Suatu hari yang cerah dan seluruh bumi tampaknya menjadi
suatu tempat yang ramai dari bermacam kegiatan.
Aku dan saudara perempuanku, memberitakan kepada orang-orang
untuk bertobat dari dosa-dosa mereka karena Mesias akan datang. Saat kami
sedang berkhotbah, orang-orang menyerang
adik dan mulai menyerangnya secara sexual. Dan ketika aku
mencoba untuk menyelamatkannya dari cakar-cakar mereka, tongkat-tongkat
menghujaniku secara bersamaan. Ketika mereka sedang memukul dan melecehkan
kita, sangkakala terdengar.
Penyerang kami mengangkat kepala mereka dan melihat adegan
yang paling megah yang pernah terjadi.
Keindahan awan itu sendiri sebagai lantai mereka. Tuhan Yesus
sendiri dengan banyak sekali malaikat tak terhitung banyaknya berada di awan.
Orang-orang kudus, semua dihiasi dalam pakaian putih
bercahaya dan menyanyikan lagu merdu yang belum pernah dinyanyikan di bumi.
Tuhan menggerakkan tangannya dan keheningan sejenak di awan. Kemudian seorang
malaikat perkasa meniup sangkakalanya.
Ketika penyerang kami melihat ke bawah, kami tidak ada lagi.
Kami telah diangkat.
Sukacitaku tak terbendung. Air mata mengalir tak berhenti
dimataku. "Oh kematian", aku berteriak, "dimanakah
sengatmu." Aku berjalan di tengah-tengah orang-orang kudus dengan
kemuliaannya memancar terus menerus membasuhku.
Aku melihat dan tampak banyak kenalan yang telah kukenal.
Kami saling berpelukan. Ini adalah hal yang paling indah yang pernah terjadi
kepadaku.
Adegan segera berubah ke bumi. Aku melihat bagaimana bumi
menjadi bingung. Orang-orang sedang berlarian diselimuti ketakutan. Banyak dari
mereka mulai mengakui dosa-dosa mereka dan meminta belas kasihan Tuhan.
Seolah-olah perang pecah di seluruh dunia. Setan-setan mulai
menghadang manusia. Mereka menangkap begitu banyak orang dan menempatkan
rantai-rantai di leher dan tangan mereka.
Lainnya terbunuh. Begitu banyak pendeta-pendeta di antara
para tawanan. Mereka yang menolak tanda binatang ditanam pada mereka dibunuh
dengan kejam.
Aku melihat seorang pendeta yang terkenal di bumi yang tidak
terangkat (rapture) menolak tanda binatang. Apakah anda akan menerima tanda
binatang??"
Setan-setan menggeram. Dia menggeleng menolak. Mereka
memotong dua ibu jarinya.
Setan-setan tampaknya begitu memperoleh kesenangan dengan apa
yang mereka sedang lakukan. "Akan menerima tanda binatang?"
Setan-setan membentaknya. Dia menggelengkan kepalanya tidak setuju. Mereka
memotong semua lima jari di kakinya. Dia meratap.
Setelah mereka menekan pendeta ini untuk menerima tanda
binatang tetapi gagal, mereka melemparkan pendeta itu ke dalam tangki besar
berisi asam. Di sana ia meratap dan meninggal.
Aku melihat penderitaan lain yang mematikan dari tekanan
untuk menerima tanda binatang. Di sana aku melihat bagaimana tangan orang-orang
diamputasi dengan parang. Darah membanjiri seluruh tanah. Sebagian besar orang
di sana setelah tangan mereka putus, mereka menerima tanda binatang.
Aku melihat bahwa peringatan-peringatan dari Tuhan bagi kita
untuk mempersiapkan pengangkatan adalah sungguh benar.
Sekarang berapa banyak banyak orang-orang percaya telah
menemukan diri mereka diantara mereka yang tertinggal pengangkatan.
Segumpal asap naik ke udara.
Bau daging terbakar sangat menyengat di dalam lubang
hidungku.
Aku melihat berapa banyak orang yang dibakar hidup-hidup.
Sangat lambat, sedang disiksa kematian.
Yang lain, seperti makanan di atas api diseret ke dalam panci
air dan direbus sampai mati.
DARI PENGLIHATAN ITU, YESUS BERKATA KEPADAKU:
"Itu sebabnya aku tidak ingin ada orang kudus yang
tertinggal.
Aku peringatkan sekarang mari umatKu dengarkan Aku."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar