Nama saya Riris Novita Ayu, perjalanan hidup saya sebelum
bertobat adalah hidup dalam sebuah pergumulan, sakit hati, dendam dan
sebagainya penuh dengan kepahitan. Saya pun mulai merasakan dampak dari semua
itu saat saya periksa ke dokter karena saya jadi suka sakit-sakitan & badan
lemas di semua persendian serta linu-linu hampir di seluruh tubuh. Berat badan
saya juga sangat drastis menurun hingga 10kg.
Sekali waktu saat saya ada di rumah, tiba-tiba saya pingsan
karena badan saya panas tinggi, akhirnya dibawa ke dokter pada pertengahan
tahun 2011 bulan juni akhir. Saya diopname di suatu rumah sakit di jogjakarta
dan waktu itu setiap obat yang saya minum semuanya menimbulkan alergi di tubuh
saya, akhirnya obat itu tidak saya minum. Dokter pun memeriksa semua kondisi
badan saya dari cek darah, urin sampai akhirnya dokter minta ambil sumsum
tulang ekor saya. Sakit banget rasanya di ambil waktu itu, saya pun merasa
lemes sekali di seluruh tubuh.
Singkat cerita dokter mendiagnosa dari hasil lab bahwa saya
positif terkena cancer darah atau leukimia jenis AML baru stadium awal. Saat
dengar memang sangat kaget, tapi saya menepis semua apa kata dokter,”wah dokter
pasti salah baca hasilnya itu,itu bukan penyakit saya” dan kata-kata itu sering
sekali saya ucapkan waktu itu untuk mengurangi rasa cemas hingga terkadang saya
lupa akan penyakit saya.
Dengan berjalannya waktu dari hari ke minggu, minggu ke
bulan. Saya sering diajak berobat oleh para teman dan saudara saya untuk
berobat, dari pengobatan tradisional, perdukunan, doa-doa para pemimpin gereja
dan pemimpin agama lain, dimandiin bunga (wiritan) yang sering dilakukan pada
tradisional jawa dll (karena saya alergi semua obat yang diberi dokter). Semua
itu saya lalui selama hampir kurang lebih 1,5th, walaupun masih tetap ada
tenaga untuk bekerja tapi akhir 2012 saya merasa sangat lemah dan
lemas dan sudah menyerah karena tenaga mulai, saya pun sering
pingsan, pendarahan di gusi, di hidung dan (maaf) di pembuangan air besar
(anus).
Akhirnya saya dibawa ke rumah sakit kembali karena
seringnya darah yang keluar dari tubuh saya. Setiap saya memikirkan konflik dan
kepahitan dalam diri saya maka pasti keluar darah hampir setiap 5-10menit dari
tubuh saya. Dokter pun tidak bisa menangani saya lagi karena sakit saya sudah
akut, pindah ke dokter berikutnya pun mengatakan hal yang sama bahwa
kemungkinan kecil saya bisa hidup hanya maksimal 20%.
Akhirnya saya dirawat di rumah, tanpa minum obat, saya tidak
peduli dan terus berkata pada diri saya sendiri “dokter bukan Tuhan, itu bukan
penyakit saya” dan semua orang yang menengok saya juga menyemangati saya,
walaupun mereka melihat kondisi tubuh saya dengan berlinang air mata,
namun ada beberapa kali mereka selalu menengok sambil menutup hidung, mungkin
aroma tubuh saya seperti darah yang kering dan sangat bau karena saya tidak
bisa mandi sendiri, hanya dilap di bagian-bagian tertentu.
Suatu hari saya mencari tahu di google tentang penyakit
leukimia, tetapi tiba-tiba seperti saya diperlihatkan ikan salmon. Saya cari
tahu ikan salmon bahwa sangat bagus dikonsumsi. Dengan sisa waktu fonis dokter
kurang lebih hidup saya hanya bertahan 3 sampai 4 bulan. Saya berusaha
mengkonsumsi sayur, buah dan ikan salmon. Itu pun cara makannya harus diblender
karena saya tidak kuat untuk mengunyah, jadi dengan memakai sedotan saya
makannyan harus agak cair supaya tidak susah ditelan.
Seiringnya waktu saya
pasrahkan semua pada Tuhan. Tetapi anehnya selama 2 bulan saya tidak bisa
tidur, setelah mengkonsumsi makanan sehat. Saya bisa berjalan dan diberi
kekuatan baru. Kurang 2 bulan lagi masa fonis hidup saya, badan saya mulai enak
dan pendarahan sangat berkurang banyak. Sampai di akhir bulan April ada seorang
teman saya dari semarang telepon,dia minta untuk ditemani ke suatu acara KKR di
kudus awal bulan Mei 2013.
Entah bagaimana saya mengiyakan ajakan teman saya itu, selama
perjalanan yang ada dari jogja-semarang-kudus saya tidak takut dengan
pendarahan pada saya, saya merasa pengen cepat sampai tujuan, deg-degan
rasanya, saya menutupi dan menyembunyikan semua sakit yang saya
rasakan kepada teman saya ini. Sesampainya di acara KKR yang
dibawakan oleh Ps Steven Agustinus, awal mula saya masuk gereja sangat asing
kerena gereja lama saya sangat tenang, berbeda sekali dengan gereja ini yang
ada tarian-tarian dan nyanyian.
Saya hanya duduk namun teman saya bilang “ikutin
aja, Tuhan baik kok sama ayu” apa maksud temen saya ya, tapi saya terus
berusaha mengikuti sesi demi sesi. Apapun yang Beliau sampaikan pada dua hari
tersebut sangat mengena di hati saya. Saya belum beri respon khotbah masih
seperti patung tetapi hati saya mulai berdebar-debar. Hingga hari ketiga dan
keempat saya sudah mulai beri respon dengan sendirinya, hati saya semakin
meluap-luap menghadiri sesi demi sesi. Anehnya dalam 3 hari itu, tidak
sedikitpun darah keluar dari tubuh saya. Ada Firman yang sangat kuat yang saya
terima di
1 Yohanes 5: 19 “kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan
seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.”
Saya baca ulang-ulang sampai
saya merasa terus merinding. Dan ada pesan khotbah yang kuat pada saya
yakni kita harus memiliki RADAR (Radikal Antusias Dinamis Agresif
Responsif) itu sangat terekam di dalam pikiran dan hati saya.
Setelah sesi ke 4 teman saya tanya,”apa ayu mau minta
didoakan oleh Bapak pendeta ?” ayu jawab “ayu mau hanya didoakan oleh bapak yg
pembicara itu” waktu saya dan teman sedang duduk-duduk di ruangan depan singkat
cerita ayu minta didoakan dady Steven beserta Bp Petrus Putu, di ruangan dalam
saya menceritakan semua kepahitan dan uneg-uneg yang saya tidak pernah ceritakan
pada siapapun. Sebelum saya selesai cerita, dady steven memutus cerita saya dan
mengajak berdoa. Sebelum berdoa beliau menanyakan asal gereja saya. Saya jawab
bukan dari gereja kristen, lalu beliau mengajari saya berdoa. Saat menumpangkan
tangan, ada seperti suara sangat jelas “anakku Aku mengasihimu” itu sangat
jelas dan sepertinya bukan suara pak Steven. Saat berdoa tiba-tiba, saya
semakin deg-degan. Ada suatu benda yang mengganjal di dalam dada dan leher
saya, tiba-tiba keluar dan terlepas ke atas begitu saja. Dan tubuh saya saat
itu sangat lemas sekali seperti tidak ada tenaga, setelah sekian menit saya
merasa badan semakin segar dan jauh lebih enak dari sebelum-sebelumnya.
Setelah selesai berdoa, Pak Steven memperkenalkan dan
mengajak saya untuk terhubung dengan anak rohani beliau yaitu Bpk Adit yang
berdomisili di Jogja. Singkat cerita besoknya tanggal 9 Mei, saya pulang ke
jogja dibawakan CD rekaman, buku Membangun Manusia Roh (MMR) dan Alkitab.
Karena seumur perjalanan hidup, saya tidak pernah membaca Alkitab. saya tidak
malu akan hal itu, justru saya sangat senang sekali, dalam perjalanan pulang
saya terus membaca buku Membangun Manusia Roh dan Alkitab.
Sampai di Jogja, tanggal 9 malam dengan kondisi yang sangat
beda sekali, badan saya sangat-sangat sehat. Tidak ada sedikitpun darah yang
keluar dari tubuh saya. Sampai di rumah saya belajar bagaimana mengenai bahasa
roh dan belajar mempraktekkannya. Malam itu saya langsung tidur sangat pulas,
saya bermimpi bertemu Tuhan Yesus dengan wajah yang sangat bercahaya dan
bersinar sangat terang di wajah Tuhan.
Di mimpi saya Yesus tidak terlihat jelas dalam kondisi Tuhan
Yesus disalibkan dan paku di tangan sebelah kanan terlepas. Lalu Tuhan Yesus
berkata, “Masukkan paku itu di dalam tanganku” dengan gemetar saya mengambil
paku itu dan memasukkan ke dalam lobang tangan kanan Tuhan Yesus. TuhanYesus
pun berkata sekali lagi, “sudah selesai” lalu saya melihat tangan saya
berlumuran darah.
Saat terbangun dari mimpi, saya melihat banyak darah yang
keluar dari mulut dan hidung tetapi darahnya bukan darah yang segar melainkan
warnanya agak gelap. Saya sangat takut melihat hal tersebut. Setelah saya
bereskan darah yang ada di tangan dan baju saya, dan mulai beberes badan.
Setelah itu saya langsung ambil buku Membangun Manusia Roh dan Alkitab.
Saat itu ada rasa takut akan kematian yang sungguh menguasai saya. Tetapi
lama kelamaan hati saya tidak takut lagi justru sy merasa kok semakin kuat dan
tidak ada rasa sakit-sakit lagi. Besoknya Bpk Adit mulai follow up saya, saya
semakin semangat dan merasakan kedamaian di hati. Inginnya terus dekat dengan
Tuhan.
Singkat cerita setelah kurang lebih 8 bulan, teman-teman yang
dulu nengok saya pada kaget melihat kondisi saya sekarang yang semakin segar
dan mulai berisi atau gemuk. Mereka menanyakan apakah saya sudah sembuh, di
situ saya baru teringat kalau saya pernah sakit. Saya lupa akan sakit kanker
darah saya karena saya asik dengan dunia baru saya yaitu membaca buku Membangun
Manusia Roh dan Alkitab.
Akhirnya saya periksa di LAB untuk cek darah, urin dll. Saya
pun kembali pada dokter yang sama, dokter itu juga kaget sekali karena sudah
tidak ada lagi penyakit di dalam tubuh saya. Kondisi tubuh saya sangat bersih
dan bagus. Begitu juga dengan dokter yang ke 2 menyatakan hal yang sama saat
membaca hasil LAB saya. Saya semakin percaya ada Roh Tuhan Yesus di dalam
diri dady Steven Agustinus dan Tuhan sangat sangat nyata di dalam diri beliau.
Tuhan memulihkan segalanya di dalam hidup saya, sudah tidak
lagi memiliki kepahitan semua hilang begitu saja, terhapuskan begitu saja, dan
sekarang saya bisa cepat memaafkan semua yang membuat saya kecewa dan sakit
hati. Terutama kepada orangtua, teman, saudara dll yang membuat saya konflik
saat itu. Sampai sekarang saya tetap menjaga pola makan, pola istirahat dan
pola pikir saya. Juga saran dady Steven A saat itu, jauhilah teman-teman yang
tidak baik, saya pun melakukannya dengan senang hati apa yang menjadi arahan
dari dady Steven Agustinus dan momy Elly S hingga saat ini.
Selain itu saya juga selalu mendengarkan khotbah Ps Steven A
seperti penghambat realita Tuhan, Tanda Materai Roh kudus, Tuhan Masih Tetap
Bekerja, Menanggulangi Musuh dan Pendendam, Kesetiaan Tuhan dan masih banyak
lagi. Hal itu membuat saya semakin kuat dalam menjalani kehidupan sehingga
semakin terus gila-gilaan mencari Tuhan, hati yang haus dan lapar akan Tuhan
semakin terus menjadi meluap di dalam hati. 35 tahun yang lalu saya tidak
mengenal Tuhan secara pribadi dan baru 3 tahun ini dari tahun 2013 hingga saat
ini sungguh saya menemukan jati diri saya.
Tuhan sungguh luar biasa, terkadang Tuhan izinkan masa lalu
terlintas di dalam pikiran saya, tetapi sudah bukan dendam, sakit hati ataupun
kepahitan lagi. Sungguh Tuhan merubahkan hati saya secara drastis dan dramatis,
saya justru bersyukur dengan mengingat masa lalu saya, saya menjadi bangkit dan
Tuhan izinkan semua terjadi di dalam hidup saya, karena ada maksud tujuan
Tuhan. Saat ini saya sering dipertemukan dengan para pasien penyakit kanker,
saya membagikan bahwa harus yakin Tuhan pasti memberi yang terbaik untuk kita,
ada beberapa orang mulai semangat dan bangkit juga. Puji Tuhan ada beberapa
yang mulai Tuhan sembuhkan, mereka tidak dari agama Nasrani saja, tapi dari
berbagai agama dan kepercayaan lain.
Sungguh saya sangat bersyukur atas semua kebaikan Tuhan,
tidak ada yang kebetulan, saya bertemu dengan dady Steven Agustinus, saya
sungguh sangat percaya bahwa Kristus ada nyata dalam diri beliau, tidak
ada yang mustahil bagi Tuhan.. Bagi manusia mungkin mustahil, tapi bagi Tuhan
tidak ada yang tidak mungkin…
Hallelluya Luar Biasa.. sangat Dahsyatnya Tuhan…!!!