Sebanyak 7 orang remaja di bawa Tuhan Yesus Kristus ke Surga.
Inilah kesaksian mereka mengenai kemuliaan di Surga. Kejadian ini terjadi pada
tanggal 11 April 1995.
Kesaksian ke 1 oleh Esau
2 Korintus 12:2:
Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau – entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Tuhan yang mengetahuinya – orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga
Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau – entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Tuhan yang mengetahuinya – orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga
Kami berkumpul di suatu ruangan ketika kami mendapatkan
pengalaman ini.
Ruangan di mana kami berkumpul, mulai di penuhi dengan cahaya
hadirat Tuhan. Cahaya tersebut kuat untuk menerangi seluruh ruangan. Ruangan
kami penuh dengan kemuliaan Tuhan, dan kami merasakan betapa indahnya berada di
hadirat Tuhan.
Tuhan berkata kepada kami, “Anak-anakKu, sekarang Aku akan
menunjukkan kepadamu kerajaanKu, kita akan pergi ke tempat kemuliaanKu.” Kami
memegang tangan satu sama lain dan di angkat. Saya melihat ke bawah dan
memperhatikan bahwa kami keluar dari tubuh kami. Sewaktu kami meninggalkan
tubuh kami, kami memakai jubah putih dan mulai pergi ke atas dengan kecepatan
tinggi.
Kami tiba di depan sepasang pintu gerbang untuk masuk ke
Kerajaan Surga. Kami sangat terpesona dengan apa yang sedang terjadi pada kami.
Puji Syukur bahwa Yesus Tuhan kami bersama dengan kami dan juga dengan dua
malaikat yang masing-masing mempunyai 4 sayap.
Malaikat-malaikat tersebut mulai berbicara kepada kami, tetapi
kami tidak mengerti apa yang mereka katakan. Bahasa mereka sangat berbeda
dengan bahasa kami, dan bahasa mereka bukan seperti bahasa di bumi.
Malaikat-malaikat ini menerima kami dan membukakan kedua pintu gerbang Surga
tersebut. Kami melihat tempat yang sangat indah dengan berbagai-bagai macam.
Saya ingat ketika kami masuk ke dalam Kerajaan Surga, rasa damai yang sempurna
memenuhi hati kami. Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan akan memberikan damai yang
melampaui segala akal (Filipi 4:7)
Pertama kali yang kami lihat adalah seekor rusa. Saya bertanya
ke salah satu teman saya,”Sandra, apakah kamu melihat hal yang sama seperti
yang saya lihat sekarang?” Sandra tidak lagi menangis atau berteriak sewaktu
pertama kali kami di perlihatkan neraka (Tambahan dari penerjemah: bacalah
terjemahan: Kesaksian dari 7 orang remaja mengenai neraka). Sandra tersenyum
dan berkata: “Ya Esau, saya melihat seekor rusa!” Kemudian saya tahu bahwa
semuanya adalah nyata, kami benar-benar berada di Kerajaan Surga. Semua yang
seram-seram yang kami lihat di neraka sudah tidak kami ingat lagi. Kami disana
menikmati kemuliaan Tuhan. Kami pergi ke arah rusa tersebut, di belakangnya ada
pohon yang sangat besar. Lokasi pohon tersebut ada di tengah-tengah surga.
Alkitab menjelaskan kepada kita di Wahyu 2:7 “Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat:
Barangsiapa menang dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman
Firdaus Tuhan.”
Pohon ini melambangkan Yesus, karena Kristus adalah hidup yang
kekal. Di balik pohon ini ada sebuah sungai di mana airnya jernih seperti
kristal. Sungainya sangat jernih dan indah, seperti yang kami tidak pernah
lihat sebelumnya di bumi. Kami ingin tinggal di tempat itu. Banyak kali kami
meminta kepada Tuhan, “Tuhan mohon! Jangan bawa kami keluar dari tempat ini!
Kami mau di sini selamanya! Kami tidak mau kembali ke bumi!” Tuhan menjawab
kami,”Adalah penting untuk kamu balik ke bumi dan memberikan kesaksian mengenai
segala sesuatu yang Aku telah sediakan kepada mereka yang mengasihi Aku karena
Aku akan datang kembali sangat singkat dan pahala sudah Aku sediakan.”
Ketika kami melihat sungai itu, kami berlari ke sana dan
menyelam ke dalam sungai itu. Kami ingat sebuah ayat yang mengatakan siapapun
yang percaya kepada Tuhan, dari dalam hatinya akan keluar aliran-aliran air
hidup (Yohanes 7:38) Air sungai ini kelihatan mempunyai kehidupan, jadi kami
menyelam kedalam sungai itu. Di dalam dan di luar air, kami bisa bernapas
secara normal. Sungai ini sangat dalam dan di sana banyak ikan-ikan dengan
bermacam warna berenang di dalamnya. Cahaya di dalam dan di luar sungai itu
tidak berbeda. Di Surga, cahaya tidak datang dari satu sumber, dimanapun
semuanya terang. Alkitab mengatakan bahwa Yesus adalah terang dari kota
tersebut (Wahyu 21:23) Kami mengambil beberapa ikan dengan tangan kami, dan
ikan-ikan tersebut tidak mati. Jadi kami berlari ke Tuhan dan bertanya mengapa
ikan-ikan ini tidak mati. Tuhan tersenyu, dan menjawab bahwa di Surga tidak ada
kematian, tidak ada tangisan, dan tidak ada kesakitan (Wahyu 21:4)
Kami meninggalkan sungai tersebut dan lari ke setiap tempat di
mana kami bisa menyentuh dan merasakan. Kami ingin membawa segala sesuatu balik
ke bumi karena kami sangat kagum dengan semua yang ada di Surga. Mereka tidak bisa
di jelaskan dengan kata-kata. Ketika rasul Paulus di bawa ke Surga, dia melihat
banyak hal yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata, karena banyak hal yang
luar biasa di Kerajaan Surga (2 Korintus 12). Banyak hal yang kami lihat,
hampir kami tidak bisa menemukan cara untuk menjelaskannya.
Kemudian, kami tiba di tempat yang sangat luar biasa dan indah.
Tempat ini penuh dengan batu-batu berharga: emas, emerald, ruby, dan intan.
Lantainya terbuat dari emas murni. Kami pergi ke suatu tempat di mana di sana
ada 3 buku yang sangat besar. Buku pertama adalah Alkitab yang terbuat dari
emas. Di kitab Mazmur di jelaskan bahwa Firman Tuhan adalah kekal dan Firman
Tuhan selalu berada di Surga untuk selama-lamanya (Mazmur 119:89). Kami melihat
Alkitab yang besar itu; lembaran kertasnya dan ayat-ayat tersebut terbuat dari
emas murni.
Buku kedua yang kami lihat, ukurannya lebih besar daripada
Alkitab. Buku itu terbuka dan seorang malaikat sedang duduk dan menulis di
dalam buku itu. Bersama dengan Tuhan Yesus, kami mendekat untuk melihat apa
yang sedang di tulis oleh malaikat tersebut. Malaikat tersebut sedang menulis
segala hal yang sedang terjadi di bumi. Segala sesuatu yang telah terjadi,
termasuk tanggal, jam, semuanya di catat di sana. Hal ini di lakukan sehingga
Firman Tuhan di genapi di mana ketika buku-buku di buka, dan orang-orang di
bumi akan di hakimi sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan yang di tulis
di dalam buku tersebut (Wahyu 20:12). Malaikat tersebut sedang menulis semua
hal yang orang-orang lakukan di bumi, baik maupun jahat, semuanya di tulis.
Kami melanjutkan ke suatu tempat di mana buku ketiga tersebut
berada. Bukunya malah lebih besar dari buku yang kedua. Bukunya dalam keadaan
tertutup ketika kami mendekat ke arah buku tersebut. Tuhan menyuruh kami
bertujuh untuk menurunkan buku itu dari tempat penyanggahnya dan kami menaruh
buku itu di atas sebuah pilar.
Pilar-pilar dan tiang-tiang di surga sungguh menakjubkan! Mereka
tidak seperti yang yang di buat di bumi. Tiang-tiang itu terbuat dari bermacam-macam
batu permata. Beberapa dari tiang tersebut terbuat seluruhnya dari intan, ada
juga yang seluruhnya dari batu emerald, ada juga yang seluruhnya dari emas, dan
juga campuran dari bermacam-macam permata. Saya kemudian mengeri bahwa Tuhan
adalah yang empunya segala sesuatunya, seperti yang di tulis di kitab Hagai
2:9. “KepunyaanKulah perak dan kepunyaanKulah emas, demikianlah Firman Tuhan
semesta alam.” (Tambahan dari penerjemah - Terjemahan asli dari bahasa Ingris
memakai Hagai 2:8 di mana sebanding dengan terjemahan bahasa Indonesia-nya
adalah Hagai 2:9). Saya mengerti bahwa Tuhan kita sangat kaya dan Dia mempunyai
segala kekayaan di dunia. Saya juga mengerti bahwa dunia dengan segala isinya
adalah kepunyaan Tuhan dan Dia ingin memberikan kepada mereka yang meminta
kepadaNya dengan iman.
Tuhan berkata,”Mintalah kepadaKu, maka bangsa-bangsa akan
Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu…”(Mazmur 2:8) Buku ketiga ini yang
kami taruh di atas tiang sangat besar sehingga kami harus berjalan untuk
membaca dari satu halaman ke halaman lain. Kami berusaha untuk membaca apa yang
di tulis di buku itu. Pertama kali, hal ini sangat susah karena tulisannya
terbuat dari huruf-huruf yang kami tidak mengerti.Tulisannya sangat berbeda
dari bahasa di bumi. Tulisan ini hanya ada di Surga. Dengan bantuan dari Roh
Kudus, kami di berikan kasih karunia untuk mengerti tulisan-tulisan tersebut.
Seperti sebuah lapisan yang di ambil dari mata kami, kami kemudian bisa
mengerti apa arti tulisan tersebut seperti dalam bahasa kami.
Kami bisa melihat bahwa nama dari kami bertujuh ada di dalam
buku tersbut. Tuhan memberitahukan kami bahwa itu adalah Buku Kehidupan (Wahyu
3:5) Kami melihat bahwa nama-nama kami di buku tersebut bukan nama yang kami di
panggil di bumi. Nama-nama tersebut adalah baru, sehingga Firman Tuhan di genapi
bahwa Tuhan akan memberikan kita sebuah nama dimana tidak ada seorangpun tahu
artinya kecuali orang yang menerima nama baru tersebut (Wahyu 2:17)
Di Surga, kami bisa menyebutkan nama baru kami, tetapi ketika
Tuhan membawa kami ke bumi, nama-nama tersebut di ambil dari ingatan dan hati
kami. Firman Tuhan itu kekal dan harus di genapi. Temanku, Firman Tuhan berkata
di Wahyu 3:11, jangan membiarkan sesorang mengambil mahkotamu, jangan
membiarkan seorangpun untuk mengambil secara paksa tempat yang Bapa sudah
sediakan untuk kamu. Di Surga, berjuta-juta hal yang sangat indah, kami tidak
bisa menjelaskan-nya dengan kata-kata. Tetapi saya ingin memberitahukan kamu
sesuatu,”Tuhan sedang menunggumu.” Tetapi orang yang bertahan sampai pada
kesudahannya, ia akan selamat. (Markus 13:13)
Kesaksian ke 2 oleh Ariel
Ketika kami naik ke Kerajaan Surga, kami tiba di tempat yang
indah dengan bermacam-macam pintu yang indah. Di depan pintu-pintu tersebut,
ada 2 orang malaikat. Mereka mulai berbicara tetapi pembicaraan mereka sangat
surgawi dan kami tidak mengerti apa yang mereka katakan. Roh Kudus memberikan
kami pengertian. Mereka menyalami kami. Tuhan Yesus meletakkan tanganNya di
pintu-pintu tersebut dan mereka terbuka. Kalau Tuhan Yesus tidak bersama dengan
kami, kami tidak mungkin bisa masuk ke dalam Surga pada saat itu.
Kami mulai menghargai segala sesuatunya di Surga. Kami melihat
pohon yang sangat besar, Firman Tuhan menjelaskan bahwa pohon ini adalah “Pohon
Kehidupan.” (Wahyu 2:7). Kami pergi sebuah sungai dan disana banyak sekali
ikan-ikan di dalamnya. Kami mulai berenang ke dalam sungai itu. Kami melihat
ikan-ikan tersebut berkeliling dan mereka memberikan kenyamanan ke tubuh kami.
Mereka tidak kabur seperti di bumi; kehadiran Tuhan membuat ikan-ikan tersebut
tenang. Ikan-ikan bisa percaya kepada kami karena mereka tahu bahwa kami tidak
akan menyakiti mereka. Saya di berkati dan kagum ketika saya mengambil salah
satu ikan dan mengambilnya keluar dari air. Yang menakjubkan adalah ikan
tersebut sangat tenang menikmati kehadiran Tuhan meskipun di tangan saya. Saya
menaruh ikan tersebut balik ke dalam air.
Saya bisa melihat di kejauhan ada sekumpulan kuda putih di
Surga, seperti yang di tulis di Firman Tuhan di
Wahyu 19:11 “Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: Yang Setia dan Yang Benar.”Kuda-kuda tersebut akan di pakai Tuhan ketika Dia membawa umatNya, gerejaNya. Saya berjalan ke arah kuda-kuda tersebut dan mulai untuk menepuk dengan halus. Tuhan mengikuti saya dan membiarkan saya untuk mengendarai salah satu kuda tersebut.
Ketika saya mulai mengendarai kuda tersebut, saya merasakan
sesuatu yang saya tidak pernah rasakan di bumi. Saya mulai merasakan damai,
kebebasan, kasih, kekudusan yang hanya bisa didapatkan di tempat yang indah
ini. Saya mulai menikmati segala sesuatu yang saya lihat. Saya hanya ingin
merasakan segala sesuatunya yang telah Tuhan telah siapkan untuk kami.
Kami juga bisa melihat meja perjamuan pernikahan, segala
sesuatunya sudah siap. Meja tersebut tidak ada ujung pangkalnya. Kami melihat
bangku-bangku yang sudah di persiapkan untuk kami. Kami melihat mahkota-mahkota
kehidupan kekal yang sudah disiapkan untuk kami. Kami melihat banyak makanan
lezat yang sudah di siapkan, untuk semua orang yang di undang ke Pesta
Pernikahan Anak Domba.
Malaikat-malaikat tersebut di sana mempersiapkan baju putih
beserta baju mantel yang Tuhan sedang siapkan untuk kami. Kami sangat kagum
melihat semuanya ini. Firman Tuhan berkata bahwa kita harus menerima Kerajaan
Surga seperti anak kecil (Matius 18:3). Ketika kami di surga, kami seperti anak
kecil. Kami mulai menikmati segala sesuatunya di sana; bunga-bunga, rumah-rumah
dan lain-lain. Tuhan malah membiarkan kami masuk kedalam rumah-rumah tersebut.
Tuhan membawa kami ke suatu tempat di mana banyak sekali anak
kecil. Tuhan ada di tengah-tengah mereka dan Dia mulai bermain-main dengan
mereka. Dia berusaha sebisa mungkin untuk menyempatkan diri dengan setiap dari
mereka dan Dia menikmati bersama dengan mereka. Kami mendekati ke arah Tuhan
dan bertanya,”Tuhan, apakah anak-anak ini adalah anak-anak yang akan lahir di
bumi?” Tuhan menjawab,”Tidak, anak-anak ini adalah anak-anak yang telah di
aborsi di bumi.” Setelah mendengar hal itu, saya merasa ada sesuatu yang membuat
saya gemetar.
Saya ingat dengan apa yang saya lakukan di masa lalu ketika saya
masih belum mengenal Tuhan. Pada waktu itu, saya sedang berpacaran dengan
seorang wanita dan wanita tersebut hamil di luar nikah oleh karena dosa
perzinahan oleh kami berdua. Ketika wanita tersebut memberitahukan saya bahwa
dia hamil, saya tidak tahu apa yang harus saya perbuat jadi saya meminta waktu
kepada dia untuk membuat keputusan. Waktu berlalu dan ketika saya ingin
memberitahukan dia keputusan saya, waktunya sudah telat karena wanita tersebut
telah melakukan aborsi. Hal ini meninggalkan bekas dalam kehidupan saya.
Meskipun saya telah menerima Tuhan di hati saya, saya tidak bisa mengampuni
diri saya karena aborsi tersebut. Tetapi Tuhan melakukan sesuatu pada hari itu.
Dia mengijinkan saya untuk memasuki tempat itu dan memberitahukan saya, “Ariel,
apakah kamu melihat anak perempuan disana? Anak itu adalah anakmu.”
Ketika Dia memberitahukan itu kepada saya, saya melihat anak
saya, rasa luka hati yang ada di jiwa saya yang sudah lama, mulai pelan-pelan
sembuh.Tuhan mengijinkan saya untuk berjalan dekat ke arah anak saya, dan anak
saya mendekat ke arah saya. Saya memegang tangannya dan melihat kedua belah
matanya. Perkataan pertama yang saya dengar dari mulutnya adalah “Ayah”. Saya
mengerti dan saya merasa bahwa Tuhan mempunyai belas kasihan kepada saya dan
telah mengampuni saya, tetapi saya harus belajar mengampuni diri saya.
Teman-teman, siapa-pun yang membaca ini, saya ingin
memberitahukan satu hal. Tuhan telah mengampuni dosa-dosamu, sekarang kamu
harus belajar mengampuni dirimu sendiri. Saya mengucap syukur kepada Tuhan
untuk bisa memberikan kesaksian ini kepadamu. Tuhan Yesus Kristus, saya beri
hormat dan kemuliaan kepadaMu! Kesaksian ini adalah milik Tuhan, Dia mengijinkan
kami untuk menerima pewahyuan ini. Saya berharap setiap dari kita yang membaca
kesaksian ini dan menyampaikan kesaksian ini ke orang lain, akan menerima
berkat.
Tuhan memberkatimu.
Kesaksian ke 3
(Wahyu 21:4)
Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.
Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.
Ketika kami sampai di surga, pintu-pintu besar terbuka untuk
kami, dan saya mulai melihat suatu lembah yang penuh dengan bunga-bunga.
Bunga-bunga ini sangat indah dan harumnya sangat istimewa. Kami mulai berjalan
dan merasakan kebebasan penuh seperti yang tidak pernah kami rasakan di bumi.
Kami merasakan damai yang memenuhi hati kami dan ketika kami melihat
bunga-bunga tersebut, kami melihat bahwa bunga-bunga tersebut sangat unik.
Setiap kelopaknya berbeda dan mempunyai warna yang unik.
Didalam hati saya, saya berkata kepada Tuhan bahwa saya ingin
mempunyai sekuntum bunga. Tuhan memberikan persetujuan. Saya mendekati ke salah
satu bunga dan mencoba mencabutnya. Tetapi tidak bisa. Saya tidak bisa mencabut
bunga tersebut dari tanah. Malahan saya tidak bisa mencabut kelopak bunga sama
sekali. Kemudian Tuhan berbicara, “Segala sesuatu di Surga harus di lakukan
dengan kasih.” Tuhan menyentuh bunga itu dan bunga itu jatuh ke tangan Tuhan
dengan sendirinya. Kemudian Tuhan memberikan bunga itu kepada kami. Kami
melanjutkan perjalanan kami dan harum dari bunga-bunga tersebut masih bersama
dengan kami.
Kami tiba di sebuah tempat dengan bermacam-macam pintu yang
sangat indah. Pintu-pintu ini bukan pintu yang sederhana, mereka di ukir dengan
sangat bagus dan mempunyai banyak batu-batu berharga yang terukir di luarnya.
Pintu-pintu tersebut terbuka dan kami memasuki suatu ruangan yang di penuhi
dengan banyak orang. Setiap orang berlari kesana dan kesini mempersiapkan
sesuatu. Beberapa dari mereka membawa gulungan-gulungan baju bewarna putih yang
berkilauan di pundaknya, yang lainnya membawa gulungan dari pita emas, dan yang
lainnya membawa semacam piring dengan sesuatu seperti perisai di dalam piring
tersebut. Semuanya belari dengan terburu-buru.
Kami bertanya kepada Tuhan, kenapa di sini banyak sekali
orang-orang yang berlari dengan terburu-buru. Kemudian Tuhan memanggil seorang
anak muda untuk mendekat ke arah kami. Orang muda ini mempunyai sebuah gulungan
baju di atas pundaknya. Dia datang dan melihat Tuhan dengan hormat. Ketika
Tuhan bertanya kepadanya mengapa dia sedang membawa gulungan kain tersebut, dia
melihat Tuhan dan berkata,”Tuhan, Engkau tahu tentang kain ini! Kain ini di
pakai untuk membuat jubah umatMu yang telah di tebus, jubah pengantin untuk
Hari Pernikahan Anak Domba,” Setelah mendengar hal ini, kami merasakan suka
cita dan damai yang luar biasa. Wahyu 19:8 menjelaskan, “Dan kepadanya di
karuniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih
bersih! [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang
kudus.]”
Ketika kami pergi dari tempat itu, kami merasakan rasa damai
lebih lagi, karena sangat indah untuk melihat Tuhan sedang melakukan sesuatu
yang indah untuk kami. Tuhan mempunyai tempat dan waktu untukmu karena kamu
sangat penting untuk Tuhan. Ketika kami keluar dari tempat itu, mata kami
melihat keindahan Surga sampai ke detail-detailnya. Segala sesuatu mempunyai
kehidupan dan setiap benda memberikan kemuliaan kepada Tuhan.
Kemudian kami pergi ke suatu tempat di mana di sana ada
berjuta-juta anak kecil dari segala umur. Ketika mereka melihat Tuhan, semua
anak-anak tersebut ingin memeluk Dia, untuk merasakan kasihNya lebih lagi
karena Tuhan adalah tujuan hidup mereka. Kami menangis setelah melihat
bagaimana Tuhan memanjakan setiap dari mereka, bagaimana Dia mencium mereka dan
memegang tangan mereka.
Kami melihat malaikat-malaikat membawa bayi-bayi di selimuti
oleh kain lenan. Malaikat-malaikat tersebut mendekati Tuhan. Tuhan
membelai-belai, menyentuh, dan memberikan ciuman di kening bayi-bayi tersebut
dan malaikat-malaikat tersebut mambawa bayi-bayi tersebut bersama dengan
mereka. Kami bertanya kepada Tuhan kenapa disini banyak sekali anak-anak,
apakah anak-anak ini akan di kirim ke bumi. Tuhan sepertinya terkesan untuk
sementara dan Dia berkata,”Tidak. Anak-anak ini tidak akan di kirim ke bumi!
Mereka adalah anak-anak yang telah di aborsi di bumi, dimana orang-tua mereka
tidak menginginkan mereka. Anak-anak ini adalah kepunyaanKu dan Aku mencintai
mereka.” Saya menganggukan kepala saya, dan saya merasa suara saya seperti
takut untuk bertanya kepada Tuhan dengan pertanyaan seperti itu.
Ketika saya tidak mengenal Tuhan, saya membuat banyak kesalahan
dan berbuat dosa seperti orang lainnya. Salah satu dari dosa saya adalah
melakukan aborsi. Ada waktu dimana saya berhadapan muka dengan muka dengan
Tuhan dan bertanya,”Tuhan, bayi yang saya aborsi dulu, apakah ada disini?”
Tuhan menjawab “Ya.” Saya mulai berjalan di salah satu sisi dan saya melihat
seorang anak laki-laki kecil yang lucu. Di dekat kaki anak laki-laki tersebut,
ada berdiri seorang malaikat.. Malaikat tersebut melihat Tuhan dan anak laki
ini membelakangi kami.
Tuhan berkata kepada saya, “Lihat, itu anak laki-laki kamu.”
Saya ingin melihat dia jadi saya berlari ke arahnya. Tetapi malaikat memberi
aba-aba untuk saya berhenti dengan tangannya. Dia menunjukkan kepada saya bahwa
saya harus mendengar perkataan anak kecil ini dulu. Saya mulai mendengar apa
yang anak kecil itu sedang katakan. Dia sedang berkata dan pandangannya menuju
ke arah anak-anak lainnya. Dia bertanya kepada malaikat,”Apakah papa dan mama
saya akan datang ke sini dengan segera.” Malaikat tersebut melihat saya, dan
menjawab ke anak kecil itu,”Iya, papa dan mama kamu akan datang segera.”
Saya tidak tahu kenapa saya di berikan kesempatan untuk
mendengar kata-kata ini, tetapi di dalam hati, saya tahu bahwa kata-kata dari
anak kecil ini adalah pemberian terbaik yang Tuhan bisa berikan ke saya. Anak
kecil ini tidak berkata-kata dengan marah atau dengan kebencian, mungkin tahu
bahwa bahwa kami tidak ingin dia di lahirkan. Dia menunggu papa mama-nya dengan
kasih yang Tuhan telah taruh di dalam hatinya.
Kami melanjutkan perjalanan kami, tetapi saya tetap menyimpan
gambaran bayi itu di hati saya. Saya tahu bahwa setiap hari saya harus berusaha
untuk bisa bersama dengan anak saya kelak. Saya punya alasan tambahan untuk
pergi ke Surga, karena seseorang yaitu anak saya, sedang menunggu saya di dalam
Kerajaan Surga. Firman Tuhan berkata di Yesaya 65:19 “Aku akan bersorak-sorak
karena Yerusalem, dan bergirang karena umatKu; di dalamnya tidak akan
kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak.“
Kami datang ke suatu tempat penuh dengan gunung-gunung kecil,
dan Tuhan Yesus datang dengan menari-nari. Di depan Dia ada banyak berkumpul
orang-orang dengan jubah putih dan mereka mengangkat tangan mereka dengan daun
palem. Ketika mereka melambai-lambaikan dun palem itu, daun-daun itu
mengeluarkan minyak. Tuhan sudah mempersiapkan hal-hal yang luar biasa buat
kamu! Sekarang adalah waktunya untuk memberikan segenap hatimu ke Tuhan.
Tuhan memberkatimu.
Kesaksian ke 4
Di dalam Kerajaan Surga, kami melihat banyak hal-hal yang luar biasa seperti yang di tulis di dalam Firman Tuhan, 1 Korintus 2:9, “Tetapi seperti ada tertulis: Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Tuhan untuk mereka yang mengasihi Dia.“
Di dalam Kerajaan Surga, kami melihat banyak hal-hal yang luar biasa seperti yang di tulis di dalam Firman Tuhan, 1 Korintus 2:9, “Tetapi seperti ada tertulis: Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Tuhan untuk mereka yang mengasihi Dia.“
Ketika kami tiba di Kerajaan Surga, kami melihat banyak hal-hal
yang luar-biasa dan indah, banyak hal yang besar-besar dan merasakan kemuliaan
Tuhan. Saya melihat banyak sekali anak kecil di suatu tempat.
Kami melihat anak kecil dari bermacam-macam umur. Surga di bagi menjadi beberapa bagian. Kami melihat sesuatu seperti rumah bayi untuk anak berumur 2 sampai 4 tahun. Kami melihat juga bahwa anak-anak di Kerajaan Surga bertumbuh dan disana ada sekolah di mana anak-anak di ajarkan Firman Tuhan. Guru-gurunya adalah malaikat-malaikat dan mereka mengajarkan anak-anak lagu-lagu penyembahan dan bagaimana untuk memuliakan Tuhan Yesus.
Ketika Tuhan datang, kami bisa melihat suka cita dari Raja kami.
Meskipun kami tidak bisa melihat wajahNya, kami bisa melihat senyumanNya dan
itu memenuhi seluruh tempat. Ketika Tuhan datang, semua anak-anak berlari ke
arahNya! Di tengah-tengah semua anak-anak ini, kami bisa melihat Maria, ibu
Yesus Kristus di bumi. Maria keliatan sangat cantik. Kami tidak melihat dia di
atas tahta dan tidak ada seorangpun yang menyembah dia. Dia selayaknya seperti
wanita lain di Surga. Dia memakai jubah putih dan ikat pinggang emas, dan
rambutnya mencapai ke pinggang.
Di bumi, kami telah mendengar bahwa banyak orang menyembah Maria
sebagai ibu Yesus, tetapi saya ingin memberitahukan kepada kamu bahwa Firman
Tuhan berkata , “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.“ (Yohanes 14:6) Satu-satunya
jalan masuk ke Kerajaan Surga adalah Yesus dari Nazareth.
Kami juga memperhatikan bahwa tidak ada matahari atau bulan.
Firman Tuhan berkata di Wahyu 22:5 “Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan
mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan akan
menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya.”
Kami bisa melihat kemuliaan Tuhan. Buat kami, susah rasanya
untuk menjelaskan horror yang kami lihat di neraka, tetapi lebih susah lagi
untuk kami menjelaskan hal-hal surgawi yang begitu sempurna di Surga. Ketika
kami di sana, kami rasanya ingin berlari-lari dan melihat segala sesuatu. Kami
bisa berbaring di atas rumput dan kami bisa merasakan kemuliaan Tuhan. Angin
lembut yang berhembus ke muka kami, rasanya sangat luar biasa.
Di tengah-tengah langit, kami bisa melihat salib yang sangat
besar yang terbuat dari emas asli. Kami percaya bahwa itu bukan simbol untuk
pemujaan berhala, tetapi seperti simbol yang menunjukkan bahwa dengan kematian
Yesus di kayu salib, kita mempunyai hak ijin untuk masuk ke Kerajaan Surga.
Kami melanjutkan perjalanan kami di Surga. Betapa indahnya bisa
berjalan bersama dengan Tuhan Yesus Kristus. Di sana, kami tahu dengan yakin,
Tuhan siapa yang kami layani adalah Yesus dari Nazareth. Banyak yang dari kita
berpikir bahwa di atas sana, ada Tuhan yang hanya menantikan manusia sampai
melakukan dosa, sehingga Dia bisa menghukum kita dan mengirimkan kita ke
neraka. Tetapi bukan begitu kenyataannya. Yesus adalah teman yang menangis
ketika kita menangis. Yesus adalah Tuhan yang penuh kasih, belas kasihan, dan
kasih karunia. Dia membimbing kita untuk menolong kita berjalan di dalam
keselamatan.
Tuhan juga mengijinkan kami untuk bertemu dengan seorang tokoh
di dalam Alkitab. Kami bertemu dengan raja Daud. Raja Daud elok parasnya,
tinggi, dan wajahnya memancarkan kemuliaan Tuhan. Selama kami berada di
Kerajaan Surga, satu hal yang raja Daud lakukan adalah menari, menari, dan
memberikan kemuliaan dan hormat untuk Tuhan.
Siapapun yang membaca kesaksian ini, saya ingin memberikan
kepada kamu bahwa Firman Tuhan di Wahyu 21:27 “Tetapi tidak akan masuk ke
dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta,
tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba
itu.” Tuhan memberkatimu
Kesaksian ke 5
2 Korintus 5:10
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan apa yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
2 Korintus 5:10
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan apa yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Di Kerajaan Surga, kami bisa melihat Yerusalem baru seperti yang
di tulis di Firman Tuhan di Yohanes 14:2, “Di Rumah BapaKu banyak tempat
tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi
ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” Kami bisa melihat kota tersebut dan
masuk ke dalamnya; Kota ini benar-benar nyata dan luar biasa! Yesus pergi ke
sana untuk mempersiapkan tempat tinggal untuk kita.
Di dalam kota tersebut, kami bisa melihat setiap kediaman atau
rumah di mana ada nama pemiliknya di tulis di depan rumah tersebut. Kota ini
belum di huni, tetapi sudah siap untuk kita. Kami di ijinkan untuk melihat ke
dalam rumah-rumah dan melihat isi rumah tersebut. Tetapi kemudian, ketika kami
meninggalkan kota tersebut, kami lupa akan yang kami lihat, ingatan-ingatan
tersebut di ambil dari kami. Bagaimanapun juga, kami bisa mengingat tiang-tiang
rumah tersebut di lapisi oleh logam berharga dan bermacam-macam batu permata.
Tiang-tiang tersebut juga dilapisi oleh emas murni.
Seperti yang di jelaskan di Alkitab, emas di kota ini hampir
transparan dan sangat gemerlapan. Emas di bumi tidak bisa menandingi emas di
Surga dalam segi keindahan dan daya tarik.
Sehabis itu, kami di bawa di suatu tempat di mana banyak botol.
Di dalam botol-botol tersebut ada air mata yang telah menjadi kristal. Air-mata
tersebut adalah air-mata yang keluar dari anak-anak Tuhan di bumi. Mereka bukan
air-mata dari bersungut-sungut, tetapi air mata yang keluar ketika mereka
berada di hadirat Tuhan; air-mata pertobatan, air-mata pengucapan syukur. Tuhan
menyimpan air-mata air-mata ini sebagai barang berharga di Surga, seperti yang
di tulis di Mazmur 56:9 “Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air
mataku Kautaruh ke dalam kirbatMu (botolMu) Bukankah semuanya telah
Kaudaftarkan?”
Kami juga datang ke tempat di mana banyak malaikat berada.
Meskipun di Surga, kami bisa melihat banyak tipe malaikat, tempat ini mempunyai
salah satu tipe malaikat yang sangat khusus. Kami melihat bahwa setiap orang
mempunyai malaikat. Dia juga menunjukkan bahwa malaikat ini akan berada dekat
dengan kita selama kita hidup. Dia menunjukkan malaikat-malaikat yang telah
ditugaskan untuk menjaga kami. Kami bisa melihat karakteristik mereka, tetapi
Tuhan memberitahukan kami untuk tidak menjelaskan karakteristik mereka kepada
orang lain. Kami membaca di Mazmur 91:11 “sebab malaikat-malaikatNya akan di
perintahkanNya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.”
Kami tiba di suatu tempat dimana banyak lemari kunci, dimana di
dalam lemari tersebut banyak terdapat bunga-bunga beaneka-ragam. Beberapa bunga
terbuka, indah, dan bercahaya. Ada juga bunga-bunga yang kelihatannya layu, dan
beberapa kelihatannya berkerut. Kami bertanya kepada Yesus mengapa bunga-bunga
seperti dalam keadaan ini? Dia menjawab, “Itu karena setiap dari hidupmu, sama
seperti salah satu dari bunga-bunga ini.” Dia mengambil bunga yang bercahaya
dan berkata,”Bunga ini menunjukkan kondisi dimana orang tersebut mempunyai
hubungan yang baik dengan Aku.” Dia menaruh kembali bunga tersebut dan
mengambil bunga lain kelihatannya layu. Dia berkata,”Lihatlah, orang ini sedang
sedih karena dia mempunyai pencobaan atau kesusahan. Ada sesuatu dalam dirinya
yang menganggu hubungan pribadi dengan Aku. Apakah kamu tahu apa yang saya
lakukan dengan bunga-bunga layu ini untuk membuat mereka bercahaya lagi?” Tuhan
kemudian menaruh bunga tersebut di tanganNya dan berkata “Aku meneteskan air
mataku ke bunga-bunga tersebut dan mengangkat mereka” Kami melihat sendiri cara
luar biasa dimana bunga ini mulai mempunyai kehidupan kembali dan bangkit dan
warna-nya mulai keluar lagi.
Kemudian, Dia mengambil salah satu bunga yang telah kusut dan
Dia membuangnya ke atas api dan berkata,”Lihatlah, orang ini tadinya mengenal
Aku dan telah meninggalkan Aku. Sekarang dia mati tanpa Aku dan bunga itu di
buang ke atas api.” (Yohanes 15:5-6)
Ketika kami meninggalkan tempat ini, kami melihat istana yang
begitu indah di kejauhan. Tidak ada seorang-pun yang berani mendekati istana
itu, dan kami percaya itu yang dikatakan Firman Tuhan di Wahyu 22:1 “Lalu ia
menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal dan
mengalir keluar dari takhta Tuhan dan takhta Anak Domba itu.“ Kami percaya
bahwa istana tersebut mungkin terletak dekat dengan Tahta Tuhan
Ketika kami mengalami semuanya ini di Kerajaan Surga, kami
merasakan sukacita yang begitu besar di dalam hati kami, kami mempunyai rasa
damai yang melebihi segala akal. (Filipi 4:7) Kami mengeri seperti yang di
tulis di 1 Petrus 1:4 “untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa,
yang tidak dapat cemar, dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi
kamu.“
Kesaksian ke 6
Lukas 22:30
Bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam KerajaanKu dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Lukas 22:30
Bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam KerajaanKu dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Di tempat yang luar biasa itu, Tuhan mengijinkan kami untuk
melihat ruang perjamuan yang paling indah yang hanya pernah ada di alam
semesta. Kami melihat sebuah tahta besar dengan dua bangku berlapiskan emas
murni dan batu-batu mulia yang tidak pernah ada di bumi. Di depan tahta besar
tersebut ada sebuah meja yang tidak ada ujungnya, dan taplak meja tersebut
bewarna putih. Warna putihnya tidak bisa di bandingkan dengan apapun di muka
bumi.
Semuanya yang indah dengan makanan lezat sudah di persiapkan di
atas meja. Kami melihat buah anggur sebesar buah jeruk dan Tuhan Yesus
mengijinkan kami untuk mencobai buah anggur tersebut. Rasanya luar biasa dan
kami masih bisa mengingatnya. Temanku, kamu tidak bisa membayangkan semua yang telah
siap di Kerajaan Surga dan apa yang Tuhan telah sediakan bagi kamu (1 Korintus
2:9)
Di atas meja tersebut, Tuhan mengijinkan kami untuk melihat roti Manna. Ini adalah roti yang tertulis di Firman Tuhan. Kami di ijinkan untuk mencobai Manna tersebut dan banyak hal-hal yang tidak terdapat di muka bumi.
Di atas meja tersebut, Tuhan mengijinkan kami untuk melihat roti Manna. Ini adalah roti yang tertulis di Firman Tuhan. Kami di ijinkan untuk mencobai Manna tersebut dan banyak hal-hal yang tidak terdapat di muka bumi.
Hal-hal ini sedang menanti kita sebagai warisan yang tidak
pernah hancur di Kerajaan Surga. Kita akan menikmati hal-hal yang luar biasa
dan makanan yang nikmat ketika kita menerima warisan di Kerajaan Surga. Kami
sangat kagum dengan bangku-bangku yang terletak di kedua sisi meja tersebut.
Bangku-bangku tersebut sudah mempunyai nama-nama untuk setiap orang. Kami bisa
melihat nama kami di bangku tersebut, tetapi nama kami tidak sama dengan nama
yang kami punya di bumi. Nama-nama tersebut adalah nama yang baru yang tidak
ada orang lain tahu kecuali diri kami sendiri. (Wahyu 2:17)
Apa yang tertulis di Firman Tuhan mengejutkan kami, “Namun
demikian janganlah bersukacita karena roh roh itu takluk kepadamu, tetapi
bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.“ Lukas 10:20 . Banyak
sekali bangku-bangku! Banyak tempat yang cukup untuk semua yang ingin datang ke
Kerajaan Surga. Disana juga banyak bangku-bangku yang di telah ambil dari meja.
Hal itu berarti bahwa orang-orang baik laki-laki maupun
perempuan yang sudah menolak melayani/mengikuti Tuhan dan nama mereka di hapus
dari Buku Kehidupan dan mereka di pisahkan dari Perjamuan Pernikahan Anak
Domba.
Tuhan juga mengijinkan kami untuk melihat tokoh-tokoh dari
Alkitab. Kami kaget sewaktu kami melihat Abraham. Abraham adalah seoarang
tua-tua, tetapi tidak dalam penampilannya. Dia adalah tua-tua dengan hikmat
yang dia punyai. Rambut Abraham seluruhnya bewarna putih, tetapi setiap
rambutnya berkilauan seperti kaca atau intan. Yang mengejutkan kami adalah
bahwa dia kelihatan lebih muda dari kami. Di surga, semua dari kita akan di
perbaharui dan kelihatan muda. Kami juga kaget dengan perkataan yang di berikan
oleh Abraham. Abraham mengatakan sesuatu yang tidak bisa kami lupakan. Dia
menyambut kami di Kerajaan Surga dan memberitahukan kami bahwa tidak lama lagi
kami akan ada di tempat ini, karena kedatangan Tuhan Yesus Kristus sudah sangat
dekat.
Jikalau kamu belum menerima Yesus sebagai Tuhan dalam hidupmu,
saya ajak kamu berdoa sebagai berikut:
Tuhan Yesus, saya percaya Engkau adalah Anak Tuhan dan Engkau
mati untuk semua dosa saya. Mari masuklah ke hati saya, jadilah Tuhan dan
Penyelamat untuk hidup saya dan ampunilah semua dosa saya. Engkau mempunyai
kuasa dalam setiap bagian dalam hidup saya dari saat ini. Tuhan Yesus,
penuhilah saya dengan RohMu yang Kudus dan pakailah saya untuk kemuliaan bagi
namaMu. Saya mau melayaniMu dan mengasihiMu dengan segenap hati saya seumur
hidup saya. Terima kasih Bapa, sekarang saya adalah anakMu. Di dalam nama
Yesus. Amin.
Setelah
kamu berdoa di atas, bacalah Alkitab (Firman Tuhan), berdoa senantiasa,
pergilah ke gereja untuk mendengarkan Firman Tuhan dan bersekutulah dengan
saudara seiman. Hidupmu tidak akan sama lagi dan kamu mempunyai hidup yang
penuh damai dan sukacita dibumi dan kamu akan hidup selama-lamanya dengan Tuhan
Yesus di surga. Tuhan memberkatimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar