Translate

Minggu, 17 Januari 2016

PENGLIHATAN SETELAH PENGANGKATAN (RAPTURE) OLEH JENIFER JEBA SEELAN


Segala kemuliaan hanya kepada Tuhan Yesus Kristus. Nama Saya adalah Jenifer Jeba Seelan. Saya dilahirkan di keluarga Kristen. Akan tetapi aku terlalu keras kepala. Saya tidak ingin dibabtis. Saya selalu berkata bahwa saya telah dibabtis dengan percikan air pada saat saya berusia 1 tahun. Saya pikir itu sudah cukup.


Saya berargumentasi dengan ibu saya bahwa aku tidak ingin dibabtis lagi. Kemudian Tuhan mengatakan kepadaku melalui suatu penglihatan sehingga saya tahu kesalahan yang aku lakukan.

Oleh karena itu saudara/saudariku semuanya, saya akan menceritakan penglihatan kepadamu. Saat itu malam hari dan saya bangun dari tidurku. Kemudian saya menyadari bahwa ayahku telah menghilang. Saya kemudian tahu bahwa ayahku telah diangkat oleh Tuhan Yesus Kristus dalam pengangkatan rahasia ke Sorga. Saya merasa sangat sedih ketika saya tahu bahwa ayahku telah diangkat oleh Tuhan dalam pengangkatan rahasia.
Saat itu saya sedang berjalan di sebuah trotoar disebelah rel kereta api. Saat itu malam tidak seperti malam hari akan tetapi terang seperti siang hari. Dimana-mana ada bom. Dimana-mana terjadi kekacauan dan saya bisa melihat orang-orang berlarian sambil berteriak-teriak. Tidak ada satupun pertanda yang bisa saya lihat bagi umat manusia untuk bisa bertahan. Ketika saya sedang berjalan saya menjumpai seorang teman yang sedang akan naik kereta. Dia memeberitahukan kepadaku akan manfaat didalam dunia pendidikan dan bidang-bidang lain jika saya menggunakan RFID (Radio Frequency Identification Device) atau RF Bio Chip. Kemudian dia mengatakan kepadaku sesuatu yang sangat mengejutkan diriku bahwa semua institusi berada dibawah kendali antikristus dan kemudian saya tahu bahwa saya tidak bisa lagi melanjutkan proses belajar saya. Sang antikristus terbiasa berbicara dengan setiap manusia sehingga orang-orang merasa akrab dan dekat dengan sang antikristus. Mereka dekat atau akrab dengan penguasa dunia – sang antikristus.

Kemudian aku bertemu dengan ibuku. Kami berbincang mengenai kejadian yang terjadi di sekitar kita. Kemudian kami memutuskan untuk hidup kudus berdasarkan Alkitab. Kami tidak memakai RFID di tangan kami dan kemudian ada 3 tentara mengetahuinya. Kemudian ketiga tentara ini mulai berbicara kepada kami mengenai manfaat dan kegunaan menggunakan RFID di tangan kami. Akan tetapi kami tidak setuju dengan mereka. Kemudian mereka mulai mengejar kami. Kami berlari sekitar 30 menit dan kemudian kami begitu lelah dan kemudian kami menemukan sebuah gedung tua. Gedung tua itu terkunci, sehinga kemudian kami memutuskan untuk masuk melalui cerobong asap. Akan tetapi kami tidak bisa bersembunyi untuk waktu yang lama. Mereka menemukan kami. Tentara-tentara itu memecahkan jendela dan masuk kedalam gedung tua itu. Mereka memaksa untuk memasang RFID berulang kali akan tetapi kami tetap menolak. Kemudian aku merebut senjata mereka dan menembakkan ke kepalaku sendiri. Akan tetapi aku masih hidup dan tidak mati. Tidak ada tanda-tanda kematian. Saya berdarah banyak sekali dan merasa kesakitan, akan tetapi saya masih hidup. Kemudian suatu ayat Alkitab masuk kedalam pikiran aku, yaitu Kitab Wahyu 9 : 6, Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.

Kemudian tentara itu memberikan kepada kami kesempatan terakhir untuk memasang RFID. Dan mereka mengatakan bahwa mereka akan kembali dalam 3 hari. Mereka mengancam bahwa mereka akan membunuh kami jika kami tidak memasang RFID.
Setelah mereka pergi, maka kami memutuskan untuk tidak memasang RFID. Setelah itu saya sangat takut dan bangun dari tidur saya. Kemudian saya duduk di ranjang saya dan mulai berpikir kenapa Tuhan meninggalkan diriku selama pengangkatan rahasia. Kemudian suatu pikiran muncul kedalam pikiranku. Saya tidak dibabtis maka Tuhan meninggalkan diriku. Karena kemurahan Tuhan pada tanggal 2 Desember pada tahun yang sama, saya dibabtis.

Pada hari berikutnya Tuhan memberikan kepadaku mimpi lain. Saya sedang tidur dan saya bisa melihat Yesus datang dalam pengangkatan rahasia. Saya pikir saya akan ikut bersama Yesus karena aku diurapi oleh Roh Kudus, akan tetapi hal itu tidak terjadi. Dosa-dosa didalam hidupku menghalangi diriku untuk bisa ikut dalam pengangkatan rahasia itu. Saya bisa melihat Yesus datang kembali, akan tetapi aku tidak bisa ikut dengan dirinya. Kemudian aku mulai berteriak kepada Yesus, “Tuhan, ampunilah aku. Tolong angkat diriku bersamaMu.” Akan tetapi hal itu tidak berguna, kemudian aku mulai menangis. Saya tahu mengenai pengangkatan rahasia ini, akan tetapi hal itu tidak berguna. Saya tidak dapat pergi bersama Yesus. Saya memutuskan untuk tidak menangis, karena menangis tidak akan membawaku ke Sorga. Kemudian aku memutuskan untuk menjalani kehidupan kudus.

Tidak ada komentar: