Bom yang dibawa pelaku di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep,
Medan, Sumatera Utara tak meledak. Padahal menurut saksi, tas yang penuh dengan
dinamit tersebut sudah dinyalakan.
"Tas penuh dengan dinamit yang sudah dinyalakan, tapi
tak satupun yang meledak," ungkap salah seorang saksi yang adalah jemaat
gereja.
Secara ajaib, api yang membakar sumbu bom justru berbalik
membakar pembawanya yang berinisial IAH.
"(IAH) bawa ransel mendekati ke arah pastor berdiri.
Kemudian ada percikan api dari ransel dan percikan itu membakar tubuh,"
kata Boy kepada CNNIndonesia.com, Minggu (28/8).
Akibat percikan api itu, sebagian tubuh pelaku terbakar. Tak
berhenti sampai di situ, pelaku pun mengeluarkan sebilah pisau dan berlari
menuju pastor.
Melihat situasi ini, jemaat gereja di bagian depan langsung
menangkap pelaku. Pastor gereja hanya mengalami luka ringan di bagian lengan
sebelah kiri.
"Saat itu, pastor sedang berkotbah. Pastor langsung
menghindari serangan. Kejadian itu menghebohkan seluruh jemaat gereja. Ada yang
melakukan penangkapan dan melindungi pastor. Ini merupakan kuasa dan mukjizat
Tuhan," katanya.
Karena bom tak mau meledak, pastor dan seluruh jemaat gereja
selamat. Sementara pelaku yang mengalami luka bakar segera dilarikan ke rumah
sakit untuk mendapat perawatan. Saat ini, IAH mendapat perawatan intensif di
rumah sakit.
Kenapa Bom Tidak Mau Meledak?
Padahal sehari sebelum bikin teror di Gereja Katolik Stasi
Santo Yosep, Ivan Armadi Hasugian, sudah mengujicobakan bom pipa rakitan di
rumahnya. Bom rakitannya berhasil meledak sehingga suaranya menggegerkan
kampung tempat tinggal pelaku.
Warga Jalan Setiabudi, Gang Sehati, Kecamatan Medan Selayang,
mengaku mendengar keras suara ledakan dari rumah Ivan tapi tak menduga itu
adalah bom.
"Kemarin kami mendengar ledakan dari arah rumahnya itu.
Cuma kami enggak terlalu curiga itu bom.
Kami pikir kemarin ban mobilnya pecah apalagi dekat ke jalan
raya. Sering mobil pecah ban di sana," ujar Mariana, warga Gang Sehati,
kepada Tribun Medan, Minggu (28/8/2016).
Tuhan Yesus Melindungi Gereja-Nya
Melalui akun Facebook, salah seorang jemaat gereja mengungkapkan
rasa terima kasihnya kepada Tuhan Yesus karena serangan ini berhasil digagalkan
dan tidak ada korban jiwa.
"Terima kasih Tuhan Yesus, hari ini kami selamat dari
bahaya bom didalam gereja st yosep..inilh org yg membawa bom tsb,"
tulisnya di wall facebooknya dan menyertakan foto pria yang berdarah yang
disebut pelaku.
"Kejadiannya tadi di dlm gereja sewaktu pastor membaca
injil, pelaku tersebut berlari ke dpn altar dgn dinamit yg hidup penuh dgn
percikan api sambil membawa kapak ingin membunuh pastor albert pandiangan..puji
Tuhan pastor dpt diselamatkan walau ada luka kecil..Sungguh ajaib Engkau
Tuhan..berhati2lah kita saudara saudariku," ujar Ermina menjawab
pertanyaan teman-temannya terkait kronologi peristiwa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar