Translate

Rabu, 14 Oktober 2015

8 Ciri penyesatan pada Gereja Mengenai AJARAN SESAT 
" HYPER GRACE "

Berikut ini adalah tanda-tanda dari gereja hypergrace:


1. Pengkhotbah tidak pernah berbicara menentang dosa.
Jika Anda berada di sebuah gereja seperti ini, Anda akan melihat bahwa kata ‘dosa’ biasanya hanya disebutkan dalam konteks pengampunan dosa di dalam Kristus, tetapi hampir tidak pernah dalam konteks mengambil sikap terhadap dosa, kecuali tentu saja ketika mereka mengutuk dosa dari “legalis” dan “orang-orang Farisi” yang merupakan pelayanan mereka yang menghakimi untuk berkhotbah melawan dosa.


2. Gembalanya tidak pernah berdiri tegas atas sikap Kebenaran.
Ketika isu-isu seperti aborsi datang, pendeta ini akan menghindar dari menyebutkan hal itu karena mereka takut menyinggung orang-orang baru. Kita sebagai pelayan Kristus diwajibkan untuk setidaknya menyebutkan posisi kita secara terbuka sehingga kita menggunakannya sebagai momen pembelajaran bagi domba-dombanya mengikuti kita. Bukan menutup-nutupi dosa tersebut dan tidak berani mengucapkan kebenaran. Saat mereka tidak mengatakan apa-apa tentang masalah seperti aborsi berarti mereka memperbolehkan hal itu dan para jemaatnya juga tidak tahu bahwa itu salah !


3. Kitab Perjanjian Lama hampir benar-benar diabaikan.
Di gereja ini, Perjanjian Lama diperlakukan hanya sebagai jenis dan bayangan untuk ilustrasi khotbah tetapi tidak memiliki nilai nyata mengenai standar hidup kita saat ini. Seperti yang saya tampilkan dalam artikel ini, posisi saya adalah bahwa Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama secara organik terhubung, dengan bangunan baru pada Lama, bukan memberantasnya sama sekali tapi melengkapi dan saling menguatkan !

4. Orang yang hidupnya bermoral kacau diizinkan untuk mengajar dan memimpin pelayanan atau gereja.

Salah satu pendeta itu mengatakan bahwa percabulan dan kemabukan merajalela di banyak gereja penginjilan bahkan di antara para pemimpin kelompok kecil dan para pemimpin lainnya di gereja-gereja lokal ! Hal ini terjadi !

5. Gembalanya sering berbicara mengenai hal-hal yang melawan Gereja yang institusional atau gereja lama yang ada.

Banyak pendeta hypergrace terus mengecam gereja yang konservatif dalam nilai-nilai mereka karena mereka percaya gereja yang mewakili “sekolah tua” yang tidak lagi relevan dengan budaya saat ini.

6. Gembala ini berkhotbah yang melawan persepuluhan.

Meskipun saya percaya persepuluhan terbawa ke dalam Perjanjian Baru, saya percaya itu lebih dari prinsip Alkitab yang mendahului Hukum Musa (Abraham, Ishak dan Yakub semua memberikan perpuluhan sebelum Musa memberi hukum), diajarkan oleh Yesus (Mat. 23) dan disebutkan dalam ayat-ayat lain, seperti Ibrani 7.

Pendeta ini mengecam persepuluhan sebagai hukum yang sudah dilakukan jaman dulu oleh Kristus.

7. Gembala atau Pemimpin rohani mereka hanya berkhotbah tentang pesan motivasi positif atau ‘Motivation’ saja.

Mereka yang menghadiri gereja hypergrace hanya mendengar pesan-pesan positif tentang bagaimana hidup sehat, miliki kekayaan, kemakmuran, kasih Allah, pengampunan Allah dan bagaimana untuk berhasil dalam hidup. Meskipun saya setuju akan hal-hal tersebut dan kadang-kadang mengajarkan tentang topik-topik ini, tapi kita harus berhati-hati untuk memasukkan ke dalam khotbah kita. Bukan hanya hal-hal itu saja tapi juga harus diimbangi dengan PERTOBATAN – REPENTANCE, KEKUDUSAN – HOLINESS.

Kisah Para Rasul 20:11, 26-27 (TB) Setelah kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu makan; habis makan masih lama lagi ia berbicara, sampai fajar menyingsing. Kemudian ia berangkat.
Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa.

Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.
8. Anggota pengerja penting dalam gereja masih secara teratur menjalani kehidupan yang penuh dosa dengan tanpa rasa berdosa.

Mereka yang menghadiri sebuah gereja hypergrace kemungkinan besar akan menemukan bahwa, karena ‘penekanan kuat pada kasih karunia’ – tanpa mengajar terhadap dosa atau pertobatan, penghakiman atau neraka-ada suasana hidup yang santai penuh kasih karunia tanpa ada rasa takit akan Tuhan, dengan banyak terlibat dalam percabulan dan kemabukan serta berbagai kejahatan fisik lainnya.

Alasan untuk ini adalah “hukum adalah penuntun kita yang menuntun kita kepada Kristus” (Gal 3:24) karena melalui (moral) hukum Taurat, orang mengenal dosa (Rom 3:20). Jika hukum moral dari Sepuluh Perintah Allah tidak diberitakan atau tidak disinggung, maka dalam ketidaktahuan, masyarakat akan hidup bodoh dan akan menjadi seperti orang buta menuntun orang buta.

Kesimpulannya : HATI-HATI SAAT INI PENYESATAN SEDANG BERLANGSUNG DIMANA-MANA. BAIK MELALUI PENGAJARAN YANG ENAK DIDENGAR, HANYA BERKAT-BERKAT SAJA… BAGAIMANA MENJADI KAYA, SEHAT, DIBERKATI… WALAUPUN ITU TIDAK SALAH, TAPI HARUS BERIMBANG DENGAN PENGETAHUAN AKAN DOSA, PERTOBATAN, KEKUDUSAN, PENGHAKIMAN, NERAKA ITU ADA BAGI YANG MELAKUKAN DOSA !

DAN TIDAK HIDUP DALAM KEMUNAFIKAN !
APA YANG TUHAN BERIKAN SECARA GRATIS, MAKA DENGAN GRATIS PULALAH FIRMAN ITU KAMU BERIKAN PADA ORANG LAIN AGAR TERJADI PERTOBATAN SECARA MELUAS !

KERJAKAN KESELAMATANMU DENGAN TAKUT DAN GENTAR AKAN TUHAN !!!


Tidak ada komentar: