Kesaksian - Omega Suparno Mengikuti Yesus dan Mati Sebagai Martir
Omega Suparno
Tiga orang aktivis Islam dari Jepara: Amir Mahmud (29), Sony
Sudarsono (29), dan Agus Suprapto (31) menjadi pesakitan di PN Jepara. Amir
Mahmud adalah ustadz yang pernah berjihad di Ambon Maluku selama 4,5 tahun
sejak 2001. Sony Sudarsono adalah aktivis yang sudah malang-melintang berjihad
ke mancanegara, pernah mengikuti pelatihan jihad di Moro, Philipina. Sedangkan
Agus Suprapto adalah mujahid yang pernah bergabung bersama kafilah i’dad di
Aceh beberapa tahun silam.
Trio mujahid Jepara itu menjadi tersangka dan terancam
hukuman mati dengan dakwaan pasal pembunuhan berencana terhadap Omega Suparno
(42). Pria lajang warga desa Mayong Kidul, Mayong Jepara Jawa Tengah ini adalah
seorang murtadin yang pernah nyantri di pesantren terkenal di kota Kudus, Jateng
angkatan tahun 1989. Setamat Madrasah Aliyah di pesantren itu, Suparno
melanjutkan pendidikan sastra Arab di IAIN (tidak selesai). Skripsi yang sedang
disusunnya dibiarkan mangkrak karena ia murtad menjadi Kristen sekitar tahun
2002.
Setelah murtad, Suparno aktif dalam kegiatan penginjilan
kristiani. Di Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) di Desa Pendo Sawalan,
Kalinyamatan Jepara, ia dikenal aktif mengisi acara-acara gereja, terutama
acara kepemudaan. Untuk mewujudkan obsesinya menjadi pendeta, Suparno melanjutkan
studi di Fakultas Teologi Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia (STBI)
Semarang. Di kampus ini, Suparno sempat menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus
Mahasiswa periode 2011-2012.
Omega Suparno telah mati dibunuh karena murtad. Telah
dikuburkan secara Kristen. Dibunuh oleh oleh trio mujahid di Jepara, salah
seorang di antaranya adalah ustadz. Ketiganya saat ini telah ditahan POLRI dan
diancam eksekusi mati. Sebelum mati, semoga mereka diampuni Tuhan, bertobat,
mengenal kebenaran dan percaya kepada Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat. Yang
menulis ini katakanlah sebagai belahan jiwa Omega Suparno yang tetap hidup,
yang telah lama menyatu dengan Omega sejak kuliah di IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, hingga akhirnya memantapkan pilihannya kepada Yesus Kristus.
Omega Suparno mati sebagai martir
Meninggalkan Islam dan menjadi seorang Kristen bagi Suparno
bukanlah hal yang ringan. Waktu tiga tahun penuh merupakan pergumulan yang
sangat berat. Bagaimanalah kalau dari bangku kuliah IAIN harus meninggalkan
Islam dan menjadi seorang Kristen? Itu hal yang sangat mustahil dalam pikiran
manusia. Tidak ada seorang muslim yang dapat keluar dari Islam dan menjadi
seorang Kristen jika bukan kuasa Yesus yang nyata di dalam Roh Kudus yang telah
bekerja. Bukan karena Indomie, itu tuduhan yang frustasi. Jika Yesus, yang
hidup sampai sekarang, berkenan, maka semua muslim pun dapat diubah-Nya menjadi
Kristen.
Karena itu Suparno bersyukur sekali, Omega Suparno telah
dipilih dan diselamatkan-Nya. Sudah berpindah dari Islam yang mematikan kepada
Yesus yang menghidupkan! Walaupun tubuhnya mati – dan memang semua tubuh orang
akan mati – tetapi rohnya tersimpan di dalam kuasa Yesus Kristus, dan akan
diberikan tubuh yang baru, tubuh kemuliaan, sama dengan tubuh Kristus yang
kekal.
Assunah Nabi, seperti yang dituliskan oleh Ibnu Majah dan
Tirmidzi, menyampaikan perkataan Nabi: “Peperangan itu adalah tipu daya”. Dan
QS At-Tawbah 29 memerintahkan untuk memerangi orang-orang kafir, yang kepada
mereka diberikan Al-Kitab. Tentulah mereka yang Yahudi dan Kristen. Maka semua
tuduhan Al-Quran dan Islam, terhadap status Isa Al-Masih, terhadap penyaliban
Isa Al-Masih, terhadap keaslian Alkitab, semuanya itu adalah dalam konteks
peperangan. Tipu daya. Al-Quran sibuk menuliskan nama Isa ibnu Maryam bukan
untuk meneladani ajaran kasih Isa, tetapi dalam rangka menegakkan agama Islam.
Tentu tak luput melalui tipu daya sebagai perang doktrin.
Tipu daya dalam perang doktrin Islam itu nyata pada hadits
yang menuliskan bahwa Isa Al-Masih akan turun dari langit menjelang hari kiamat
menjadi hakim yang adil, untuk mematahkan salib-salib (orang-orang Kristen) dan
membunuh babi-babi. Doktrin ini terlalu memaksakan diri. Kalau mau membuat tipu
daya yang soft, lebih baik Islam tidak mengakui Isa itu akan datang. Katakan
saja: Isa tidak akan pernah datang. Daripada mengatakan Isa akan datang, tetapi
datang untuk membunuh orang-orang Kristen yang setiap hari memuji dan
meninggikan nama Yesus Kristus (Isa Al-Masih), tentu tipuan itu sangat tidak
logis. Alasan Islam, karena mereka menuhankan Yesus, itu hanya alasan konyol
sepihak dari Islam. Jika ada alasan yang kuat yang berasal dari pihak Kristen itu
sendiri, maka barulah masuk akal.
Bagi Omega, Allah Swt, Allah Islam yang berdiri karena perang
tipu daya, akhirnya nyatalah sebagai sosok allah palsu yang tidak terpercaya,
yang tidak punya kredibilitas, dan plin-plan. Tentu Omega yang sejak semula taat
shalat, tidak begitu gampang untuk mengatakan Allah Swt tidak terpercaya, jika
bukan didukung oleh bukti-bukti yang kuat. Al-Quran itulah bukti kuat bahwa
Allah Swt tidak terpercaya.
Omega akhirnya harus menyatakan bahwa Allah Swt ialah
gambaran hati dan cita-cita seorang Muhammad. Muhammad mengatakan: Hindarilah
zinah. Tetapi bini Muhammad itu banyak. Pezinah itu otak seks. Orang yang
bininya banyak otak seks juga. Nah, tidak ada balancing antara perkataan dan
perbuatan Muhammad. Omega sebagai seorang muslim tidak habis pikir untuk
memikirkan itu.
Pada QS Maryam 27-28, Allah Swt telah salah sebut ketika
mewahyukan bahwa Maryam ibu Isa sebagai saudara perempuan Harun. Di Alkitab (1
Tawarikh 6:3), Harun adalah saudara Musa dan Miryam, ketiganya putera-puteri
Amran, yang hidup 1.500 tahun sebelum Maryam yang melahirkan Isa. Bagaimana
bisa Allah yang Maha Mengetahui tidak mengetahui sejarah? Terlalu memaksakan
diri jika muslim menuduh orang-orang Kristen telah mengarang-ngarang ayat 1
Tawarikh 6:3 itu.
Pada QS An-Nisa 157-158 Allah Swt mempunyai sikap yang jelas,
bahwa Isa Al-Masih tidak boleh dibunuh atau disalibkan. Untuk itu Allah Swt
harus menipu manusia dengan mengadakan seseorang yang mirip dengan Isa untuk
dibunuh, sedangkan Isa Al-masih langsung diangkat ke sisi Allah. Tetapi pada QS
Maryam 33, sikap Allah Swt berubah. Ia mewahyukan bahwa semoga Isa diberkati
pada saat ia dilahirkan, pada saat ia meninggal dan pada saat ia dibangkitkan
hidup kembali. Ini bukan masalah proses waktu, di mana katanya Isa akan datang
lagi untuk mati menurut versi Islam. Tetapi ini masalah sikap mental Allah Swt
yang plin-plan, yang tercium hanya untuk mengikari bahwa Isa telah mati
disalibkan dan bangkit hidup kembali sebagaimana disaksikan oleh banyak orang
Yahudi, 700 tahun sebelum Al-Quran itu ditulis di Arab, jauh dari TKP (Tempat
Kejadian Perkara).
Allah Swt mewahyukan bahwa Al-Quran itu kitab yang sempurna
dan tidak dapat diubah oleh siapa pun. Tentu termasuk oleh Allah Swt sendiri
(QS 10:64, QS 6:115). Nyatanya tidak demikian. Allah Swt mengganti-ganti
ayatnya sendiri. Masa sih Yang Maha Tahu bisa merevisi kalimatnya sendiri? (QS
16:101, QS 2:106).
Kalau sosok Allah Swt plin-plan, namun sikap Yesus selalu
lurus dan terpercaya. Sebelum disalibkan, Yesus mengajarkan: “Kasihilah
musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi
orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Lukas
6:27-28). Ketika tergantung di kayu salib Yesus pun balance dengan ajaran-Nya,
Ia mengampuni orang-orang yang telah menyalibkan-Nya dengan berkata: “"Ya
Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
(Lukas 23:34).
Matius 17:22-23: Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya
bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan
diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari
ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih
sekali.Setelah Yesus bangkit pada hari yang ketiga (Hari Minggu) sejak Ia mati
di kayu salib.
Lukas 24:38-40: Akan tetapi Ia berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati
kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan
lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat
ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan
kaki-Nya kepada mereka.
Dari semua yang telah terjadi yang pernah dikatakan oleh
Yesus, semuanya benar terjadi dan tidak ada yang meleset, baik perbuatan-Nya maupun
peristiwa-peristiwa yang dilalui-Nya, semua lurus dengan perkataan-Nya.
Tetapi Islam, sebagai agama yang dibangun dengan prinsip
“peperangan adalah tipu daya”, benarlah telah memerangi iman kepercayaan
orang-orang Nasrani atau Kristen sesuai dengan QS At-Tawbah 29 itu. Mereka
telah dan akan selalu diperangi dengan berbagai cara termasuk dengan tipu daya,
supaya Islam dapat berdiri. Bukan supaya semua muslim selamat masuk surga,
tetapi supaya Muhamamd, Islam dan semua ulama dapat berkuasa di dunia ini,
tetapi bukan di akhirat.
Karena Islam sudah salah, maka Omega Suparno menjadi semakin
percaya kepada Yesus itu. Andaikata Omega sebelumnya seorang atheis, maka ia
sulit mempercayai Yesus. Tetapi karena tipu daya Al-Quran dan Islam itu, maka
Omega tambah yakin bahwa Yesus itu benar yang mengatakan: "Akulah
kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia
sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan
mati selama-lamanya.” (Yohanes 11:25-26). Yang dimaksudkan oleh Yesus bukanlah
mengenai tubuh yang fana ini. Tetapi mengenai jiwa atau roh yang pada hari
kebangkitan akan diberi tubuh kemuliaaan, tubuh yang baru yang sama bentuknya
dengan tubuh yang lama, yang hidup kekal untuk selama-lamanya di dalam Sorga.
Istilah “Yesus bukan Tuhan”, “Tuhan tidak berwujud manusia”
merupakan alasan yang selalu dibangga-bangkan oleh dunia Islam. Tetapi Omega
akhirnya memegang sebuah prinsip: Tuhan bukanlah Tuhan jika karena dimengerti
seluruhnya oleh pikiran manusia. Biarlah para muslim menyembah tuhan yang
mereka kuasai dalam akal pikiran mereka sendiri, tetapi Omega harus datang
kepada Yesus yang terpercaya itu, yang ajaib itu, yang mengajarkan kasih,
pengampuan dan kedamaian itu. Bukan Tuhan yang haus akan darah orang-orang
kafir. Biarlah mereka bergama Islam, yaitu Islam yang hidup dengan mematikan
nyawa banyak orang, tetapi Omega berpegang kepada Yesus yang telah mati untuk
menghidupkan nyawa banyak orang pada kehidupan yang kekal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar