Saya dibesarkan di sebuah keluarga Muslim dan orang
tua saya bukan Muslim fanatik. Akan tetapi saya menjadi Muslim yang sangat
sangat sangat fanatik karena rasa lapar dan haus yang saya miliki bagi Pencipta
dunia, yang didalam pikiran saya disebut Allah. Karena itulah yang saya dengan
dari anggota keluarga saya. Saya percaya sekali bahwa Dia adalah satu-satunya
jalan dan namanya Allah. Dan saya sangat percaya semua aturan-Nya dan bahkan
dalam imajinasi terliar saya, saya bahkan tidak bisa membayangkan bahwa itu
tidak benar. Saya percaya seratus persen dengan segenap hati saya untuk harus
melakukan hal-hal baik untuk menuju surga.
Jika tidak maka saya akan ke neraka. Akan tetapi saya selalu memiliki cinta untuk Tuhan. Saya benar-benar ingin mengenal Dia. Saya mulai membeli beberapa buku Islam dan mulai membacanya. Pemimpin Muslim mengatakan kepada saya bahwa jika Anda membaca qur'an berulang-ulang maka Anda mendapatkan kredit tambahan. Jika Anda bangun pagi-pagi dan membaca Quran berulang-ulang maka akan memberikan kepadamu kredit tambahan. Dan saya membaca Quran berulang-ulang untuk mendapatkan kredit tetapi saya tahu bahwa hal itu tidak pernah membuat saya dekat dengan Tuhan. Tetapi saya selalu merasa begitu lapar dan haus dan merasakan putus asa untuk mengenal Tuhan.
Lebih dari 12 tahun dalam hidup saya , sekitar 10 sampai 12 tahun saya tidak ingat tetapi antara 10 sampai 12 tahun saya mengejar Tuhan tapi aku tidak bisa memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Kemudian saya menyerah dan saya merasa begitu marah.
Aku memasuki suatu hotel cyprus dan di lobi saya melihat sebuah buku-buku terpajang. Saya semakin mendekat dan melihat Alkitab. Saya memiliki keinginan untuk membacanya. Saya bertanya kepada orang itu apakah saya bisa membaca Alkitab itu ? Dapatkah saya membaca dan meminjamnya. Dia berkata Anda dapat memilikinya. Itu mengejutkan saya. Benarkah dia akan memberikan kepada saya. Dia mengatakan ya dan memberi tanda dan memberikan Alkitab kepada saya.
Kemudian saya pergi ke kamarku dan saya mulai membaca Alkitab. Dan hanya Yesus ... Yesus ... Yesus. Hanya hal itu yang seperti muncul dari Alkitab, Yesus ... Yesus. Saya pikir itu adalah malam ketiga bagi saya dalam membaca Alkitab. Alkitab mengatakan bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri juga Dia adalah Anak Allah. Hal itu yang membuat saya begitu marah dan saya melemparnya ke sudut dinding ruangan.
Alkitab ini terkorupsi. Karena umat Islam percaya bahwa Alkitab telah berubah. Saya tidak menyentuh Alkitab selama dua tahun dan tidak ada yang pernah mengatakan kepada saya hal-hal tentang Yesus. Dan setelah tiga tahun saya menuntut ilmu di sekolah dan guru saya mulai berbicara kepada saya tentang Yesus. Dan dia mulai bercerita tentang cinta Yesus dan darah Yesus, yang mana darah Yesus dapat mengampuni Anda. Anda menerima pengampunan melalui darah Yesus dan Tuhan adalah cinta (kasih). Dan saya tidak dapat mengkorelasikan bahwa Allah adalah kasih karena sebelumnya saya tidak menerima cinta ini. Saya adalah hamba Allah yang mana Dia tidak ingin bahkan tidak berbicara atau menanggapiku dan bahkan dalam imajinasi terliarku saya tidak percaya Allah (Tuhan) adalah kasih. Hal itu tidak masuk akal bagi saya.
Satu malam saya hanya berbicara dengan salah satu temannya. Saya merasa dalam hatiku paling dalam bahwa saya harus berdoa kepada Yesus. Kataku bagaimana saya bisa berdoa kepada Yesus dan dia mengatakan ada doa keselamatan yang mana Anda katakan bahwa Yesus, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dalam hidup saya. Saya menerima pengampunanMu dan saya percaya bahwa Engkau adalah Anak Allah.
Akan tetapi aku tidak nyaman dengan itu. Saya tidak bisa mengatakan hal itu. Saya ingin jujur dan saya ingin setelah 12 tahun hidup saya mencari Tuhan. Saya harus jujur dan saya katakan bisakah saya berdoa dengan bahasa saya sendiri. Dia bilang ya, karena ketika saya masih Muslim bahasa saya berbeda. Saya harus berdoa dalam bahasa Arab. Saya ingin memastikan bahwa tidak apa-apa untuk berdoa dengan bahasa saya sendiri. Dia mengatakan ya Anda dapat berdoa dengan bahasa anda sendiri. Dan saya mulai berdoa. Saya sangat jujur dengan Allah. Saya jatuh cinta dengan Yesus. Saya katakan bahwa Saya tidak percaya bahwa Engkau adalah Anak AIlah. Saya tidak percaya hal itu, akan tetapi jika Engkau adalah Anak Allah, saya ingin kamu datang.
Saya tidak percaya bahwa DarahMu memiliki kekuatan untuk memaafkan dosaku. Akan tetapi jika DarahMu memiliki kekuatan untuk memaafkan dosaku, maka saya akan menerima. Jika Engkau dapat menghubungkan antara Saya dengan Allah pencipta dunia yang Engkau katakan bahwa Dia adalah BapaMu, tentu saya percaya.
Tentu aku mengijinkan Engkau melakukan sesuatu didalam hidupku mulai saat ini. Saya pergi ke gereja setelah doa itu dan sekarang saya merasa bahwa saya harus pergi, saya tidak pergi ke gereja sebagai orang Kristen akan tetapi saya ke gereja masih sebagai seorang Muslim. Akan tetapi hal ini lebih seorang Muslim dengan rasa kecewa kepada Allah. Saya pergi ke gereja karena perasaan patah hati atau kecewa kepada Allah.
Saat saya pergi ke gereja, saya merasa suasana begitu baik. Hal itu memuaskan diriku dan saya menangis. Dan itu semacam perasaan baik dan juga tangisan itu merupakan sukacita bukan kesedian. Saya pergi ke gereja sedikit terlambat hari itu. Saya harus duduk di bangku deretan pertama. Saat itu didalam gereja ada sekitar 5.000 orang dan saya merasa sangat tidak nyaman karena saya duduk di deretan kursi pertama. Akan tetapi petugas mengatakan saya harus mengikuti dia. Saya harus mengikuti dia dan dia tidak bisa menemukan tempat duduk kosong kecuali deretan kursi pertama. Dan disitulah aku bertemu Yesus.
Pendeta sedang khotbah dan berbicara. Saya tidak bisa mengerti isi khotbah karena saya tidak memiliki pengetahuan tentang Alkitab. Saya hanya duduk di sana melihat sekeliling, sedikit bosan. Kemudian saya melihat seorang Pria berdiri di belakang pendeta. Saya bisa melihat melihat Dia dan kemudian Dia mulai berjalan, dan benar-benar menyita perhatian saya. Saya bertanya pada diri sendiri siapa Dia ? Suara didalam hati mengatakan Dia adalah Yesus. Kemudian saya tertawa. Dan itulah kenapa segera setelah saya mengatakan ini Dia berjalan ke dalam diriku secara fisik. Aku mengambil nafas panjang dan api datang kepada saya. Secara fisik tubuh saya terbakar dan sesuatu menyentuh hati. Saya hanya menangis dan menangis dan menangis. Tubuh saya secara fisik terbakar dan saat saya pecaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Sekarang saya mengatakan saya percaya bahwa Yesus hidup dan datang untuk saya secara pribadi. Anak Allah datang kepada saya dan meyakinkanku bahwa Dia adalah Anak Allah.
Dan saya melihat lagi Yesus di langit dan Ia menempatkan rohNya didalam diriku dan rasanya begitu baik. Tanpa mengatakan apa-apa saya yakin seperti didalam hati saya bahwa Dia adalah Anak Allah. Ya Dia adalah satu-satunya jalan dan tiba-tiba aku menyadari aku melompat dan mendapatkan energi saya kembali.
Tidak ada yang mengundang saya. Saya menuju ke altar. Dan itu adalah hal paling yang saya alami. Aku berjalan dengan damai. Begitu banyak cinta dari dunia tapi saya merasakan kedamaian yang mana saya tidak pernah memiliki damai sebelumnya.
Sepertinya saya berenang didalam kedamaian. Saya memiliki sukacita. Saya benar-benar memiliki sukacita dari Allah atau Yesus. Karena Dia akan memberikan kasih, Dia akan memberi saya sukacita. Hal itu akan memberikan ketenangan.
Anda tidak perlu percaya kami sebagai orang Kristen. Orang datang kepada Yesus dan Dia akan muncul dalam cara yang berbeda dan hasilnya adalah cinta, Sukacita dan Damai. itulah hasilnya.
Jika saya mati hari ini saya tahu Dia menungguku di sana untuk saya dan saya akan muncul dalam hatiNya. Saya tahu bahwa saya tidak perlu menjadi orang yang baik untuk melompat ke dalam hatiNya. Dia membuat segala sesuatu menjadi baik-baik saja. Kita memiliki kesempatan untuk meninggal dalam 30 / 40 / 50 tahun dan hati saya akan menjadi lebih bersih. Hati kita menjadi lebih bersih. Kita akan dibersihkan dan semakin bersih hati kita maka semakin terasa kasihNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar