Translate

Sabtu, 01 Oktober 2016

BOM DI GEREJA KATOLIK STASI SANTO YOSEP TIDAK MELEDAK


Bom yang dibawa pelaku di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara tak meledak. Padahal menurut saksi, tas yang penuh dengan dinamit tersebut sudah dinyalakan.

"Tas penuh dengan dinamit yang sudah dinyalakan, tapi tak satupun yang meledak," ungkap salah seorang saksi yang adalah jemaat gereja.

Secara ajaib, api yang membakar sumbu bom justru berbalik membakar pembawanya yang berinisial IAH.

"(IAH) bawa ransel mendekati ke arah pastor berdiri. Kemudian ada percikan api dari ransel dan percikan itu membakar tubuh," kata Boy kepada CNNIndonesia.com, Minggu (28/8).

Akibat percikan api itu, sebagian tubuh pelaku terbakar. Tak berhenti sampai di situ, pelaku pun mengeluarkan sebilah pisau dan berlari menuju pastor.

Melihat situasi ini, jemaat gereja di bagian depan langsung menangkap pelaku. Pastor gereja hanya mengalami luka ringan di bagian lengan sebelah kiri.

"Saat itu, pastor sedang berkotbah. Pastor langsung menghindari serangan. Kejadian itu menghebohkan seluruh jemaat gereja. Ada yang melakukan penangkapan dan melindungi pastor. Ini merupakan kuasa dan mukjizat Tuhan," katanya.


Karena bom tak mau meledak, pastor dan seluruh jemaat gereja selamat. Sementara pelaku yang mengalami luka bakar segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Saat ini, IAH mendapat perawatan intensif di rumah sakit.


Kenapa Bom Tidak Mau Meledak?

Padahal sehari sebelum bikin teror di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Ivan Armadi Hasugian, sudah mengujicobakan bom pipa rakitan di rumahnya. Bom rakitannya berhasil meledak sehingga suaranya menggegerkan kampung tempat tinggal pelaku.

Warga Jalan Setiabudi, Gang Sehati, Kecamatan Medan Selayang, mengaku mendengar keras suara ledakan dari rumah Ivan tapi tak menduga itu adalah bom.

"Kemarin kami mendengar ledakan dari arah rumahnya itu. Cuma kami enggak terlalu curiga itu bom.

Kami pikir kemarin ban mobilnya pecah apalagi dekat ke jalan raya. Sering mobil pecah ban di sana," ujar Mariana, warga Gang Sehati, kepada Tribun Medan, Minggu (28/8/2016).

Tuhan Yesus Melindungi Gereja-Nya

Melalui akun Facebook, salah seorang jemaat gereja mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Tuhan Yesus karena serangan ini berhasil digagalkan dan tidak ada korban jiwa.

"Terima kasih Tuhan Yesus, hari ini kami selamat dari bahaya bom didalam gereja st yosep..inilh org yg membawa bom tsb," tulisnya di wall facebooknya dan menyertakan foto pria yang berdarah yang disebut pelaku.

"Kejadiannya tadi di dlm gereja sewaktu pastor membaca injil, pelaku tersebut berlari ke dpn altar dgn dinamit yg hidup penuh dgn percikan api sambil membawa kapak ingin membunuh pastor albert pandiangan..puji Tuhan pastor dpt diselamatkan walau ada luka kecil..Sungguh ajaib Engkau Tuhan..berhati2lah kita saudara saudariku," ujar Ermina menjawab pertanyaan teman-temannya terkait kronologi peristiwa ini.

Tidak ada komentar: