Translate

Kamis, 15 Oktober 2015

SURAT DARI NERAKA

Suatu hari seorang remaja bernama Louise sedang tertidur di tempat tidurnya dan bermimpi sesuatu yang sangat membuatnya gelisah. Dia bermimpi bahwa seseorang di neraka menulis surat kepadanya, dan itu akan diserahkan kepadanya oleh seorang utusan.

Utusan itu menyeberang di antara lautan api yang menyala-nyala dan belerang panas yang menghanguskan neraka, dan kemudian utusan itu menemukan pintu menuju jalan yang akan membawanya ke dunia luar. Louise bermimpi bahwa utusan itu berjalan ke rumahnya, masuk, dan dengan lembut namun tegas segera membangunkan Louise. Dia lalu memberinya surat itu, dan hanya mengatakan bahwa seorang teman telah menulis kepada dia dari Neraka. Louise, dalam mimpinya, dengan tangan gemetar mengambil surat itu dan membaca:

Temanku..

Aku sekarang berdiri di dalam Penghakiman, dan entah bagaimana aku merasa bahwa kamulah yang harus disalahkan..

Ketika di dunia, aku berjalan dengan kamu hari demi hari, dan tidak pernah kamu menunjukkan jalan yang sesungguhnya..

Kamu mengenal Tuhan dalam kebenaran dan kemuliaan, tetapi kamu tidak pernah bercerita..

Pengetahuan saya saat itu sangat redup, kamu seharusnya bisa memimpin saya untuk mengalami perjumpaan dengan Dia..

Meskipun kita hidup bersama di dunia, kamu tidak pernah menceritakan kepadaku tentang kelahiran yang kedua, dan sekarang aku berdiri di sini hari ini dijatuhi hukuman mati, karena kamu gagal untuk memperkenalkan-Nya..
Kamu mengajarkanku banyak hal, itu benar, aku bahkan memanggilmu “teman” dan mempercayaimu..

Tapi sekarang aku telah belajar bahwa sudah terlambat, seharusnya kamu bisa menolongku dari nasib mengerikan ini..

Kita berjalan bersama di siang hari dan berbicara banyak hal pada malam hari, namun kamu tidak pernah menunjukkan Terang itu..

Kamu membiarkan aku terus menjalani hidupku, berusaha mencintai, dan akhirnya mati, kamu tahu sebenarnya aku tidak pernah hidup..

Ya, aku memanggilmu “teman” dalam hidup, dan selalu mempercayaimu melalui sukacita dan perselisihan..

Hingga tiba hari ini, saat akhir dari segalanya bagiku, begitu pedih hatiku, aku tidak bisa, tidak mampu lagi sekarang, memanggilmu “teman”..

MARSHAAAAAA….!! Teriak Louise terbangun. Mimpi itu masih begitu nyata dalam pikirannya, dan keringat membasahi tubuhnya. Dia bersumpah ia masih bisa mencium bau belerang dan asap dari kamarnya. Saat ia merenungkan arti mimpinya, Louise begitu hanyut dalam penyesalan dan kesedihan karena menyadari bahwa dari semua kasih sayang yang ia tumpahkan bagi temannya Marsha, dia belum pernah sekalipun menceritakan tentang Kristus yang terlebih dahulu mengasihi dan mati baginya. Saat ia memikirkan itu, ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa besok pagi, ia akan bergegas ke rumah Marsha dan menceritakan kasih Kristus kepadanya.
Besoknya ia pergi ke rumah Marsha dengan menggenggam alkitabnya, lalu dari jauh tampaklah keramaian yang tidak biasa di rumah Marsha. Louise takut sekali, karena itu sepertinya keramaian itu adalah kumpulan orang2 yang sedang menangis dan berduka. Louise berlari sekuat tenaga, dia takut sekali apa yang dipikirkannya benar-benar menjadi kenyataan.

MARSHAAAA….!! Begitu teriaknya sambil berlari.. Kakak Marsha segera mendapatkan Louise dan berusaha menenangkannya..Apa yang terjadi? Di mana Marsha kaakk? tanya Louise. Kakak Marsha mulai menangis, “Louise, bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Marsha sudah pergi Louise….. Lalu Louise yang terperanjat berkata, “Marsha pergi kemana kak?? Kakak bohooong.. Marsha ada di dalam kan??? Kak… Jawab kak.” Sang kakak sambil terus menangis berkata, “Marsha kemarin mengalami kecelakaan mobil dan ia meninggalkan kami semua….. Louise, tidak percaya, dan tangisnya semakin menjadi dalam ketidakmampuannya berkata-kata.. Dia menerobos ke dalam dan mendapati tubuh kaku dan dingin itu telah terbaring di dalam peti. Dengan sebuah alkitab di tangan kanannya, Louise terjatuh dan menangis…. “Marsha, maafkan aku…. maafkan aku Marsha ……….” Louise terus menangis meratapi kepergian Marsha, teman baiknya yang meninggal tanpa mengenal Kristus.


Tidak ada komentar: