Translate

Kamis, 20 Juli 2017

MEMPELAI TUHAN YESUS KISAH NYATA CLAUDIA SOPLANIT


Shalom, Perkenalkan nama saya Claudia soplanit lahir pada tanggal 15 Agustus 1993. Saya dibesarkan dalam keluarga takut akan Tuhan, nenek dan mama saya selalu mengajarkan untuk mencintai Tuhan Yesus. Saya anak yang pintar dan rajin ke sekolah minggu berdoa, baca dan suka dengar lagu rohani.

Beda dengan anak abg lain-nya yang sudah kenal cinta – cintaan.. saya lebih suka menghabiskan waktu bersama Tuhan Yesus. Pulang sekolah dan malam hari berdoa sambil menangis. Waktu nenek saya jatuh dan patah tulang, saya yang duduk di SMP Methodist cepat – cepat kerumah nenek saya dan mendoakan nenek saya dengan tumpangan tangan.

Waktu kelas 2 dibulan Desember 2009, saya suruh mama untuk buka open house natal dirumah saya. mungkin saya ada firasat ini adalah natal terakhirnya. Tetapi mamanya tidak menangapinya. Mama saya mendapat penglihatan dimimpi, melihat Claudia terbaring dipeti mati. Tapi mamanya saya rasa itu hanya bunga tidur.

Beberapa hari sebelum malam tahun baru, saya sakit demam dan muntah – muntah. Waktu mau ke gereja dimalam tahun baru, saya muntah. Saya telepon mama, tantenya minta didoakan suara dia yang lemah itu masih terngiang – ngiang ditelingga saya.

Tante doakan saya, saya sakit muntah – muntah. Saya sudah lemas. Tante saya bilang ya nanti saya doakan.

Setelah berdoa, saya pun tertidur. Saya mula mimpi kegelapan total terus rasanya jantungku mulai ditarik. Kupikir tidak kenapa – napa saya mati malam mini. Tapi sebelum saya mati, mama saya doakan saya. jadi didalam mimpi aku katakan.

“Tuhan Yesus tolong sembuhkan Claudia,… tolong sembuhkan Claudia .. !”

Terus saya tertidur, besok pagi saya bangun dan tidak terjadi apa – apa. Tanggal 1 januari 2010, saya di opname. Tanggal 2 januari 2010, mamaku dan papaku datang membesuk saya. aku kasih dia perjamuan kudus dan berdoa dengan minyak urapan. Tanggal 4 januari 2010, siangnya tiba – tiba aku benci lihat phon natal dan hiasan – hiasanya. Saya bingung kenapa saya tiba – tiba tidak suka pohon natal, biasanya kami simpan pohon natal itu tanggal 31 januari 2010.

Sorenya kakakKu laura telepon Rumah sakit mengatakan kalau claudia mengigau dan ngomong gak beres, sesak nafas, dll. Kembali ke rumah sakit bawa perjamuan kudus dan minyak urapan. Kudoain dia lagi tapi sewaktu claudia minum anggur/darah Yesus, saya muntahkan anggurnya. Saya tahu ini ada tidak beres. Terus claudia dibawa keruang ICU. Mereka semua kumpul mau berdoa. Aku tidak bisa doa rame – rame. Biasa saya berdoa sendirian. Jadi saya pulang kerumah sekalian  kemudian telepon sepupuku Pdt. Brigitta punia untuk doakan Claudia. Selesai doa, saya kaget dapat kabar bahwa Claudia sudah meninggal sekitar 7.30 malam.

Terus saya telelpon brigita kasih tau dia soal Claudia. Dia langsung telepon ke kakak laura dan minta supaya handphone didekatkan ditelingga Claudia. Terus brigitta berdoa.

“ KEMBALI KAMU CLAUDIA ! KUPERINTAHKAN ROHMU UNTUK MASUK KEMBALI KETUBUHMU SEKARANG. DALAM NAMA YESUS. “

Terus brigitta berbahasa Roh cukup lama, tetapi Claudia tetap meninggal setelah berdoa. Brigitta kasih tau ke kakakku via handphone. Dia melihat roh Claudia sewaktu dipanggil untuk kembali masuk ketubuhnya. Claudia lihat kami semua. Orangtuanya, nenek, kakek, tantenya… tapi dilorong ujung sana Claudia melihat terang menderang kemuliaan Tuhan yang luar baisa indahnya. Dan Claudia melangkah dengan pasti menuju terang itu. Aku Tanya brigita apa benar Claudia sudah ke surga. Roh dia merasa tertekan dibumi.

Tapi saya tetap tidak terima, kenapa Claudia meninggal. Aku pendoanya. Tuhan harus kasih tahu jawabanya mengapa Tuhan ambil Claudia…. ?

Tiga hari saya tidak bisa makan sampai Tuhan jawab. Tuhan suruh saya baca ibrani 12 : 23 disitu tertulis “Jemaat anak – anak sulung yang namanya sudah terdaftar.”

Claudia anak sulung dan sudah dipilih Tuhan. Aku pernah baca dibuku Pdt morris cerullo bahwa ada perawan – perawan pilihan Tuhan untuk menjadi pengiringnya selama – lamanya di surga. Mereka itu orang – orang yang hidupnya berbeda dengan orang dunia ini. Baru aku terima kepergian Claudia.

Saya pernah baca sebuah kesaksian seorang anak yang sakit dan dibawa Tuhan Yesus ke surga, dia berjumpa dengan cik Claudia yang duduk semeja dengan Tuhan Yesus waktu acara makan. Kata anak itu.

“Claudia otoritas lebih tinggi, sewaktu mamaku dibawa terbang oleh 2 malaikat. Mama saya selalu dekat dengan Tuhan Yesus seperti menjadi pengiringnya. Dan Tuhan Yesus duduk di kursi emas. “

Inilah sukacita kami bahwa suatu hari kami, kelak akan bertemu kembali lagi.


Tuhan Yesus memberkati

Tidak ada komentar: