluruh dunia. Sebagian besar penulis mengandalkan pengalaman mereka sendiri sambil menerapkan teori alkitabiah. Hal ini tepat untuk menggunakan prinsip-prinsip alkitabiah untuk melawan roh-roh jahat dan kekuatan-kekuatan gelap jahat.Namun, Baptisan oleh nyala api yang berbeda. Tuhan Yesus menampakkan diri kepada gereja ini kecil pribadi dan membuka mata rohani dari setiap anggota gereja.
Ketika mata rohani mereka terbuka, mereka bisa melihat Yesus dan setan. Tuhan mengajarkan mereka bagaimana untuk memerangi dan melawan iblis dan roh jahat sementara bisa benar-benar melihat mereka. Ini sangat menarik untuk mengetahui bagaimana mudahnya untuk melawan iblis setelah mata rohani Anda dibuka.Ada begitu banyak roh-roh jahat di sekitar menyebabkan berpikir penyakit, kejahatan, kehancuran keluarga, divisi gereja, dan banyak lagi. Bacaan saya mendorong saya untuk mengunjungi Gereja Tuhan di Korea, yang saya bisa lakukan baru-baru ini.Aku menerima sambutan hangat dari Pastor Kim, Yong-Doo dan jemaatnya. Keraguan saya tentang hal-hal yang tertulis di dalam kitab menguap seperti uap seperti yang saya berbicara dengan Pendeta Kim, orang lain yang mengunjungi, dan orang-orang muda di sana. Yang membuatku heran adalah bahwa gereja dikemas dengan prajurit doa mulai pukul 9:30 sampai 5:00 pagi. setiap hari, 365 hari setahun. Mereka terlibat dalam doa syafaat. Setiap malam ada ibadah yang kuat, tari spiritual, khotbah, yang impartasi urapan api, dan banyak doa.
Saya telah menyaksikan bahwa Pendeta Kim dibawa ke neraka oleh Tuhan pada dini hari setiap hari. Tuhan Yesus ingin dia mengalami penderitaan dan siksaan neraka karena Tuhan ingin dia untuk memberitahu dunia bahwa neraka adalah nyata. Dia juga dibawa ke Surga berkali-kali. Tuhan sedih gereja-gereja yang saat ini tidak percaya di neraka atau, paling banter, mengambil ringan. Buku ini luar biasa adalah yang harus dibaca untuk semua orang Kristen. Membaptis dengan Api menyala-nyala akan mendorong Anda untuk mengatasi peperangan rohani serta memberikan rasa pendahuluan indah Surga. Gereja saya bermaksud untuk menerjemahkan seri Pendeta Kim buku-buku ke dalam bahasa Inggris. Hal ini akan menguntungkan banyak orang Kristen di Dunia dan memberi mereka kesempatan untuk menerjemahkan mereka ke dalam bahasa mereka sendiri.
Selamat membaca !!!
Dalam kurun waktu 30 hari dengan doa semalam suntuk terus
menerus di Gereja Tuhan (The Lord’s Church) di Korea Selatan, pendeta Yong Doo
Kim dan jemaatnya mengalami kebangkitan rohani yang mengubah hidup mereka
secara total. Dengan mengangkat tangan mereka dan berdoa semalam suntuk, mata
rohani jemaat ini dibukakan dan pada saat yang sama mereka mengalami kesembuhan
ilahi, pengelihatan, peperangan rohani yang dahsyat, dan pertemuan dengan Tuhan
Yesus Kristus secara langsung yang mengubah hidup mereka. Setelah mata rohani
mereka di bukakan, mereka bisa melihat peperangan rohani yang terjadi selama
mereka berdoa. Mereka di perlihatkan bagaimana taktik iblis yang berusaha
menganggu, menakuti, dan menipu jemaat Tuhan selama mereka
berdoa. Selama peperangan rohani dengan iblis, iblis bermanifestasi
dengan memakai rupa/wujud naga, raja setan, malaikat-malaikat palsu, yesus yang
palsu, iblis yang meminta simpati, roh setan yang menyamar sebagai
wanita-wanita cantik dan sebagainya. Mereka ini juga di angkat ke Surga dan
neraka berkali-kali oleh Tuhan Yesus. Di seri ini ada total 5 buku, tapi
ini hanyalah rangkuman dari buku pertama.
Dari Tuhan
Yesus kepada pendeta Kim:
“Dari
sekarang, pengalaman apapun yang kamu dan jemaatmu alami, kamu harus mencatat
apa yang kamu lihat dan dengar secara akurat. Melalui peristiwa ini, Aku
ingin agar semua gereja-gereja di Korea dan seluruh dunia untuk
bangun. Oleh karena tujuan inilah, kamu di lahirkan di dunia. Pada
saat sekarang ini, gereja-gereja di Korea dan kehidupan jemaat luar dan dalam
sangat bertentangan dengan apa yang Aku rencanakan dalam hidup mereka.
Pempimpin-pemimpin dan jemaat-jemaat gereja menyembah Aku hanya sebagai formalitas
belaka dan hanya mengetahui Aku hanya sebatas teori tertulis"
Pendeta Kim:
Jemaat kami
percaya dalam kuasa di dalam bahasa Roh, jadi kami bisa berdoa dengan lebih
lama, lebih sungguh-sungguh, dan lebih dalam. Berdoa di dalam Roh juga membuat
kami lebih berkonsentrasi dan dari situ keluarlah kemampuan2 yang membuka mata
rohani kami. Proses untuk membuka mata rohani kami bukan saja melelahkan, tapi
juga harus melewati banyak rintangan. Maka dari itu, jika kamu secara ceroboh
berdoa atau kurang persiapan, kamu akan membayar harga yang hilang. Sekarang
kami juga di persiapkan untuk melawan serangan iblis dengan pujian, mengisi
hati kami dengan Firman Tuhan, dan mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Anak buah
setan datang sendirian. Ketika satu gagal, dua setan akan datang, kemudian
mereka akan menyerang secara berkelompok/keroyokan dengan 10, 30, 50, 100,
bahkan jumlah yang lebih dari itu. Kelompok ini secara berulang kali menyebar
dan bergabung kembali untuk menyerang tergantung situasi pada saat itu.
Kemudian, ketika satu roh jahat di usir dengan doa, roh jahat tersebut bergerak
ke sasaran lain dengan menggoda, menusuk, mencobai, dan kadang-kadang dengan
bisikan-bisikan dengan suara yang manis. Ketika identitas mereka akhirnya
terbuka/terkuak, mereka langsung kabur. Antek-antek setan muncul kepada kami di
dalam bentuk yang berbeda-beda. Kadang-kadang mereka datang dan menggoda kami
dengan menyerupai seoarang bintang lawak, seorang anak kecil yang lugu, yesus
yang palsu atau menyamar sebagai malaikat terang (2 Korintus 11:14).
Bahkan mereka sempat membuat kami bingung dengan menyamar sempurna sebagai anak
perempuan kami. Kami melawan mereka dan menang, tapi juga pernah mengalami
kekalahan melawan roh-roh jahat. Ketika kami kalah, daging kami mengalami sakit
yang luar biasa. Sakitnya sangat luar biasa dan kami sempat terguling di
tanah beberapa kali. Ketika kami mengalami ketakutan untuk mengatasi banyak
sekali setan-setan, Tuhan mengerahkan malaikat Michael dan malaikat-malaikat
lainnya untuk membantu kami. Tuhan kami meyankinkan kami bahwa kami tidak
sendirian ketika kami memanggil malaikat-malaikat Tuhan untuk membantu kami
setelah kita jatuh terlelah dan kecapaian setelah peperangan rohani tersebut.
Yesus
mengingatkan kepada kami untuk memperlengkapi diri kami dengan doa setiap hari
(Markus 9:29). Sangatlah penting untuk mempunyai doa yang teratur. Yesus
juga menjelaskan mengenai pentingnya berdoa dengan persetujuan dengan dua atau
tiga saksi (Matius 18:19). Roh-roh jahat tidak meninggalkan secara kami secara
baik-baik, tetapi mereka meninggalkan berkas-berkas luka dan penderitaan berlanjut
terus.
Motto/slogan
kami selama tahun 2005 adalah “Kebangkitan Rohani Melalui Doa” dan kami mulai
berdoa rally/marathon semenjak 2 Januari. Doa rally ini berjalan selama 30
hari. Pada saat itu ada total 10 anggota yang ikut dalam doa rally ini. Pada
hari pertama, setelah kebaktian hari minggu sore, kami mengadakan persekutuan
doa. Pada hari kedua (3 Januari), kami mengalami kehadiran Roh Kudus yang luar
biasa. Kesatuan doa di antara jemaat dan juga doa pribadi meledak luar biasa
berjalan sampai jam 7:30 pagi di ke-esokan harinya. Setelah persekutuan doa
selesai, kami berkumpul di dalam lingkaran untuk mendengar kesaksian dan
pengalaman bertemu dengan Yesus. Waktu persekutuan doa kami menjadi tambah
lama. Persekutuan doa kami hari rabu mulai jam 7:30 malam tapi hapir selesai
jam 8 pagi hari berikutnya. Hari Kamis mulai jam 9:00 malam dan selesai Jumat
jam 10 pagi.
Secara
total, Tuhan mengubah pemikiran kami. Semakin banyak kami berdoa, Tuhan makin
banyak mengubah kami dengan hal-hal yang luar biasa. Meskipun persekutuan doa
kami melewati waktu malam, tidak ada yang komplain (bersungut-sungut). Malahan,
mereka makin lapar dengan makanan rohani. Tuhan Yesus datang mengunjungi kami
sewaktu kami berdoa. Kami melihat Tuhan Yesus melalui mata rohani kami, tetapi
pada saat-saat tertentu, kami melihat Dia secara jelas dengan mata jasmani
kami.
Seperti
anak-anak kecil yang mengalami Yesus, kami di bebaskan dari ketidakpatuhan dan
di ubah menjadi hamba-hamba yang taat dan setia kepadaNya. Dua anggota dari kami,
menangis dengan berlutut dan meminta pengampunan karena banyak kali mereka kali
bersikap salah kepada saya (pendeta Yong Doo Kim). Di dalam cuaca dingin
(temperatur di bawah nol), mereka pergi keluar untuk mengabarkan injil di kala
mereka harus menghangatkan telapak tangan mereka dengan uap mulut mereka. Mereka
keluar jam 4 sore dan kembali sampai jam 8:30 malam dengan tangan dan kaki yang
beku. Mereka tahu bahwa mereka harus disiplin karena merka melihat harta mereka
di simpan di Surga. Seorang anak kecil berumur 5 tahun yang bernama Meena,
berdoa di dalam Roh dengan kedua tangan terangkat selama 2 – 3 jam. Jemaat kami
mengalami karunia-karunia Roh dalam bernubuat, membedakan Roh, berbicara dalam
bahasa Roh, pengetahuan, hikmat, dan iman dari Surga.
Tidak ada
isi yang di salahgunakan di dalam buku ini, hanya pengalaman-pengalaman pribadi
dari anggota-anggota yang ikut serta dalam doa rally.
Anggota-anggota
yang berdoa adalah: Pastor Kim, [Kang, Hyun-ja] [Kim,
Joseph] [Kim, Joo-Eun] [Sister Baek, Bong-Nyo] [Lee,
Haak-Sung] [Lee, Yoo-Kyung] [Meena] [Oh,
Jong-Suk] [Deaconess Shin, Sung-Kyung] [Oh, Jung-Min]
==== Hari
ke 1 ====
<Tidak di
terjemahkan dari bahasa korea ke bahasa english di internet.>
==== Hari
ke 2 ====
Pastor Kim:
Dengan
intervensi dari Roh Kudus secara khusus, kami berasa seperti di dalam api
ketika kami berdoa. Walaupun persekutuan doa selesai jam 7 pagi di keesokan
harinya, kami merasa tidak cukup.
Lee,
Yoo-Kyung:
Saya sangat
rindu dan dengan sepenuh kekuatan saya memanggil Tuhan, “Yesus, Yesus, aku
cinta kepadaMu. Tolonglah agar saya bisa melihat Engkau. Tunjukkanlah diriMu
kepadaku.” Saya berteriak dan berdoa secara sungguh-sungguh di dalam bahasa
Roh. Setelah satu jam, tiba-tiba sebuah cahaya yang sangat terang muncul dan
seseorang berdiri di dalam cahaya tersebut. Saya membuka mata saya dan kaget
tetapi saya tidak melihat sesuatu. Ketika saya menutup mata saya, saya bisa
melihat secara jelas, jadi saya tetap menutup mata saya. Yesus berdiri di depan
saya memakai jubah yang sangat terang “Yoo-Kyung, Aku mengasihimu.”Yesus
mengatakan hal ini kemudian makin mendekat kepada saya dan duduk di depan saya.
Saya rasa saya tidak pernah melihat seorang-pun yang rupawan selain
Yesus. Rambut Yesus bewarna emas dan Dia mempunyai mata yang besar dan
indah. Yesus dengan lembut mengelus rambut saya dan berkata “Yoo-Kyung,
Aku mengasihimu.” Saya mulai menangis dan hati saya hancur. Lanjut Tuhan Yesus
berkata, “Aku ingin menunjukkan Surga kepadamu.” Seketika, kami dalam
perjalanan ke Surga dan ada sebuah cahaya yang sangat terang sampai saya tidak
bisa membuka mata saya. Saya pikir, “Ini pasti Surga.” Ketika kami sampai di
Surga, malaikat bersayap yang jumlahnya tidak bisa di hitung menyambut kami dan
Yesus memperkenalkan saya ke banyak malaikat. Kemudian Yesus
bertanya kepada saya, “Yoo-Kyung, apakah kamu senang mengunjungi Surga?” “Ya
Yesus, sangat, sangat senang.” Kemudian Yesus berkata, “Berdoalah secara
sungguh-sungguh, patuhlah kepada pendeta Kim, dan ikutilah ibadah-ibadah gereja
dan Aku akan membawa kamu ke Surga lebih banyak lagi. Setialah melakukan apa
yang Aku katakan.”
Setelah
persekutuan doa selesai, saya membagikan kesaksian saya bertemu dengan Yesus
dan mengunjungi Surga.
Baek,
Bong-Nyo:
Setiap dari
kami berdoa dan berlutut dengan beralaskan tatakan yang empuk. Di sebelah
saya, istri dari pendeta Kim menari dengan di penuhi oleh Roh Kudus. Tarian
istri dari pendeta Kim sangat lancar, seperti air mengalir. Wajahnya bersinar
dan menari secara indah sebagaiman Roh Kudus memimpin dia. Saya melanjutkan
berdoa di dalam bahasa Roh. Tiba-tiba, cahaya bewarna emas yang terang
benderang datang dan Yesus berdiri memakai jubah putih yang berkilau-kilaukan.
“Bong Nyo, Aku mengasihimu.” Saya tidak bisa mejelaskan sukacita dengan
kata-kata ketika bertemu dengan Tuhan. Saya menanyakan banyak pertanyaan
kepadaNya dan Yesus menjawab semuanya.
Lee,
Haak-Sung:
Saya
berkonsentasi dalam bahasa Roh dan tanpa sepengetahuan saya, doa saya di penuhi
dengan kuasa dan suara saya semakin keras. Tubuh saya menjadi panas seperti di
penuhi api dan saya harus mencopot lapisan pakaian bagian luar. Kemudian, baju
saya mulai basah di penuhi keringat. Seumur hidup saya, saya tidak pernah
mengalami api Roh Kudus turun ke atas saya seperti saat ini. Saya sangat
bersuka cita dan senang untuk berdoa. Jadi, saya berdoa dengan berlutut
sampai kaki saya menjadi mati rasa.
Istri
pendeta, Kang, Hyun-Ja:
Saya sudah
tidak lama meluangkan waktu untuk berdoa secara cukup, sehingga saya merasakan
keinginan penuh untuk berdoa. Ketika berdoa dan jikalau situasi sekitar kami di
lain dari biasanya secara roh, Tuhan menangani pendeta dan setiap anggota
dengan penuh kuasa. Saya ingin sekali menerima tarian yang di penuhi Roh Kudus
seperti yang di alami oleh Ibu Choo Thomas. Kemudian, untuk pertama
kalinya, saya bisa menari tarian Roh Kudus tanpa malu-malu. Untuk seketika,
saya menyembunyikan karunia ini tetapi saya tidak bisa lagi menyembunyikannya
karena pimpinan dari Roh Kudus. Tubuh saya di penuhi oleh api sebagaimana
tangan-tangan saya bergerak secara bebas sesuai dengan musik.
==== Hari
ke 3 ====
<Tidak di
terjemahkan dari bahasa korea ke bahasa english di internet.
http://www.spiritlessons.com/Documents/Babtize_by_Blazing_Fire/index.htm >
==== Hari
ke 4 ====
Lee,
Yoo-Kyung:
Ketika saya
berdoa dengan sepenuh kekuatan saya, tiba-tiba saya melihat setan
yang kelihatannya seperti muncul dari film. Menggunakan jubah yang putih dan
rambut yang panjang, setan tersebut datang ke arah saya sambil menari dan
berbicara dengan suara yang menakutkan, “Hahahahhaa hehehehe.” Saya tidak bisa
bergerak dan di penuhi rasa takut. “Kamu iblis jahat dan terkutuk. Aku
perintahkan kamu pergi dari saya di dalam nama Yesus.” Tetapi iblis
tersebut semakin mendekat ke arah saya dan sambil menangis, “Hehehehe…kenapa
saya harus pergi? Saya disini bukan saja untuk mencegah kamu berdoa tapi saya
juga akan membuat kamu sakit”. Kemudian pendeta Kim menaruh tangannya di atas
kepala saya dan berdoa, dan berteriak, “Kamu setan yang kotor. Aku perintahkan
kamu di dalam nama Yesus Kristus untuk pergi.” Seketika setan itu kabur.
Kemudian Pendeta Kim mengatakan kepada semua anggota,”Kita harus yakin ketika
berdoa.”
Saya
melanjutkan berdoa dan berteriak, “Yesus tolong saya. Tolong saya” saya
memanggil Yesus untuk sementara waktu dan kemudian Yesus muncul di di dalam
sinar yang terang. Dia berkata kepada saya “Yoo-Kyung, jangan khawatir. Saya
akan melindungi kamu. Setan apapun yang berusaha menyerang kamu, jangan takut
dan jangan khawatir. Panggil Saya dengan segenap kekuatanmu dan Aku akan datang
dan menghalau setan-setan pergi. Jadi jangan khawatir dan jadilah kuat.”
==== Hari
ke 5 ====
Catatan
penulis: Pesta perkawinan antara Baek, Bong-Nyo dan Yesus melambangkan hubungan
antara Juruselamat dan orang-orang berdosa yang telah Dia
selamatkan Yesus ingin menunjukkan hal ini kepada anggota yang baru
saja lahir baru, Baek, Bong-Nyo.
Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantinNya telah siap sedia. (Wahyu 19:7)
Setelah
kebaktian, saya mulai dengan sungguh-sungguh berdoa di dalam Roh dan Tuhan
Yesus muncul kepada saya dan berkata, “Bong-Nyo, mari kita ke Surga” Yesus
memang tangan saya dan menuntun saya. Kemudian saya berdiri di depan tahta Bapa
di Surga. Yesus menjelaskan kenapa saya di bawa ke Surga: “Bong-Nyo, suatu hari
Saya harap untuk mempunyai perkawinan yang indah di Surga dengan kamu hari ini
dan inilah kenapa kita disini.” Dengan segera, malaikat-malaikat mempersiapkan
saya gaun dan memakaikan saya banyak perhiasan. Saya tidak pernah melihat gaun
emas yang di sediakan buat saya. Saya di penuhi dengan sukacita. Banyak
malaikat dan orang di Surga yang mengucapkan selamat untuk perkawinan kami dan
saya tidak pernah melupakan peristiwa ini. Kemudian, di Tahta Bapa seperti
sedikit bergerak. Setiap kali Tahta Bapa bergerak, karena Bapa sangat senang ,
muncul 5 warna yang sangat cerah bersinar. Setelah acara tersebut, saya
berkeliling di Surga sambil memegang tangan Tuhan. Saya berada di dalam
sukacita yang luar biasa.
Lee,
Haak-Sung:
Dengan tekad
yang penuh, saya mulai berdoa di dalam Roh dan tiba-tiba salib yang berada di
belakang mimbar, bercahaya dengan sangat terang dan sebuah pintu yang bundar
muncul. Tidak lama kemudian, Yesus muncul. “Haak Sung, Aku mengasihimu” Saya
tidak bisa mengutarakan sukacita yang menyelimuti saya. “Haak Sung, ada
satu tempat yang aku harus pergi bersama dengan kamu. Mari kita pergi.” Kemudian
Yesus memegang tangan saya dan tubuh saya mengapung di udara seperti layaknya
seringan sehelai bulu. Kemudian, ketika kami tiba di tempat tujuan, ada
bau yang sangat aneh dan sangat kotor. Saya sangat susah bernapas karena
baunya yang sangat menyengat di sekitar saya. “Yesus, Yesus yang saya kasihi,
kita sekarang ada di mana? Saya tidak bisa melihat dengan jelas apa yang di
depan saya.” Saya berteriak dan kemudian Yesus menjawab, “Haak Sung, janganlah
takut. Ini neraka. Aku akan melindungi kamu, jadi jangan khawatir, tapi
lihatlah secara seksama.”
Api
menghangatkan gerbang-gerbang neraka sampai gerbang tersebut bewarna merah
terang dan sebelon saya melewati gerbang-gerbang tersebut, sekeliling kami
panasnya luar biasa sampai saya rasanya tidak tahan. Saya harus minggir
dari api yang membara dan panas yang luar biasa. Saya bertanya , “Yesus
bagaimana caranya kita untuk masuk ke api ini? Saya rasa saya tidak mampu.”
Kami masuk ke sebuah tempat di mana sangat gelap dan saya tidak bisa melihat
sesuatu. Kemudian, Yesus menyentuh kedua belah mata saya dan saya
bisa melihat secara jelas. Disana ada sesorang nenek yang keliatannya sangat
sedih dan duduk dengan tidak bergerak dan memaki baju
tradisional Korea yang bewarna putih. Yesus berkata, “Haak Sung,
lihat lebih dekat” Jadi saya mendekat ke nenek tersebut. Nenek tersebut adalah
nenek kandung saya yang telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Ketika ibu
saya meninggalkan rumah, saya di besarkan oleh nenek kandung saya. Nenek saya
mencintai kami. Hidup saya waktu itu tidak benar sehingga menyebabkan nenek
saya di neraka. Dengan kaget saya berteriak kepada nenek saya, “Nenek…ini saya,
Haak Sung. Bagaimana orang yang ramah dan baik bisa masuk ke sini? Ayo,
cepat keluar dari sini.” Nenek saya cepat mengenali saya dan kaget, dan dia
bertanya, “Haak Sung, kenapa kamu ada disini? Bagaimana kamu bisa sampai
disini?” Saya menjawab “Yesus membawa saya ke sini. Nenek ayo cepat dan
keluar dari sini.” Nenek saya menangis dan berteriak, “Haak-Sung,
sebisa mungkin saya ingin keluar, kamu nggak bisa melakukan apa yang kamu mau.
Kamu jangan masuk ke sini. Tinggalkan tempat ini secepatnya.”
Dengan
menangis, saya memohon kepada Yesus, “Yesus, tolong nenek saya, agar dia bisa
keluar dari sini. Sewaktu nenek saya hidup di bumi, hidupnya sengsara” Kemudian
seekor ular besar tiba-tiba manucul di bawah kaki nenek saya tersebut dan mulai
mengikat dan melilit tubuh nenek saya dari bawah ke atas. Saya berteriak dengan
keras “Ahhhh” Nenek saya berteriak dengan takut “Tolong saya…Tolong” tetapi
tidak ada gunanya. “Yesus, Yesus yang saya kasihi, saya yang melakukan banyak
hal yang jahat”. Saya menangis. “Tolong lalukan sesuatu…tolong Yesus” Yesus
tidak mengatakan sepatah katapun tetapi hatinya hancur ketika Dia melihat saya
menangis dan menangis dan memohon, tetapi tidak ada gunanya. Malah di
tengah-tengah kepanikan, nenek saya menanyakan keadaan keluarga dan khawatir
tentang mereka, “Haak-Sung, bagaimana kabar kakak-kakak perempuan kamu?
Bagaimana kabar ibu kamu?” Saya menjawab, “Semua baik-baik” Ketika saya
menjawab dia, ular tersebut melilit tubuh nenek saya lebih kencang
lagi. Nenek saya berteriak kesakitan semakin kencang dan kencang. Yesus
memegang tangan saya, menuntun tangan saya dan berkata, “Haak Sung, sekarang
waktunya untuk kita pergi.” Saya meninggalkan nenek saya yang sedang menangis
dan kami keluar dari neraka. Yesus berkata, “Di neraka, semua indera kamu lebih
sensitif dan peka di bandingkan di bumi…Haak Sung, jangan menangis. Kamu
melihat semuanya itu secara jelas, jadi pergilah dan layani Tuhan dengan setia.
Apakah kamu mengerti hal ini?”
Kemudian
Yesus memanggil saya, “Haak Sung, neraka sangat mengerikan, betulkah? Saya
ingin menunjukkan Surga kepadamu.” Dengan waktu yang sangat singkat, kami
berada di Surga. Sekumpulan malaikat dan orang-orang yang datang ke Surga sebelum
saya, datang dan menyambut saya. Malaikat-malaikat berkumpul dengan Yesus dan
bergandengan tangan untuk menari bersama. Situasi Surga sangat berbeda
dengan situasi di neraka. Situasi di Surga seperti nyata dan luar
biasa. Ketika di Surga, saya meminta kepada Yesus, “Yesus, anak dari
pendeta Kim, yang bernama Joseph, kakinya di penuhi oleh bisul-bisul yang
menyakitkan, dan dia susah berjalan. Tolong sembuhkan dia. Juga, ibu saya
juga menderita sakit punggung. Tolong ibu saya supaya tidak sakit. Tolong juga
untuk kakak Oh, Jung-Suk yang sekarang ini tinggal di kantor gereja. Tolong
agar dia mendapatkan pekerjaan secepatnya. Dan terkahir, tolong kami supaya ada
kebangkitan rohani di gereja kami.” Yesus dengan senang menjawab, “Iya, baiklah”
Yesus melihat saya dan berkata, “Haak-Sung, cukuplah untuk hari ini. Mari kita
pergi.” Ketika Yesus memegang tangan saya, kami terbang melewati angkasa
dan kembali ke gereja.
Saya
melanjutkan doa saya secara sungguh-sungguh. Saya tidak bisa berhenti
memikirkan nenek saya yang sedang menderita di neraka, dan saya menangis dengan
hebatnya. Saya sangat stress dan kesakitan dan saya menendang dan berteriak, “Tuhan,
apa yang harus saya lakukan? Nenek saya meninggal karena saya. Sakit di dalam
hati saya sangat luar biasa. Nenekku…Nenekku yang malang.” Saya menangis
sampai lemas. Kemudian saya menangis lagi. Saya memanggil Tuhan. Saya
jarang menangis tetapi saya tidak bisa percaya bahwa air mata saya terus
mengalir selama 2 jam, 3 jam, dan kemudian 4 jam. Sesi doa pertama kali selesai
tetapi saya tidak bisa menahan sedih saya. Saya membagikan kesaksian saya
mengunjungi Surga dan neraka kepada anggota-anggota yang lain. Kemudian pada
jam 5 pagi, kami memulai sesi ke 2 doa kami sampai selesai 5 jam kemudian.
Ketika pendeta memberikan kotbah, Yesus muncul, dan kemudian kotbah pendeta
menjadi tambah berkuasa. Malaikat-malaikat datang dari Surga, berbaris di
samping podium dan beberapa dari mereka membawa mangkuk dengan tiang. Mereka
menangkap setiap doa-doa kami dan mereka bernyanyi, “Amen. Amen” Setelah
persekutuan doa kami selesai, saya tidak bisa berhenti menangis akan keadaan
nenek saya yang berada di neraka.
Ketika
persekutuan doa selesai, saya tidak bisa berhenti menangisi nenek saya yang
berada di neraka.
==== Hari
ke 6 ===
Baek,
Bong-Nyo:
4 jam telah
berlalu semenjak pendeta memulai kotbahnya. Tidak ada kami yang merasa
ngantuk. Seorang anak kecil berumur 5 thn yang bernama Meena juga
mendengarkan kotbah secara serius. Ketika saya memusatkan mata saya ke pendeta,
Yesus datang dengan beberapa malaikat. Yesus membawa dan menuntun juga 9 domba
dengan Dia. Saya sadar bahwa jumlah domba yang Yesus bawa itu sama dengan
jumlah anggota yang ikut dalam persekutuan doa ini (pendoa syafaat). “Kamu
adalah domba-dombaKu..Aku selalu memperhatikanmu jadi jangan khawatir.”
Kotbah dari
pendeta Kim berapi-api dan dia berbicara dengan api Suci. Yesus sangat terlibat
di dalam kotbah pendeta Kim dan berteriak dengan kagum, “Baik kerjamu, pendeta
Kim. Kerjamu bagus.” Yesus berjalan di samping pendeta Kim dengan senyum
yang bersinar terus-menerus. Ketika pendeta bergerak ke kiri, Yesus juga
bergerak ke kiri; ketika pendeta bergerak ke kanan, Yesus juga bergerak ke
kanan. Kemudian 10 malaikat muncul. Satu malaikat berdiri dan memegang buku
yang terbuka sambil mencatat sesuatu dengan terburu-buru. Malaikat-malaikat
yang lain mengelilingi pendeta membawa mangkuk-mangkuk dan mengumpulkan
kotbah-kotbahnya. Ketika satu mangkuk terisi penuh, malaikat yang lain datang
membawa mangkuk yang lain dan hal ini berlangsung terus sebagaimana mereka
membawa mangkuk tersebut ke Surga. Yesus bersuka cita dan malaikat-malaikat pun
juga bersuka-cita.
Setelah
kebaktian selesai, tibalah saatnya untuk berdoa secara serempak. Ketika kami
berdoa, kesembilan dari kami keliatan seperti berperang. Ketika kami menangis
kepada Tuhan dengan pertobatan, air-mata dan keringat-pun keluarlah.
Ketika Yesus
mendekat, Dia memanggil nama saya. Tuhan kemudian berbicara dengan
membandingkan beberapa gereja, “Bong-Nyo, banyak gereja-gereja yang sedang
tertidur dan banyak salib-salib dari gereja mereka yang menyala setiap malam
tetapi anggota-anggota dari The Lord’s Church (Gereja Tuhan dalam bahasa
Indonesianya) yang berdoa secara sungguh-sungguh. Saya sangat senang sekarang.”
Kemudian malaikat-malaikat turun dengan berkelompok tiga. Satu, dua, tiga,
empat, lima, saya menghitung untuk sementara tetapi saya tidak bisa
melihat akhir dari kejadian tersebut sehingga saya berhenti. Mereka tetap turun
tidak berhenti-hentinya dan berdiri di depan mimbar dimana sembilan dari kami
berdoa. Mereka mengambil doa-doa kami di dalam mangkuk emas dan membawa
mereka ke atas dan kembali. Malaikat-malaikat membawa doa-doa kembali ke
Tuhan. Tetapi kemudian, anggota-anggota dari The Lord’s church menyembah
semalam suntuk dan berdoa. Malaikat-malaikat Tuhan berterima kasih kepada kami
dengan memberikan mereka banyak sekali pekerjaan.
Yesus
berkata,”Dengan ketekunan kamu memanggil nama Tuhan, menyembah siang dan malam,
Bapa di Surga, Aku, dan Roh Kudus semuanya terkagum dengan ketekunan kamu.
Sangatlah jarang untuk menemukan sebuah gereja seperti gereja kamu di bumi ini.”
Bapa di Surga menanyakan kepada kami, “Apa yang bisa Saya berikan kepadaMu?”
Kemudian Bapa bertanya kepada Yesus, “AnakKu, menurutMu, apakah yang harus Aku
lakukan?” Yesus menjawab, “Bapa, kerjakanlah sesuai dengan kehendakMu.” Roh
Kudus mengurapi kami dengan api Roh Kudus, minyak, dan karunia-karunia Surgawi.
Bapa berkata, “Untuk istri pendeta, Kang Hyun-Ja, saya secara khusus ingin
mengurapi dia dengan api dahsyat Roh Kudus dan kemampuan untuk menyembuhkan
orang sakit, dan saya ingin dia menari tarian Roh dengan berani.”
Ketika istri
pendeta mulai menari di dalam Roh, semua orang di tempat itu melihatnya dengan
kagum. Wajahnya menjadi warna merah selagi dia menari di dalam pimpinan Roh.
Secara
tiba-tiba, Tuhan mendorong saya di suatu tempat di mana saya seperti terbenam
di dalam air dan tubuh saya dan kaki saya bergerak menurut kehendak mereka
sendiri. Tak lama kemudian, saya mendengar suara Tuhan yang berkata, “Saya
akan membaptis kamu dengan api Roh” Saya merasa seperti saya di lempar di dalam
minyak dan tubuh saya berasa seperti bola api.
Kemudian,
Yesus mulai berkata mengenai gereja di Korea. Dengan kemarahan, Dia berkata, “Apa
gunanya jikalau gereja itu besar dengan salib yang bersinar? Saya memilih
pemimpin-pemimpin gereja untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang hilang, tapi mereka
kurang berdoa dan itu menghancurkan hatiKu.”
Kemudian,
saya menari dengan tarian Kudus dan berdoa di dalam bahasa Roh. Kemudian Yesus
memegang tangan saya dan berkata, “Bong-Nyo, mari pergi ke Surga bersamaKu.”
Setelah Yesus memegang tangan saya, tiba-tiba saya memakai jubah bewarna putih
dan saya terbang ke udara bersama Yesus. Ketika saya terbang makin tinggi, bumi
semakin kecil dan kecil. Jagat raya sangatlah indah. Kami terbang untuk
beberapa saat dan ketika kami mencapai galaksi. Ketika kami melewati galaksi,
situasi menjadi gelap dan kemudian saya melihat dua jalan. Kami pergi ke jalan
yang di sebelah kanan dan saya bertanya, “Tuhan, kemana tujuan di jalan yang
sebelah kiri?” Yesus menjawab bahwa jalan kiri tersebut menuju neraka.
Keliatannya kami berada di sebuah jalan dan kemudian sebuah cahaya datang
dengan sangat kuatnya sampai saya tidak bisa membuka mata saya.
Surga di
penuhi oleh bintang-bintang. Orang-orang dibumi kadangkali berkata tentang
Surga, tetapi apa yang saya lihat tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata di
bumi. “Bagaimana bisa? Bagaimana hal ini bisa terjadi?” Saya berkata. Manusia
tidak bisa membanyangkan secara penuh bagaimana wujud Surga tersebut. Banyak
malaikat yang menyambut dan menyalami saya. Yesus berkata, “Kamu telah
mengambil keputusan dan memberikan dirimu sepenuhnya untuk mengikuti ibadah di
gereja, jadi saya ingin menunjukkan rumahmu di Surga. Marilah ikuti Aku.” Saya
melihat banyak malaikat membangun sesuatu. Yesus berkata kepada saya, “Inilah
rumahmu.” Saya melihat, tetapi tidak ada rumah. Saya hanya melihat fondasi yang
dalam dan malaikat-malaikat menggunakan emas untuk mengerjakan pekerjaan
mereka. Yesus berkata, “Dalam beberapa hari, rumahmu akan tambah naik. Jangan
kecewa tetapi berdoalah senantiasa dan hidup dengan setia.
Kamu dulunya menyembah iblis dan kamu telah membawa banyak orang ke
hal-hal yang tidak benar. Tetapi kamu telah membuat tekad untuk percaya
kepadaKu dan pergi ke gereja dengan setia.” Yesus berkata, “Aku mempunyai
suatu tempat dimana Aku ingin menunjukkan kepadamu. Ikutilah Aku.” Yesus membawa
saya ke suatu tempat. “Bong-Nyo yang Aku kasihi, Aku ingin menunjukkan kepadamu
rumah harta dan rumah dari orang yang telah mengabarkan Injil kepadamu, yaitu
pendetamu, pendeta Kim, Yong-Doo dan istrinya, Kang, Hyun-Ja. Lihatlah dengan
seksama. Di bumi, gedung 1000 tingkat itu sebanding dengan gedung satu tingkat
di Surga dan segala sesuatu yang ada di Surga itu tidak bisa di jelaskan dengan
kata-kata manusia yang terbatas.”
Di depan
mata saya, saya melihat sebuah gedung yang sangat besar dan memancarkan cahaya
yang sangat kuat sampai saya tidak bisa mengangkat kepala saya. “Ini rumah
pendeta Kim, Yong-Doo.” Yesus mengangkat tangan kananNya dan kemudian saya bisa
melihat secara jelas rumah pendeta Kim, Yong-Doo yang sangat indah di Surga.
Kemudian Tuhan berkata, “Sekarang, mari kita lihat rumah harta dari pendeta Kim”
Dari rumah pendeta Kim sampai ke rumah hartanya, jaraknya sekitar 3 atau 4
perhentian bis. Rumah harta dari pendeta Kim di jaga dengan sangat ketat oleh
beratus-ratus maaikat sehingga kami tidak bisa masuk ke dalam. Ketika Yesus
muncul, malaikat-malaikat penjaga menurunkan sayap mereka ke bawah, berdiri dan
berlutut di depan Yesus. Setiap rumah harta di Surga memerlukan izin dari Yesus
untuk masuk ke dalam. Sinar-sinar berwarna berkilauan memancar dari dalam
rumah harta keluar dan gambaran itu mengagumkan. “Wow, pendeta Kim pasti akan
sangat senang” saya berkata. Di dalam ruamh harta tersebut banyak sekali
malaikat-malaikat yang sibuk dengan mengumpulkan bahan-bahan/materi-materi dari
kepunyaan pendeta Kim yang datang dari bumi. Harta dari pendeta Kim terus
menumpuk. Saya bertanya kepada Yesus, “Kenapa rumah pendeta Kim begitu besar
dan kenapa dia mempunyai banyak harta?” Tuhan menjawab saya,“Pendeta Kim,
Yong-Doo memulai perjalanan imannya pada saat dini dan dia selalu berdoa dan
selalu melayani saya dengan setia” Yesus berkata,”Inilah semua waktu yang
kita punya pada hari ini. Jadi kita akan melihat hal-hal yang
lain di lain waktu kamu datang ke sini.” Yesus membawa saya kembali
ke gereja. Yesus berkata satu hal sebelum Dia pergi meninggalkan saya,”Ketika
Aku mati di kayu salib, banyak yang percaya bahwa Aku tidak akan hidup lagi.
Mereka [banyak orang] berhenti percaya kepadaKu, berhenti datang ke gereja, dan
sekarang melakukan banyak hal-hal yang duniawi.”
==== Hari
ke 7 ====
Kim,
Joo-Eun:
Saya berdoa
di dalam roh sekitar 1 jam dan kemudian cahaya yang sangat terang muncul. Yesus
memakai jubah yang putih dan muncul di depan saya. Yesus mempunyai rambut yang
bewarna cokat dan memakai garment yang putih, dan mirip bentuknya seperti toga.
Yesus memanggil nama saya, “Joo-Eun, Joo-Eun yang Kukasihi, Aku mengasihimu.”
Selagi Yesus berkata demikian, Dia semakin mendekat ke arah saya. Saya sangat
kaget dan berkata “Apakah engkau benar-benar Yesus? Wow, Yesus, Saya
mengasihiMu. Kamu luar biasa.” Saya di penuhi dengan sukacita karena saya tidak
tahu harus melakukan apa. Yesus duduk didepan saya dan berkata bahwa Dia
mengasihi saya. Saya dengan gembira berkata, “Yesus, saya mengasihiMu.” Dan Dia
berkata,”Ya, Aku mengasihimu dengan sangat.” Yesus berkata kepada saya, “Berdoalah
dengan sungguh-sungguh dan Aku akan menyatakan diriKu kepadamu. Aku akan
membawa kamu ke Surga dan menunjukkan Surga kepadamu. Jadi, berdoalah
sungguh-sungguh.” Dan kemudian Yesus menghilang.
Ketika saya
tidak melihat Yesus, saya mulai berdoa di dalam bahasa Roh dengan segala
kekuatan saya. Tiba-tiba, saya melihat sebuah benda yang aneh muncul di depan
saya dan menuju ke arah saya. Benda tersebut mempunyai 2 mata yang sedikit
robek dan sebelah kanan matanya mempunyai tanda X. Iblis ini di penuhi dengan
luka-luka. Saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, enyahlah dari saya.” Iblis
tersebut menghilang. Saya melanjutkan berdoa dan seketika ada iblis lain yang
muncul dengan mata yang lebih sempit dari mata kucing. Iblis ini mempunyai
sayap-sayap menyerupai kelelawar dan gigi tajam yang keluar yang keliatannya
sangat mengerikan. Setan ini datang ke arah saya untuk menakuti saya tetapi
saya mengalahkan setan tersebut di dalam nama Yesus.
Kemudian,
ada setan lain yang muncul tapi kali ini saya sepertinya pernah melihatnya dan
saya berpikir dimana saya pernah melihat setan ini sebelumnya. Saya menyadari
bahwa setan ini mirip dengan karakter yang saya lihat di permainan komputer
(game) yang bernama Starcraft. Iblis wanita ini lari menuju saya. Dia berusaha
merendahkan saya dengan melihat saya ke bawah. Tidak seperti iblis-iblis yang
langsung pergi ketika saya menyebut nama Yesus, iblis wanita ini tidak pergi
secara gampang. Malah setelah saya berkali-kali berteriak, iblis ini tidak
perduli dan saya menjadi tambah takut. Saya pergi ke sebelah pendeta Kim
di sebelah altar dan melanjutkan berdoa. Pendeta Kim memegang dan mengangkat
tangan saya, berdoa bersama dengan saya, dan dengan demikian iblis wanita itu
pergi.
===== Hari
ke 8 ======
Pendeta Kim,
Yong-Doo
Ini sudah
satu minggu setelah kami bertekad untuk memulai doa rally. Peperangan rohani
kami semakin kencang dan secara fisik kami di uji terus-menerus setiap hari.
Satu persatu, mata rohani dari tim doa kami di bukakan dan kami di penuhi dengan
Roh. Kuasa-kuasa iblis melakukan serangan gencar. Banyak dari
situasi-situasi pribadi tim doa kami yang di tujukan untuk menguji kemarahan
kami. Pada hari pertama, satu dari 4 ban mobil saya, di sobek. Di hari
kemudian, ban depan mengalami sobek yang besar. Saya benar-benar frustasi
dengan situasi ini. Bagaimanapun juga, saya tidak komplain/bersungut-sungut
kepada Tuhan tetapi saya berteriak “Haleluya” dengan hati bersyukur. Hari
kemudian, ada truk yang membawa kabur mobil saya. Hal ini benar-benar hampir
membuat saya sangat jengkel, tetapi istri saya dan jemaat-jemaat saya
mengingatkan saya, “Pak pendeta, kamu harus bertahan melewati semuanya ini.” Kemudian,
seseorang memecahkan lampu depan mobil, dan sehari kemudian, seseorang membuat
lecet sisi mobil dengan benda yang tajam.
Kebaktian di
gereja maju dengan pimpinan dari Roh Kudus. Sebelumnya di judul buletin gereja
tertulis, “Jam yang di penuhi oleh Roh Kudus” tetapi akhirnya di gantikan
dengan, “Kebaktian dengan pimpinan Roh Kudus yang nyata” Formalitas tata-cara
penyembahan, doa, kotbah, dan persembahan di hilangankan dan kami bergantung
sepenuhnya dengan Roh Kudus untuk mempimpin penyembahan, doa, kotbah, dan
proklamasi. Kotbah bisa berjalan setelah jadwal semenjak tidak ada desakan
untuk menyelesaikannya sesuai dengan batas waktu.
Setiap
pendoa syafaat melihat kehadian Yesus selama doa semalam suntuk, jadi mereka
tidak merasa capek walaupun kebaktian/persekutuan doa ini berjalan terus sampai
pagi keesokan harinya. Kami selalu waspada dan tidak ada waktu untuk tidak
bersiaga semenjak iblis selalu menyerang tanpa henti-hentinya.
Kim,
Joo-Eun:
Saya sedang
berdoa dengan bahasa Roh kemudian Yesus datang mendekati saya dan berkata, “Joo-Eun,
Aku mengasihimu. Joo-Eun, berdoalah dengan seungguh-sungguh dan Aku akan
membawa tanganmu dan membawa kamu ke Surga. Berdoalah tapa berhenti. Aku akan
menunjukkan Surga kepadamu. Apakah kamu mengerti?”
Kemudian,
malam itu, iblis muncul secara berkelompok. Satu iblis muncul sambil
mengepakkan sayap-sayapnya seperti kelelawar dengan dua tanduk kecil di kepala
dan mata seperti mata kucing. Iblis ini terbang ke arah saya dengan mulutnya
yang terbuka dengan lendir yang kental keluar dari mulutnya. Matanya berwarna
merah darah. Saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, aku perintahkan iblis yang
jorok dan kotor: pergi dari saya.” Kemudian, iblis ini menghilang. Tidak lama
kemudian, satu iblis muncul lagi dengan kepala bewarna biru dengan mata-mata
yang kecil mendatangi saya. Saya takut dan bulu kuduk saya berdiri di
sekujur tubuh saya. Saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, enyah dari saya.”
Tetapi setan ini tidak berkutik. Malahkan, setan ini terus menatapi saya. Saya
berteriak dan merasa takut sampai ketika salah satu anggota pendoa syafaat
kami, Baek Bong-Nyo yang duduk di sebelah saya, bergabung dengan saya
berteriak, “Di dalam nama Yesus, pergi dari kami.” Kemudian iblis tersebut
pergi.
Saya
melanjutkan berdoa ketika sebuah naga merah besar terbang menuju arah
saya. Matanya bewarna hijau. Naga ini mempunyai tanduk yang panjang dan
tajam. Dari hidungnya keluar asap. Naga ini terbang ke arah saya seakan-akan
ingin menerkam saya hidup-hidup. Saya tidak berkutik. Saya berdiri di tanah,
berdoa dengan sungguh-sungguh di dalam Roh di dalam nama Yesus, kemudian setan
ini pergi. Hal ini membuat perasaan saya sangat senang. Saya tidak menyadari
kuasa dan pengaruh dari nama Yesus sebelum pengalaman ini. Kemudian, ada iblis
yang sangat keji, berkepala seperti tengkorak ketawa secara cekikan di depan
muka saya sepertinya dia ini menghujat saya. Kemudian saya berdoa di dalam Roh
memakai nama Yesus untuk mengusir setan ini. Saya berpikir mengenai Yesus di
gantung di kayu salib selama saya berdoa dan Yesus muncul dan memberikan semangat
kepada saya dan berkata, “Joo-Eun, sedikit lagi, berdoalah lebih lagi.”
==== Hari
ke 9 =====
Lee
Haak-Sung:
Iblis
semakin kuat menyerang kami. Naga merah yang Joo-Eun katakan sebelumnya muncul
di depan saya. Besarnya naga itu membuat saya takut. Naga itu mempunyai mata
yang bewarna hijau dan asap keluar dari hidungnya. Naga itu mempunya gigi
sangat tajam mirip tanduk. Cakarnya ke arah keluar dan ekornya sangat panjang.
Bagaimanapun, saya berdoa dengan berani dan naga itu menghilang. Tidak lama
kemudian, iblis wanita datang dengan berteriak, “Hee-hee-hee!” Mulut iblis
wanita tersebut penuh dengan gigi-gigi seperti serigala. Kemudian, saya juga
mulai mendengar pasukan seperti marching ban dengan sepatu but militer, dengan
sepatu-sepatu mereka, mereka membuat suara berisik di belakang saya. Tidak lama
kemudian banyak bayangan-bayangan hitam mengelilingi saya. Suara dari
iblis dan suara-suara ketukan dari sepatu-sepatu mereka membuat saya
takut. Jadi saya berteriak, “Tuhan tolong saya. Tolong saya.” Saya
memanggil Tuhan dan kemudian Yesus muncul dengan cahaya yang terang.
Setan-setan tersebut menghilang sewaktu Yesus muncul. Yesus memegang tangan
saya dan saya menyanyi dan menari dengan Dia.
Kemudian,
Yesus memanggil nama saya, “Haak Sung yang Kukasihi, apakah kamu mau
mengunjungi Surga?” Tidak lama setelah Yesus memegang tangan saya, saya
tiba-tiba memakai jubah putih. Saya terbang ke udara dan terbang menuju
malaikat-malaikat Surga yang menunggu kami. Saya tidak bisa mengangkat
kepala saya dengan benar karena terangnya sinar di Surga. Saya berpikir saya
sedang bermimpi, tetapi Surga itu lebih nyata daripada bumi. Semua di surga di
lapisi dengan emas. Semua tempat di Surga sepertinya memancarkan sinar. Banyak
malaikat-malaikat dan orang-orang Suci yang lalu lalang dengan sibuk dan
malaikat-malaikat menyambut saya dengan sukacita. Saya berkata, “Yesus saya
ingin tahu kalau ada rumah buat saya disini.” Kemudian Yesus mengirimkan 2
malaikat untuk menuntun saya ke rumah saya. Rumah saya tidak besar tetapi
dinding-dindingnya terbuat dari batu bata emas. Saya melihat taman bunga yang
besar yang di penuhi oleh bunga yang bermacam-macam. Saya mempunyai keinginan
untuk meloncat dan berguling di taman. Sewaktu saya mencium aroma
wangi dari bunga-bunga tersebut, saya di penuhi dengan sukacita, dan
meloncat-loncat layaknya seperti anak kecil.
Lee,
Yoo-Kyung:
Saya sedang
berdoa di dalam Roh ketika satu setan mendatangi saya. Setan itu mempunyai luka
jahitan yang dalam yang menyerupai tanda X di mata kanan. Di mata kirinya,
ada tanda warna hitam seperti binatang rakun. Setan itu seperti setan laki-laki
dan saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, enyah dari saya.” Kemudian ada setan
yang mempunyai sayap-sayap seperti kelelawar mendatangi saya dan berkata, “Memangnya
saya salah apa sampai kamu harus menggangu saya? Hey, saya tidak akan datang
lagi ke kamu kalau kamu mempersilahkan saya masuk ke dalam dirimu dan keluar
lagi hanya sekali saja.” Saya menjawab setan tersebut, “Kamu – Kamu setan
menjijikan. Di dalam nama Yesus, enyahlah dari hadapanku!” Setelah itu, setan
itu pergi. Setelah itu saya melawan 3 atau 4 setan yang berbeda dan kemudian
saya mencium sesuatu yang wangi di sekeliling saya. Yesus datang dan memanggil
nama saya, “Yoo-Kyung yang Aku kasihi berikanlah tanganmu.” Kemudian saya menjulurkan
tangan-tangan saya kepada Yesus dan Yesus memegang kedua tangan saya dengan
kedua tanganNya. Saya berkata, “Yesus, bahu saya sakit sekali.” Yesus kemudian
menaruh tanganNya ke atas bahu saya dan sakit saya hilang.
Yesus
memberikan nama julukan untuk semua pendoa syaafat. Hal itu lucu sekali. Yesus
memanggil saya, “Muka bintik” karena saya mempunyai banyak bintik di muka saya.
Joo-eun di berikan nama julukan, “bintik coklat” karena mukanya mempunyai
banyak bintik coklat.
Kemudian,
Yesus menghibur saya, “Yoo-Kyung yang Kukasihi, kamu sering menangis semenjak
kamu bertemu dengan nenek kamu di neraka.” Tuhan mengingatkan saya, “Yoo-Kyung,
ketika aku membawa kamu ke neraka, kamu tidak boleh mengulurkan tanganmu ke
siapapun, termasuk ke nenek kamu. Kamu tidak boleh memegang tangan siapapun di
neraka.”
Kemudian
Yesus membawa saya pergi ke neraka, saya melihat ayah saya yang sudah meninggal
dan juga kakak laki-laki saya yang berumur 26 tahun. Kakak laki-laki saya bunuh
diri dengan minum racun. Mereka semuanya telanjang. Mata mereka memandang mata
saya. Kakak laki-laki saya berkata, “Kakak-ku, Bong-Nyoo, kamu kok bisa datang
ke sini? Disini bukan tempat buat kamu. Tolong kakak, berdoa kepada Yesus.
Cepat dan mohon Yesus untuk membawa saya keluar dari sini. Tolong saya bawa ke
Surga. Sekarang!” Sewaktu kakak laki-laki saya berdoa dan memohon, dia di
lemparkan ke kuali yang penuh dengan air mendidih. Saya bisa mendengar suara
air mendidih.
Ketika saya
masih kecil, ayah saya tidak memperdulikan saya, dan kebencian dia kepada saya
semakin besar tahun makin tahun. Di neraka, ayah saya berkata, “Bong-Nyo,
ketika saya masih hidup di dunia, saya melakukan hal-hal yang tidak bermoral
dan saya menyesali semuanya sekarang. Saya pikir itulah kenapa saya disini
sekarang. Saya mohon maaf dengan sangat.” Saya bertanya kepada Yesus, “Kenapa
ayah saya ada disini?” Yesus menjawab, “Ayah kamu telah berdosa besar. Dia
bukan saja tidak percaya kepadaKu tetapi dia juga berjudi tanpa lewat satu
hari-pun. Ketika ibumu sedang dalam keadaan hamil dengan adik kamu di
kandungannya, hampir 1 bulan sebelon bayinya lahir, ayahmu membunuh adikmu
dengan cara memukul perut ibumu. Bayi tersebut mengalami trauma di kandungan
dan akhirnya meninggal di kandungan. Ayahmu juga memaksa kamu untuk mengubur
satu bayi yang masih hidup di gunung. Apakah kamu lupa akan hal ini? Setelah
melakukan banyak dosa besar, dia tidak pernah meminta pengampunan. Jadi itu
adalah benar untuk dia ada di neraka.” Yesus mengatakan hal ini dengan nada
yang marah.
Saya melihat
wajah lain yang saya kenal dan wajah itu adalah ibu mertua dari kakak perempuan
saya. Dia memohon dengan sangat kalau saya kembali ke bumi, dia ingin
mantu perempuan-nya dan semua famili untuk percaya Yesus Kristus, berdoa dengan
sungguh-sungguh, melihat neraka supaya mereka semuanya bisa pergi ke
Surga. Dia berkata, “Saya tadinya tidak tahu bahwa neraka itu ada atau
betapa panas dan mengenaskan di neraka. Saya tadinya memegang jabatan penatua
di gereja tetapi saya tidak pernah melayani di gereja. Saya terlalu banyak
berhala di dalam dunia dan berhala tersebut mengacaukan saya. Itulah kenapa
saya ada disini. Saya sangat menyesali semuanya itu.” Dia berteriak. Kemudian
dia di lempar ke dalam air mendidih. Saya sangat takut dan sedih dan tidak
kuasa lagi menahan diri saya. Wajah saya di penuhi oleh air mata dan bau asap
di neraka membuat saya susah bernafas. Yesus juga menangis. Yesus mempunyai
satu pelajaran penting buat saya, “Kamu hanya punya satu kesempatan untuk ke
Surga yaitu waktu kamu masih hidup di dunia.” Aku tidak bisa berbuat apa-apa
kecuali hanya menonton keluarga saya yang tersiksa. Api neraka tersebut tidak
bisa di bandingkan dengan api di bumi.
Lee,
Yoo-Kyung:
Setelah
berdoa sampai 7:30 pagi, saya pulang ke rumah berharap untuk tidur. Kemudian
saya merasakan ada sesuatu di dalam ruangan tetapi saya tidak melihat apapun.
Kemudian saya menutup mata lagi dan yesus (perhatikan y huruf kecil bukan Y
besar) duduk di samping saya. Kemudian saya di liputi rasa takut yang luar
biasa dan bulu kuduk saya merinding di sekujur tubuh saya. Saya berdoa di dalam
bahasa Roh dengan berani. Kemudian, orang yang saya pikir yesus berubah menjadi
setan bewarna hitam dan mempunyai mata biru gelap. Setan tersebut menggulingkan
bola matanya ke belakang dan dengan tangan terangkat seperti mengucapkan doa
bapa kami. Kemudian setan tersebut berkata, “Semua setan berdiri” Dengan nada
gertak saya berkata, “Kamu iblis, di dalam nama Yesus, pergi kamu.” Setan itu
langsung menghilang.
=== Hari
ke 10 ====
Kim, Joo-Eun
Ketika saya
berdoa dengan sungguh-sungguh di dalam Roh, naga merah muncul di depan saya.
Naga tersebut beranjak dan melompat ke arah saya. Naga tersebut mempunyai mata
seperti buaya dengan cakar yang tebal dan tajam. Dia berusaha menakuti saya
dengan mengarahkan cakarnya ke arah saya. Asap yang menjijikan keluar dari
lubang hidungnya. “Setan, engkau makhluk licik, pergi dari saya di dalam nama
Yesus.” Saya berteriak seperti perempuan gila. Naga tersebut kemudian mengarah
ke arah Haak-Sung. Haak-Sung menyadari hal ini. Doa Haak-Sung menjadi tambah
intensif dan kencang. Dia berteriak seperti saya, “Setan, pergi dariku di
dalam nama Yesus.” Kemudian, naga itu pergi ke arah saya lagi dan berubah
menjadi naga hitam. Dengan ketawa licik, iblis itu berkata, “Jangan berdoa.
Kenapa kamu berusaha membuka matanmu sewaktu kamu berdoa? Kalau memang
demikian, tetap buka mata kamu. Kenapa kamu harus berdoa dengan menutup mata?
Buka matamu. Kenapa kamu berdoa dengan kencang hari ini?” Setan tersebut
berusaha menghancurkan konsentrasi saya di dalam doa. Saya berteriak kembali, “Setan
licik, pergi daripadaku di dalam nama Yesus” Tetapi iblis ini tidak mau pergi
secara mudah. Kemudian saya harus menekankan nama Yesus lebih lagi, Dengan
menekankan nama Yesus, naga itu kembali menatap saya dengan tajam, menggertakan
giginya dan kemudian pergi.
Kemudian,
ada setan lain yang melihat saya dan mulai maju ke arah saya. Saya menyadari
bahwa setan itu adalah roh setan perempuan yang sering berada di film horror
dan TV di Korea. Saya mulai takut. Saya tahu jikalau saya menunjukkan rasa
takut, maka hal itu akan memberikan keyakinan kepada roh jahat yang berusaha
menyerang saya. Dengan segenap kekuatan saya, saya berusaha untuk tidak
menunjukkan rasa gentar saya sebagaimana saya melawan setan-setan tersebut
dengan doa. Tujuan dari roh ini adalah untuk menakuti-nakuti orang. Darah
menetes dari ujung mulutnya dan rambutnya sepertinya terikat dan tidak terawat.
Setan tersebut membuat suara-suara yang tidak suci dan ketawa kecikikan dengan
licik. Dengan segenap kekuatan saya, saya berteriak, “Pergi dariku di dalam
nama Yesus” Kemudian setan tersebut pergi.
Kemudian
tuhan (perhatikan t kecil bukan T besar) datang kepada saya. Kali ini saya
merasakan ada sesuatu yang aneh. Saya merasakan tidak nyaman dan merasa
takut. Saya ingat pendeta saya berkata untuk hati-hati karena iblis bisa
menyamar sebagai malaikat terang. Saya di beritahu kalau saya tidak bisa
membedakan, saya harus berdoa di dalam Roh atau menguji malaikat/roh tersebut
dengan Firman Tuhan. Saya berusaha untuk mencoba yesus ini (perhatikan y kecil
dan bukan Y besar) dengan berdoa di dalam Roh. Pada saat saya berdoa di dalam
Roh, saya melihat wajah roh tersebut menjadi kacau dan menjadi hitam. Setan
berusaha datang kepada saya dengan menyamar sebagai Yesus. Mata setan tersebut
berpindah ke segala arah dan tidak mau meninggalkan saya sebagaimana setan itu
berusaha mengacaukan doa saya.
Baek,
Bong-Nyo:
Hari ini
saya sedang bedoa di dalam Roh dan Yesus datang kepada saya. Saya menangis, “Tuhan,
Tuhan”. Yesus berkata, “Berhentilah menangis. Aku datang untuk membawa kamu ke
Surga. Mari pergi bersamaKu.” Saya melihat rasa simpatik di wajah Tuhan ketika
Dia memegang tangan saya. Ketika saya mengunjungi Surga, saya selalu
terkagum-kagum dengan misteri dimana Surga itu tidak terbatas dan kekal. Saya
kagum dengan pemandangan-pemandangan yang menakjubkan. Saya merasa untuk
melihat dan menikmati surga hal itu akan memakan waktu yang tidak ada batasnya.
Yesus menyuruh saya untuk pergi dan mengamati gereja di Surga. Setelah kami
datang, saya terperangah dan kami datang ke satu gedung yang besar dan
menakjubkan. Saya berteriak, “Wow!” Saya begitu girangnya. Gedungnya besar
sekali. Saya rasa gedung itu bisa mencapai langit di Surga.
Kemudian,
Yesus berkata, “Bong-Nyo, mari kita pergi ke puncak tertinggi di Surga.” Ketika
kami mencapai puncak tertinggi di Surga, kami bisa melihat banyak tempat di
Surga. Saya bisa melihat banyak sekali malaikat. Saya bisa melihat taman yang
sangat luas dengan banyak variasi bunga-bunga. Mustahil untuk saya untuk bisa
menghitung bermacam bagai tanaman dan bunga. Saya bisa melihat laut yang tidak
ada ujungnya dan laut tersebut bersih dan bening seperti kristal. Banyak juga
kapal-kapal yang bagus dan mengapung di air.
Tetapi
ketika saya balik ke bumi, saya sekali lagi mengingat keluarga dan kakak saya
di neraka. Saya menangis sampai berjam-jam dan saya tidak tahu harus berbuat
apa. Tidak lama kemudian, sekelompok 15 malaikat datang kepada saya. “Tuhan
menyuruh kami untuk pergi ke bumi dan menghibur Baek, Bong-Nyo. Inilah kenapa
kami disini.” Mereka mengelilingi saya dan mulai mengibur saya dengan kata-kata
yang menyejukkan. Setelah saya di hibur, saya bisa tenang dan air mata saya di
hapus.
Kemudian,
saya menlanjutkan untuk berdoa, kemudian saya melihat Surga terbuka dan Bapa di
Surga duduk di tahtaNya. Bapa berkata dan berkata kepada saya untuk berhenti
menangis. Roh Kudus datang dan berbisik kepada saya, “Aku akan memberikan kamu
dan Kang, Hyun-Ja karunia menyembuhkan dan api Roh Kudus. Bagaimanapun kamu
harus mencari karunia-karunia ini dengan sungguh-sungguh.” Yesus berdiri
disebelah Bapa di Surga, Yesus berkata, “Bong-Nyo, ketika kamu menjadi lemah
selama berdoa, Aku akan mengurapi engkau dengan kuasa Roh Kudus.”
Dengan nada
kesal, Yesus mengatakan bahwa gereja-gereja dan pendeta-pendeta menyembah Dia
dengan sia-sia. Mereka mengikuti tradisi dan pekerjaan manusia. Banyak
sekali kebaktian yang pendek dan kotbah yang tidak berarti. Panjangnya waktu
pujian dan penyembahan menjadi tidak bisa di terima. Mereka lebih khawatir
kapan semuanya itu akan berakhir. Waktu kotbah di persingkat. Yesus menyatakan
kekecewaanNya. Secara umum, lamanya kebaktian adalah 1 jam. Kemudian banyak
sekali kebaktian menjadi kurang dari 1 jam. Mereka terlalu terburu-buru untuk
selesai. Yesus ingin sekali ingin melakukan pekerjaan melewati pendeta-pendeta,
tetapi pendeta-pendeta tersebut berkotbah dengan kemampuan mereka sendiri dan
bukan di dalam Roh. Mereka lebih khawatir dengan mengatur waktu daripada
berkotbah di dalam Roh. Dengan pendeknya waktu penyembahan dan kebaktian,
banyak pendeta-pendeta yang menggunakan waktu bebasnya untuk hal-hal pribadi
seperti makan-makan, jalan-jalan dengan jemaat dan membuang waktu dengan
hal-hal yang tidak berguna. Beberapa pendeta malah di kacaukan dan terbuai
dengan jemaat-jemaat wanita yang cantik. Anggota-anggota jemaat yang lebih kaya
dalam keuangan di berikan waktu lebih dan perhatian di bandingkan dengan jemaat
yang tidak punya uang.
Tipe
pendeta-pendeta ini tidak memberikan waktu untuk berdoa untuk kemuliaan Tuhan
tetapi mereka berdoa tidak dengan sungguh-sungguh, dimana hal tersebut membuat
Tuhan Yesus heran dan kecewa. Kotbah-kotbah mereka tidak di pimpin oleh Roh
Kudus. Kotbah-kotbah di sampaikan berdasarkan kekuatan dan pengetahuan dan
kedangingan dari pendeta-pendeta tersebut. Kotbah yang bukan berasal dari
Roh Kudus, menyebabkan kotbah yang pendek dan tidak berisi. Pendeta-pendeta
tersebut memilih untuk tidak di pimpin oleh Roh Kudus tetapi dari keinginan
jemaat. Yesus ingin sekali memberikan pengurapan yang kuat dan
menggunakan pendeta-pendeta tersebut untuk kemulian Tuhan. Pendeta-pendeta
malahkan menggunakan pikiran manusiawi ketimbang Roh Kudus. Banyak pendeta yang
tidak bisa merasakan hati dan kehendak-kehendak Tuhan. Tuhan sangat sedih.
Ketika membangun atau membesarkan gedung gereja, banyak pendeta-pendeta yang
menggunakan hal tersebut untuk kesombongan dan prestasi mereka. Di dalam hati
mereka, gedung gereja adalah monumen untuk mereka sendiri. Tipe pendeta-pendeta
ini menggunakan sedikit waktunya di dalam doa dan hidupnya selalu disibukkan
dengan materi-materi duniawi.
Ketika Tuhan
mengatakan semuanya ini kepada saya, saya melihat ekspresi muka yang sangat
sedih di wajahNya. Banyak pendeta-pendeta yang bisa menyombongkan gedung-gedung
mereka yang hebat, Surga menganggap hal itu sebagai hal yang tidak penting.
Jalan Tuhan lebih besar dari jalan bumi. Apa yang orang pikir sesuatu yang
penting di bumi mungkin hal itu adalah hal yang tidak ada artinya di Surga.
Tuhan berkata kepada saya, “Tidak semua pendeta jahat. Bagaimanapun,
ketidakpatuhan mereka mesti di disiplinkan. Kalau mereka tidak bertobat, Aku
akan melempar mereka ke neraka. Di neraka, mereka akan di siksa. Dalam waktu
singkat, Aku akan membawa kamu ke sana, di mana kamu akan menyaksikan sendiri
keadaan mereka.”
Kemudian,
saya meminta tolong kepada Tuhan untuk mengerti sesuatu. Beberapa orang percaya
yang sudah menjadi kristen berpuluh-puluh tahun, menyatakan kepada saya bahwa
ketika seseorang meninggal dunia, orang tersebut baru akan masuk Surga atau
neraka. Mereka mengatakan bahwa orang-orang yang masih hidup di dunia, tidak
bisa mengunjungi Surga atau neraka. Menurut mereka hal itu tidak masuk akal.
Mereka berkata bahwa gereja saya punya masalah dengan pengajan dan kepercayaan.
Mereka membuat komentar yang tidak enak mengenai persekutuan doa kami dan
mencemooh lama-nya persekutuan doa kami. Mereka malahan mengklaim bahwa bahwa
pendeta Kim dan gereja yang dia pimpin adalah sekte sesat. Jadi saya berdoa,
“Tuhan, tolong, apakah memang-nya gereja kami adalah sekte sesat? Apa yang akan
terjadi dengan keluarga saya?” Tuhan berkata, “Sekte sesat? Orang-orang
mengkritik dan menghakimi orang lain karena perbedaan-perbedaan,
denominasi-denominasi, dan pengajaran-pengajaran. Mereka sedang melakukan dosa.
Bagaimanapun, saya sangat senang dengan gereja kamu. Kamu dan anggota
jemaat berdoa tanpa henti-henti melewati larut malam. Siapapun yang menganiaya
kamu dan memanggil kamu sekte sesat akan tahu bahwa Aku hidup dan Akulah
Tuhan. Kamu akan menerima karunia untuk menyembuhkan orang sakit dan
mengusir iblis. Kamu juga kaan hidup mengikuti Roh Kudus.” Yesus melanjutkan, “orang-orang
yang menghakimi dan mengkritik satu sama lain akan menerima penghakiman yang
mengerikan. Jangan biarkan mereka membuat kamu kacau. Saya sangat tergerak
dengan doa-doamu. Jangan khawatir. Aku akan melindungi kamu dan gerejamu.
KeinginanKu adalah untuk menyatakan diriKu kepada orang-orang percaya dan
memberikan karunia-karunia Roh, mereka tidak mencariKu. Banyak dari mereka yang
tidak berdoa sesuai dengan kehendakKu.” Saya bertanya lagi kepadaNya, “Yesus,
gereja kami akan menjadi apa nantinya?” Yesus berkata, “Kamu di berkati bahwa
kamu akan menerima kepenuhan Roh Kudus dan akan menerima karunia berbahasa
lidah segera mungkin. Api Roh Kudus akan di terima dan di rasakan di
jemaat gereja ini.”
Selama
kebaktian yang cukup panjang, pendeta Kim berkotbah dengan kuasa dan pengurapan
Roh Kudus. Beberapa berpikir bahwa kami akan mengantuk selama kebaktian yang
panjang. Bagaimanapun, kotbah yang berapi-api, pujian, nyanyian dan penyembahan
yang penuh kuasa semua di lakukan dengan kessungguhan hati dan kami penuh
dengan tenaga dan bisa melanjutkan semalam suntuk sampai keesokan harinya. Satu
hari, pendeta kami berkotbah dengan berani sampai mukanya berubah menjadi warna
merah. Dalam kotbahnya yang penuh urapan, saya melihat pengelihatan tahta
Tuhan. Bapa di Surga mengurapi dia dengan minyak. Kelihatannya Roh Kudus sedang
mengurapi pendeta Kim dengan api. Saya bisa melihat Bapa di Surga terus-menerus
mengurapi pendeta kim dengan api dan minyak. Kotbahnya menjadi lebih berkuasa
dan memberikan arti. Pendeta kim memberi contoh seperti tempat penggilingan
gandum. Penggilingan gandum memisahkan gandum dari kulit luar. Saya melihat
Yesus ketawa. Tuhan menyuruh satu malaikat untuk sungguh-sungguh mencatat semua
kejadian selama kebaktian. Malaikat ini mematuhi Tuhan. Saya bertanya kepada
Yesus mengenai satu gereja yang mempunyai banyak cabang di dunia termasuk
di korea. Beberapa dari orang berkata bahwa jemaat mereka besar karena
sejarah dan tradisi mereka. “Apakah mereka orang-orang percaya seperti
kami?” Saya bertanya kepada Yesus. Yesus menjawab, “Jika mereka percaya
kepadaKu, tentu saja mereka akan di selamatkan. Tetapi gereja tersebut
merendahkan Firman Tuhan dengan mencampuri-nya dengan unsur-unsur duniawi.”
Selagi saya
berdiskusi dengan Tuhan mengenai gereja tersebut, saya di tunjukkan satu raja
setan. Setan ini kelihatannya sangat khawatir, bingung, dan takut dengan
rencananya terhadap gereja tersebut. Yesus berkata, “Banyak dari umatKu yang
sangat tidak perduli dengan setan dan anak buah mereka. UmatKu hidup
dengan setia dalam hidupnya tanpa memberikan pertimbangan mengenai musuh
mereka. Bagaimanapun, iblis akan berusaha untuk mengacaukan kerjamu. Jadilah kuat.”
Kemudian,
ketika saya berdoa di sebelah pendeta, seekor naga besar bewarna merah muncul.
Naga ini muncul lewat pintu depan. Naga ini tinggi seperti tinggi langit. Naga
ini kelihatannya marah. Naga ini tetap mengoyang-goyangkan hidungnya. Naga ini
berkata, “Saya berusaha untuk masuk ke tubuh kamu. Beraninya kamu menantang
saya. Saya raja neraka. Semua di neraka patuh pada saya dengan gentar. Kamu
kira kamu ini siapa? Kamu tidak ada apa-apanya. Kamu tidak punya hak untuk
menyatakan identitas saya yang sebenarnya. Aha. Aku sekarang tahu kamu ini
siapa. Satu dari anak buah saya baru saja memberikan info ttg kamu kepada saya.
Saya sudah menyuruh anak buah saya ini untuk menipu dan membawa banyak orang ke
neraka. Bagaimanapun, anak buah ini datang ke saya dengan tangan hampa.
Ketika saya tanya kepadanya, kenapa dia gagal, dia bilang, ‘rajaku, kamu harus
lihat sendiri kenapa itu susah. Saya pikir pertama kali bahwa saya bisa
bawa orang untuk bunuh diri. Tetapi doa-doa orang Kristen itu sangat berkuasa.’
‘Apa yang kamu katakan?’ saya remehkan perkataannya. Saya harus melihat dengan
mata sendiri pernyataannya. Ternyata memang benar. Hampir tidak mungkin
untuk melawan doa-doa orang Kristen.” Meskipun naga itu menakuti dan mencemooh
kami, kami aman karena perlindungan dari Yesus. Setan ini mengucapkan hal-hal
yang kotor dan berkata, “Saya telah di buat susah.” Yesus membalas kepada
naga ini, “Dimana kamu pikir sekarang ini? Jangan kasar. Kalau kamu menyentuh
satu orang saja dari The Lord’s Church, kamu akan di hukum dan BapaKu akan
menghajar kamu.” Naga ini sangat stress dan kemudian naga ini menghilang. Yesus
berkata, “Naga tersebut berusaha menipu kamu dengan mengatakan
sebagai raja neraka. Ini adalah perwujudan dari setan tersebut. Dia berusaha
mengirimkan anak buah-anak buahnya ke bumi untuk melakukan rencananya.
Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan tanpa henti. Selalu waspada dan jangan
khawatir karena Tuhan Tritunggal akan selalu melindungi kamu.”
Pendeta Kim,
Yong-Doo:
Hari ini
hari Selasa dan di luar sangat dingin dengan angin dingin 15 derajat di bawah
nol. Meskipun cuaca sangat dingin di luar, 4 anggota kami keluar untuk
penginjilan. Tetapi sebelum mereka mulai penginjilan, mereka dengan tekun
mempersiapkan diri mereka dengan doa dan kuasa Roh Kudus. Tuhan mengurapi
mereka dengan api Roh Kudus. 4 orang tersebut membicarakan rencana untuk
memberitakan Injil dengan lebih sukses dan efektif. Mereka tahu kalau mereka
melakukan pekerjaan Tuhan tanpa mengenal lelah, mereka akan mendapatkan pahala
yang besar. Mereka semua kembali dengan telat tetapi dengan sukacita. Kata
mereka, “Pak pendeta, kami tidak pernah menyadari bahwa memberitakan Injil itu
benar hal yang menyenangkan dan kami nikmati.”
==== Hari
ke 11 ======
Kim,
Joo-Eun:
Selagi aku
berdoa bersungguh-sungguh, sebuah cahaya terang muncul di depan saya. Di depan
langit tersebut, Yesus berdiri, “Joo-Eun, Aku mengasihimu. Berdoalah tanpa
berhenti, berdoalah sungguh-sungguh, berdoalah dengan segenap hatimu. Jangan
berhenti.” Saya merasakan kehangatan dan bisa melihat Yesus lebih jelas.
Kemudian, saya tahu kenapa Yesus menyuruh untuk mengangkat kedua tangan saya
lebih tinggi lagi. Saya bisa melihat Yesus lebih jelas. Saya berkata
kepadaNya, “Wow, saya bisa melihatMu lebih jelas lagi, Tuhan. Aku
suka hal itu, Yesus. Terima Kasih.” Saya mempunyai perasaan yang enak. Saya
berhenti berdoa sementara ketika roh iblis muncul. Roh ini lebih hitam dari
kegelapan. Saya mengusir roh iblis tersebut di dalam nama Yesus dan saya
melanjutkan berdoa di dalam Roh.
Lee,
Yoo-Kyung:
Ketika saya
berdoa di dalam Roh, roh iblis dengan bulu mata yang panjang muncul dan roh
tersebut menangis memohon saya untuk mendengarkan dia, “Rasanya dingin, saya
kedinginan, adakah cara untuk membuat saya hangat? Tolong?” Saya berkata kepada
roh iblis tersebut, “Engkau roh menjijikan. Di dalam nama Yesus, enyahlah dari
aku.”
Baek
Bong-Nyo:
Hari ini,
Yesus membawa saya ke Surga. Tidak ada yang bisa menjelaskan pemandangan
di Surga dengan kata-kata manusia. Kami berada di depan tahta Bapa. Kemahsyuran
dan kemuliaan bapa di Surga sangat luar biasa, saya tidak bisa mengangkat
kepala saya. Saya berlutut di hadapan Bapa. Apa yang di dalam Bapa itu tidak
bisa di jelaskan. Kemuliaannya melebihi kebesaran. Saya berusaha untuk mengangkat
kepala saya untuk melihat sedikit Bapa, tetapi sinar terang yang jernih
menghalangi saya untuk melihat Dia. Bapa adalah terang. Pemikiran yang sempit
tidak bisa mengerti kemuliaanNya. Besarnya Bapa di Surga kelihatan seperti Dia
meliputi tinggi dan dalamnya Surga. TahtaNya muncul seperti meliputi ujung
Surga dari timur ke barat. Kelihatannya ada sekumpulan awan-awan yang
melayang-layang di atas tahta Bapa. Cahaya yang terang benderang lebih
terang dari matahari turun ke bawah. Saya seperti sebuah debu di depan Bapa.
Kemudian,
ketika saya meninggalkan Surga, seorang malaikat menuntun saya kembali ke bumi.
Tetapi ketika kami dalam perjalanan ke bumi, sekumpulan roh-roh jahat mengejar
kami. Roh-roh jahat ini sangat jelek rupanya dan menakutkan. Meskipun malaikat
yang menuntun saya terbang dengan cepat, Roh-roh jahat tersebut juga terbang
dengan kecepatan yang sama. Satu dari mereka mirip seekor naga, yang satunya
mirip ular, yang satunya mempunyai kepala kodok dan satunya lagi mempunyai
kepala seperti manusia. Sementara mereka mengejar kami, mereka tertawa. Saya
berkata kepada malaikat penuntun, “Apakah kita bisa pergi lebih cepat?” Roh-roh
jahat tersebut sudah di depan kita dan menutup jalan ke gereja. Roh-roh jahat
lainnya di belakang kami dan siap menyerang kami. Malaikat ini berteriak, “Tuhan,
tolong datang sekarang.” Ketika malaikat tersebut berteriak minta tolong, Yesus
muncul di depan kami. Dengan suaraNya yang penuh kuasa, Dia menghardik semua
roh-roh jahat, “Beraninya kamu berusaha untuk menyerang anakKu. Pergi
sekarang juga!” Dalam satu detik, semua roh jahat menghilang.
==== Hari
ke 12 =====
Baek,
Bong-Nyo:
30 menit
setelah saya berdoa di dalam Roh, saya melihat 5 malaikat melayang ke arah
saya. Saya mengambil keputusan untuk menguji apakah mereka benar malaikat Tuhan
dan bukan roh jahat. Saya melanjutkan di dalam bahasa Roh. Saya melihat senyum
yang bersahabat di muka mereka. Malaikat-malaikat tersebut menyatakan diri
mereka sebagai teman ketika saya melanjutkan doa di dalam bahasa Roh. Saya
berpikir bahwa doa saya yang sungguh-sungguh akan menyakinkan bahwa
malaikat-malaikat ini adalah teman. Kemudian, dengan singkat, jubah mereka yang
bewarna putih berubah menjadi warna hitam, dan sayap-sayap malaikat mereka
menghilang. Mereka bergerak, tubuh mereka meliuk-liuk dan berputar. Saya
melanjutkan untuk berdoa di dalam Roh dan mereka mulai jatuh ke tanah. Benar,
karunia Roh untuk berbahasa lidah / berbahasa Roh sangat besar dan berkuasa.
Kemudian, mereka menyerupai monster-monster seperti yang ada di dalam film-film
di TV. Mereka menyerupai mahkluk-makhluk yang sangat menyeramkan. Saya
mengusir mereka satu persatu di dalam nama Yesus. Mereka satu mereka pergi.
Ketika saya mengusir mereka, sebuah yesus (perhatikan y huruf kecil dan bukan
huruf besar) datang dan berkata, “Bong-Nyo, akulah tuhanmu. Percayalah kepadaku.”
Bagaimanapun, suaranya sangat menyeramkan dan perilakunya sangat aneh. Biasanya
kalau Yesus yang asli datang kepada saya, Yesus datang dengan ramah, tenang,
dan membawa damai. Tetapi yang ini membuat saya takut dan merasa tidak nyaman.
Saya merasakan rambut-rambut di kepala saya mulai berdiri. Dengan keyakinan,
saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, enyahlah daripadaku.” Sebuah yesus
tersebut berubah menjadi binatang yang aneh sekali bentuknya. Binatang tersebut
menyerang saya tetapi dengan beberapa teriakan, akhirnya binatang itu pergi.
Kemudian,
ada satu roh iblis lagi yang muncul. Roh ini sangat menarik. Saya berpikir, “Bagaimana
bisa roh iblis wanita ini keliatan sangat cantik?” Roh iblis wanita ini
lebih cantik daripada wanita apapun di dalam dunia. Bentuk-nya langsing
dengan penampilan menarik, memakai busana kerja. Dia berjalan seperti model
peragawati dan menuju ke arah saya dengan pelan-pelan. Roh ini berlutut dan
menyalami saya, “Bagaimana kamu selama ini menghadiri The Lord’s Church?” Saya
cuek dengan pertanyaan dia dan melanjutkan di dalam bahasa Roh. Roh ini berlutut
di sebelah saya. Walaupun roh iblis ini kelihatan sangat elegan dan menarik,
tubuh saya merinding. Kemudian setengah wajah dari roh iblis ini berubah
menjadi sangat mengerikan. Roh iblis ini berteriak, “Silahkan dan lanjutkan
berdoa. Hal itu tidak mudah. Aku tidak akan mundur.” Roh iblis ini tidak mau
mundur. Kemudian saya merasakan Tuhan datang, dan Tuhan berkata, “Bong-Nyo,
jangan berhenti berdoa. Berdoa dengan sungguh-sungguh. Saya akan menghardik roh
jahat.” Kemudian roh iblis ini pergi ke udara dan berubah lagi menjadi
seorang wanita cantik. Kali ini roh iblis ini memakai gaun pengantin.
Kelihatannya sangat indah. Roh iblis ini terbang ke arah saya dan melirik
matanya yang besar ke arah saya. Tuhan berbisik ke telinga saya dan berkata, “Lanjutkan
berdoa dan perhatikan bagaimana wanita cantik ini akan berubah kembali menjadi
roh yang jelek.” Saya melanjutkan berdoa dengan sungguh-sungguh seperti yang
Tuhan suruh. Kemudian roh iblis ini berubah menjadi roh yang jelek dan dengan
sekali hardikan, roh ini pergi. Kemudian, Yesus memperlihatkan saya suatu
tempat di neraka yang di kenal sebagai daerah lampu merah. Disana, saya melihat
sebuah gunung yang besar yang di penuhi dengan tubuh-tubuh dari jiwa-jiwa yang
terhilang. Tubuh-tubuh mereka di penuhi dengan kutu-kutuh putih dan
tangan-tangan mereka di ikat. Tetapi orang-orang tidak berusaha untuk
menghilangkan kutu-kutu tersebut. Kutu-kutu ini menembus kulit
mereka, hidung, mulut dan telinga. Orang-orang ini kemudian berubah menjadi figur
yang jelek, dan kemudian menjadi tulang. Orang-orang ini berada dalam kondisi
yang sangat menyakitkan. Saya berkata, “Tuhan, kenapa orang-orang ini di siksa
sedemikan dahsyatnya?” Yesus berkata, “Wanita-wanita di tempat ini dulunya
menjual tubuh mereka selama di dunia. Laki-laki di tempat ini dulunya melakukan
perzinahan/percabulan dengan wanita-wanita ini.” Keadaan di tempat itu sangat
panas dan saya pun merasa tidak nyaman dan ingin meninggalkan tempat itu.
Hari ini,
banyak sekali serangan-serangan dari setan-setan, roh-roh jahat dan naga-naga,
tetapi dengan kuasa Yesus, setiap dari mereka pergi. Kemudian datang satu
gerombolan roh jahat yang tidak mempunyai tubuh, tetapi bentuk mereka aneh
sepertinya membentuk sebuah mata. Mereka tetap berteriak, “Jangan berdoa! Kami
akan membuat engkau kacau.” Mereka terus menerus berteriak hal ini. Karena
ketakutan, saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, enyahlah daripadaku.” Tetapi
mereka tetap disana dan mereka memulai membuat suara yang aneh. Kemudian Yesus
datang dan berkata, “Joo-Eun, jangan mendengar kepada sesuatu kecuali dari Aku.”
Yesus menutup kuping saya dengan kedua tanganNya dan berkata, “Joo-Eun, kami
bisa berkata kepadaKu.” Roh-roh iblis tercerai-berai di dalam kehadiran Tuhan.
=== Hari
ke 13 ===
Kim,
Joo-Eun:
Hari ini,
hari yang banyak serangan dari roh-roh jahat. Ketika saya berdoa, saya di bawa
ke suatu tempat yang gelap yang saya tahu itu adalah neraka. Saya memperhatikan
banyak sekali roh-roh jahat yang sedang berkumpul mengelilingi satu makhluk
yang besar. Makhluk besar ini kelihatannya sangat marah dan pusing. Makhluk ini
berteriak dan berjalan ke segala arah sepertinya bingung dan banyak pikiran.
Makhluk ini sepertinya adalah pimpinan dari roh-roh jahat yang tidak bisa di
hitung jumlahnya. Roh-roh jahat menunggu perintah dari makhluk ini. Setelah
mendapatkan perintah, roh-roh jahat yang jumlahnya tidak bisa di hitung terbang
ke udara dan muncul di gereja kami. Mereka datang dengan sangat cepat, kurang
dari satu detik. Semua roh jahat menyerang jemaat, termasuk Meena yang berumur
5 thn. Tetapi sewaktu dia berteriak di dalam doanya, “babaya”, roh jahat yang
berada di sebelahnya, jatuh. Serangan ini di tujukan kepada mereka yang sedang
berdoa di dalam Roh. Roh jahat jatuh satu persatu. Satu setan memberi perintah,
“Dengarkan kamu semuanya. Serang pendeta Kim. Jikalau pempimpin gagal, makanya
semuanya akan gagal dengan gampang. Kamu semua bodoh, tunggu apa lagi? Serang
pendeta Kim dengan sekuat tenaga.” Tiba-tiba jumlah roh-roh jahat yang di luar
dan di dalam gereja muncul dan menyerang pendeta Kim. Tetapi yang akan terjadi
setelah itu, adalah sangat mengejutkan dan banyak roh-roh jahat yang jatuh pada
saat mereka berdiri. Roh-roh jahat banyak yang terluka dan mundur. Mereka takut
dengan apa yang terjadi dalam waktu yang singkat.
Sekali lagi,
kekuatan iblis di kerahkan untuk menyerang, tetapi mereka semua di kalahkan ke
segala arah. Serangan terjadi terus tetapi hasilnya tetap sama. Mereka tidak
bisa menyentuh pendeta Kim. Ketika roh-roh jahat menyadari bahwa serangan-serangan
mereka sia-sia, mereka menjadi takut dan menghindari pendeta Kim. Mereka hanya
melayang-layang di sekitar pendeta Kim dan tidak berani mendekati pendeta Kim.
Ketika saya melihat pendeta Kim, dia keliatannya tidak menyadari akan apa yang
telah terjadi. Dia berdoa dengan sungguh-sungguh di dalam Roh dengan berlutut
dan mengangkat kedua tangannya. Ketika roh-roh jahat mengelilingi pendeta Kim,
pendeta Kim berdoa di dalam Roh dengan suara yang sangat kencang. Kemudian,
roh-roh jahat yang ketakutan tersebut terlempar ke dinding dan hancur
berkeping-keping. Mereka semua menangis ketakutan. Ketika saya melihat roh-roh
jahat tersebut pergi, saya merasa menang dan ketawa dengan penuh kemenangan.
Kemudian saya melihat satu iblis berteriak dengan marah, “Pendeta Kim, jangan
berdoa. Kamu pikir kami bisa kabur dengan mudah? Aku akan membunuhmu. Aku
bersumpah.” Kemudian roh iblis tersebut menggertakkan giginya. Kemudian roh
jahat itu berteriak lagi tapi kali ini di tujukan ke iblis-iblis lainnya,“Kamu
bodoh. Dengan segala kekuatanmu kamu tidak bisa menghabisi satu pendeta? Ayo
serang lagi!” Kemudian satu roh berkata, “Oh, pendeta itu bikin pusing kita.
Ahh..aku pikir aku jadi gila. Tinggalkan pendeta Kim sendirian dan mari kita
serang jemaat. Ayo! “ Serangan-serangan mulai di tujukan ke jemaat tetapi
ketika menyerang jemaaat, mereka tidak mengerahkan semua kekuatan mereka.
Mereka menyerang dengan 1 sampai 3 roh jahat untuk satu jemaat, tidak dengan
sengenap kekuatan mereka.
Roh-roh
jahat berpencar ke segala arah dan kali ini mereka mengambil keputusan untuk
menyerang setiap orang di jemaat. Banyak sekali roh-roh jahat dan mereka semua
mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Sangat tidak mungkin untuk menjelaskan
mereka semua. Bagaimanapun, sekencang apapun serangan mereka, serangan mereka
semua gagal. Doa-doa jemaat di dalam Roh memberikan kekuatan dan kuasa untuk
melawan balik roh-roh jahat tersebut. Ketika mereka menyerang, mereka
terplanting ke belakang. Raja dari roh-roh jahat itu berteriak, “Jemaat the
Lord’s Church, berhenti berdoa. Kenapa kamu terus berdoa? Roh-roh jahat, kamu
pada ngapain? Apakah kamu tidak bisa menghentikan jemaat-jemaat ini?” Semua
roh-roh jahat tercerai-berai. Tidak perduli berapa banyaknya roh jahat disana,
karena doa-doa dari jemaat-jemaat yang berani menghancurkan semua roh jahat.
Kemudian,
satu roh jahat berusaha menyerang saya. Roh itu berkata, “Berhenti
berdoa. Aku akan mengacaukan kamu sehingga kamu tidak berdoa. Aku akan mengutuk
kamu dengan penyakit-penyakit. Ha ha ha ha.” Setan itu ketawa kecicikan.
Kami mengalahkan mereka semua di dalam nama Yesus.
Kemudian,
ketika saya melanjutkan doa dalam bahasa Roh, saya di bawa ke neraka. Saya
melihat satu setan menusukkan satu senjata yang tajam ke dalam sebuah kotak
berbentuk persegi panjang. Dengan bahasa-bahasa yang kotor, setan ini
berteriak, "Kamu pikir kamu ini pendeta? Hidup apa yang kamu punya selama
di dunia? Saya senang karena kamu ada bersama dengan saya disini.” Setan ini
melanjutkan menusukkan ke dalam kotak itu selagi dia mengutuk. Suara kesakitan
yang keras keluar dari kotak tersebut bersamaan dengan darah yang keluar. Saya
memperhatikan di atas kotak tersebut di penuhi dengan kanvas dengan sebuah
salib besar. Kotak-kotak tersebut di jajarkan dengan rapi dan jumlahnya tidak
terhitung jumlahnya. Saya tidak bisa melihat ujung dari jajaran kotak tersebut.
Saya sadar bahwa semuanya itu adalah peti mati. Setan-setan menusukkan tombak
mereka yang tajam ke dalam peti mati tersebut tanpa belas kasihan. Saya
bertanya kepada Tuhan, “Yesus, kenapa banyak peti mati yang berisi
pendeta-pendeta disini?” Yesus berkata, “Pendeta-pendeta ini tidak
mengabarkan InjilKu. Mereka mengabarkan injil yang lain dan semua pengikut
mereka ikut tersesat. Disinilah keadaan mereka yang terakhir, tempat di neraka.”
Yesus berkata, “Pendeta-pendeta yang tersesat, akan di hakimi lebih besar.”
Kemudian, saya melihat orang-orang lain di siksa, mereka berteriak di dalam
panci penggorengan. “Panas…Ah…Tolong!” Panci besar tersebut bernyala
merah dan ketika minyak menyentuh tubuh mereka, daging mereka terkupas dan
hanya tulang-tulang yang tersisa. Mereka melompat-lompat dengan ketakutan.
Kemudian daging mereka tumbuh kembali dan semua kejadian ini berulang kembali
lagi tanpa akhir. Saya bernyata Yesus apa yang telah mereka perbuat. Yesus
berkata, “Ketika mereka di bumi, mereka melakukan perselingkukan/percabulan
dengan berkhianat kepada pasangan mereka. Mereka melakukan
perselingkukan/percabulan diam-diam dan karena dosa mereka, mereka sekarang ini
di siksa.”
Kemudian,
Yesus menunjukkan saya tempat lain di neraka dengan lubang yang sangat besar.
Tempat itu di penuhi oleh banyak sekali orang dan di penuhi dengan api. Api
merah menyala muncul sepertinya api tersebut mempunyai kehidupan. Orang-orang
berlari-lari di dalam lubang tersebut, berteriak karena panasnya api. Yesus
berkata, “Orang-orang ini adalah orang-orang yang mempercayai agama yang salah
atau mereka yang menolak Injil.” Kemudian, saya di bawa kembali ke gereja.
==== Hari
ke 14 =====
Kim,
Joo-Eun:
Saya berdoa
dengan sungguh-sungguh dan tidak lama kemudian, roh jahat yang menyamar sebagai
seorang wanita muda dengan pakaian putih muncul. Dari mulut setan itu, keluar
darah menetes. “Jangan berdoa. Saya akan mengalahkan kamu.” Saya membalas, “Kamu
setan menjijikan, di dalam nama Yesus, enyah dariku.” Setan itu pergi. Kemudian
seekor naga merah dengan mata iblis datang ke arah saya dengan marah. Banyak
roh-roh jahat yang mulai muncul. Ketika saya berdoa dengan sungguh-sungguh,
saya merasakan perwujudan roh-roh iblis. Anehnya, pada saat yang sama, saya
merasakan roh saya mendekati ke Surga. Roh-roh jahat berusaha menghalangi saya
memasuki Surga dengan menakuti-nakuti saya jadi saya berdoa dengan sungguh-sungguh
dengan mata saya tertutup. Saya berusaha untuk mengusir mereka semua tetapi
naga merah tersebut melawan. Saya harus terus-menerus mengusir naga itu sampai
akhirnya naga itu pergi.
Tuhan datang
dang Dia kagum dengan saya, orang muda seperti saya mengusir roh-roh jahat.
Yesus memanggil nama saya dengan nama panggilan dan nama asli, “Joo-Eun, si
bintik-bintik, imanmu telah bertambah dengan luar biasa, jadi berdoalah dengan
sungguh-sungguh dengan mata tertutup.”
Saya
berkonsentrasi selagi berdoa dan kemudian saya merasakan kegelapan meliputi
saya, angin dingin mulai meniupi saya. Saya melihat sebuah pintu terbuka dari
suatu jarak. Kemudian, cahaya terang muncul. Saya hampir membuka mata saya
ketika cahaya tersebut semakin terang, tetapi saya sadar bahwa saya tidak bisa
membuka mata saya. Ketakutan mulai meliputi saya dan Yesus muncul. Dia mulai
menjelaskan, “Joo-Eun, ketika kamu berdoa di dalam Roh, rohmu di bawa mendekati
Surga dengan pimpinan malaikat-malaikat. Bagaimanapun, roh-roh jahat muncul
untuk menakuti-nakuti kamu sehingga kamu membuka matamu. Tetapi Aku harus
mengambil alih dan memerintahkan roh-roh jahat untuk pergi. Sayalah yang
berusaha menghalangi kamu untuk membuka matamu. Joo-Eun, Aku rasa kamu perlu
untuk berdoa lebih lagi. Aku pikir kamu tidak akan pergi ke Surga hari ini.”
Aku sangat kecewa. Yesus kemudian menghibur saya dan memberikan kata-kata
penguatan, “Joo-Eun, jangan khawatir. Aku berjanji bahwa Aku akan membawa
kamu ke Surga dan mengajak kamu berkeliling.”
Lee,
Haak-Sung:
Yesus mengunjungi
saya dan mulai menunjukkan saya neraka. Di neraka, saya datang ke suatu tempat
di mana satu makhluk iblis sedang duduk di kursi. Dari bentuk tubuh dan
perilakunya, kelihatannya makhluk ini sepertinya penguasa di daerah tersebut.
Sebuah lubang perangkap berada di depan kaki dari makhluk tersebut. Orang-orang
sedang berdiri lubang perangkap tersebut. Ketika makhluk ini menghentakkan
kakinya, lubang perangkap tersebut terbuka ke arah bawah dan menyebabkan
orang-orang yang berdiri diatasnya jatuh ke lava api. Ketika orang-orang jatuh
ke lava api yang mendidih, mereka secara langsung terbakar dan berteriak dengan
kesakitan. Saya bertanya kepada Yesus tentang orang-orang ini dan Yesus
berkata, “Orang-orang ini adalah peramal-peramal, pelanggan dari peramal-peramal
tersebut, ahli nujum, dukun, dan orang-orang yang bunuh diri.” Ketika Yesus
berkata tentang orang yang bunuh diri, paman saya, yang melakukan bunuh diri
dengan makan banyak pil, terlintas di depan mata saya. Paman saya di tarik ke
lubang perangkap dan di buat berdiri di atas lubang perangkap. Makhluk tersebut
menarik kakinya ke atas seakan-akan akan menghentakkan kakinya dan melepaskan
lubang perangkap tesebut. Saya memohon belas kasihan kepada Tuhan, “Yesus,
tolong, paman saya dalam bahaya. Dia akan jatuh ke lava api. Tolong dia! Tuhan,
paman saya selalu baik kepada saya. Paman, ayo datang ke arah saya cepat.”
Dengan ekspresi sedih, Yesus berkata, “Haak-Sung, sudah telat. Tidak ada lagi
yang bisa di kerjakan." Tidak lama kemudian, makhluk tersebut
menghentakkan kakiknya, dan lubang perangkap terbuka, dan paman saya dengan
orang-orang lain jatuh ke dalam lava api. Mereka semua berteriak. Di
antara-antara orang-orang tersebut adalah biksu-biksu dari agama buddha,
orang-orang kristen yang murtad, dan banyak orang yang pergi ke gereja dengan
tujuan dan motivasi yang lain daripada untuk Yesus.
Di bagian
lain di neraka, Yesus berkata kepada saya, “Haak-Sung, lihatlah secara seksama”
Di sana banyak sekali orang-orang yang di kerumuni oleh ular-ular besar dan
kecil. Ular-ular besar dan kecil tersebut mengikat orang-orang. Ular-ular
yang besar mengikat sekitar kepala orang-orang tersebut, sedangkan ular-ular
yang kecil itu mengikat bagian tubuh orang-orang tersebut. Ular-ular yang kecil
tanpa henti-hentinya menggigit orang-orang tersebut. Orang-orang berteriak
kesakitan. Saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, dosa apakah yang orang-orang ini
lakukan?” Yesus berkata,”Mereka tidak mempunyai iman yang benar di dalam Aku.
Mereka tidak pernah percaya kepadaKu dengan hati yang benar. Meskipun mereka
klaim percaya kepadaKu, pekerjaan mereka tidak sesuai dengan iman mereka.
Mereka tidak stabil dan suka mengambil keputusan dengan tiba-tiba. Kelakuan
mereka yang tidak masuk akal mempengaruhi absensi gereja. Mereka tidak pernah
lahir baru. Kebanyakan dari mereka mati di dalam kecelakaan dan mereka tidak
pernah sepenuhnya bertobat. Haak-Sung, malah kamu mempunyai kepribadian yang
tidak stabil. Tetapi bagaimanapun, perjalanan Kristen kamu stabil.”
Di bagian
neraka yang lain, saya memperhatikan seorang wanita yang berteriak dengan
sangat kencang. “Ini tidak adil! Saya tidak berhak mendapatkan penghukuman ini.
Hidup saya di bumi menderita. Saya tidak bisa tahan lagi. Inilah kenapa saya
bunuh diri. Bagaimanapun, sakit di neraka tidak bisa saya tanggung lebih dari
hidup di bumi. Kenapa kamu mengirimkan aku ke neraka? Ini tidak adil. Saya
tidak pernah mendengar kenyataan tentang neraka. Ini tidak adil buat saya
disini.” Dia mengulangi perkataan itu terus menerus. Satu roh jahat tertawa dan
membalas wanita tersebut, “Aku menipu kamu sampai kamu bunuh diri. Kamu tidak
tahu kebenaran. Kamu malah pergi gereja tapi tidak pernah mendengar
tentang Surga atau neraka. Aku malah kagum dengan kamu belajar sekarang.
Meskipun kamu pergi ke gereja, kamu masih bunuh diri. Maka dari itu, hal itu
adil buat kamu disini. Saya lebih pintar dari kamu dan berhasil menipu
kamu. Saya punya jiwamu sekarang. Saya akan menunjukkan kamu banyak
pelajaran-pelajaran selama-lamanya.” Makhluk ini kemudian menghajar wanita itu
tanpa ampun. Teriakan wanita itu dan permintaan belas kasihan tidak di gubris.
Yesus
membawa saya ke gereja dan saya melanjutkan doa di dalam Roh. Yesus berkata
kepada saya, “Haak-Sung, doa-doamu dari yang kamu panjatkan dari malam
sampai pagi hari lebih berhikmat dan berkuasa daripada doa-doamu di siang hari.
Maka dari itu, cobalah berdoa lebih di malam hari di bandingkan di siang hari.”
Yesus berkata saya untuk melihat lebih dekat ke arahNya. Saya melihat Tuhan
memakai mahkota duri di kepalanya dan saya melihat lubang-lubang di
tangan-tanganNya dan kakiNya. Darah mengalir dari setiap luka. Saya tetap
bertobat dan menangis sebagaimana saya melihat penderitaan Tuhan. Setelah saya
selesai berdoa, Tuhan membawa saya ke Surga dan menghapus air mata saya. Saya
bisa melihat laut di Surga dimana sangat jernih.
Lee,
Yoo-Kyung:
Biasanya roh
jahat menganggu saya ketika saya mulai berdoa. Tetapi Tuhan kali ini
bertemu dengan saya. Dia tidak saja hanya datang, tapi Dia membawa saya ke
Surga. Yesus berkata, “Kamu merasa baik hari ini, benarkah?” Saya
menjawabNya, “Ya Tuhan, saya merasa baik karena saya tidak melihat roh-roh
jahat hari ini.” Di Surga, Tuhan membawa saya ke satu tempat yang sangat tinggi
dan memperlihatkan saya bumi. Bumi kelihatan sangat kecil dari kejauhan. Saya
mengamati bumi berputar. Saya meminta kepada Tuhan, “Yesus, saya ingin tinggal
di Surga. Saya tidak mau kembali ke bumi.” Yesus berkata, “Sekarang belum
waktunya. Kamu harus melayani Aku dan melakukan pekerjaanKu dengan setia. Pada
waktu yang di tentukan, kamu akan datang ke sini.” Bersama dengan Tuhan, saya
menikmati waktu-waktu di Surga. Kami bercanda dan banyak sekali tertawa. Kami
sangat menikmati waktu bersama dan saya menyukainya dengan sangat. Kemudian,
Tuhan dan saya kembali ke gereja.
Baek,
Bong-Nyo:
Saya
berdoa,”Tuhan, kenapa kamu tidak menepati janjiMu untuk memberkati kami secara
keuangan? Lihatlah kami, Ketika kami berdoa, kami berdoa dengan kedinginan
karena kami tidak sanggup untuk mendapatkan panas. Ketika kami berdoa, kami
mengigil dan kami secara terus-menerus harus menggosok kedua tangan kami untuk
membuat hangat. Aku tidak mengerti kenapa Engkau tidak memberkati kami. Kami
tidak punya apapun untuk di makan kecuali nasi dan kimchee (sayur
orang Korea). Keluarga pendeta kami tidak mempunyai uang dan keluarga kami
tidak mempunyai uang. Kami sedang dalam kesusahan. Ketika kami berdoa semalam
suntuk, kami pegal-pegal dan bengkak dengan duduk posisi seperti itu. Tubuh
kami sakit-sakitan dan pegal-pegal. Kami tidak mempunyai fisik yang kuat karena
kekurangan makan. Kenapa Engkau membiarkan kami seperti ini terus menerus?
Tuhan, aku tidak bisa tahan lagi.” Saya beceloteh dan berkeluh-kesah tanpa
berpikir lebih dahulu. Tetapi Tuhan mendengarkan setiap perkataan saya. Tuhan
sangat sabar dengan saya. Kemudian, dengan ramah Tuhan berkata kepada saya, “Saya
tidak keberatan mendengarkan keluhanmu.Kamu tidak perlu khawatir tentang apapun.”
Dia kemudian menunjukkan saya neraka. Yesus berkata, “Mari kita pergi. Lihatlah
peristiwa ini.”
Saya melihat
binatang buas yang besar setinggi gunung. Binatang itu menyerupai buaya
atau naga dan ibu saya ada di sebelah binatang itu. Binatang itu menggunakan
lidahnya untuk mengikat korban-korbannya dan kemudian menelan setiap
orang. Saya menangis dan menangis. “Bong-Nyo, ketika kamu menangis, Aku
merasakan sakitmu. Ketika hatimu berduka, hatiKu juga berduka. Ketika kamu
sedih, Aku juga sedih.Ketika ibumu masih hidup di dunia, Aku bisa menolongmu.
Namun, semuanya itu sudah telat. Jikalau engkau mau untuk berkeluh-kesah dan
marah, kamu bisa melakukan semuanya itu. Aku disini untuk mendengarkan
keluh kesahmu. Aku tahu kamu sangat stress. Aku ingin untuk kamu untuk
menghilangkan semuanya.”
Kemudian,
saya melihat ayah dari pendeta kami di neraka. Makhluk iblis akan melempar dia
ke satu cawan yang besar di mana ada bir yang busuk yang mendidih di dalamnya.
Saya bertanya kepada Tuhan, kenapa dia ada disana. Yesus menjawab, “Dia
melakukan banyak dosa dan menganiaya kepada istrinya. Dia suka mabuk-mabukan.
Minuman keras adalah berhalanya. Kecanduan minuman keras mempengaruhi
pekerjaanya dan dia tidak mengindahkan anak-anaknya. Anak-anaknya hidupnya
susah. Sebagai akibanya, dia akan merasakan dan di siksa di dalam bir busuk
selama-lamanya.” Ayah dari pendeta kami mulai berteriak, “Oh, saya telah
melakukan banyak hal yang jahat. Saya harap istri saya telah menerima Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Dia bisa masuk ke Surga. Ketika saya
di bumi, saya berjudi dan mabuk sepanjang hari. Saya tidak pernah mengurus
keluarga. Saya tidak perduli dengan kebutuhan dasar mereka. Istri saya bekerja
sepanjang hari untuk memberi makan anak-anak kami. Saya bertanggung-jawab
dengan hidup istri saya yang susah. Saya sekarang sedang membayar harga dari
dosa-dosa yang pernah saya lakukan. Saya berhak di kutuk. Tolong, ketika kamu
pergi ke dunia, tolong beritahu anak saya yang paling kecil untuk tetap pergi
ke gereja. Beritahu dia untuk setia kepada Tuhan dan percaya.” Dia juga meminta
saya untuk memberitahukan anak-anaknya untuk menghadiri gereja dengan tidak
sia-sia. Mereka harus menjaga hari Minggu, hari yang kudus, dan bertobat dengan
kesungguhan hati, dan berjalan bersama Tuhan dengan setia sebagai seorang
kristen. Dia melanjutkan, “Saya di neraka dan di siksa. Di neraka adalah tempat
terakhir dan di siksa selama-lamanya. Saya tidak punya harapan lagi. Tolong
injili kakak laki-lakimu, kakak perempuanmu, dan saudara-saudara supaya mereka
semua punya kesempatan untuk pergi ke Surga.”
Bersama
dengan Yesus, saya melanjutkan perjalanan di neraka. Kami pergi ke satu tempat
di mana saya melihat banyak sekali orang memenuhi langit-langit di neraka.
Banyak sekali etnis (suku/ras) dan semuanya di gantung di kayu salib.
Salib-salib tersebut terbuat dari kayu dan mereka semua di salib seperti Yesus.
Saya bertanya kepada Yesus dosa apa yang mereka perbuat dan Yesus menjawab
dengan nada marah. “Orang-orang ini adalah orang-orang yang pergi gereja
secara teratur. Mereka malah membawa Alkitab mereka ke gereja. Tetapi
mereka menyembah dan berdoa dengan sia-sia. Mereka hanyalah kedok. Mereka semua
munafik. Di luar gereja, mereka pemabuk, perokok. Mereka tidak menjaga hari
Sabat. Setelah kebaktian gereja selesai, mereka pergi melakukan hal-hal duniawi
seperti memanjat gunung dsb. Beberapa dari mereka adalah lintah darat. Mereka
meminjamkan uang mereka dan meminta bunga yang sangat tingi. Mereka menjadi
kaya karena bunga yang sangat tinggi tersebut. Banyak keluarga yang tidak bisa
membayar bunga tersebut dan menjadi bangkrut/pailit. Banyak keluarga yang
hancur karena kesulitan keuangan. Hati dan perbuatan mereka sangat duniawi
malahkan mereka klaim perkataan mereka adalah iman. Jikalau mereka berjalan di
dalam iman dengan segenap hati dan kekuatan mereka, mereka bisa masuk Surga.
Mereka tidak bisa lahir baru karena mereka tidak setia. Mereka tidak lahir baru
dengan air atau Roh Kudus. Mereka mengikuti tradisi daripada mengikuti Tuhan.
Aktivitas dunia mereka lebih penting daripada Tuhan. Perbuatan mereka tidak
menunjukkan iman yang setia. Mereka melayani dengan setengah hati.” Tidak lama
kemudian, orang-orang yang tegantung tersebut di penuhi oleh serangga baik
besar dan kecil, memakan habis daging mereka. Hal itu adalah penyiksaan atas
penyiksaan. Mereka juga di pakaikan duri di sekitar leher mereka. Yesus
berkata bahwa proses ini akan berulang terus-menerus selama-lamanya. Tuhan
sangat tegas dan jelas mengenai peringatanNya. Dia kemudian berkata untuk
melihat orang-orang yang percaya dengan sia-sia.
Saya sangat
gemetar tidak bisa di kontrol karena takut. Kemudian Tuhan berkata dengan
lembut kepada saya, “Bong-Nyo, kamu takut. Ini sudah cukup buat hari ini. Mari
kita pergi. Bong-Nyo, kamu telah menyaksikan sendiri keluargamu di siksa. Hal
ini terlalu besar untuk kamu hadapi. Kamu telah menangis banyak. Aku berharap
untuk bisa menghibur kamu. Ketika kita mencapai Surga dan masuk ke gereja, Aku
ingin kamu berdoa dan melihat penyembahan.” Gereja Tuhan di Surga itu sangat
bersinar dengan sinar kemuliaan. Sinar memancar meliputi langit-langit di
Surga. Hal itu sangat luar biasa dengan banyak sekali malaikat-malaikat dan
orang orang kudus.
=== Hari
ke 15 =====
Kim, Joo-Eun
:
Ketika saya
berdoa dengan tanpa henti, sebuah pengelihatan muncul di depan saya. Di
pengelihatan itu, saya melihat seorang laki-laki sedang menonton TV di
rumahnya. Ketika dia sedang menonton TV, sebuah roh jahat yang menjijikan
keluar dari TV dan masuk ke dalam badan orang tersebut. Orang tersebut tidak
menyadari efek rohani dari menonton TV. Kemudian pengelihatan saya berpindah ke
kafe internet. Kafe internet ini di penuhi oleh orang-orang melihat internet
atau bermain game 24 jam sehari. Tempat itu di penuhi oleh orang-orang yang
bermain game. Satu orang laki-laki menaruh perhatian penuh dengan game. Dia
kelihatannya sudah bermain game berjam-jam. Matanya merah. Kemudian, sebuah roh
jahat dalam bentuk tengkorak keluar dari TV komputer dan masuk ke dalam badan
orang tersebut. Setelah roh jahat tersebut masuk ke dalam tubuh orang tersebut,
orang tersebut makin kecanduan dan bermain game makin seru. Setelah melihat hal
ini, saya mengambil keputusan untuk lebih berhati-hati dengan apa yang saya
lihat dan kerjakan di internet.
Kemudian
saya melihat sebuah roh jahat dalam bentuk bulan ½ penuh. Dengan suara yang
penuh kemarahan, roh itu berkata, “Biarlah aku pergi ke kafe internet.” Di
dalam pengelihatan, saya melihat roh jahat ini pergi menuju ke internet kafe.
Roh jahat ini masuk ke dalam tubuh seseorang yang kecanduan bermain game. Roh
ini berkata, “Karena kamu meluangkan banyak waktu dengan game-game, aku akan
memasuki ke dalam tubuhmu.” Kemudian roh ini masuk ke dalam tubuh orang
tersebut. Banyak roh-roh jahat yang membuat kecanduan menganggu orang di kafe
internet. Bahkan banyak orang-orang kudus yang terjerumus dalam perangkap ini.
Mereka meluangkan waktu sedikit untuk berdoa dan lebih banyak di depan
komputer. Mereka adalah jemaat-jemaat gereja yang telah jatuh dalam kecanduan
internet dan TV. Sebagai akibatnya, absensi gereja mereka dan kehidupan rohani
mereka terganggu. Roh-roh jahat ini sangat bertangggung jawab untuk menggoda
orang-orang. Orang-orang ini menjadi buta dan tidak menyadari bahwa roh-roh
jahat ini bertanggung jawab atas kecanduan dan perbuatan mereka. Saya juga
melihat sebuah pengelihatan roh-roh jahat keluar dari TV dan masuk ke dalam
tubuh orang-orang.
Kemudian
pada malam itu, ketika saya melanjutkan berdoa, banyak roh-roh jahat yang
berusaha menyerang saya. Satu roh jahat muncul kepada saya dalam rupa singa.
Hal itu sangat mengerikan dan saya mulai gemetar. Roh itu berkata kepada saya,
“Aku akan membawa kamu ke terowongan di neraka.” Aku berteriak, “Apa yang kamu
katakan? Kamu roh menjijikan, di dalam nama Yesus, pergi.” Kemudian roh jahat
itu pergi. Tanpa henti, roh jahat yang lain muncul. Aku berkata kepada diriku
sendiri, “Kenapa banyak sekali roh-roh jahat yang muncul hari ini?” Anehnya,
kali ini roh jahat yang muncul, perilakunya aneh, seperti bebek. Aku nggak bisa
berhenti ketawa. Roh jahat tersebut berteriak dengan marahnya, “Kenapa kamu
mentertawakan aku. Jangan ketawa.” Setelah saya mengusir roh jahat itu dengan
kencang, roh itu pergi. Kemudian roh jahat dalam rupa seorang wanita muda
berbaju putih muncul. Wanita ini mempunyai taring seperti drakula dan darah
menetes di mulutnya. Wanita ini berusaha mengacaukan doa saya. Jadi saya
meminta pertolongan Yesus dan wanita ini pergi dengan wajah kesal.
Lee,
Haak-Sung:
Hari ini
banyak roh-roh jahat yang menyerang saya. Yang pertama keliatan seperti kodok
yang keliatannya tidak menyenangkan. Saya berhasil mengusir roh itu di dalam
nama Yesus. Roh jahat yang kedua mempunyai rupa seorang wajah manusia yang
mengerikan dimana satu sisinya terbakar banyak. Saya memanggil nama Yesus dan
Yesus muncul. Sewaktu Yesus mendatangi saya, roh jahat tersebut pergi. Tetapi
saya memperhatikan Yesus sedang mengeluarkan darah. Yesus berdiri dengan diam
dan berdarah di depan saya. Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak jumlah
darah yang keluar dari tubuh Yesus. Darah mengucur dari semua sisi di
kepalaNya. Saya menangis tanpa henti. Tuhan mengulurkan tanganNya ke arah saya
dan menunjukkan pergelangan tanganNya. Saya melihat lubang-lubang di mana bekas
paku-paku telah menembus pergelangan tanganNya dan dari situ keluar darah
mengucur. Tuhan berkata, “Haak-Sung, kamu melakukan pekerjaan baik dengan
menginjili hari ini. Kamu juga melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan
membersihkan gereja.” Yesus sangat bangga dengan usaha saya dan melanjutkan
memuji saya, “Haak-Sung, sewatu kamu menginjili, kamu memimpin dan menjaga
kakak laki-laki dan kakak perempuanmu. Udara sangat dingin, tapi kamu melewati
rintangan itu. Kamu melakukan pekerjaan yang baik. Aku sangat bangga denganmu.”
Yesus kemudian memeluk saya.
Setelah
Yesus pergi, 4 roh jahat menyerang saya pada saat bersamaan. Satu dari mereka
berkata, “Jangan berdoa. Berhenti. Kamu tidak bisa berdoa.” Roh jahat yang lain
bergerak dengan cepatnya dari satu sisi ke sisi lain supaya membingungkan dan
mengacaukan saya. Saya berkonsentrasi dengan sekuat tenaga saya supaya tidak
kehilangan fokus dan saya berteriak dengan segenap hati saya. Akhirnya, semua
roh jahat pergi.
Kemudian,
Yesus membawa saya ke neraka. Saya di tunjukkan suatu tempat di mana banyak
orang-orang berteriak kesakitan di dalam cawan hitam yang besar dan panas. Di
luar cawan tersebut, banyak sekali roh-roh jahat yang tidak terhitung
banyaknya, berjalan dan melayang-layang di segala arah. Yesus berkata, “Haak-Sung,
jangan takut. Roh-roh jahat yang ada disini tidak bisa menganggu kamu asalkan
Aku ada disini untuk melindungi kamu. Ini tempat di namakan Penyiksaan Cawan
Mendidih. Ini tempat untuk pemabuk dan kecanduan merokok.” Sewaktu
orang-orang memasuki air mendidih, daging mereka terkelupas. Anehnya, ada api
di dalam air mendidih. Setelah itu, Yesus membawa saya kembali ke gereja.
Lee,
Yoo-Kyung:
Satu
persatu, banyak roh jahat berusaha untuk mengacaukan dan menganggu saya. Saya
mengusir mereka semua. Kemudian Yesus muncul memakai jubah yang terang.. Kata
Yesus,“Yoo-Kyung, mari kita pergi ke Surga.” Sesampai kami di Surga,
malaikat-malaikat menyambut kami dan Yesus membawa saya ke suatu ruangan yang
penuh dengan buku-buku. Yesus ingin saya menjelajah dan membaca koleksi
buku-buku yang banyak dengan banyak sekali topik-topik. Mereka semua
terbuat dari emas, dan di susun rapi di dalam rak-rak buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar