Rasa kagumnya pada seorang nabi yang pernah dibacanya dalam
sebuah buku membuat Sudrajat penasaran. Ia pun melakukan pencarian dengan
caranya sendiri, dan mendalami berbagai ilmu kebatinan agar bisa menjadi
seperti nabi itu.
"Kenapa Dia bisa membangkitkan orang mati.. mencelikkan
orang buta? Sampai berjalan di atas air pun ada. Penasaran.. kok seorang nabi
bisa punya kelebihan seperti ini. Tapi saya tidak menemukan jawaban, hingga
akhirnya saya terjun ke dunia kebatinan. Mungkin di dunia kebatinan ini ada
jawabannya," demikian jelas Sudrajat.
Sejak itu Sudrajat mendalami berbagai ilmu kebatinan, mulai
dengan menjalani tapa gantung untuk mendapatkan ilmu menghilang hingga ilmu
kebal. Dengan berbagai ilmunya itu, Sudrajat mengalahkan banyak jawara dan
ditakuti oleh para preman. Tidak hanya itu, ia pun mengeruk keuntungan dengan
menjadi dukun.
"Walaupun saya mendapat uang banyak dengan cara seperti
itu, tapi secara pribadi saya tidak ada kebahagiaan. Hambar hidup saya..
Kenikmatan tidak ada, damai sejahtera tidak ada."
Sosok Sudrajat disegani di mata masyarakat, namun tidak
demikian dimata keluarganya, terutama istrinya. Ia adalah sosok bengis yang
ditakuti.
"Dihadapan istri, saya ini seperti algojo,"
demikian Sudrajat menggambarkan dirinya. Emosi Sudrajat sering tidak
terkendali, dan tidak bisa bicara baik-baik. Kesalahan kecil saja dapat membuat
istrinya menerima pukulan darinya.
"Waktu saya pukul istri saya itu, ada kenikmatan
tersendiri. Gimana sih rasanya, seperti orang kehausan yang minum air pasti
lega. Ini lega banget."
Minum-minuman keras bersama teman-temannya yang merupakan
preman kampung, sudah menjadi kebiasaan Sudrajat. Namun yang aneh, jika
teman-temannya menghisap rokok, ia malah mencoba menghisap gas korek api.
Tidak tanggung-tanggung, dalam satu hari satu malam Sudrajat
bisa menghisap 80 korek gas. Namun tanpa disadari oleh Sudrajat, kecanduannya
menghisap gas ini akan membahayakan nyawanya.
"Saya baru minum sedikit, langsung badan saya seperti
jungkir balik. Dada saya seperti terbakar, wah.. minta ampun kebakar."
Seperti cacing kepanasan, tubuh Sudrajat kejang selama
beberapa menit lalu ia pingsan. Ia pun segera dilarikan kerumah sakit, namun
setelah menjalani perawatan beberapa hari, dokter memberikan sebuah pernyataan
yang tidak pernah ia duga sebelumnya.
"Bapak sudah tidak bisa kita bantu untuk
disembuhkan," jelas dokter itu kepada istrinya yang dengan setia menemani
Sudrajat. "Karena menurut hasil lab dan pemeriksaan kami semua fungsi
syaraf-syaraf bapak sudah tidak dapat bekerja lagi."
Hari itu Sudrajat menyadari bahwa hanya mukjizat yang bisa
menyembuhkannya. Namun ia sangat pesimis, mungkinkah orang berdosa sepertinya
bisa mengalami mukjizat itu. Ia pun pulang dan dirawat oleh istrinya di rumah.
Pengobatan alternatif pun dilakukan, namun para dukun juga tidak ada yang
sanggup menolongnya. Ilmu-ilmu kesaktian yang ia miliki tidak sanggup
menyembuhkannya. Bagi Sudrajat, kematian sudah di depan mata.
Sore itu, istrinya membawa air panas untuk mengkompres
Sudrajat yang terbaring di tempat tidur. Namun saat istrinya mendekat, ia
terkejut menemukan Sudrajat dalam keadaan tidak bernafas lagi.
Isak tangis istri dan keluarganya mengiringi kepergiaan
Sudrajat. Ia pun dipersiapkan untuk dikuburkan. Namun sesuatu telah terjadi di
alam lain.
"Saya sudah berteriak, "Jangan, saya belum mati!
Jangan!! Saya belum mati! Belum!!" Semua pada nangis tuh, saya teriak tapi
mereka tidak dengar. Kira-kira satu jam lagi saya mau dibawa ke pemakaman,
secara roh saya melihat Tuhan bercahaya yang mengkilat sekali. Cahaya itu
datang, Dia bilang seperti ini, "Sebutlah nama Yesus. Sebutlah nama Yesus.
Sebutlah nama Yesus." Secara reflek, saya langsung mengikuti kata-kata
itu. Waktu itu saya mengikuti berkata, "Yesus tolong saya. Yesus tolong
saya. Yesus tolong saya!" Setelah saya ucapkan tiga kali, secara kilat roh
saya langsung kembali ke jasad saya."
Saat Sudrajat hidup kembali, istri dan keluarganya yang
berada di sekitar jasadnya kaget dan berlari berhamburan. Sudrajat pun
menceritakan kepada istrinya bahwa ia telah bertemu dengan Yesus. Namun ada
pertanyaan besar yang muncul di hati Sudrajat.
"Siapa sih Yesus ini, kok dia bisa tolong saya. Siapa
sih Dia kok mau menyembuhkan saya, membangkitkan saya dari kematian.."
tanya Sudrajat. Namun tidak seorangpun di sekelilingnya yang bisa menjawabnya.
Akhirnya ia pun memutuskan untuk pulang ke kampungnya untuk mencari jawaban
ditemani dengan istrinya.
Carilah maka kamu akan mendapatkan, kebenaran firman Tuhan ini dialami oleh Sudrajat. Dikampungnya ia bertemu dengan seorang teman yang bisa menjelaskan siapa Yesus ini. Sudrajat menemukan bahwa ternyata Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat yang merupakan jalan kebenaran dan kehidupan.
"Jawaban itulah memang yang saya cari dari dulu,"
ungkap Sudrajat.
Menemukan jawaban dari semua pertanyaan yang telah lama ia
cari, akhirnya Sudrajat membuat sebuah keputusan yang sangat penting,
"Yesus saya percaya Engkau sebagai penyelamat saya. Engkau yang
menghidupkan saya dari kematian. Mulai sekarang saya menerima Engkau sebagai
Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi."
Sudrajat pun mengakui semua dosa-dosanya di hadapan Tuhan,
dan ia juga meminta maaf kepada istrinya yang telah sering menerima perlakukan
kasar darinya. Menyadari bahwa ilmu-ilmu yang ia miliki memiliki pengaruh yang
buruk dalam kehidupannya, Sudrajat memutuskan untuk melepaskan ilmu-ilmu
kebatinan yang ia miliki.
"Aneh juga, saya dulu belajar bertahun-tahun dengan
puasa dan tapa. Tapi didoakan dalam lima menit langsung hilang. Tapi itulah
kekuatan Tuhan Yesus. Dimana mukjizatnya itu dalam hidup saya. Luar biasa
terbebas, sampai apapun ilmu saya langsung rontok semua."
Dulu Sudrajat dianggap sakti dengan semua ilmu yang ia
miliki, namun kini sekalipun berprofesi sebagai seorang pengemudi namun ia
begitu bersukacita atas keselamatan kekal yang ia miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar