Translate

Minggu, 03 April 2016

DIBAPTIS DENGAN API YANG DAHSYAT ( BUKU KE 1 ) OLEH KIM YONG DOO




Kisah nyata tentang peperangan rohani, pengalaman supernatural berkunjung ke Sorga dan Neraka dari sebuah gereja lokal di Korea Selatan ketika mereka sedang melakukan doa syafaat rally selama 30 hari. Artikel ini diterjemakan dari buku Baptize By Blazing Fire, yang ditulis oleh Pendeta Kim Young-Doo (aslinya berbahasa Korea).

Komentar seorang pendeta yang telah membaca kelima buku-seri Baptize by Blazing Fire. 
Mengkonfirmasikan Kesaksian Pastor Michael Park, AMI Misi Gereja Amerika Serikat, (714) 537-3397, Email: amisbuso ([@]) sbcglobal.net

 Sebagai seorang pastor, saya telah membaca banyak buku tentang peperangan rohani. Saya menggunakan ini untuk berkhotbah, untuk mengajar dan berlaku untuk kehidupan sehari-hari saya dan pada perjalanan misi di berbagai negara.Ketika saya pertama kali mendengar tentang buku Baptisan oleh nyala api, saya pikir itu akan hanya salah satu dari buku 'mereka' dengan judul yang berbeda. Namun, setelah membaca buku ini saya menyadari konsep lama saya peperangan rohani benar-benar salah dan bahwa saya memiliki penutup mata di atas mata rohani saya.

Saya telah membaca semua lima buku Pastor Kim Baptisan oleh Blazing Api Seri. Ada banyak buku peperangan rohani yang banyak dijual di toko-toko buku Kristen di seluruh dunia. Sebagian besar penulis mengandalkan pengalaman mereka sendiri sambil menerapkan teori alkitabiah. Hal ini tepat untuk menggunakan prinsip-prinsip alkitabiah untuk melawan roh-roh jahat dan kekuatan-kekuatan gelap jahat.Namun, Baptisan oleh nyala api yang berbeda. Tuhan Yesus menampakkan diri kepada gereja ini kecil pribadi dan membuka mata rohani dari setiap anggota gereja.

Ketika mata rohani mereka terbuka, mereka bisa melihat Yesus dan setan. Tuhan mengajarkan mereka bagaimana untuk memerangi dan melawan iblis dan roh jahat sementara bisa benar-benar melihat mereka. Ini sangat menarik untuk mengetahui bagaimana mudahnya untuk melawan iblis setelah mata rohani Anda dibuka.Ada begitu banyak roh-roh jahat di sekitar menyebabkan berpikir penyakit, kejahatan, kehancuran keluarga, divisi gereja, dan banyak lagi. Bacaan saya mendorong saya untuk mengunjungi Gereja Tuhan di Korea, yang saya bisa lakukan baru-baru ini.Aku menerima sambutan hangat dari Pastor Kim, Yong-Doo dan jemaatnya. Keraguan saya tentang hal-hal yang tertulis di dalam kitab menguap seperti uap seperti yang saya berbicara dengan Pendeta Kim, orang lain yang mengunjungi, dan orang-orang muda di sana. Yang membuatku heran adalah bahwa gereja dikemas dengan prajurit doa mulai pukul 9:30 sampai 5:00 pagi. setiap hari, 365 hari setahun. Mereka terlibat dalam doa syafaat. Setiap malam ada ibadah yang kuat, tari spiritual, khotbah, yang impartasi urapan api, dan banyak doa.

Saya telah menyaksikan bahwa Pendeta Kim dibawa ke neraka oleh Tuhan pada dini hari setiap hari. Tuhan Yesus ingin dia mengalami penderitaan dan siksaan neraka karena Tuhan ingin dia untuk memberitahu dunia bahwa neraka adalah nyata. Dia juga dibawa ke Surga berkali-kali. Tuhan sedih gereja-gereja yang saat ini tidak percaya di neraka atau, paling banter, mengambil ringan. Buku ini luar biasa adalah yang harus dibaca untuk semua orang Kristen. Membaptis dengan Api menyala-nyala akan mendorong Anda untuk mengatasi peperangan rohani serta memberikan rasa pendahuluan indah Surga. Gereja saya bermaksud untuk menerjemahkan seri Pendeta Kim buku-buku ke dalam bahasa Inggris. Hal ini akan menguntungkan banyak orang Kristen di Dunia dan memberi mereka kesempatan untuk menerjemahkan mereka ke dalam bahasa mereka sendiri.

Selamat membaca !!!


Dalam kurun waktu 30 hari dengan doa semalam suntuk terus menerus di Gereja Tuhan (The Lord’s Church) di Korea Selatan, pendeta Yong Doo Kim dan jemaatnya mengalami kebangkitan rohani yang mengubah hidup mereka secara total. Dengan mengangkat tangan mereka dan berdoa semalam suntuk, mata rohani jemaat ini dibukakan dan pada saat yang sama mereka mengalami kesembuhan ilahi, pengelihatan, peperangan rohani yang dahsyat, dan pertemuan dengan Tuhan Yesus Kristus secara langsung yang mengubah hidup mereka. Setelah mata rohani mereka di bukakan, mereka bisa melihat peperangan rohani yang terjadi selama mereka berdoa. Mereka di perlihatkan bagaimana taktik iblis yang berusaha menganggu, menakuti, dan menipu jemaat Tuhan selama mereka berdoa.  Selama peperangan rohani dengan iblis, iblis bermanifestasi dengan memakai rupa/wujud naga, raja setan, malaikat-malaikat palsu, yesus yang palsu, iblis yang meminta simpati, roh setan yang menyamar sebagai wanita-wanita cantik dan sebagainya. Mereka ini juga di angkat ke Surga dan neraka berkali-kali oleh Tuhan Yesus. Di seri ini ada total 5 buku, tapi ini hanyalah rangkuman dari buku pertama.




 Dari Tuhan Yesus kepada pendeta Kim:
“Dari sekarang, pengalaman apapun yang kamu dan jemaatmu alami, kamu harus mencatat apa yang kamu lihat dan dengar secara akurat. Melalui peristiwa ini, Aku ingin agar semua gereja-gereja di Korea dan seluruh dunia untuk bangun.  Oleh karena tujuan inilah, kamu di lahirkan di dunia. Pada saat sekarang ini, gereja-gereja di Korea dan kehidupan jemaat luar dan dalam sangat bertentangan dengan apa yang Aku rencanakan dalam hidup mereka. Pempimpin-pemimpin dan jemaat-jemaat gereja menyembah Aku hanya sebagai formalitas belaka dan hanya mengetahui Aku hanya sebatas teori tertulis"

Pendeta Kim:
Jemaat kami percaya dalam kuasa di dalam bahasa Roh, jadi kami bisa berdoa dengan lebih lama, lebih sungguh-sungguh, dan lebih dalam. Berdoa di dalam Roh juga membuat kami lebih berkonsentrasi dan dari situ keluarlah kemampuan2 yang membuka mata rohani kami. Proses untuk membuka mata rohani kami bukan saja melelahkan, tapi juga harus melewati banyak rintangan. Maka dari itu, jika kamu secara ceroboh berdoa atau kurang persiapan, kamu akan membayar harga yang hilang. Sekarang kami juga di persiapkan untuk melawan serangan iblis dengan pujian, mengisi hati kami dengan Firman Tuhan, dan mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh.

Anak buah setan datang sendirian. Ketika satu gagal, dua setan akan datang, kemudian mereka akan menyerang secara berkelompok/keroyokan dengan 10, 30, 50, 100, bahkan jumlah yang lebih dari itu. Kelompok ini secara berulang kali menyebar dan bergabung kembali untuk menyerang tergantung situasi pada saat itu. Kemudian, ketika satu roh jahat di usir dengan doa, roh jahat tersebut bergerak ke sasaran lain dengan menggoda, menusuk, mencobai, dan kadang-kadang dengan bisikan-bisikan dengan suara yang manis. Ketika identitas mereka akhirnya terbuka/terkuak, mereka langsung kabur. Antek-antek setan muncul kepada kami di dalam bentuk yang berbeda-beda. Kadang-kadang mereka datang dan menggoda kami dengan menyerupai seoarang bintang lawak, seorang anak kecil yang lugu, yesus yang palsu  atau menyamar sebagai malaikat terang (2 Korintus 11:14). Bahkan mereka sempat membuat kami bingung dengan menyamar sempurna sebagai anak perempuan kami. Kami melawan mereka dan menang, tapi juga pernah mengalami kekalahan melawan roh-roh jahat. Ketika kami kalah, daging kami mengalami sakit yang luar biasa. Sakitnya sangat luar biasa dan kami sempat terguling di tanah beberapa kali. Ketika kami mengalami ketakutan untuk mengatasi banyak sekali setan-setan, Tuhan mengerahkan malaikat Michael dan malaikat-malaikat lainnya untuk membantu kami. Tuhan kami meyankinkan kami bahwa kami tidak sendirian ketika kami memanggil malaikat-malaikat Tuhan untuk membantu kami setelah kita jatuh terlelah dan kecapaian setelah peperangan rohani tersebut.

Yesus mengingatkan kepada kami untuk memperlengkapi diri kami dengan doa setiap hari (Markus 9:29). Sangatlah penting untuk mempunyai doa yang teratur. Yesus juga menjelaskan mengenai pentingnya berdoa dengan persetujuan dengan dua atau tiga saksi (Matius 18:19). Roh-roh jahat tidak meninggalkan secara kami secara baik-baik, tetapi mereka meninggalkan berkas-berkas luka dan penderitaan berlanjut terus.

Motto/slogan kami selama tahun 2005 adalah “Kebangkitan Rohani Melalui Doa” dan kami mulai berdoa rally/marathon semenjak 2 Januari. Doa rally ini berjalan selama 30 hari. Pada saat itu ada total 10 anggota yang ikut dalam doa rally ini. Pada hari pertama, setelah kebaktian hari minggu sore, kami mengadakan persekutuan doa. Pada hari kedua (3 Januari), kami mengalami kehadiran Roh Kudus yang luar biasa. Kesatuan doa di antara jemaat dan juga doa pribadi meledak luar biasa berjalan sampai jam 7:30 pagi di ke-esokan harinya. Setelah persekutuan doa selesai, kami berkumpul di dalam lingkaran untuk mendengar kesaksian dan pengalaman bertemu dengan Yesus. Waktu persekutuan doa kami menjadi tambah lama. Persekutuan doa kami hari rabu mulai jam 7:30 malam tapi hapir selesai jam 8 pagi hari berikutnya. Hari Kamis mulai jam 9:00 malam dan selesai Jumat jam 10 pagi.

Secara total, Tuhan mengubah pemikiran kami. Semakin banyak kami berdoa, Tuhan makin banyak mengubah kami dengan hal-hal yang luar biasa. Meskipun persekutuan doa kami melewati waktu malam, tidak ada yang komplain (bersungut-sungut). Malahan, mereka makin lapar dengan makanan rohani. Tuhan Yesus datang mengunjungi kami sewaktu kami berdoa. Kami melihat Tuhan Yesus melalui mata rohani kami, tetapi pada saat-saat tertentu, kami melihat Dia secara jelas dengan mata jasmani kami.

Seperti anak-anak kecil yang mengalami Yesus, kami di bebaskan dari ketidakpatuhan dan di ubah menjadi hamba-hamba yang taat dan setia kepadaNya. Dua anggota dari kami, menangis dengan berlutut dan meminta pengampunan karena banyak kali mereka kali bersikap salah kepada saya (pendeta Yong Doo Kim). Di dalam cuaca dingin (temperatur di bawah nol), mereka pergi keluar untuk mengabarkan injil di kala mereka harus menghangatkan telapak tangan mereka dengan uap mulut mereka. Mereka keluar jam 4 sore dan kembali sampai jam 8:30 malam dengan tangan dan kaki yang beku. Mereka tahu bahwa mereka harus disiplin karena merka melihat harta mereka di simpan di Surga. Seorang anak kecil berumur 5 tahun yang bernama Meena, berdoa di dalam Roh dengan kedua tangan terangkat selama 2 – 3 jam. Jemaat kami mengalami karunia-karunia Roh dalam bernubuat, membedakan Roh, berbicara dalam bahasa Roh,  pengetahuan, hikmat, dan iman dari Surga.

Tidak ada isi yang di salahgunakan di dalam buku ini, hanya pengalaman-pengalaman pribadi dari anggota-anggota yang ikut serta dalam doa rally.

Anggota-anggota yang berdoa adalah: Pastor Kim, [Kang, Hyun-ja]  [Kim, Joseph]  [Kim, Joo-Eun]  [Sister Baek, Bong-Nyo]  [Lee, Haak-Sung]  [Lee, Yoo-Kyung]  [Meena]  [Oh, Jong-Suk] [Deaconess Shin, Sung-Kyung]  [Oh, Jung-Min]


====  Hari ke 1  ====
<Tidak di terjemahkan dari bahasa korea ke bahasa english di internet.>


====  Hari ke 2  ====
Pastor Kim:
Dengan intervensi dari Roh Kudus secara khusus, kami berasa seperti di dalam api ketika kami berdoa. Walaupun persekutuan doa selesai jam 7 pagi di keesokan harinya, kami merasa tidak cukup.

Lee, Yoo-Kyung:
Saya sangat rindu dan dengan sepenuh kekuatan saya memanggil Tuhan, “Yesus, Yesus, aku cinta kepadaMu. Tolonglah agar saya bisa melihat Engkau. Tunjukkanlah diriMu kepadaku.” Saya berteriak dan berdoa secara sungguh-sungguh di dalam bahasa Roh. Setelah satu jam, tiba-tiba sebuah cahaya yang sangat terang muncul dan seseorang berdiri di dalam cahaya tersebut. Saya membuka mata saya dan kaget tetapi saya tidak melihat sesuatu. Ketika saya menutup mata saya, saya bisa melihat secara jelas, jadi saya tetap menutup mata saya. Yesus berdiri di depan saya memakai jubah yang sangat terang “Yoo-Kyung, Aku mengasihimu.”Yesus mengatakan hal ini kemudian makin mendekat kepada saya dan duduk di depan saya. Saya rasa saya tidak pernah melihat seorang-pun yang rupawan selain Yesus. Rambut Yesus bewarna emas dan Dia mempunyai mata yang besar dan indah. Yesus dengan lembut mengelus rambut saya dan berkata “Yoo-Kyung, Aku mengasihimu.” Saya mulai menangis dan hati saya hancur. Lanjut Tuhan Yesus berkata, “Aku ingin menunjukkan Surga kepadamu.” Seketika, kami dalam perjalanan ke Surga dan ada sebuah cahaya yang sangat terang sampai saya tidak bisa membuka mata saya. Saya pikir, “Ini pasti Surga.” Ketika kami sampai di Surga, malaikat bersayap yang jumlahnya tidak bisa di hitung menyambut kami dan Yesus memperkenalkan saya  ke banyak malaikat. Kemudian Yesus bertanya kepada saya, “Yoo-Kyung, apakah kamu senang mengunjungi Surga?” “Ya Yesus, sangat, sangat senang.” Kemudian Yesus berkata, “Berdoalah secara sungguh-sungguh, patuhlah kepada pendeta Kim, dan ikutilah ibadah-ibadah gereja dan Aku akan membawa kamu ke Surga lebih banyak lagi. Setialah melakukan apa yang Aku katakan.”

Setelah persekutuan doa selesai, saya membagikan kesaksian saya bertemu dengan Yesus dan mengunjungi Surga.

Baek, Bong-Nyo:
Setiap dari kami berdoa dan berlutut dengan beralaskan tatakan yang empuk. Di sebelah saya, istri dari pendeta Kim menari dengan di penuhi oleh Roh Kudus. Tarian istri dari pendeta Kim sangat lancar, seperti air mengalir. Wajahnya bersinar dan menari secara indah sebagaiman Roh Kudus memimpin dia. Saya melanjutkan berdoa di dalam bahasa Roh. Tiba-tiba, cahaya bewarna emas yang terang benderang datang dan Yesus berdiri memakai jubah putih yang berkilau-kilaukan. “Bong Nyo, Aku mengasihimu.” Saya tidak bisa mejelaskan sukacita dengan kata-kata ketika bertemu dengan Tuhan. Saya menanyakan banyak pertanyaan kepadaNya dan Yesus menjawab semuanya.

Lee, Haak-Sung:
Saya berkonsentasi dalam bahasa Roh dan tanpa sepengetahuan saya, doa saya di penuhi dengan kuasa dan suara saya semakin keras. Tubuh saya menjadi panas seperti di penuhi api dan saya harus mencopot lapisan pakaian bagian luar. Kemudian, baju saya mulai basah di penuhi keringat. Seumur hidup saya, saya tidak pernah mengalami api Roh Kudus turun ke atas saya seperti saat ini. Saya sangat bersuka cita dan senang untuk berdoa. Jadi, saya berdoa dengan berlutut sampai kaki saya menjadi mati rasa.

Istri pendeta, Kang, Hyun-Ja:
Saya sudah tidak lama meluangkan waktu untuk berdoa secara cukup, sehingga saya merasakan keinginan penuh untuk berdoa. Ketika berdoa dan jikalau situasi sekitar kami di lain dari biasanya secara roh, Tuhan menangani pendeta dan setiap anggota dengan penuh kuasa. Saya ingin sekali menerima tarian yang di penuhi Roh Kudus seperti yang di alami oleh Ibu Choo Thomas. Kemudian, untuk pertama kalinya, saya bisa menari tarian Roh Kudus tanpa malu-malu. Untuk seketika, saya menyembunyikan karunia ini tetapi saya tidak bisa lagi menyembunyikannya karena pimpinan dari Roh Kudus. Tubuh saya di penuhi oleh api sebagaimana tangan-tangan saya bergerak secara bebas sesuai dengan musik.


====  Hari ke 3  ====


<Tidak di terjemahkan dari bahasa korea ke bahasa english di internet. http://www.spiritlessons.com/Documents/Babtize_by_Blazing_Fire/index.htm >


====  Hari ke 4  ====
Lee, Yoo-Kyung:
Ketika saya berdoa dengan sepenuh kekuatan saya,  tiba-tiba saya melihat setan yang kelihatannya seperti muncul dari film. Menggunakan jubah yang putih dan rambut yang panjang, setan tersebut datang ke arah saya sambil menari dan berbicara dengan suara yang menakutkan, “Hahahahhaa hehehehe.” Saya tidak bisa bergerak dan di penuhi rasa takut. “Kamu iblis jahat dan terkutuk. Aku perintahkan kamu pergi dari saya di dalam nama Yesus.” Tetapi iblis tersebut semakin mendekat ke arah saya dan sambil menangis, “Hehehehe…kenapa saya harus pergi? Saya disini bukan saja untuk mencegah kamu berdoa tapi saya juga akan membuat kamu sakit”. Kemudian pendeta Kim menaruh tangannya di atas kepala saya dan berdoa, dan berteriak, “Kamu setan yang kotor. Aku perintahkan kamu di dalam nama Yesus Kristus untuk pergi.” Seketika setan itu kabur. Kemudian Pendeta Kim mengatakan kepada semua anggota,”Kita harus yakin ketika berdoa.”
Saya melanjutkan berdoa dan berteriak, “Yesus tolong saya. Tolong saya” saya memanggil Yesus untuk sementara waktu dan kemudian Yesus muncul di di dalam sinar yang terang. Dia berkata kepada saya “Yoo-Kyung, jangan khawatir. Saya akan melindungi kamu. Setan apapun yang berusaha menyerang kamu, jangan takut dan jangan khawatir. Panggil Saya dengan segenap kekuatanmu dan Aku akan datang dan menghalau setan-setan pergi. Jadi jangan khawatir dan jadilah kuat.”


====  Hari ke 5  ====
Catatan penulis: Pesta perkawinan antara Baek, Bong-Nyo dan Yesus melambangkan hubungan antara Juruselamat dan orang-orang berdosa yang telah Dia selamatkan  Yesus ingin menunjukkan hal ini kepada anggota yang baru saja lahir baru, Baek, Bong-Nyo.

Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantinNya telah siap sedia. (Wahyu 19:7) 

Setelah kebaktian, saya mulai dengan sungguh-sungguh berdoa di dalam Roh dan Tuhan Yesus muncul kepada saya dan berkata, “Bong-Nyo, mari kita ke Surga” Yesus memang tangan saya dan menuntun saya. Kemudian saya berdiri di depan tahta Bapa di Surga. Yesus menjelaskan kenapa saya di bawa ke Surga: “Bong-Nyo, suatu hari Saya harap untuk mempunyai perkawinan yang indah di Surga dengan kamu hari ini dan inilah kenapa kita disini.” Dengan segera, malaikat-malaikat mempersiapkan saya gaun dan memakaikan saya banyak perhiasan. Saya tidak pernah melihat gaun emas yang di sediakan buat saya. Saya di penuhi dengan sukacita. Banyak malaikat dan orang di Surga yang mengucapkan selamat untuk perkawinan kami dan saya tidak pernah melupakan peristiwa ini. Kemudian, di Tahta Bapa seperti sedikit bergerak. Setiap kali Tahta Bapa bergerak, karena Bapa sangat senang , muncul 5 warna yang sangat cerah bersinar. Setelah acara tersebut, saya berkeliling di Surga sambil memegang tangan Tuhan. Saya berada di dalam sukacita yang luar biasa.

Lee, Haak-Sung:
Dengan tekad yang penuh, saya mulai berdoa di dalam Roh dan tiba-tiba salib yang berada di belakang mimbar, bercahaya dengan sangat terang dan sebuah pintu yang bundar muncul. Tidak lama kemudian, Yesus muncul. “Haak Sung, Aku mengasihimu” Saya tidak bisa mengutarakan sukacita yang menyelimuti saya. “Haak Sung, ada satu tempat yang aku harus pergi bersama dengan kamu. Mari kita pergi.” Kemudian Yesus memegang tangan saya dan tubuh saya mengapung di udara seperti layaknya seringan sehelai bulu. Kemudian, ketika kami tiba di tempat tujuan, ada bau yang sangat aneh dan sangat kotor. Saya sangat susah bernapas karena baunya yang sangat menyengat di sekitar saya. “Yesus, Yesus yang saya kasihi, kita sekarang ada di mana? Saya tidak bisa melihat dengan jelas apa yang di depan saya.” Saya berteriak dan kemudian Yesus menjawab, “Haak Sung, janganlah takut. Ini neraka. Aku akan melindungi kamu, jadi jangan khawatir, tapi lihatlah secara seksama.”

Api menghangatkan gerbang-gerbang neraka sampai gerbang tersebut bewarna merah terang dan sebelon saya melewati gerbang-gerbang tersebut, sekeliling kami panasnya luar biasa sampai saya rasanya tidak tahan. Saya harus minggir dari api yang membara dan panas yang luar biasa. Saya bertanya , “Yesus bagaimana caranya kita untuk masuk ke api ini? Saya rasa saya tidak mampu.” Kami masuk ke sebuah tempat di mana sangat gelap dan saya tidak bisa melihat sesuatu.  Kemudian, Yesus menyentuh kedua belah mata saya dan saya bisa melihat secara jelas. Disana ada sesorang nenek yang keliatannya sangat sedih dan duduk dengan tidak bergerak dan memaki baju tradisional Korea yang bewarna putih. Yesus berkata, “Haak Sung, lihat lebih dekat” Jadi saya mendekat ke nenek tersebut. Nenek tersebut adalah nenek kandung saya yang telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Ketika ibu saya meninggalkan rumah, saya di besarkan oleh nenek kandung saya. Nenek saya mencintai kami. Hidup saya waktu itu tidak benar sehingga menyebabkan nenek saya di neraka. Dengan kaget saya berteriak kepada nenek saya, “Nenek…ini saya, Haak Sung. Bagaimana orang yang ramah dan baik bisa masuk ke sini? Ayo, cepat keluar dari sini.” Nenek saya cepat mengenali saya dan kaget, dan dia bertanya, “Haak Sung, kenapa kamu ada disini? Bagaimana kamu bisa sampai disini?” Saya menjawab “Yesus membawa saya ke sini. Nenek ayo cepat dan keluar dari sini.”  Nenek saya menangis dan berteriak, “Haak-Sung, sebisa mungkin saya ingin keluar, kamu nggak bisa melakukan apa yang kamu mau. Kamu jangan masuk ke sini. Tinggalkan tempat ini secepatnya.”

Dengan menangis, saya memohon kepada Yesus, “Yesus, tolong nenek saya, agar dia bisa keluar dari sini. Sewaktu nenek saya hidup di bumi, hidupnya sengsara” Kemudian seekor ular besar tiba-tiba manucul di bawah kaki nenek saya tersebut dan mulai mengikat dan melilit tubuh nenek saya dari bawah ke atas. Saya berteriak dengan keras “Ahhhh” Nenek saya berteriak dengan takut “Tolong saya…Tolong” tetapi tidak ada gunanya. “Yesus, Yesus yang saya kasihi, saya yang melakukan banyak hal yang jahat”. Saya menangis. “Tolong lalukan sesuatu…tolong Yesus” Yesus tidak mengatakan sepatah katapun tetapi hatinya hancur ketika Dia melihat saya menangis dan menangis dan memohon, tetapi tidak ada gunanya. Malah di tengah-tengah kepanikan, nenek saya menanyakan keadaan keluarga dan khawatir tentang mereka, “Haak-Sung, bagaimana kabar kakak-kakak perempuan kamu? Bagaimana kabar ibu kamu?” Saya menjawab, “Semua baik-baik” Ketika saya menjawab dia, ular tersebut  melilit tubuh nenek saya lebih kencang lagi. Nenek saya berteriak kesakitan semakin kencang dan kencang. Yesus memegang tangan saya, menuntun tangan saya dan berkata, “Haak Sung, sekarang waktunya untuk kita pergi.” Saya meninggalkan nenek saya yang sedang menangis dan kami keluar dari neraka. Yesus berkata, “Di neraka, semua indera kamu lebih sensitif dan peka di bandingkan di bumi…Haak Sung, jangan menangis. Kamu melihat semuanya itu secara jelas, jadi pergilah dan layani Tuhan dengan setia. Apakah kamu mengerti hal ini?”

Kemudian Yesus memanggil saya, “Haak Sung, neraka sangat mengerikan, betulkah? Saya ingin menunjukkan Surga kepadamu.” Dengan waktu yang sangat singkat, kami berada di Surga. Sekumpulan malaikat dan orang-orang yang datang ke Surga sebelum saya, datang dan menyambut saya. Malaikat-malaikat berkumpul dengan Yesus dan bergandengan tangan untuk menari bersama. Situasi Surga sangat berbeda dengan situasi di neraka. Situasi di Surga seperti nyata dan luar biasa.  Ketika di Surga, saya meminta kepada Yesus, “Yesus, anak dari pendeta Kim, yang bernama Joseph, kakinya di penuhi oleh bisul-bisul yang menyakitkan, dan dia susah berjalan. Tolong sembuhkan dia. Juga, ibu saya juga menderita sakit punggung. Tolong ibu saya supaya tidak sakit. Tolong juga untuk kakak Oh, Jung-Suk yang sekarang ini tinggal di kantor gereja. Tolong agar dia mendapatkan pekerjaan secepatnya. Dan terkahir, tolong kami supaya ada kebangkitan rohani di gereja kami.” Yesus dengan senang menjawab, “Iya, baiklah” Yesus melihat saya dan berkata, “Haak-Sung, cukuplah untuk hari ini. Mari kita pergi.” Ketika Yesus memegang tangan saya, kami terbang melewati angkasa dan kembali ke gereja.

Saya melanjutkan doa saya secara sungguh-sungguh. Saya tidak bisa berhenti memikirkan nenek saya yang sedang menderita di neraka, dan saya menangis dengan hebatnya. Saya sangat stress dan kesakitan dan saya menendang dan berteriak, “Tuhan, apa yang harus saya lakukan? Nenek saya meninggal karena saya. Sakit di dalam hati saya sangat luar biasa. Nenekku…Nenekku yang malang.” Saya menangis sampai lemas. Kemudian saya menangis lagi. Saya memanggil Tuhan. Saya jarang menangis tetapi saya tidak bisa percaya bahwa air mata saya terus mengalir selama 2 jam, 3 jam, dan kemudian 4 jam. Sesi doa pertama kali selesai tetapi saya tidak bisa menahan sedih saya. Saya membagikan kesaksian saya mengunjungi Surga dan neraka kepada anggota-anggota yang lain. Kemudian pada jam 5 pagi, kami memulai sesi ke 2 doa kami sampai selesai 5 jam kemudian. Ketika pendeta memberikan kotbah, Yesus muncul, dan kemudian kotbah pendeta menjadi tambah berkuasa. Malaikat-malaikat datang dari Surga, berbaris di samping podium dan beberapa dari mereka membawa mangkuk dengan tiang. Mereka menangkap setiap doa-doa kami dan mereka bernyanyi, “Amen. Amen” Setelah persekutuan doa kami selesai, saya tidak bisa berhenti menangis akan keadaan nenek saya yang berada di neraka.
Ketika persekutuan doa selesai, saya tidak bisa berhenti menangisi nenek saya yang berada di neraka.


==== Hari ke 6 ===
Baek, Bong-Nyo:
4 jam telah berlalu semenjak pendeta memulai kotbahnya. Tidak ada kami yang merasa ngantuk. Seorang anak kecil berumur 5 thn yang bernama Meena juga mendengarkan kotbah secara serius. Ketika saya memusatkan mata saya ke pendeta, Yesus datang dengan beberapa malaikat. Yesus membawa dan menuntun juga 9 domba dengan Dia. Saya sadar bahwa jumlah domba yang Yesus bawa itu sama dengan jumlah anggota yang ikut dalam persekutuan doa ini (pendoa syafaat). “Kamu adalah domba-dombaKu..Aku selalu memperhatikanmu jadi jangan khawatir.”

Kotbah dari pendeta Kim berapi-api dan dia berbicara dengan api Suci. Yesus sangat terlibat di dalam kotbah pendeta Kim dan berteriak dengan kagum, “Baik kerjamu, pendeta Kim. Kerjamu bagus.” Yesus berjalan di samping pendeta Kim dengan senyum yang bersinar terus-menerus. Ketika pendeta bergerak ke kiri, Yesus juga bergerak ke kiri; ketika pendeta bergerak ke kanan, Yesus juga bergerak ke kanan. Kemudian 10 malaikat muncul. Satu malaikat berdiri dan memegang buku yang terbuka sambil mencatat sesuatu dengan terburu-buru. Malaikat-malaikat yang lain mengelilingi pendeta membawa mangkuk-mangkuk dan mengumpulkan kotbah-kotbahnya. Ketika satu mangkuk terisi penuh, malaikat yang lain datang membawa mangkuk yang lain dan hal ini berlangsung terus sebagaimana mereka membawa mangkuk tersebut ke Surga. Yesus bersuka cita dan malaikat-malaikat pun juga bersuka-cita.

Setelah kebaktian selesai, tibalah saatnya untuk berdoa secara serempak. Ketika kami berdoa, kesembilan dari kami keliatan seperti berperang. Ketika kami menangis kepada Tuhan dengan pertobatan, air-mata dan keringat-pun keluarlah.

Ketika Yesus mendekat, Dia memanggil nama saya. Tuhan kemudian berbicara dengan membandingkan beberapa gereja, “Bong-Nyo, banyak gereja-gereja yang sedang tertidur dan banyak salib-salib dari gereja mereka yang menyala setiap malam tetapi anggota-anggota dari The Lord’s Church (Gereja Tuhan dalam bahasa Indonesianya) yang berdoa secara sungguh-sungguh. Saya sangat senang sekarang.” Kemudian malaikat-malaikat turun dengan berkelompok tiga. Satu, dua, tiga, empat, lima, saya menghitung untuk sementara tetapi saya tidak bisa melihat akhir dari kejadian tersebut sehingga saya berhenti. Mereka tetap turun tidak berhenti-hentinya dan berdiri di depan mimbar dimana sembilan dari kami berdoa. Mereka mengambil doa-doa kami di dalam mangkuk emas dan membawa mereka ke atas dan kembali. Malaikat-malaikat membawa doa-doa kembali ke Tuhan. Tetapi kemudian, anggota-anggota dari The Lord’s church menyembah semalam suntuk dan berdoa. Malaikat-malaikat Tuhan berterima kasih kepada kami dengan memberikan mereka banyak sekali pekerjaan.

Yesus berkata,”Dengan ketekunan kamu memanggil nama Tuhan, menyembah siang dan malam, Bapa di Surga, Aku, dan Roh Kudus semuanya terkagum dengan ketekunan kamu. Sangatlah jarang untuk menemukan sebuah gereja seperti gereja kamu di bumi ini.” Bapa di Surga menanyakan kepada kami, “Apa yang bisa Saya berikan kepadaMu?” Kemudian Bapa bertanya kepada Yesus, “AnakKu, menurutMu, apakah yang harus Aku lakukan?” Yesus menjawab, “Bapa, kerjakanlah sesuai dengan kehendakMu.” Roh Kudus mengurapi kami dengan api Roh Kudus, minyak, dan karunia-karunia Surgawi. Bapa berkata, “Untuk istri pendeta, Kang Hyun-Ja, saya secara khusus ingin mengurapi dia dengan api dahsyat Roh Kudus dan kemampuan untuk menyembuhkan orang sakit, dan saya ingin dia menari tarian Roh dengan berani.”

Ketika istri pendeta mulai menari di dalam Roh, semua orang di tempat itu melihatnya dengan kagum. Wajahnya menjadi warna merah selagi dia menari di dalam pimpinan Roh.

Secara tiba-tiba, Tuhan mendorong saya di suatu tempat di mana saya seperti terbenam di dalam air dan tubuh saya dan kaki saya bergerak menurut kehendak mereka sendiri. Tak lama kemudian, saya mendengar suara Tuhan yang berkata, “Saya akan membaptis kamu dengan api Roh” Saya merasa seperti saya di lempar di dalam minyak dan tubuh saya berasa seperti bola api.

Kemudian, Yesus mulai berkata mengenai gereja di Korea. Dengan kemarahan, Dia berkata, “Apa gunanya jikalau gereja itu besar dengan salib yang bersinar? Saya memilih pemimpin-pemimpin gereja untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang hilang, tapi mereka kurang berdoa dan itu menghancurkan hatiKu.”

Kemudian, saya menari dengan tarian Kudus dan berdoa di dalam bahasa Roh. Kemudian Yesus memegang tangan saya dan berkata, “Bong-Nyo, mari pergi ke Surga bersamaKu.” Setelah Yesus memegang tangan saya, tiba-tiba saya memakai jubah bewarna putih dan saya terbang ke udara bersama Yesus. Ketika saya terbang makin tinggi, bumi semakin kecil dan kecil. Jagat raya sangatlah indah. Kami terbang untuk beberapa saat dan ketika kami mencapai galaksi. Ketika kami melewati galaksi, situasi menjadi gelap dan kemudian saya melihat dua jalan. Kami pergi ke jalan yang di sebelah kanan dan saya bertanya, “Tuhan, kemana tujuan di jalan yang sebelah kiri?” Yesus menjawab bahwa jalan kiri tersebut menuju neraka. Keliatannya kami berada di sebuah jalan dan kemudian sebuah cahaya datang dengan sangat kuatnya sampai saya tidak bisa membuka mata saya.

Surga di penuhi oleh bintang-bintang. Orang-orang dibumi kadangkali berkata tentang Surga, tetapi apa yang saya lihat tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata di bumi. “Bagaimana bisa? Bagaimana hal ini bisa terjadi?” Saya berkata. Manusia tidak bisa membanyangkan secara penuh bagaimana wujud Surga tersebut. Banyak malaikat yang menyambut dan menyalami saya. Yesus berkata, “Kamu telah mengambil keputusan dan memberikan dirimu sepenuhnya untuk mengikuti ibadah di gereja, jadi saya ingin menunjukkan rumahmu di Surga. Marilah ikuti Aku.” Saya melihat banyak malaikat membangun sesuatu. Yesus berkata kepada saya, “Inilah rumahmu.” Saya melihat, tetapi tidak ada rumah. Saya hanya melihat fondasi yang dalam dan malaikat-malaikat menggunakan emas untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Yesus berkata, “Dalam beberapa hari, rumahmu akan tambah naik. Jangan kecewa tetapi berdoalah senantiasa dan hidup dengan setia. Kamu  dulunya menyembah iblis dan kamu telah membawa banyak orang ke hal-hal yang tidak benar. Tetapi kamu telah membuat tekad untuk percaya kepadaKu dan pergi ke gereja dengan setia.” Yesus berkata, “Aku mempunyai suatu tempat dimana Aku ingin menunjukkan kepadamu. Ikutilah Aku.” Yesus membawa saya ke suatu tempat. “Bong-Nyo yang Aku kasihi, Aku ingin menunjukkan kepadamu rumah harta dan rumah dari orang yang telah mengabarkan Injil kepadamu, yaitu pendetamu, pendeta Kim, Yong-Doo dan istrinya, Kang, Hyun-Ja. Lihatlah dengan seksama. Di bumi, gedung 1000 tingkat itu sebanding dengan gedung satu tingkat di Surga dan segala sesuatu yang ada di Surga itu tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata manusia yang terbatas.”

Di depan mata saya, saya melihat sebuah gedung yang sangat besar dan memancarkan cahaya yang sangat kuat sampai saya tidak bisa mengangkat kepala saya. “Ini rumah pendeta Kim, Yong-Doo.” Yesus mengangkat tangan kananNya dan kemudian saya bisa melihat secara jelas rumah pendeta Kim, Yong-Doo yang sangat indah di Surga. Kemudian Tuhan berkata, “Sekarang, mari kita lihat rumah harta dari pendeta Kim” Dari rumah pendeta Kim sampai ke rumah hartanya, jaraknya sekitar 3 atau 4 perhentian bis. Rumah harta dari pendeta Kim di jaga dengan sangat ketat oleh beratus-ratus maaikat sehingga kami tidak bisa masuk ke dalam. Ketika Yesus muncul, malaikat-malaikat penjaga menurunkan sayap mereka ke bawah, berdiri dan berlutut di depan Yesus. Setiap rumah harta di Surga memerlukan izin dari Yesus untuk masuk ke dalam. Sinar-sinar berwarna berkilauan memancar dari dalam rumah harta keluar dan gambaran itu mengagumkan. “Wow, pendeta Kim pasti akan sangat senang” saya berkata. Di dalam ruamh harta tersebut banyak sekali malaikat-malaikat yang sibuk dengan mengumpulkan bahan-bahan/materi-materi dari kepunyaan pendeta Kim yang datang dari bumi. Harta dari pendeta Kim terus menumpuk. Saya bertanya kepada Yesus, “Kenapa rumah pendeta Kim begitu besar dan kenapa dia mempunyai banyak harta?” Tuhan menjawab saya,“Pendeta Kim, Yong-Doo memulai perjalanan imannya pada saat dini dan dia selalu berdoa dan selalu melayani saya dengan setia” Yesus berkata,”Inilah semua waktu yang kita punya pada hari ini. Jadi kita akan melihat hal-hal yang lain  di lain waktu kamu datang ke sini.” Yesus membawa saya kembali ke gereja. Yesus berkata satu hal sebelum Dia pergi meninggalkan saya,”Ketika Aku mati di kayu salib, banyak yang percaya bahwa Aku tidak akan hidup lagi. Mereka [banyak orang] berhenti percaya kepadaKu, berhenti datang ke gereja, dan sekarang melakukan banyak hal-hal yang duniawi.”


==== Hari ke 7 ====
Kim, Joo-Eun:
Saya berdoa di dalam roh sekitar 1 jam dan kemudian cahaya yang sangat terang muncul. Yesus memakai jubah yang putih dan muncul di depan saya. Yesus mempunyai rambut yang bewarna cokat dan memakai garment yang putih, dan mirip bentuknya seperti toga. Yesus memanggil nama saya, “Joo-Eun, Joo-Eun yang Kukasihi, Aku mengasihimu.” Selagi Yesus berkata demikian, Dia semakin mendekat ke arah saya. Saya sangat kaget dan berkata “Apakah engkau benar-benar Yesus? Wow, Yesus, Saya mengasihiMu. Kamu luar biasa.” Saya di penuhi dengan sukacita karena saya tidak tahu harus melakukan apa. Yesus duduk didepan saya dan berkata bahwa Dia mengasihi saya. Saya dengan gembira berkata, “Yesus, saya mengasihiMu.” Dan Dia berkata,”Ya, Aku mengasihimu dengan sangat.” Yesus berkata kepada saya, “Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan Aku akan menyatakan diriKu kepadamu. Aku akan membawa kamu ke Surga dan menunjukkan Surga kepadamu. Jadi, berdoalah sungguh-sungguh.” Dan kemudian Yesus menghilang.

Ketika saya tidak melihat Yesus, saya mulai berdoa di dalam bahasa Roh dengan segala kekuatan saya. Tiba-tiba, saya melihat sebuah benda yang aneh muncul di depan saya dan menuju ke arah saya. Benda tersebut mempunyai 2 mata yang sedikit robek dan sebelah kanan matanya mempunyai tanda X. Iblis ini di penuhi dengan luka-luka. Saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, enyahlah dari saya.” Iblis tersebut menghilang. Saya melanjutkan berdoa dan seketika ada iblis lain yang muncul dengan mata yang lebih sempit dari mata kucing. Iblis ini mempunyai sayap-sayap menyerupai kelelawar dan gigi tajam yang keluar yang keliatannya sangat mengerikan. Setan ini datang ke arah saya untuk menakuti saya tetapi saya mengalahkan setan tersebut di dalam nama Yesus.

Kemudian, ada setan lain yang muncul tapi kali ini saya sepertinya pernah melihatnya dan saya berpikir dimana saya pernah melihat setan ini sebelumnya. Saya menyadari bahwa setan ini mirip dengan karakter yang saya lihat di permainan komputer (game) yang bernama Starcraft. Iblis wanita ini lari menuju saya. Dia berusaha merendahkan saya dengan melihat saya ke bawah. Tidak seperti iblis-iblis yang langsung pergi ketika saya menyebut nama Yesus, iblis wanita ini tidak pergi secara gampang. Malah setelah saya berkali-kali berteriak, iblis ini tidak perduli dan saya menjadi tambah takut. Saya pergi ke sebelah pendeta Kim di sebelah altar dan melanjutkan berdoa. Pendeta Kim memegang dan mengangkat tangan saya, berdoa bersama dengan saya, dan dengan demikian iblis wanita itu pergi.


===== Hari ke 8 ======
Pendeta Kim, Yong-Doo
Ini sudah satu minggu setelah kami bertekad untuk memulai doa rally. Peperangan rohani kami semakin kencang dan secara fisik kami di uji terus-menerus setiap hari. Satu persatu, mata rohani dari tim doa kami di bukakan dan kami di penuhi dengan Roh. Kuasa-kuasa iblis melakukan serangan gencar. Banyak dari situasi-situasi pribadi tim doa kami yang di tujukan untuk menguji kemarahan kami. Pada hari pertama, satu dari 4 ban mobil saya, di sobek. Di hari kemudian, ban depan mengalami sobek yang besar. Saya benar-benar frustasi dengan situasi ini. Bagaimanapun juga, saya tidak komplain/bersungut-sungut kepada Tuhan tetapi saya berteriak “Haleluya” dengan hati bersyukur. Hari kemudian, ada truk yang membawa kabur mobil saya. Hal ini benar-benar hampir membuat saya sangat jengkel, tetapi istri saya dan jemaat-jemaat saya mengingatkan saya, “Pak pendeta, kamu harus bertahan melewati semuanya ini.” Kemudian, seseorang memecahkan lampu depan mobil, dan sehari kemudian, seseorang membuat lecet sisi mobil dengan benda yang tajam.

Kebaktian di gereja maju dengan pimpinan dari Roh Kudus. Sebelumnya di judul buletin gereja tertulis, “Jam yang di penuhi oleh Roh Kudus” tetapi akhirnya di gantikan dengan, “Kebaktian dengan pimpinan Roh Kudus yang nyata” Formalitas tata-cara penyembahan, doa, kotbah, dan persembahan di hilangankan dan kami bergantung sepenuhnya dengan Roh Kudus untuk mempimpin penyembahan, doa, kotbah, dan proklamasi. Kotbah bisa berjalan setelah jadwal semenjak tidak ada desakan untuk menyelesaikannya sesuai dengan batas waktu.

Setiap pendoa syafaat melihat kehadian Yesus selama doa semalam suntuk, jadi mereka tidak merasa capek walaupun kebaktian/persekutuan doa ini berjalan terus sampai pagi keesokan harinya. Kami selalu waspada dan tidak ada waktu untuk tidak bersiaga semenjak iblis selalu menyerang tanpa henti-hentinya.

Kim, Joo-Eun:
Saya sedang berdoa dengan bahasa Roh kemudian Yesus datang mendekati saya dan berkata, “Joo-Eun, Aku mengasihimu. Joo-Eun, berdoalah dengan seungguh-sungguh dan Aku akan membawa tanganmu dan membawa kamu ke Surga. Berdoalah tapa berhenti. Aku akan menunjukkan Surga kepadamu. Apakah kamu mengerti?”
Kemudian, malam itu, iblis muncul secara berkelompok. Satu iblis muncul sambil mengepakkan sayap-sayapnya seperti kelelawar dengan dua tanduk kecil di kepala dan mata seperti mata kucing. Iblis ini terbang ke arah saya dengan mulutnya yang terbuka dengan lendir yang kental keluar dari mulutnya. Matanya berwarna merah darah. Saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, aku perintahkan iblis yang jorok dan kotor: pergi dari saya.” Kemudian, iblis ini menghilang. Tidak lama kemudian, satu iblis muncul lagi dengan kepala bewarna biru dengan mata-mata yang kecil mendatangi saya. Saya takut dan bulu kuduk saya berdiri di sekujur tubuh saya. Saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, enyah dari saya.” Tetapi setan ini tidak berkutik. Malahkan, setan ini terus menatapi saya. Saya berteriak dan merasa takut sampai ketika salah satu anggota pendoa syafaat kami, Baek Bong-Nyo yang duduk di sebelah saya, bergabung dengan saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, pergi dari kami.” Kemudian iblis tersebut pergi.

Saya melanjutkan berdoa ketika sebuah naga merah besar terbang menuju arah saya. Matanya bewarna hijau. Naga ini mempunyai tanduk yang panjang dan tajam. Dari hidungnya keluar asap. Naga ini terbang ke arah saya seakan-akan ingin menerkam saya hidup-hidup. Saya tidak berkutik. Saya berdiri di tanah, berdoa dengan sungguh-sungguh di dalam Roh di dalam nama Yesus, kemudian setan ini pergi. Hal ini membuat perasaan saya sangat senang. Saya tidak menyadari kuasa dan pengaruh dari nama Yesus sebelum pengalaman ini. Kemudian, ada iblis yang sangat keji, berkepala seperti tengkorak ketawa secara cekikan di depan muka saya sepertinya dia ini menghujat saya. Kemudian saya berdoa di dalam Roh memakai nama Yesus untuk mengusir setan ini. Saya berpikir mengenai Yesus di gantung di kayu salib selama saya berdoa dan Yesus muncul dan memberikan semangat kepada saya dan berkata, “Joo-Eun, sedikit lagi, berdoalah lebih lagi.”

==== Hari ke 9 =====
Lee Haak-Sung:
Iblis semakin kuat menyerang kami. Naga merah yang Joo-Eun katakan sebelumnya muncul di depan saya. Besarnya naga itu membuat saya takut. Naga itu mempunyai mata yang bewarna hijau dan asap keluar dari hidungnya. Naga itu mempunya gigi sangat tajam mirip tanduk. Cakarnya ke arah keluar dan ekornya sangat panjang. Bagaimanapun, saya berdoa dengan berani dan naga itu menghilang. Tidak lama kemudian, iblis wanita datang dengan berteriak, “Hee-hee-hee!” Mulut iblis wanita tersebut penuh dengan gigi-gigi seperti serigala. Kemudian, saya juga mulai mendengar pasukan seperti marching ban dengan sepatu but militer, dengan sepatu-sepatu mereka, mereka membuat suara berisik di belakang saya. Tidak lama kemudian banyak bayangan-bayangan hitam mengelilingi saya. Suara dari iblis dan suara-suara ketukan dari sepatu-sepatu mereka membuat saya takut. Jadi saya berteriak, “Tuhan tolong saya. Tolong saya.” Saya memanggil Tuhan dan kemudian Yesus muncul dengan cahaya yang terang. Setan-setan tersebut menghilang sewaktu Yesus muncul. Yesus memegang tangan saya dan saya menyanyi dan menari dengan Dia.

Kemudian, Yesus memanggil nama saya, “Haak Sung yang Kukasihi, apakah kamu mau mengunjungi Surga?” Tidak lama setelah Yesus memegang tangan saya, saya tiba-tiba memakai jubah putih. Saya terbang ke udara dan terbang menuju malaikat-malaikat Surga yang menunggu kami. Saya tidak bisa mengangkat kepala saya dengan benar karena terangnya sinar di Surga. Saya berpikir saya sedang bermimpi, tetapi Surga itu lebih nyata daripada bumi. Semua di surga di lapisi dengan emas. Semua tempat di Surga sepertinya memancarkan sinar. Banyak malaikat-malaikat dan orang-orang Suci yang lalu lalang dengan sibuk dan malaikat-malaikat menyambut saya dengan sukacita. Saya berkata, “Yesus saya ingin tahu kalau ada rumah buat saya disini.” Kemudian Yesus mengirimkan 2 malaikat untuk menuntun saya ke rumah saya. Rumah saya tidak besar tetapi dinding-dindingnya terbuat dari batu bata emas. Saya melihat taman bunga yang besar yang di penuhi oleh bunga yang bermacam-macam. Saya mempunyai keinginan untuk meloncat dan berguling di taman.  Sewaktu saya mencium aroma wangi dari bunga-bunga tersebut, saya di penuhi dengan sukacita, dan meloncat-loncat layaknya seperti anak kecil.

Lee, Yoo-Kyung:
Saya sedang berdoa di dalam Roh ketika satu setan mendatangi saya. Setan itu mempunyai luka jahitan yang dalam yang menyerupai tanda X di mata kanan. Di mata kirinya, ada tanda warna hitam seperti binatang rakun. Setan itu seperti setan laki-laki dan saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, enyah dari saya.” Kemudian ada setan yang mempunyai sayap-sayap seperti kelelawar mendatangi saya dan berkata, “Memangnya saya salah apa sampai kamu harus menggangu saya? Hey, saya tidak akan datang lagi ke kamu kalau kamu mempersilahkan saya masuk ke dalam dirimu dan keluar lagi hanya sekali saja.” Saya menjawab setan tersebut, “Kamu – Kamu setan menjijikan. Di dalam nama Yesus, enyahlah dari hadapanku!” Setelah itu, setan itu pergi. Setelah itu saya melawan 3 atau 4 setan yang berbeda dan kemudian saya mencium sesuatu yang wangi di sekeliling saya. Yesus datang dan memanggil nama saya, “Yoo-Kyung yang Aku kasihi berikanlah tanganmu.” Kemudian saya menjulurkan tangan-tangan saya kepada Yesus dan Yesus memegang kedua tangan saya dengan kedua tanganNya. Saya berkata, “Yesus, bahu saya sakit sekali.” Yesus kemudian menaruh tanganNya ke atas bahu saya dan sakit saya hilang.

Yesus memberikan nama julukan untuk semua pendoa syaafat. Hal itu lucu sekali. Yesus memanggil saya, “Muka bintik” karena saya mempunyai banyak bintik di muka saya. Joo-eun di berikan nama julukan, “bintik coklat” karena mukanya mempunyai banyak bintik coklat.

Kemudian, Yesus menghibur saya, “Yoo-Kyung yang Kukasihi, kamu sering menangis semenjak kamu bertemu dengan nenek kamu di neraka.” Tuhan mengingatkan saya, “Yoo-Kyung, ketika aku membawa kamu ke neraka, kamu tidak boleh mengulurkan tanganmu ke siapapun, termasuk ke nenek kamu. Kamu tidak boleh memegang tangan siapapun di neraka.”

Kemudian Yesus membawa saya pergi ke neraka, saya melihat ayah saya yang sudah meninggal dan juga kakak laki-laki saya yang berumur 26 tahun. Kakak laki-laki saya bunuh diri dengan minum racun. Mereka semuanya telanjang. Mata mereka memandang mata saya. Kakak laki-laki saya berkata, “Kakak-ku, Bong-Nyoo, kamu kok bisa datang ke sini? Disini bukan tempat buat kamu. Tolong kakak, berdoa kepada Yesus. Cepat dan mohon Yesus untuk membawa saya keluar dari sini. Tolong saya bawa ke Surga. Sekarang!” Sewaktu kakak laki-laki saya berdoa dan memohon, dia di lemparkan ke kuali yang penuh dengan air mendidih. Saya bisa mendengar suara air mendidih.

Ketika saya masih kecil, ayah saya tidak memperdulikan saya, dan kebencian dia kepada saya semakin besar tahun makin tahun. Di neraka, ayah saya berkata, “Bong-Nyo, ketika saya masih hidup di dunia, saya melakukan hal-hal yang tidak bermoral dan saya menyesali semuanya sekarang. Saya pikir itulah kenapa saya disini sekarang. Saya mohon maaf dengan sangat.” Saya bertanya kepada Yesus, “Kenapa ayah saya ada disini?” Yesus menjawab, “Ayah kamu telah berdosa besar. Dia bukan saja tidak percaya kepadaKu tetapi dia juga berjudi tanpa lewat satu hari-pun. Ketika ibumu sedang dalam keadaan hamil dengan adik kamu di kandungannya, hampir 1 bulan sebelon bayinya lahir, ayahmu membunuh adikmu dengan cara memukul perut ibumu. Bayi tersebut mengalami trauma di kandungan dan akhirnya meninggal di kandungan. Ayahmu juga memaksa kamu untuk mengubur satu bayi yang masih hidup di gunung. Apakah kamu lupa akan hal ini? Setelah melakukan banyak dosa besar, dia tidak pernah meminta pengampunan. Jadi itu adalah benar untuk dia ada di neraka.” Yesus mengatakan hal ini dengan nada yang marah.

Saya melihat wajah lain yang saya kenal dan wajah itu adalah ibu mertua dari kakak perempuan saya. Dia memohon dengan sangat kalau saya kembali ke bumi, dia ingin mantu perempuan-nya dan semua famili untuk percaya Yesus Kristus, berdoa dengan sungguh-sungguh, melihat neraka supaya mereka semuanya bisa pergi ke Surga. Dia berkata, “Saya tadinya tidak tahu bahwa neraka itu ada atau betapa panas dan mengenaskan di neraka. Saya tadinya memegang jabatan penatua di gereja tetapi saya tidak pernah melayani di gereja. Saya terlalu banyak berhala di dalam dunia dan berhala tersebut mengacaukan saya. Itulah kenapa saya ada disini. Saya sangat menyesali semuanya itu.” Dia berteriak. Kemudian dia di lempar ke dalam air mendidih. Saya sangat takut dan sedih dan tidak kuasa lagi menahan diri saya. Wajah saya di penuhi oleh air mata dan bau asap di neraka membuat saya susah bernafas. Yesus juga menangis. Yesus mempunyai satu pelajaran penting buat saya, “Kamu hanya punya satu kesempatan untuk ke Surga yaitu waktu kamu masih hidup di dunia.” Aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya menonton keluarga saya yang tersiksa. Api neraka tersebut tidak bisa di bandingkan dengan api di bumi.

Lee, Yoo-Kyung:
Setelah berdoa sampai 7:30 pagi, saya pulang ke rumah berharap untuk tidur.  Kemudian saya merasakan ada sesuatu di dalam ruangan tetapi saya tidak melihat apapun. Kemudian saya menutup mata lagi dan yesus (perhatikan y huruf kecil bukan Y besar) duduk di samping saya. Kemudian saya di liputi rasa takut yang luar biasa dan bulu kuduk saya merinding di sekujur tubuh saya. Saya berdoa di dalam bahasa Roh dengan berani. Kemudian, orang yang saya pikir yesus berubah menjadi setan bewarna hitam dan mempunyai mata biru gelap. Setan tersebut menggulingkan bola matanya ke belakang dan dengan tangan terangkat seperti mengucapkan doa bapa kami. Kemudian setan tersebut berkata, “Semua setan berdiri” Dengan nada gertak saya berkata, “Kamu iblis, di dalam nama Yesus, pergi kamu.” Setan itu langsung menghilang.


=== Hari ke 10 ====
Kim, Joo-Eun
Ketika saya berdoa dengan sungguh-sungguh di dalam Roh, naga merah muncul di depan saya. Naga tersebut beranjak dan melompat ke arah saya. Naga tersebut mempunyai mata seperti buaya dengan cakar yang tebal dan tajam. Dia berusaha menakuti saya dengan mengarahkan cakarnya ke arah saya. Asap yang menjijikan keluar dari lubang hidungnya. “Setan, engkau makhluk licik, pergi dari saya di dalam nama Yesus.” Saya berteriak seperti perempuan gila. Naga tersebut kemudian mengarah ke arah Haak-Sung. Haak-Sung menyadari hal ini. Doa Haak-Sung menjadi tambah intensif dan kencang. Dia berteriak seperti saya, “Setan, pergi dariku di dalam nama Yesus.” Kemudian, naga itu pergi ke arah saya lagi dan berubah menjadi naga hitam. Dengan ketawa licik, iblis itu berkata, “Jangan berdoa. Kenapa kamu berusaha membuka matanmu sewaktu kamu berdoa? Kalau memang demikian, tetap buka mata kamu. Kenapa kamu harus berdoa dengan menutup mata? Buka matamu. Kenapa kamu berdoa dengan kencang hari ini?” Setan tersebut berusaha menghancurkan konsentrasi saya di dalam doa. Saya berteriak kembali, “Setan licik, pergi daripadaku di dalam nama Yesus” Tetapi iblis ini tidak mau pergi secara mudah. Kemudian saya harus menekankan nama Yesus lebih lagi, Dengan menekankan nama Yesus, naga itu kembali menatap saya dengan tajam, menggertakan giginya dan kemudian pergi.

Kemudian, ada setan lain yang melihat saya dan mulai maju ke arah saya. Saya menyadari bahwa setan itu adalah roh setan perempuan yang sering berada di film horror dan TV di Korea. Saya mulai takut. Saya tahu jikalau saya menunjukkan rasa takut, maka hal itu akan memberikan keyakinan kepada roh jahat yang berusaha menyerang saya. Dengan segenap kekuatan saya, saya berusaha untuk tidak menunjukkan rasa gentar saya sebagaimana saya melawan setan-setan tersebut dengan doa. Tujuan dari roh ini adalah untuk menakuti-nakuti orang. Darah menetes dari ujung mulutnya dan rambutnya sepertinya terikat dan tidak terawat. Setan tersebut membuat suara-suara yang tidak suci dan ketawa kecikikan dengan licik. Dengan segenap kekuatan saya, saya berteriak, “Pergi dariku di dalam nama Yesus” Kemudian setan tersebut pergi.

Kemudian tuhan (perhatikan t kecil bukan T besar) datang kepada saya. Kali ini saya merasakan ada sesuatu yang aneh. Saya merasakan tidak nyaman dan merasa takut. Saya ingat pendeta saya berkata untuk hati-hati karena iblis bisa menyamar sebagai malaikat terang. Saya di beritahu kalau saya tidak bisa membedakan, saya harus berdoa di dalam Roh atau menguji malaikat/roh tersebut dengan Firman Tuhan. Saya berusaha untuk mencoba yesus ini (perhatikan y kecil dan bukan Y besar) dengan berdoa di dalam Roh. Pada saat saya berdoa di dalam Roh, saya melihat wajah roh tersebut menjadi kacau dan menjadi hitam. Setan berusaha datang kepada saya dengan menyamar sebagai Yesus. Mata setan tersebut berpindah ke segala arah dan tidak mau meninggalkan saya sebagaimana setan itu berusaha mengacaukan doa saya.

Baek, Bong-Nyo:
Hari ini saya sedang bedoa di dalam Roh dan Yesus datang kepada saya. Saya menangis, “Tuhan, Tuhan”. Yesus berkata, “Berhentilah menangis. Aku datang untuk membawa kamu ke Surga. Mari pergi bersamaKu.” Saya melihat rasa simpatik di wajah Tuhan ketika Dia memegang tangan saya. Ketika saya mengunjungi Surga, saya selalu terkagum-kagum dengan misteri dimana Surga itu tidak terbatas dan kekal. Saya kagum dengan pemandangan-pemandangan yang menakjubkan. Saya merasa untuk melihat dan menikmati surga hal itu akan memakan waktu yang tidak ada batasnya. Yesus menyuruh saya untuk pergi dan mengamati gereja di Surga. Setelah kami datang, saya terperangah dan kami datang ke satu gedung yang besar dan menakjubkan. Saya berteriak, “Wow!” Saya begitu girangnya. Gedungnya besar sekali. Saya rasa gedung itu bisa mencapai langit di Surga.

Kemudian, Yesus berkata, “Bong-Nyo, mari kita pergi ke puncak tertinggi di Surga.” Ketika kami mencapai puncak tertinggi di Surga, kami bisa melihat banyak tempat di Surga. Saya bisa melihat banyak sekali malaikat. Saya bisa melihat taman yang sangat luas dengan banyak variasi bunga-bunga. Mustahil untuk saya untuk bisa menghitung bermacam bagai tanaman dan bunga. Saya bisa melihat laut yang tidak ada ujungnya dan laut tersebut bersih dan bening seperti kristal. Banyak juga kapal-kapal yang bagus dan mengapung di air.

Tetapi ketika saya balik ke bumi, saya sekali lagi mengingat keluarga dan kakak saya di neraka. Saya menangis sampai berjam-jam dan saya tidak tahu harus berbuat apa. Tidak lama kemudian, sekelompok 15 malaikat datang kepada saya. “Tuhan menyuruh kami untuk pergi ke bumi dan menghibur Baek, Bong-Nyo. Inilah kenapa kami disini.” Mereka mengelilingi saya dan mulai mengibur saya dengan kata-kata yang menyejukkan. Setelah saya di hibur, saya bisa tenang dan air mata saya di hapus.

Kemudian, saya menlanjutkan untuk berdoa, kemudian saya melihat Surga terbuka dan Bapa di Surga duduk di tahtaNya. Bapa berkata dan berkata kepada saya untuk berhenti menangis. Roh Kudus datang dan berbisik kepada saya, “Aku akan memberikan kamu dan Kang, Hyun-Ja karunia menyembuhkan dan api Roh Kudus. Bagaimanapun kamu harus mencari karunia-karunia ini dengan sungguh-sungguh.” Yesus berdiri disebelah Bapa di Surga, Yesus berkata, “Bong-Nyo, ketika kamu menjadi lemah selama berdoa, Aku akan mengurapi engkau dengan kuasa Roh Kudus.”

Dengan nada kesal, Yesus mengatakan bahwa gereja-gereja dan pendeta-pendeta menyembah Dia dengan sia-sia. Mereka mengikuti tradisi dan pekerjaan manusia. Banyak sekali kebaktian yang pendek dan kotbah yang tidak berarti. Panjangnya waktu pujian dan penyembahan menjadi tidak bisa di terima. Mereka lebih khawatir kapan semuanya itu akan berakhir. Waktu kotbah di persingkat. Yesus menyatakan kekecewaanNya. Secara umum, lamanya kebaktian adalah 1 jam. Kemudian banyak sekali kebaktian menjadi kurang dari 1 jam. Mereka terlalu terburu-buru untuk selesai. Yesus ingin sekali ingin melakukan pekerjaan melewati pendeta-pendeta, tetapi pendeta-pendeta tersebut berkotbah dengan kemampuan mereka sendiri dan bukan di dalam Roh. Mereka lebih khawatir dengan mengatur waktu daripada berkotbah di dalam Roh. Dengan pendeknya waktu penyembahan dan kebaktian, banyak pendeta-pendeta yang menggunakan waktu bebasnya untuk hal-hal pribadi seperti makan-makan, jalan-jalan dengan jemaat dan membuang waktu dengan hal-hal yang tidak berguna. Beberapa pendeta malah di kacaukan dan terbuai dengan jemaat-jemaat wanita yang cantik. Anggota-anggota jemaat yang lebih kaya dalam keuangan di berikan waktu lebih dan perhatian di bandingkan dengan jemaat yang tidak punya uang.

Tipe pendeta-pendeta ini tidak memberikan waktu untuk berdoa untuk kemuliaan Tuhan tetapi mereka berdoa tidak dengan sungguh-sungguh, dimana hal tersebut membuat Tuhan Yesus heran dan kecewa. Kotbah-kotbah mereka tidak di pimpin oleh Roh Kudus. Kotbah-kotbah di sampaikan berdasarkan kekuatan dan pengetahuan dan kedangingan dari pendeta-pendeta tersebut. Kotbah yang bukan berasal dari Roh Kudus, menyebabkan kotbah yang pendek dan tidak berisi. Pendeta-pendeta tersebut memilih untuk tidak di pimpin oleh Roh Kudus tetapi dari keinginan jemaat.  Yesus ingin sekali memberikan pengurapan yang kuat dan menggunakan pendeta-pendeta tersebut untuk kemulian Tuhan. Pendeta-pendeta malahkan menggunakan pikiran manusiawi ketimbang Roh Kudus. Banyak pendeta yang tidak bisa merasakan hati dan kehendak-kehendak Tuhan. Tuhan sangat sedih. Ketika membangun atau membesarkan gedung gereja, banyak pendeta-pendeta yang menggunakan hal tersebut untuk kesombongan dan prestasi mereka. Di dalam hati mereka, gedung gereja adalah monumen untuk mereka sendiri. Tipe pendeta-pendeta ini menggunakan sedikit waktunya di dalam doa dan hidupnya selalu disibukkan dengan materi-materi duniawi.

Ketika Tuhan mengatakan semuanya ini kepada saya, saya melihat ekspresi muka yang sangat sedih di wajahNya. Banyak pendeta-pendeta yang bisa menyombongkan gedung-gedung mereka yang hebat, Surga menganggap hal itu sebagai hal yang tidak penting. Jalan Tuhan lebih besar dari jalan bumi. Apa yang orang pikir sesuatu yang penting di bumi mungkin hal itu adalah hal yang tidak ada artinya di Surga. Tuhan berkata kepada saya, “Tidak semua pendeta jahat. Bagaimanapun, ketidakpatuhan mereka mesti di disiplinkan. Kalau mereka tidak bertobat, Aku akan melempar mereka ke neraka. Di neraka, mereka akan di siksa. Dalam waktu singkat, Aku akan membawa kamu ke sana, di mana kamu akan menyaksikan sendiri keadaan mereka.”

Kemudian, saya meminta tolong kepada Tuhan untuk mengerti sesuatu. Beberapa orang percaya yang sudah menjadi kristen berpuluh-puluh tahun, menyatakan kepada saya bahwa ketika seseorang meninggal dunia, orang tersebut baru akan masuk Surga atau neraka. Mereka mengatakan bahwa orang-orang yang masih hidup di dunia, tidak bisa mengunjungi Surga atau neraka. Menurut mereka hal itu tidak masuk akal. Mereka berkata bahwa gereja saya punya masalah dengan pengajan dan kepercayaan. Mereka membuat komentar yang tidak enak mengenai persekutuan doa kami dan mencemooh lama-nya persekutuan doa kami. Mereka malahan mengklaim bahwa bahwa pendeta Kim dan gereja yang dia pimpin adalah sekte sesat. Jadi saya berdoa, “Tuhan, tolong, apakah memang-nya gereja kami adalah sekte sesat? Apa yang akan terjadi dengan keluarga saya?” Tuhan berkata, “Sekte sesat? Orang-orang mengkritik dan menghakimi orang lain karena perbedaan-perbedaan, denominasi-denominasi, dan pengajaran-pengajaran. Mereka sedang melakukan dosa. Bagaimanapun, saya sangat senang dengan gereja kamu. Kamu dan anggota jemaat berdoa tanpa henti-henti melewati larut malam. Siapapun yang menganiaya kamu dan memanggil kamu sekte sesat akan tahu bahwa Aku hidup dan Akulah Tuhan. Kamu akan menerima karunia untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir iblis. Kamu juga kaan hidup mengikuti Roh Kudus.” Yesus melanjutkan, “orang-orang yang menghakimi dan mengkritik satu sama lain akan menerima penghakiman yang mengerikan. Jangan biarkan mereka membuat kamu kacau. Saya sangat tergerak dengan doa-doamu. Jangan khawatir. Aku akan melindungi kamu dan gerejamu. KeinginanKu adalah untuk menyatakan diriKu kepada orang-orang percaya dan memberikan karunia-karunia Roh, mereka tidak mencariKu. Banyak dari mereka yang tidak berdoa sesuai dengan kehendakKu.” Saya bertanya lagi kepadaNya, “Yesus, gereja kami akan menjadi apa nantinya?” Yesus berkata, “Kamu di berkati bahwa kamu akan menerima kepenuhan Roh Kudus dan akan menerima karunia berbahasa lidah segera mungkin. Api Roh Kudus akan di terima dan di rasakan di jemaat gereja ini.”

Selama kebaktian yang cukup panjang, pendeta Kim berkotbah dengan kuasa dan pengurapan Roh Kudus. Beberapa berpikir bahwa kami akan mengantuk selama kebaktian yang panjang. Bagaimanapun, kotbah yang berapi-api, pujian, nyanyian dan penyembahan yang penuh kuasa semua di lakukan dengan kessungguhan hati dan kami penuh dengan tenaga dan bisa melanjutkan semalam suntuk sampai keesokan harinya. Satu hari, pendeta kami berkotbah dengan berani sampai mukanya berubah menjadi warna merah. Dalam kotbahnya yang penuh urapan, saya melihat pengelihatan tahta Tuhan. Bapa di Surga mengurapi dia dengan minyak. Kelihatannya Roh Kudus sedang mengurapi pendeta Kim dengan api. Saya bisa melihat Bapa di Surga terus-menerus mengurapi pendeta kim dengan api dan minyak. Kotbahnya menjadi lebih berkuasa dan memberikan arti. Pendeta kim memberi contoh seperti tempat penggilingan gandum. Penggilingan gandum memisahkan gandum dari kulit luar. Saya melihat Yesus ketawa. Tuhan menyuruh satu malaikat untuk sungguh-sungguh mencatat semua kejadian selama kebaktian. Malaikat ini mematuhi Tuhan. Saya bertanya kepada Yesus mengenai satu gereja yang mempunyai banyak cabang di dunia termasuk di korea. Beberapa dari orang berkata bahwa jemaat mereka besar karena sejarah dan tradisi mereka. “Apakah mereka orang-orang percaya seperti kami?” Saya bertanya kepada Yesus. Yesus menjawab, “Jika mereka percaya kepadaKu, tentu saja mereka akan di selamatkan. Tetapi gereja tersebut merendahkan Firman Tuhan dengan mencampuri-nya dengan unsur-unsur duniawi.”

Selagi saya berdiskusi dengan Tuhan mengenai gereja tersebut, saya di tunjukkan satu raja setan. Setan ini kelihatannya sangat khawatir, bingung, dan takut dengan rencananya terhadap gereja tersebut. Yesus berkata, “Banyak dari umatKu yang sangat tidak perduli dengan setan dan anak buah mereka.  UmatKu hidup dengan setia dalam hidupnya tanpa memberikan pertimbangan mengenai musuh mereka. Bagaimanapun, iblis akan berusaha untuk mengacaukan kerjamu. Jadilah kuat.”

Kemudian, ketika saya berdoa di sebelah pendeta, seekor naga besar bewarna merah muncul. Naga ini muncul lewat pintu depan. Naga ini tinggi seperti tinggi langit. Naga ini kelihatannya marah. Naga ini tetap mengoyang-goyangkan hidungnya. Naga ini berkata, “Saya berusaha untuk masuk ke tubuh kamu. Beraninya kamu menantang saya. Saya raja neraka. Semua di neraka patuh pada saya dengan gentar. Kamu kira kamu ini siapa? Kamu tidak ada apa-apanya. Kamu tidak punya hak untuk menyatakan identitas saya yang sebenarnya. Aha. Aku sekarang tahu kamu ini siapa. Satu dari anak buah saya baru saja memberikan info ttg kamu kepada saya. Saya sudah menyuruh anak buah saya ini untuk menipu dan membawa banyak orang ke neraka. Bagaimanapun, anak buah ini datang ke saya dengan tangan hampa. Ketika saya tanya kepadanya, kenapa dia gagal, dia bilang, ‘rajaku, kamu harus lihat sendiri kenapa itu susah. Saya pikir pertama kali bahwa saya bisa bawa orang untuk bunuh diri. Tetapi doa-doa orang Kristen itu sangat berkuasa.’ ‘Apa yang kamu katakan?’ saya remehkan perkataannya. Saya harus melihat dengan mata sendiri pernyataannya. Ternyata memang benar. Hampir tidak mungkin untuk melawan doa-doa orang Kristen.” Meskipun naga itu menakuti dan mencemooh kami, kami aman karena perlindungan dari Yesus. Setan ini mengucapkan hal-hal yang kotor dan berkata, “Saya telah di buat susah.” Yesus membalas kepada naga ini, “Dimana kamu pikir sekarang ini? Jangan kasar. Kalau kamu menyentuh satu orang saja dari The Lord’s Church, kamu akan di hukum dan BapaKu akan menghajar kamu.” Naga ini sangat stress dan kemudian naga ini menghilang. Yesus berkata, “Naga tersebut berusaha menipu kamu  dengan mengatakan sebagai raja neraka. Ini adalah perwujudan dari setan tersebut. Dia berusaha mengirimkan anak buah-anak buahnya ke bumi untuk melakukan rencananya. Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan tanpa henti. Selalu waspada dan jangan khawatir karena Tuhan Tritunggal akan selalu melindungi kamu.”

Pendeta Kim, Yong-Doo:
Hari ini hari Selasa dan di luar sangat dingin dengan angin dingin 15 derajat di bawah nol. Meskipun cuaca sangat dingin di luar, 4 anggota kami keluar untuk penginjilan. Tetapi sebelum mereka mulai penginjilan, mereka dengan tekun mempersiapkan diri mereka dengan doa dan kuasa Roh Kudus. Tuhan mengurapi mereka dengan api Roh Kudus. 4 orang tersebut membicarakan rencana untuk memberitakan Injil dengan lebih sukses dan efektif. Mereka tahu kalau mereka melakukan pekerjaan Tuhan tanpa mengenal lelah, mereka akan mendapatkan pahala yang besar. Mereka semua kembali dengan telat tetapi dengan sukacita. Kata mereka, “Pak pendeta, kami tidak pernah menyadari bahwa memberitakan Injil itu benar hal yang menyenangkan dan kami nikmati.”


==== Hari ke 11 ======
Kim, Joo-Eun:
Selagi aku berdoa bersungguh-sungguh, sebuah cahaya terang muncul di depan saya. Di depan langit tersebut, Yesus berdiri, “Joo-Eun, Aku mengasihimu. Berdoalah tanpa berhenti, berdoalah sungguh-sungguh, berdoalah dengan segenap hatimu. Jangan berhenti.” Saya merasakan kehangatan dan bisa melihat Yesus lebih jelas. Kemudian, saya tahu kenapa Yesus menyuruh untuk mengangkat kedua tangan saya lebih tinggi lagi. Saya bisa melihat Yesus lebih jelas. Saya berkata kepadaNya,  “Wow, saya bisa melihatMu lebih jelas lagi, Tuhan. Aku suka hal itu, Yesus. Terima Kasih.” Saya mempunyai perasaan yang enak. Saya berhenti berdoa sementara ketika roh iblis muncul. Roh ini lebih hitam dari kegelapan. Saya mengusir roh iblis tersebut di dalam nama Yesus dan saya melanjutkan berdoa di dalam Roh.

Lee, Yoo-Kyung:
Ketika saya berdoa di dalam Roh, roh iblis dengan bulu mata yang panjang muncul dan roh tersebut menangis memohon saya untuk mendengarkan dia, “Rasanya dingin, saya kedinginan, adakah cara untuk membuat saya hangat? Tolong?” Saya berkata kepada roh iblis tersebut, “Engkau roh menjijikan. Di dalam nama Yesus, enyahlah dari aku.”

Baek Bong-Nyo:
Hari ini, Yesus membawa saya ke Surga. Tidak ada yang bisa menjelaskan pemandangan di Surga dengan kata-kata manusia. Kami berada di depan tahta Bapa. Kemahsyuran dan kemuliaan bapa di Surga sangat luar biasa, saya tidak bisa mengangkat kepala saya. Saya berlutut di hadapan Bapa. Apa yang di dalam Bapa itu tidak bisa di jelaskan. Kemuliaannya melebihi kebesaran. Saya berusaha untuk mengangkat kepala saya untuk melihat sedikit Bapa, tetapi sinar terang yang jernih menghalangi saya untuk melihat Dia. Bapa adalah terang. Pemikiran yang sempit tidak bisa mengerti kemuliaanNya. Besarnya Bapa di Surga kelihatan seperti Dia meliputi tinggi dan dalamnya Surga. TahtaNya muncul seperti meliputi ujung Surga dari timur ke barat. Kelihatannya ada sekumpulan awan-awan yang melayang-layang di atas tahta Bapa. Cahaya yang terang benderang lebih terang dari matahari turun ke bawah. Saya seperti sebuah debu di depan Bapa.
Kemudian, ketika saya meninggalkan Surga, seorang malaikat menuntun saya kembali ke bumi. Tetapi ketika kami dalam perjalanan ke bumi, sekumpulan roh-roh jahat mengejar kami. Roh-roh jahat ini sangat jelek rupanya dan menakutkan. Meskipun malaikat yang menuntun saya terbang dengan cepat, Roh-roh jahat tersebut juga terbang dengan kecepatan yang sama. Satu dari mereka mirip seekor naga, yang satunya mirip ular, yang satunya mempunyai kepala kodok dan satunya lagi mempunyai kepala seperti manusia. Sementara mereka mengejar kami, mereka tertawa. Saya berkata kepada malaikat penuntun, “Apakah kita bisa pergi lebih cepat?” Roh-roh jahat tersebut sudah di depan kita dan menutup jalan ke gereja. Roh-roh jahat lainnya di belakang kami dan siap menyerang kami. Malaikat ini berteriak, “Tuhan, tolong datang sekarang.” Ketika malaikat tersebut berteriak minta tolong, Yesus muncul di depan kami. Dengan suaraNya yang penuh kuasa, Dia menghardik semua roh-roh jahat, “Beraninya kamu berusaha untuk menyerang anakKu. Pergi sekarang juga!” Dalam satu detik, semua roh jahat menghilang.


==== Hari ke 12 =====
Baek, Bong-Nyo:
30 menit setelah saya berdoa di dalam Roh, saya melihat 5 malaikat melayang ke arah saya. Saya mengambil keputusan untuk menguji apakah mereka benar malaikat Tuhan dan bukan roh jahat. Saya melanjutkan di dalam bahasa Roh. Saya melihat senyum yang bersahabat di muka mereka. Malaikat-malaikat tersebut menyatakan diri mereka sebagai teman ketika saya melanjutkan doa di dalam bahasa Roh. Saya berpikir bahwa doa saya yang sungguh-sungguh akan menyakinkan bahwa malaikat-malaikat ini adalah teman. Kemudian, dengan singkat, jubah mereka yang bewarna putih berubah menjadi warna hitam, dan sayap-sayap malaikat mereka menghilang. Mereka bergerak, tubuh mereka meliuk-liuk dan berputar. Saya melanjutkan untuk berdoa di dalam Roh dan mereka mulai jatuh ke tanah. Benar, karunia Roh untuk berbahasa lidah / berbahasa Roh sangat besar dan berkuasa. Kemudian, mereka menyerupai monster-monster seperti yang ada di dalam film-film di TV. Mereka menyerupai mahkluk-makhluk yang sangat menyeramkan. Saya mengusir mereka satu persatu di dalam nama Yesus. Mereka satu mereka pergi. Ketika saya mengusir mereka, sebuah yesus (perhatikan y huruf kecil dan bukan huruf besar) datang dan berkata, “Bong-Nyo, akulah tuhanmu. Percayalah kepadaku.” Bagaimanapun, suaranya sangat menyeramkan dan perilakunya sangat aneh. Biasanya kalau Yesus yang asli datang kepada saya, Yesus datang dengan ramah, tenang, dan membawa damai. Tetapi yang ini membuat saya takut dan merasa tidak nyaman. Saya merasakan rambut-rambut di kepala saya mulai berdiri. Dengan keyakinan, saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, enyahlah daripadaku.” Sebuah yesus tersebut berubah menjadi binatang yang aneh sekali bentuknya. Binatang tersebut menyerang saya tetapi dengan beberapa teriakan, akhirnya binatang itu pergi.

Kemudian, ada satu roh iblis lagi yang muncul. Roh ini sangat menarik. Saya berpikir, “Bagaimana bisa roh iblis wanita ini keliatan sangat cantik?” Roh iblis wanita ini lebih cantik daripada wanita apapun di dalam dunia. Bentuk-nya langsing dengan penampilan menarik, memakai busana kerja. Dia berjalan seperti model peragawati dan menuju ke arah saya dengan pelan-pelan. Roh ini berlutut dan menyalami saya, “Bagaimana kamu selama ini menghadiri The Lord’s Church?” Saya cuek dengan pertanyaan dia dan melanjutkan di dalam bahasa Roh. Roh ini berlutut di sebelah saya. Walaupun roh iblis ini kelihatan sangat elegan dan menarik, tubuh saya merinding. Kemudian setengah wajah dari roh iblis ini berubah menjadi sangat mengerikan. Roh iblis ini berteriak, “Silahkan dan lanjutkan berdoa. Hal itu tidak mudah. Aku tidak akan mundur.” Roh iblis ini tidak mau mundur. Kemudian saya merasakan Tuhan datang, dan Tuhan berkata, “Bong-Nyo, jangan berhenti berdoa. Berdoa dengan sungguh-sungguh. Saya akan menghardik roh jahat.” Kemudian roh iblis ini pergi ke udara dan berubah lagi menjadi seorang wanita cantik. Kali ini roh iblis ini memakai gaun pengantin. Kelihatannya sangat indah. Roh iblis ini terbang ke arah saya dan melirik matanya yang besar ke arah saya. Tuhan berbisik ke telinga saya dan berkata, “Lanjutkan berdoa dan perhatikan bagaimana wanita cantik ini akan berubah kembali menjadi roh yang jelek.” Saya melanjutkan berdoa dengan sungguh-sungguh seperti yang Tuhan suruh. Kemudian roh iblis ini berubah menjadi roh yang jelek dan dengan sekali hardikan, roh ini pergi. Kemudian, Yesus memperlihatkan saya suatu tempat di neraka yang di kenal sebagai daerah lampu merah. Disana, saya melihat sebuah gunung yang besar yang di penuhi dengan tubuh-tubuh dari jiwa-jiwa yang terhilang. Tubuh-tubuh mereka di penuhi dengan kutu-kutuh putih  dan tangan-tangan mereka di ikat. Tetapi orang-orang tidak berusaha untuk menghilangkan kutu-kutu tersebut.  Kutu-kutu ini menembus kulit mereka, hidung, mulut dan telinga. Orang-orang ini kemudian berubah menjadi figur yang jelek, dan kemudian menjadi tulang. Orang-orang ini berada dalam kondisi yang sangat menyakitkan. Saya berkata, “Tuhan, kenapa orang-orang ini di siksa sedemikan dahsyatnya?” Yesus berkata, “Wanita-wanita di tempat ini dulunya menjual tubuh mereka selama di dunia. Laki-laki di tempat ini dulunya melakukan perzinahan/percabulan dengan wanita-wanita ini.” Keadaan di tempat itu sangat panas dan saya pun merasa tidak nyaman dan ingin meninggalkan tempat itu.

Hari ini, banyak sekali serangan-serangan dari setan-setan, roh-roh jahat dan naga-naga, tetapi dengan kuasa Yesus, setiap dari mereka pergi. Kemudian datang satu gerombolan roh jahat yang tidak mempunyai tubuh, tetapi bentuk mereka aneh sepertinya membentuk sebuah mata. Mereka tetap berteriak, “Jangan berdoa! Kami akan membuat engkau kacau.” Mereka terus menerus berteriak hal ini. Karena ketakutan, saya berteriak, “Di dalam nama Yesus, enyahlah daripadaku.” Tetapi mereka tetap disana dan mereka memulai membuat suara yang aneh. Kemudian Yesus datang dan berkata, “Joo-Eun, jangan mendengar kepada sesuatu kecuali dari Aku.” Yesus menutup kuping saya dengan kedua tanganNya dan berkata, “Joo-Eun, kami bisa berkata kepadaKu.” Roh-roh iblis tercerai-berai di dalam kehadiran Tuhan.

=== Hari ke 13 ===
Kim, Joo-Eun:
Hari ini, hari yang banyak serangan dari roh-roh jahat. Ketika saya berdoa, saya di bawa ke suatu tempat yang gelap yang saya tahu itu adalah neraka. Saya memperhatikan banyak sekali roh-roh jahat yang sedang berkumpul mengelilingi satu makhluk yang besar. Makhluk besar ini kelihatannya sangat marah dan pusing. Makhluk ini berteriak dan berjalan ke segala arah sepertinya bingung dan banyak pikiran. Makhluk ini sepertinya adalah pimpinan dari roh-roh jahat yang tidak bisa di hitung jumlahnya. Roh-roh jahat menunggu perintah dari makhluk ini. Setelah mendapatkan perintah, roh-roh jahat yang jumlahnya tidak bisa di hitung terbang ke udara dan muncul di gereja kami. Mereka datang dengan sangat cepat, kurang dari satu detik. Semua roh jahat menyerang jemaat, termasuk Meena yang berumur 5 thn. Tetapi sewaktu dia berteriak di dalam doanya, “babaya”, roh jahat yang berada di sebelahnya, jatuh. Serangan ini di tujukan kepada mereka yang sedang berdoa di dalam Roh. Roh jahat jatuh satu persatu. Satu setan memberi perintah, “Dengarkan kamu semuanya. Serang pendeta Kim. Jikalau pempimpin gagal, makanya semuanya akan gagal dengan gampang. Kamu semua bodoh, tunggu apa lagi? Serang pendeta Kim dengan sekuat tenaga.” Tiba-tiba jumlah roh-roh jahat yang di luar dan di dalam gereja muncul dan menyerang pendeta Kim. Tetapi yang akan terjadi setelah itu, adalah sangat mengejutkan dan banyak roh-roh jahat yang jatuh pada saat mereka berdiri. Roh-roh jahat banyak yang terluka dan mundur. Mereka takut dengan apa yang terjadi dalam waktu yang singkat.

Sekali lagi, kekuatan iblis di kerahkan untuk menyerang, tetapi mereka semua di kalahkan ke segala arah. Serangan terjadi terus tetapi hasilnya tetap sama. Mereka tidak bisa menyentuh pendeta Kim. Ketika roh-roh jahat menyadari bahwa serangan-serangan mereka sia-sia, mereka menjadi takut dan menghindari pendeta Kim. Mereka hanya melayang-layang di sekitar pendeta Kim dan tidak berani mendekati pendeta Kim. Ketika saya melihat pendeta Kim, dia keliatannya tidak menyadari akan apa yang telah terjadi. Dia berdoa dengan sungguh-sungguh di dalam Roh dengan berlutut dan mengangkat kedua tangannya. Ketika roh-roh jahat mengelilingi pendeta Kim, pendeta Kim berdoa di dalam Roh dengan suara yang sangat kencang. Kemudian, roh-roh jahat yang ketakutan tersebut terlempar ke dinding dan hancur berkeping-keping. Mereka semua menangis ketakutan. Ketika saya melihat roh-roh jahat tersebut pergi, saya merasa menang dan ketawa dengan penuh kemenangan. Kemudian saya melihat satu iblis berteriak dengan marah, “Pendeta Kim, jangan berdoa. Kamu pikir kami bisa kabur dengan mudah? Aku akan membunuhmu. Aku bersumpah.” Kemudian roh iblis tersebut menggertakkan giginya. Kemudian roh jahat itu berteriak lagi tapi kali ini di tujukan ke iblis-iblis lainnya,“Kamu bodoh. Dengan segala kekuatanmu kamu tidak bisa menghabisi satu pendeta? Ayo serang lagi!” Kemudian satu roh berkata, “Oh, pendeta itu bikin pusing kita. Ahh..aku pikir aku jadi gila. Tinggalkan pendeta Kim sendirian dan mari kita serang jemaat. Ayo! “ Serangan-serangan mulai di tujukan ke jemaat tetapi ketika menyerang jemaaat, mereka tidak mengerahkan semua kekuatan mereka. Mereka menyerang dengan 1 sampai 3 roh jahat untuk satu jemaat, tidak dengan sengenap kekuatan mereka.

Roh-roh jahat berpencar ke segala arah dan kali ini mereka mengambil keputusan untuk menyerang setiap orang di jemaat. Banyak sekali roh-roh jahat dan mereka semua mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Sangat tidak mungkin untuk menjelaskan mereka semua. Bagaimanapun, sekencang apapun serangan mereka, serangan mereka semua gagal. Doa-doa jemaat di dalam Roh memberikan kekuatan dan kuasa untuk melawan balik roh-roh jahat tersebut. Ketika mereka menyerang, mereka terplanting ke belakang. Raja dari roh-roh jahat itu berteriak, “Jemaat the Lord’s Church, berhenti berdoa. Kenapa kamu terus berdoa? Roh-roh jahat, kamu pada ngapain? Apakah kamu tidak bisa menghentikan jemaat-jemaat ini?” Semua roh-roh jahat tercerai-berai. Tidak perduli berapa banyaknya roh jahat disana, karena doa-doa dari jemaat-jemaat yang berani menghancurkan semua roh jahat.
Kemudian, satu roh jahat berusaha menyerang saya. Roh itu berkata, “Berhenti berdoa. Aku akan mengacaukan kamu sehingga kamu tidak berdoa. Aku akan mengutuk kamu dengan penyakit-penyakit. Ha ha ha ha.” Setan itu ketawa kecicikan. Kami mengalahkan mereka semua di dalam nama Yesus.

Kemudian, ketika saya melanjutkan doa dalam bahasa Roh, saya di bawa ke neraka. Saya melihat satu setan menusukkan satu senjata yang tajam ke dalam sebuah kotak berbentuk persegi panjang. Dengan bahasa-bahasa yang kotor, setan ini berteriak, "Kamu pikir kamu ini pendeta? Hidup apa yang kamu punya selama di dunia? Saya senang karena kamu ada bersama dengan saya disini.” Setan ini melanjutkan menusukkan ke dalam kotak itu selagi dia mengutuk. Suara kesakitan yang keras keluar dari kotak tersebut bersamaan dengan darah yang keluar. Saya memperhatikan di atas kotak tersebut di penuhi dengan kanvas dengan sebuah salib besar. Kotak-kotak tersebut di jajarkan dengan rapi dan jumlahnya tidak terhitung jumlahnya. Saya tidak bisa melihat ujung dari jajaran kotak tersebut. Saya sadar bahwa semuanya itu adalah peti mati. Setan-setan menusukkan tombak mereka yang tajam ke dalam peti mati tersebut tanpa belas kasihan. Saya bertanya kepada Tuhan, “Yesus, kenapa banyak peti mati yang berisi pendeta-pendeta disini?” Yesus berkata, “Pendeta-pendeta ini tidak mengabarkan InjilKu. Mereka mengabarkan injil yang lain dan semua pengikut mereka ikut tersesat. Disinilah keadaan mereka yang terakhir, tempat di neraka.” Yesus berkata, “Pendeta-pendeta yang tersesat, akan di hakimi lebih besar.” Kemudian, saya melihat orang-orang lain di siksa, mereka berteriak di dalam panci penggorengan. “Panas…Ah…Tolong!” Panci besar tersebut bernyala merah dan ketika minyak menyentuh tubuh mereka, daging mereka terkupas dan hanya tulang-tulang yang tersisa. Mereka melompat-lompat dengan ketakutan. Kemudian daging mereka tumbuh kembali dan semua kejadian ini berulang kembali lagi tanpa akhir. Saya bernyata Yesus apa yang telah mereka perbuat. Yesus berkata, “Ketika mereka di bumi, mereka melakukan perselingkukan/percabulan dengan berkhianat kepada pasangan mereka. Mereka melakukan perselingkukan/percabulan diam-diam dan karena dosa mereka, mereka sekarang ini di siksa.”


Kemudian, Yesus menunjukkan saya tempat lain di neraka dengan lubang yang sangat besar. Tempat itu di penuhi oleh banyak sekali orang dan di penuhi dengan api. Api merah menyala muncul sepertinya api tersebut mempunyai kehidupan. Orang-orang berlari-lari di dalam lubang tersebut, berteriak karena panasnya api. Yesus berkata, “Orang-orang ini adalah orang-orang yang mempercayai agama yang salah atau mereka yang menolak Injil.” Kemudian, saya di bawa kembali ke gereja.

==== Hari ke 14 =====


Kim, Joo-Eun:
Saya berdoa dengan sungguh-sungguh dan tidak lama kemudian, roh jahat yang menyamar sebagai seorang wanita muda dengan pakaian putih muncul. Dari mulut setan itu, keluar darah menetes. “Jangan berdoa. Saya akan mengalahkan kamu.” Saya membalas, “Kamu setan menjijikan, di dalam nama Yesus, enyah dariku.” Setan itu pergi. Kemudian seekor naga merah dengan mata iblis datang ke arah saya dengan marah. Banyak roh-roh jahat yang mulai muncul. Ketika saya berdoa dengan sungguh-sungguh, saya merasakan perwujudan roh-roh iblis. Anehnya, pada saat yang sama, saya merasakan roh saya mendekati ke Surga. Roh-roh jahat berusaha menghalangi saya memasuki Surga dengan menakuti-nakuti saya jadi saya berdoa dengan sungguh-sungguh dengan mata saya tertutup. Saya berusaha untuk mengusir mereka semua tetapi naga merah tersebut melawan. Saya harus terus-menerus mengusir naga itu sampai akhirnya naga itu pergi.

Tuhan datang dang Dia kagum dengan saya, orang muda seperti saya mengusir roh-roh jahat. Yesus memanggil nama saya dengan nama panggilan dan nama asli, “Joo-Eun, si bintik-bintik, imanmu telah bertambah dengan luar biasa, jadi berdoalah dengan sungguh-sungguh dengan mata tertutup.”

Saya berkonsentrasi selagi berdoa dan kemudian saya merasakan kegelapan meliputi saya, angin dingin mulai meniupi saya. Saya melihat sebuah pintu terbuka dari suatu jarak. Kemudian, cahaya terang muncul. Saya hampir membuka mata saya ketika cahaya tersebut semakin terang, tetapi saya sadar bahwa saya tidak bisa membuka mata saya. Ketakutan mulai meliputi saya dan Yesus muncul. Dia mulai menjelaskan, “Joo-Eun, ketika kamu berdoa di dalam Roh, rohmu di bawa mendekati Surga dengan pimpinan malaikat-malaikat. Bagaimanapun, roh-roh jahat muncul untuk menakuti-nakuti kamu sehingga kamu membuka matamu. Tetapi Aku harus mengambil alih dan memerintahkan roh-roh jahat untuk pergi. Sayalah yang berusaha menghalangi kamu untuk membuka matamu. Joo-Eun, Aku rasa kamu perlu untuk berdoa lebih lagi. Aku pikir kamu tidak akan pergi ke Surga hari ini.” Aku sangat kecewa. Yesus kemudian menghibur saya dan memberikan kata-kata penguatan, “Joo-Eun, jangan khawatir. Aku berjanji bahwa Aku akan membawa kamu ke Surga dan mengajak kamu berkeliling.”

Lee, Haak-Sung:
Yesus mengunjungi saya dan mulai menunjukkan saya neraka. Di neraka, saya datang ke suatu tempat di mana satu makhluk iblis sedang duduk di kursi. Dari bentuk tubuh dan perilakunya, kelihatannya makhluk ini sepertinya penguasa di daerah tersebut. Sebuah lubang perangkap berada di depan kaki dari makhluk tersebut. Orang-orang sedang berdiri lubang perangkap tersebut. Ketika makhluk ini menghentakkan kakinya, lubang perangkap tersebut terbuka ke arah bawah dan menyebabkan orang-orang yang berdiri diatasnya jatuh ke lava api. Ketika orang-orang jatuh ke lava api yang mendidih, mereka secara langsung terbakar dan berteriak dengan kesakitan. Saya bertanya kepada Yesus tentang orang-orang ini dan Yesus berkata, “Orang-orang ini adalah peramal-peramal, pelanggan dari peramal-peramal tersebut, ahli nujum, dukun, dan orang-orang yang bunuh diri.” Ketika Yesus berkata tentang orang yang bunuh diri, paman saya, yang melakukan bunuh diri dengan makan banyak pil, terlintas di depan mata saya. Paman saya di tarik ke lubang perangkap dan di buat berdiri di atas lubang perangkap. Makhluk tersebut menarik kakinya ke atas seakan-akan akan menghentakkan kakinya dan melepaskan lubang perangkap tesebut. Saya memohon belas kasihan kepada Tuhan, “Yesus, tolong, paman saya dalam bahaya. Dia akan jatuh ke lava api. Tolong dia! Tuhan, paman saya selalu baik kepada saya. Paman, ayo datang ke arah saya cepat.” Dengan ekspresi sedih, Yesus berkata, “Haak-Sung, sudah telat. Tidak ada lagi yang bisa di kerjakan." Tidak lama kemudian, makhluk tersebut menghentakkan kakiknya, dan lubang perangkap terbuka, dan paman saya dengan orang-orang lain jatuh ke dalam lava api. Mereka semua berteriak. Di antara-antara orang-orang tersebut adalah biksu-biksu dari agama buddha, orang-orang kristen yang murtad, dan banyak orang yang pergi ke gereja dengan tujuan dan motivasi yang lain daripada untuk Yesus.

Di bagian lain di neraka, Yesus berkata kepada saya, “Haak-Sung, lihatlah secara seksama” Di sana banyak sekali orang-orang yang di kerumuni oleh ular-ular besar dan kecil. Ular-ular besar dan kecil tersebut mengikat orang-orang. Ular-ular yang besar mengikat sekitar kepala orang-orang tersebut, sedangkan ular-ular yang kecil itu mengikat bagian tubuh orang-orang tersebut. Ular-ular yang kecil tanpa henti-hentinya menggigit orang-orang tersebut. Orang-orang berteriak kesakitan. Saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, dosa apakah yang orang-orang ini lakukan?” Yesus berkata,”Mereka tidak mempunyai iman yang benar di dalam Aku. Mereka tidak pernah percaya kepadaKu dengan hati yang benar. Meskipun mereka klaim percaya kepadaKu, pekerjaan mereka tidak sesuai dengan iman mereka. Mereka tidak stabil dan suka mengambil keputusan dengan tiba-tiba. Kelakuan mereka yang tidak masuk akal mempengaruhi absensi gereja. Mereka tidak pernah lahir baru. Kebanyakan dari mereka mati di dalam kecelakaan dan mereka tidak pernah sepenuhnya bertobat. Haak-Sung, malah kamu mempunyai kepribadian yang tidak stabil. Tetapi bagaimanapun, perjalanan Kristen kamu stabil.”

Di bagian neraka yang lain, saya memperhatikan seorang wanita yang berteriak dengan sangat kencang. “Ini tidak adil! Saya tidak berhak mendapatkan penghukuman ini. Hidup saya di bumi menderita. Saya tidak bisa tahan lagi. Inilah kenapa saya bunuh diri. Bagaimanapun, sakit di neraka tidak bisa saya tanggung lebih dari hidup di bumi. Kenapa kamu mengirimkan aku ke neraka? Ini tidak adil. Saya tidak pernah mendengar kenyataan tentang neraka. Ini tidak adil buat saya disini.” Dia mengulangi perkataan itu terus menerus. Satu roh jahat tertawa dan membalas wanita tersebut, “Aku menipu kamu sampai kamu bunuh diri. Kamu tidak tahu kebenaran. Kamu malah pergi gereja tapi tidak pernah mendengar tentang Surga atau neraka. Aku malah kagum dengan kamu belajar sekarang. Meskipun kamu pergi ke gereja, kamu masih bunuh diri. Maka dari itu, hal itu adil buat kamu disini. Saya lebih pintar dari kamu dan berhasil menipu kamu. Saya punya jiwamu sekarang. Saya akan menunjukkan kamu banyak pelajaran-pelajaran selama-lamanya.” Makhluk ini kemudian menghajar wanita itu tanpa ampun. Teriakan wanita itu dan permintaan belas kasihan tidak di gubris.

Yesus membawa saya ke gereja dan saya melanjutkan doa di dalam Roh. Yesus berkata kepada saya, “Haak-Sung, doa-doamu dari yang kamu panjatkan dari malam sampai pagi hari lebih berhikmat dan berkuasa daripada doa-doamu di siang hari. Maka dari itu, cobalah berdoa lebih di malam hari di bandingkan di siang hari.” Yesus berkata saya untuk melihat lebih dekat ke arahNya. Saya melihat Tuhan memakai mahkota duri di kepalanya dan saya melihat lubang-lubang di tangan-tanganNya dan kakiNya. Darah mengalir dari setiap luka. Saya tetap bertobat dan menangis sebagaimana saya melihat penderitaan Tuhan. Setelah saya selesai berdoa, Tuhan membawa saya ke Surga dan menghapus air mata saya. Saya bisa melihat laut di Surga dimana sangat jernih.


Lee, Yoo-Kyung:
Biasanya roh jahat menganggu saya ketika saya mulai berdoa. Tetapi Tuhan kali ini bertemu dengan saya. Dia tidak saja hanya datang, tapi Dia membawa saya ke Surga. Yesus berkata, “Kamu merasa baik hari ini, benarkah?” Saya menjawabNya, “Ya Tuhan, saya merasa baik karena saya tidak melihat roh-roh jahat hari ini.” Di Surga, Tuhan membawa saya ke satu tempat yang sangat tinggi dan memperlihatkan saya bumi. Bumi kelihatan sangat kecil dari kejauhan. Saya mengamati bumi berputar. Saya meminta kepada Tuhan, “Yesus, saya ingin tinggal di Surga. Saya tidak mau kembali ke bumi.” Yesus berkata, “Sekarang belum waktunya. Kamu harus melayani Aku dan melakukan pekerjaanKu dengan setia. Pada waktu yang di tentukan, kamu akan datang ke sini.” Bersama dengan Tuhan, saya menikmati waktu-waktu di Surga. Kami bercanda dan banyak sekali tertawa. Kami sangat menikmati waktu bersama dan saya menyukainya dengan sangat. Kemudian, Tuhan dan saya kembali ke gereja.

Baek, Bong-Nyo:
Saya berdoa,”Tuhan, kenapa kamu tidak menepati janjiMu untuk memberkati kami secara keuangan? Lihatlah kami, Ketika kami berdoa, kami berdoa dengan kedinginan karena kami tidak sanggup untuk mendapatkan panas. Ketika kami berdoa, kami mengigil dan kami secara terus-menerus harus menggosok kedua tangan kami untuk membuat hangat. Aku tidak mengerti kenapa Engkau tidak memberkati kami. Kami tidak punya apapun untuk di makan kecuali nasi dan kimchee (sayur orang Korea). Keluarga pendeta kami tidak mempunyai uang dan keluarga kami tidak mempunyai uang. Kami sedang dalam kesusahan. Ketika kami berdoa semalam suntuk, kami pegal-pegal dan bengkak dengan duduk posisi seperti itu. Tubuh kami sakit-sakitan dan pegal-pegal. Kami tidak mempunyai fisik yang kuat karena kekurangan makan. Kenapa Engkau membiarkan kami seperti ini terus menerus? Tuhan, aku tidak bisa tahan lagi.” Saya beceloteh dan berkeluh-kesah tanpa berpikir lebih dahulu. Tetapi Tuhan mendengarkan setiap perkataan saya. Tuhan sangat sabar dengan saya. Kemudian, dengan ramah Tuhan berkata kepada saya, “Saya tidak keberatan mendengarkan keluhanmu.Kamu tidak perlu khawatir tentang apapun.” Dia kemudian menunjukkan saya neraka. Yesus berkata, “Mari kita pergi. Lihatlah peristiwa ini.”
Saya melihat binatang buas yang besar setinggi gunung. Binatang itu menyerupai buaya atau naga dan ibu saya ada di sebelah binatang itu. Binatang itu menggunakan lidahnya untuk mengikat korban-korbannya dan kemudian menelan setiap orang. Saya menangis dan menangis. “Bong-Nyo, ketika kamu menangis, Aku merasakan sakitmu. Ketika hatimu berduka, hatiKu juga berduka. Ketika kamu sedih, Aku juga sedih.Ketika ibumu masih hidup di dunia, Aku bisa menolongmu. Namun, semuanya itu sudah telat. Jikalau engkau mau untuk berkeluh-kesah dan marah, kamu bisa melakukan semuanya itu. Aku disini untuk mendengarkan keluh kesahmu. Aku tahu kamu sangat stress. Aku ingin untuk kamu untuk menghilangkan semuanya.”

Kemudian, saya melihat ayah dari pendeta kami di neraka. Makhluk iblis akan melempar dia ke satu cawan yang besar di mana ada bir yang busuk yang mendidih di dalamnya. Saya bertanya kepada Tuhan, kenapa dia ada disana. Yesus menjawab, “Dia melakukan banyak dosa dan menganiaya kepada istrinya. Dia suka mabuk-mabukan. Minuman keras adalah berhalanya. Kecanduan minuman keras mempengaruhi pekerjaanya dan dia tidak mengindahkan anak-anaknya. Anak-anaknya hidupnya susah. Sebagai akibanya, dia akan merasakan dan di siksa di dalam bir busuk selama-lamanya.” Ayah dari pendeta kami mulai berteriak, “Oh, saya telah melakukan banyak hal yang jahat. Saya harap istri saya telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Dia bisa masuk ke Surga. Ketika saya di bumi, saya berjudi dan mabuk sepanjang hari. Saya tidak pernah mengurus keluarga. Saya tidak perduli dengan kebutuhan dasar mereka. Istri saya bekerja sepanjang hari untuk memberi makan anak-anak kami. Saya bertanggung-jawab dengan hidup istri saya yang susah. Saya sekarang sedang membayar harga dari dosa-dosa yang pernah saya lakukan. Saya berhak di kutuk. Tolong, ketika kamu pergi ke dunia, tolong beritahu anak saya yang paling kecil untuk tetap pergi ke gereja. Beritahu dia untuk setia kepada Tuhan dan percaya.” Dia juga meminta saya untuk memberitahukan anak-anaknya untuk menghadiri gereja dengan tidak sia-sia. Mereka harus menjaga hari Minggu, hari yang kudus, dan bertobat dengan kesungguhan hati, dan berjalan bersama Tuhan dengan setia sebagai seorang kristen. Dia melanjutkan, “Saya di neraka dan di siksa. Di neraka adalah tempat terakhir dan di siksa selama-lamanya. Saya tidak punya harapan lagi. Tolong injili kakak laki-lakimu, kakak perempuanmu, dan saudara-saudara supaya mereka semua punya kesempatan untuk pergi ke Surga.”

Bersama dengan Yesus, saya melanjutkan perjalanan di neraka. Kami pergi ke satu tempat di mana saya melihat banyak sekali orang memenuhi langit-langit di neraka. Banyak sekali etnis (suku/ras) dan semuanya di gantung di kayu salib. Salib-salib tersebut terbuat dari kayu dan mereka semua di salib seperti Yesus. Saya bertanya kepada Yesus dosa apa yang mereka perbuat dan Yesus menjawab dengan nada marah. “Orang-orang ini adalah orang-orang yang pergi gereja secara teratur. Mereka malah membawa Alkitab mereka ke gereja. Tetapi mereka menyembah dan berdoa dengan sia-sia. Mereka hanyalah kedok. Mereka semua munafik. Di luar gereja, mereka pemabuk, perokok. Mereka tidak menjaga hari Sabat. Setelah kebaktian gereja selesai, mereka pergi melakukan hal-hal duniawi seperti memanjat gunung dsb. Beberapa dari mereka adalah lintah darat. Mereka meminjamkan uang mereka dan meminta bunga yang sangat tingi. Mereka menjadi kaya karena bunga yang sangat tinggi tersebut. Banyak keluarga yang tidak bisa membayar bunga tersebut dan menjadi bangkrut/pailit. Banyak keluarga yang hancur karena kesulitan keuangan. Hati dan perbuatan mereka sangat duniawi malahkan mereka klaim perkataan mereka adalah iman. Jikalau mereka berjalan di dalam iman dengan segenap hati dan kekuatan mereka, mereka bisa masuk Surga. Mereka tidak bisa lahir baru karena mereka tidak setia. Mereka tidak lahir baru dengan air atau Roh Kudus. Mereka mengikuti tradisi daripada mengikuti Tuhan. Aktivitas dunia mereka lebih penting daripada Tuhan. Perbuatan mereka tidak menunjukkan iman yang setia. Mereka melayani dengan setengah hati.” Tidak lama kemudian, orang-orang yang tegantung tersebut di penuhi oleh serangga baik besar dan kecil, memakan habis daging mereka. Hal itu adalah penyiksaan atas penyiksaan. Mereka juga di pakaikan duri di sekitar leher mereka. Yesus berkata bahwa proses ini akan berulang terus-menerus selama-lamanya. Tuhan sangat tegas dan jelas mengenai peringatanNya. Dia kemudian berkata untuk melihat orang-orang yang percaya dengan sia-sia.
Saya sangat gemetar tidak bisa di kontrol karena takut. Kemudian Tuhan berkata dengan lembut kepada saya, “Bong-Nyo, kamu takut. Ini sudah cukup buat hari ini. Mari kita pergi. Bong-Nyo, kamu telah menyaksikan sendiri keluargamu di siksa. Hal ini terlalu besar untuk kamu hadapi. Kamu telah menangis banyak. Aku berharap untuk bisa menghibur kamu. Ketika kita mencapai Surga dan masuk ke gereja, Aku ingin kamu berdoa dan melihat penyembahan.” Gereja Tuhan di Surga itu sangat bersinar dengan sinar kemuliaan. Sinar memancar meliputi langit-langit di Surga. Hal itu sangat luar biasa dengan banyak sekali malaikat-malaikat dan orang orang kudus.


=== Hari ke 15 =====
Kim, Joo-Eun :
Ketika saya berdoa dengan tanpa henti, sebuah pengelihatan muncul di depan saya. Di pengelihatan itu, saya melihat seorang laki-laki sedang menonton TV di rumahnya. Ketika dia sedang menonton TV, sebuah roh jahat yang menjijikan keluar dari TV dan masuk ke dalam badan orang tersebut. Orang tersebut tidak menyadari efek rohani dari menonton TV. Kemudian pengelihatan saya berpindah ke kafe internet. Kafe internet ini di penuhi oleh orang-orang melihat internet atau bermain game 24 jam sehari. Tempat itu di penuhi oleh orang-orang yang bermain game. Satu orang laki-laki menaruh perhatian penuh dengan game. Dia kelihatannya sudah bermain game berjam-jam. Matanya merah. Kemudian, sebuah roh jahat dalam bentuk tengkorak keluar dari TV komputer dan masuk ke dalam badan orang tersebut. Setelah roh jahat tersebut masuk ke dalam tubuh orang tersebut, orang tersebut makin kecanduan dan bermain game makin seru. Setelah melihat hal ini, saya mengambil keputusan untuk lebih berhati-hati dengan apa yang saya lihat dan kerjakan di internet.

Kemudian saya melihat sebuah roh jahat dalam bentuk bulan ½ penuh. Dengan suara yang penuh kemarahan, roh itu berkata, “Biarlah aku pergi ke kafe internet.” Di dalam pengelihatan, saya melihat roh jahat ini pergi menuju ke internet kafe. Roh jahat ini masuk ke dalam tubuh seseorang yang kecanduan bermain game. Roh ini berkata, “Karena kamu meluangkan banyak waktu dengan game-game, aku akan memasuki ke dalam tubuhmu.” Kemudian roh ini masuk ke dalam tubuh orang tersebut. Banyak roh-roh jahat yang membuat kecanduan menganggu orang di kafe internet. Bahkan banyak orang-orang kudus yang terjerumus dalam perangkap ini. Mereka meluangkan waktu sedikit untuk berdoa dan lebih banyak di depan komputer. Mereka adalah jemaat-jemaat gereja yang telah jatuh dalam kecanduan internet dan TV. Sebagai akibatnya, absensi gereja mereka dan kehidupan rohani mereka terganggu. Roh-roh jahat ini sangat bertangggung jawab untuk menggoda orang-orang. Orang-orang ini menjadi buta dan tidak menyadari bahwa roh-roh jahat ini bertanggung jawab atas kecanduan dan perbuatan mereka. Saya juga melihat sebuah pengelihatan roh-roh jahat keluar dari TV dan masuk ke dalam tubuh orang-orang.

Kemudian pada malam itu, ketika saya melanjutkan berdoa, banyak roh-roh jahat yang berusaha menyerang saya. Satu roh jahat muncul kepada saya dalam rupa singa. Hal itu sangat mengerikan dan saya mulai gemetar. Roh itu berkata kepada saya, “Aku akan membawa kamu ke terowongan di neraka.” Aku berteriak, “Apa yang kamu katakan? Kamu roh menjijikan, di dalam nama Yesus, pergi.” Kemudian roh jahat itu pergi. Tanpa henti, roh jahat yang lain muncul. Aku berkata kepada diriku sendiri, “Kenapa banyak sekali roh-roh jahat yang muncul hari ini?” Anehnya, kali ini roh jahat yang muncul, perilakunya aneh, seperti bebek. Aku nggak bisa berhenti ketawa. Roh jahat tersebut berteriak dengan marahnya, “Kenapa kamu mentertawakan aku. Jangan ketawa.” Setelah saya mengusir roh jahat itu dengan kencang, roh itu pergi. Kemudian roh jahat dalam rupa seorang wanita muda berbaju putih muncul. Wanita ini mempunyai taring seperti drakula dan darah menetes di mulutnya. Wanita ini berusaha mengacaukan doa saya. Jadi saya meminta pertolongan Yesus dan wanita ini pergi dengan wajah kesal.

Lee, Haak-Sung:
Hari ini banyak roh-roh jahat yang menyerang saya. Yang pertama keliatan seperti kodok yang keliatannya tidak menyenangkan. Saya berhasil mengusir roh itu di dalam nama Yesus. Roh jahat yang kedua mempunyai rupa seorang wajah manusia yang mengerikan dimana satu sisinya terbakar banyak. Saya memanggil nama Yesus dan Yesus muncul. Sewaktu Yesus mendatangi saya, roh jahat tersebut pergi. Tetapi saya memperhatikan Yesus sedang mengeluarkan darah. Yesus berdiri dengan diam dan berdarah di depan saya. Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak jumlah darah yang keluar dari tubuh Yesus. Darah mengucur dari semua sisi di kepalaNya. Saya menangis tanpa henti. Tuhan mengulurkan tanganNya ke arah saya dan menunjukkan pergelangan tanganNya. Saya melihat lubang-lubang di mana bekas paku-paku telah menembus pergelangan tanganNya dan dari situ keluar darah mengucur. Tuhan berkata, “Haak-Sung, kamu melakukan pekerjaan baik dengan menginjili hari ini. Kamu juga melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan membersihkan gereja.” Yesus sangat bangga dengan usaha saya dan melanjutkan memuji saya, “Haak-Sung, sewatu kamu menginjili, kamu memimpin dan menjaga kakak laki-laki dan kakak perempuanmu. Udara sangat dingin, tapi kamu melewati rintangan itu. Kamu melakukan pekerjaan yang baik. Aku sangat bangga denganmu.” Yesus kemudian memeluk saya.

Setelah Yesus pergi, 4 roh jahat menyerang saya pada saat bersamaan. Satu dari mereka berkata, “Jangan berdoa. Berhenti. Kamu tidak bisa berdoa.” Roh jahat yang lain bergerak dengan cepatnya dari satu sisi ke sisi lain supaya membingungkan dan mengacaukan saya. Saya berkonsentrasi dengan sekuat tenaga saya supaya tidak kehilangan fokus dan saya berteriak dengan segenap hati saya. Akhirnya, semua roh jahat pergi.

Kemudian, Yesus membawa saya ke neraka. Saya di tunjukkan suatu tempat di mana banyak orang-orang berteriak kesakitan di dalam cawan hitam yang besar dan panas. Di luar cawan tersebut, banyak sekali roh-roh jahat yang tidak terhitung banyaknya, berjalan dan melayang-layang di segala arah. Yesus berkata, “Haak-Sung, jangan takut. Roh-roh jahat yang ada disini tidak bisa menganggu kamu asalkan Aku ada disini untuk melindungi kamu. Ini tempat di namakan Penyiksaan Cawan Mendidih.  Ini tempat untuk pemabuk dan kecanduan merokok.” Sewaktu orang-orang memasuki air mendidih, daging mereka terkelupas. Anehnya, ada api di dalam air mendidih. Setelah itu, Yesus membawa saya kembali ke gereja.

Lee, Yoo-Kyung:
Satu persatu, banyak roh jahat berusaha untuk mengacaukan dan menganggu saya. Saya mengusir mereka semua. Kemudian Yesus muncul memakai jubah yang terang.. Kata Yesus,“Yoo-Kyung, mari kita pergi ke Surga.” Sesampai kami di Surga, malaikat-malaikat menyambut kami dan Yesus membawa saya ke suatu ruangan yang penuh dengan buku-buku. Yesus ingin saya menjelajah dan membaca koleksi buku-buku yang banyak dengan banyak sekali topik-topik. Mereka semua terbuat dari emas, dan di susun rapi di dalam rak-rak buku.

Tidak ada komentar: