Segala kemuliaan hanya kepada Tuhan Yesus Kristus. Nama Saya
adalah Jenifer Jeba Seelan. Saya dilahirkan di keluarga Kristen. Akan tetapi
aku terlalu keras kepala. Saya tidak ingin dibabtis. Saya selalu berkata bahwa
saya telah dibabtis dengan percikan air pada saat saya berusia 1 tahun. Saya
pikir itu sudah cukup.
Saya berargumentasi dengan ibu saya bahwa aku tidak ingin dibabtis lagi. Kemudian Tuhan mengatakan kepadaku melalui suatu penglihatan sehingga saya tahu kesalahan yang aku lakukan.
Oleh karena itu saudara/saudariku semuanya, saya akan
menceritakan penglihatan kepadamu. Saat itu malam hari dan saya bangun dari
tidurku. Kemudian saya menyadari bahwa ayahku telah menghilang. Saya kemudian
tahu bahwa ayahku telah diangkat oleh Tuhan Yesus Kristus dalam pengangkatan
rahasia ke Sorga. Saya merasa sangat sedih ketika saya tahu bahwa ayahku telah
diangkat oleh Tuhan dalam pengangkatan rahasia.
Saat itu saya sedang berjalan di sebuah trotoar disebelah rel
kereta api. Saat itu malam tidak seperti malam hari akan tetapi terang seperti
siang hari. Dimana-mana ada bom. Dimana-mana terjadi kekacauan dan saya bisa
melihat orang-orang berlarian sambil berteriak-teriak. Tidak ada satupun
pertanda yang bisa saya lihat bagi umat manusia untuk bisa bertahan. Ketika
saya sedang berjalan saya menjumpai seorang teman yang sedang akan naik kereta.
Dia memeberitahukan kepadaku akan manfaat didalam dunia pendidikan dan
bidang-bidang lain jika saya menggunakan RFID (Radio Frequency Identification
Device) atau RF Bio Chip. Kemudian dia mengatakan kepadaku sesuatu yang sangat
mengejutkan diriku bahwa semua institusi berada dibawah kendali antikristus dan
kemudian saya tahu bahwa saya tidak bisa lagi melanjutkan proses belajar saya.
Sang antikristus terbiasa berbicara dengan setiap manusia sehingga orang-orang
merasa akrab dan dekat dengan sang antikristus. Mereka dekat atau akrab dengan
penguasa dunia – sang antikristus.
Kemudian aku bertemu dengan ibuku. Kami berbincang mengenai
kejadian yang terjadi di sekitar kita. Kemudian kami memutuskan untuk hidup
kudus berdasarkan Alkitab. Kami tidak memakai RFID di tangan kami dan kemudian
ada 3 tentara mengetahuinya. Kemudian ketiga tentara ini mulai berbicara kepada
kami mengenai manfaat dan kegunaan menggunakan RFID di tangan kami. Akan tetapi
kami tidak setuju dengan mereka. Kemudian mereka mulai mengejar kami. Kami
berlari sekitar 30 menit dan kemudian kami begitu lelah dan kemudian kami
menemukan sebuah gedung tua. Gedung tua itu terkunci, sehinga kemudian kami
memutuskan untuk masuk melalui cerobong asap. Akan tetapi kami tidak bisa
bersembunyi untuk waktu yang lama. Mereka menemukan kami. Tentara-tentara itu
memecahkan jendela dan masuk kedalam gedung tua itu. Mereka memaksa untuk
memasang RFID berulang kali akan tetapi kami tetap menolak. Kemudian aku
merebut senjata mereka dan menembakkan ke kepalaku sendiri. Akan tetapi aku
masih hidup dan tidak mati. Tidak ada tanda-tanda kematian. Saya berdarah
banyak sekali dan merasa kesakitan, akan tetapi saya masih hidup. Kemudian
suatu ayat Alkitab masuk kedalam pikiran aku, yaitu Kitab Wahyu 9 : 6, Dan pada
masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya,
dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.
Kemudian tentara itu memberikan kepada kami kesempatan
terakhir untuk memasang RFID. Dan mereka mengatakan bahwa mereka akan kembali
dalam 3 hari. Mereka mengancam bahwa mereka akan membunuh kami jika kami tidak
memasang RFID.
Setelah mereka pergi, maka kami memutuskan untuk tidak
memasang RFID. Setelah itu saya sangat takut dan bangun dari tidur saya.
Kemudian saya duduk di ranjang saya dan mulai berpikir kenapa Tuhan
meninggalkan diriku selama pengangkatan rahasia. Kemudian suatu pikiran muncul
kedalam pikiranku. Saya tidak dibabtis maka Tuhan meninggalkan diriku. Karena
kemurahan Tuhan pada tanggal 2 Desember pada tahun yang sama, saya dibabtis.
Pada hari berikutnya Tuhan memberikan kepadaku mimpi lain.
Saya sedang tidur dan saya bisa melihat Yesus datang dalam pengangkatan
rahasia. Saya pikir saya akan ikut bersama Yesus karena aku diurapi oleh Roh
Kudus, akan tetapi hal itu tidak terjadi. Dosa-dosa didalam hidupku menghalangi
diriku untuk bisa ikut dalam pengangkatan rahasia itu. Saya bisa melihat Yesus
datang kembali, akan tetapi aku tidak bisa ikut dengan dirinya. Kemudian aku
mulai berteriak kepada Yesus, “Tuhan, ampunilah aku. Tolong angkat diriku
bersamaMu.” Akan tetapi hal itu tidak berguna, kemudian aku mulai menangis.
Saya tahu mengenai pengangkatan rahasia ini, akan tetapi hal itu tidak berguna.
Saya tidak dapat pergi bersama Yesus. Saya memutuskan untuk tidak menangis,
karena menangis tidak akan membawaku ke Sorga. Kemudian aku memutuskan untuk
menjalani kehidupan kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar