Translate

Minggu, 27 Desember 2015

Kesaksian - Omega Suparno Mengikuti Yesus dan Mati Sebagai Martir



                                                      Omega Suparno

Tiga orang aktivis Islam dari Jepara: Amir Mahmud (29), Sony Sudarsono (29), dan Agus Suprapto (31) menjadi pesakitan di PN Jepara. Amir Mahmud adalah ustadz yang pernah berjihad di Ambon Maluku selama 4,5 tahun sejak 2001. Sony Sudarsono adalah aktivis yang sudah malang-melintang berjihad ke mancanegara, pernah mengikuti pelatihan jihad di Moro, Philipina. Sedangkan Agus Suprapto adalah mujahid yang pernah bergabung bersama kafilah i’dad di Aceh beberapa tahun silam.

Trio mujahid Jepara itu menjadi tersangka dan terancam hukuman mati dengan dakwaan pasal pembunuhan berencana terhadap Omega Suparno (42). Pria lajang warga desa Mayong Kidul, Mayong Jepara Jawa Tengah ini adalah seorang murtadin yang pernah nyantri di pesantren terkenal di kota Kudus, Jateng angkatan tahun 1989. Setamat Madrasah Aliyah di pesantren itu, Suparno melanjutkan pendidikan sastra Arab di IAIN (tidak selesai). Skripsi yang sedang disusunnya dibiarkan mangkrak karena ia murtad menjadi Kristen sekitar tahun 2002.

Setelah murtad, Suparno aktif dalam kegiatan penginjilan kristiani. Di Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) di Desa Pendo Sawalan, Kalinyamatan Jepara, ia dikenal aktif mengisi acara-acara gereja, terutama acara kepemudaan. Untuk mewujudkan obsesinya menjadi pendeta, Suparno melanjutkan studi di Fakultas Teologi Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia (STBI) Semarang. Di kampus ini, Suparno sempat menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Mahasiswa periode 2011-2012.

Omega Suparno telah mati dibunuh karena murtad. Telah dikuburkan secara Kristen. Dibunuh oleh oleh trio mujahid di Jepara, salah seorang di antaranya adalah ustadz. Ketiganya saat ini telah ditahan POLRI dan diancam eksekusi mati. Sebelum mati, semoga mereka diampuni Tuhan, bertobat, mengenal kebenaran dan percaya kepada Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat. Yang menulis ini katakanlah sebagai belahan jiwa Omega Suparno yang tetap hidup, yang telah lama menyatu dengan Omega sejak kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hingga akhirnya memantapkan pilihannya kepada Yesus Kristus.


Omega Suparno mati sebagai martir

Meninggalkan Islam dan menjadi seorang Kristen bagi Suparno bukanlah hal yang ringan. Waktu tiga tahun penuh merupakan pergumulan yang sangat berat. Bagaimanalah kalau dari bangku kuliah IAIN harus meninggalkan Islam dan menjadi seorang Kristen? Itu hal yang sangat mustahil dalam pikiran manusia. Tidak ada seorang muslim yang dapat keluar dari Islam dan menjadi seorang Kristen jika bukan kuasa Yesus yang nyata di dalam Roh Kudus yang telah bekerja. Bukan karena Indomie, itu tuduhan yang frustasi. Jika Yesus, yang hidup sampai sekarang, berkenan, maka semua muslim pun dapat diubah-Nya menjadi Kristen.

Karena itu Suparno bersyukur sekali, Omega Suparno telah dipilih dan diselamatkan-Nya. Sudah berpindah dari Islam yang mematikan kepada Yesus yang menghidupkan! Walaupun tubuhnya mati – dan memang semua tubuh orang akan mati – tetapi rohnya tersimpan di dalam kuasa Yesus Kristus, dan akan diberikan tubuh yang baru, tubuh kemuliaan, sama dengan tubuh Kristus yang kekal.

Assunah Nabi, seperti yang dituliskan oleh Ibnu Majah dan Tirmidzi, menyampaikan perkataan Nabi: “Peperangan itu adalah tipu daya”. Dan QS At-Tawbah 29 memerintahkan untuk memerangi orang-orang kafir, yang kepada mereka diberikan Al-Kitab. Tentulah mereka yang Yahudi dan Kristen. Maka semua tuduhan Al-Quran dan Islam, terhadap status Isa Al-Masih, terhadap penyaliban Isa Al-Masih, terhadap keaslian Alkitab, semuanya itu adalah dalam konteks peperangan. Tipu daya. Al-Quran sibuk menuliskan nama Isa ibnu Maryam bukan untuk meneladani ajaran kasih Isa, tetapi dalam rangka menegakkan agama Islam. Tentu tak luput melalui tipu daya sebagai perang doktrin.

Tipu daya dalam perang doktrin Islam itu nyata pada hadits yang menuliskan bahwa Isa Al-Masih akan turun dari langit menjelang hari kiamat menjadi hakim yang adil, untuk mematahkan salib-salib (orang-orang Kristen) dan membunuh babi-babi. Doktrin ini terlalu memaksakan diri. Kalau mau membuat tipu daya yang soft, lebih baik Islam tidak mengakui Isa itu akan datang. Katakan saja: Isa tidak akan pernah datang. Daripada mengatakan Isa akan datang, tetapi datang untuk membunuh orang-orang Kristen yang setiap hari memuji dan meninggikan nama Yesus Kristus (Isa Al-Masih), tentu tipuan itu sangat tidak logis. Alasan Islam, karena mereka menuhankan Yesus, itu hanya alasan konyol sepihak dari Islam. Jika ada alasan yang kuat yang berasal dari pihak Kristen itu sendiri, maka barulah masuk akal.

Bagi Omega, Allah Swt, Allah Islam yang berdiri karena perang tipu daya, akhirnya nyatalah sebagai sosok allah palsu yang tidak terpercaya, yang tidak punya kredibilitas, dan plin-plan. Tentu Omega yang sejak semula taat shalat, tidak begitu gampang untuk mengatakan Allah Swt tidak terpercaya, jika bukan didukung oleh bukti-bukti yang kuat. Al-Quran itulah bukti kuat bahwa Allah Swt tidak terpercaya.

Omega akhirnya harus menyatakan bahwa Allah Swt ialah gambaran hati dan cita-cita seorang Muhammad. Muhammad mengatakan: Hindarilah zinah. Tetapi bini Muhammad itu banyak. Pezinah itu otak seks. Orang yang bininya banyak otak seks juga. Nah, tidak ada balancing antara perkataan dan perbuatan Muhammad. Omega sebagai seorang muslim tidak habis pikir untuk memikirkan itu.

Pada QS Maryam 27-28, Allah Swt telah salah sebut ketika mewahyukan bahwa Maryam ibu Isa sebagai saudara perempuan Harun. Di Alkitab (1 Tawarikh 6:3), Harun adalah saudara Musa dan Miryam, ketiganya putera-puteri Amran, yang hidup 1.500 tahun sebelum Maryam yang melahirkan Isa. Bagaimana bisa Allah yang Maha Mengetahui tidak mengetahui sejarah? Terlalu memaksakan diri jika muslim menuduh orang-orang Kristen telah mengarang-ngarang ayat 1 Tawarikh 6:3 itu.

Pada QS An-Nisa 157-158 Allah Swt mempunyai sikap yang jelas, bahwa Isa Al-Masih tidak boleh dibunuh atau disalibkan. Untuk itu Allah Swt harus menipu manusia dengan mengadakan seseorang yang mirip dengan Isa untuk dibunuh, sedangkan Isa Al-masih langsung diangkat ke sisi Allah. Tetapi pada QS Maryam 33, sikap Allah Swt berubah. Ia mewahyukan bahwa semoga Isa diberkati pada saat ia dilahirkan, pada saat ia meninggal dan pada saat ia dibangkitkan hidup kembali. Ini bukan masalah proses waktu, di mana katanya Isa akan datang lagi untuk mati menurut versi Islam. Tetapi ini masalah sikap mental Allah Swt yang plin-plan, yang tercium hanya untuk mengikari bahwa Isa telah mati disalibkan dan bangkit hidup kembali sebagaimana disaksikan oleh banyak orang Yahudi, 700 tahun sebelum Al-Quran itu ditulis di Arab, jauh dari TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Allah Swt mewahyukan bahwa Al-Quran itu kitab yang sempurna dan tidak dapat diubah oleh siapa pun. Tentu termasuk oleh Allah Swt sendiri (QS 10:64, QS 6:115). Nyatanya tidak demikian. Allah Swt mengganti-ganti ayatnya sendiri. Masa sih Yang Maha Tahu bisa merevisi kalimatnya sendiri? (QS 16:101, QS 2:106).

Kalau sosok Allah Swt plin-plan, namun sikap Yesus selalu lurus dan terpercaya. Sebelum disalibkan, Yesus mengajarkan: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Lukas 6:27-28). Ketika tergantung di kayu salib Yesus pun balance dengan ajaran-Nya, Ia mengampuni orang-orang yang telah menyalibkan-Nya dengan berkata: “"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34).

Matius 17:22-23: Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.Setelah Yesus bangkit pada hari yang ketiga (Hari Minggu) sejak Ia mati di kayu salib.

Lukas 24:38-40: Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.

Dari semua yang telah terjadi yang pernah dikatakan oleh Yesus, semuanya benar terjadi dan tidak ada yang meleset, baik perbuatan-Nya maupun peristiwa-peristiwa yang dilalui-Nya, semua lurus dengan perkataan-Nya.

Tetapi Islam, sebagai agama yang dibangun dengan prinsip “peperangan adalah tipu daya”, benarlah telah memerangi iman kepercayaan orang-orang Nasrani atau Kristen sesuai dengan QS At-Tawbah 29 itu. Mereka telah dan akan selalu diperangi dengan berbagai cara termasuk dengan tipu daya, supaya Islam dapat berdiri. Bukan supaya semua muslim selamat masuk surga, tetapi supaya Muhamamd, Islam dan semua ulama dapat berkuasa di dunia ini, tetapi bukan di akhirat.

Karena Islam sudah salah, maka Omega Suparno menjadi semakin percaya kepada Yesus itu. Andaikata Omega sebelumnya seorang atheis, maka ia sulit mempercayai Yesus. Tetapi karena tipu daya Al-Quran dan Islam itu, maka Omega tambah yakin bahwa Yesus itu benar yang mengatakan: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” (Yohanes 11:25-26). Yang dimaksudkan oleh Yesus bukanlah mengenai tubuh yang fana ini. Tetapi mengenai jiwa atau roh yang pada hari kebangkitan akan diberi tubuh kemuliaaan, tubuh yang baru yang sama bentuknya dengan tubuh yang lama, yang hidup kekal untuk selama-lamanya di dalam Sorga.

Istilah “Yesus bukan Tuhan”, “Tuhan tidak berwujud manusia” merupakan alasan yang selalu dibangga-bangkan oleh dunia Islam. Tetapi Omega akhirnya memegang sebuah prinsip: Tuhan bukanlah Tuhan jika karena dimengerti seluruhnya oleh pikiran manusia. Biarlah para muslim menyembah tuhan yang mereka kuasai dalam akal pikiran mereka sendiri, tetapi Omega harus datang kepada Yesus yang terpercaya itu, yang ajaib itu, yang mengajarkan kasih, pengampuan dan kedamaian itu. Bukan Tuhan yang haus akan darah orang-orang kafir. Biarlah mereka bergama Islam, yaitu Islam yang hidup dengan mematikan nyawa banyak orang, tetapi Omega berpegang kepada Yesus yang telah mati untuk menghidupkan nyawa banyak orang pada kehidupan yang kekal.




Tidak ada komentar: