Carl
Knighton mengawali kesaksiannya dengan mengatakan “neraka itu sungguh nyata.
Nyata, benar-benar nyata.” Carl benar-benar tahu bahwa neraka itu nyata sebab
dia pernah menuju ke neraka pada saat dia mengalami overdosis narkoba yang
dinamakan Valium.
“Seperti yang dikatakan Alkitab, kamu berada didalam
penyiksaan,” kata Carl.
Meskipun pengalaman ini terjadi lebih dari 12 tahun yang lalu
akan tetapi Carl dapat menggambarkan suatu gambaran yang dia jumpai di dalam
neraka. Carl mengingat hal itu sembari menunjukkan suatu lukisan, “Seorang yang
ditengah itu mencoba untuk keluar dari api itu akan tetapi tidak ada jalan bagi
mereka untuk keluar. Tidak ada harapan bagi mereka. Tidak ada jalan keluar bagi
mereka.”
Carl terlahir didalam suatu lingkungan Kristen dimana dia telah
diajarkan bahwa Sorga dan neraka adalah tempat yang nyata. Bahkan pada saat
masih kecil, dia begitu sensitif terhadap segala sesuatu mengenai Tuhan.
“Saya selalu merasakan kehadiran Tuhan. Saya telah melihat
malaikat-malaikat Tuhan pada masa muda dan hal itu memberiku pengertian bahwa
Tuhan menyertai aku.”
Saat memasuki Sekolah Menengah Atas, Carl bergabung dalam
ketentaraan dan menikah. Baik karir militer dan umur pernikahannya berlangsung
singkat.
Carl mengatakan, “Pemimpin peleton yaitu sersan peleton dan
pemimpin pasukan mendatangiku dan mengatakan, ‘Kamu tidak melakukan tugasmu dan
seharusnya kamu bisa melakukan hal ini dengan lebih baik. Dan kamu tidak akan
pernah naik pangkat. Dan kamu tahu bahwa karir militermu akan berakhir.’ Maka
aku begitu merasa tertekan.”
Carl memutuskan bahwa sudah waktunya keluar dari dinas
ketentaraan – dengan AWOL (pergi tanpa pamit – Absent WithOut Leave, tapi bukan
berarti desersi). Dia menuju Ohio untuk mengunjungi teman lama. Kemudian selama
dua minggu Carl pesta miras (mabuk-mabukan). Suatu malam Carl mengunjungi rumah
madat (rumah / tempat menikmati narkoba) di suatu lokasi terburuk di Columbus,
Ohio.
“Kamu dapat mencium bau kokain. Kamu dapat mencium bau
mariyuana. Orang-orang sedang sakau dan berbaring di lantai.”
Carl menghirup kokain dan mulai minum alkohol dan menggunakan
obat-obatan lainnya. Akan tetapi dia mengatakan dan mempercayai bahwa itu
adalah pil terakhir yang mengirim dia ke perjalanan ke neraka.
“Dan kemudian saya mengambil Valium dan sebelum mengetahuinya
saya terjatuh dari bangku ke lantai. Itu adalah lubang kegelapan hitam. Saya
mulai bergetar. Saya mulai terguncang. Kemudian saya mulai mengarah menuju
kebawah dan kebawah dan kebawah menyerupai suatu lubang yang dalam dan saya
mulai mencium bau neraka. Hal itu merupakan suatu hal yang terburuk yang bisa
dirasakan selama hidup. Kenyataannya, kamu tidak dapat membayangkan hal ini.
Saya mulai merasakan tarikan dan dorongan seperti yang Alkitab katakan bahwa
setan menyeret dan mengomeli kamu. Mereka memanggil namaku … ‘We got you … We
got you … We got you. You belong to us now.’ Saya melihat banyak jiwa.
Jiwa-jiwa terhilang yang berada dalam penyiksaan di lautan api. Mereka menangis
dan memanggil Tuhan. Mereka tidak punya harapan. Dan saya memanggil Tuhan,
‘Jesus. Jesus. Help me Jesus. Help me Jesus.’ Segera setelah aku memanggil
dalam nama-Nya, saya melihat tangan Tuhan mengambil dan mengeluarkan aku dari
neraka dan rohku kembali kedalam ragaku.” kenang Carl.
Carl mengatakan bahwa dia berada didalam neraka lebih dari
setengah jam.
“Aku tergetar dan goyah dan kemudian saya memalingkan wajah saya
ke kanan dan mereka mengatakan saya telah meninggal. Dan mereka mengatakan
bahwa kematianmu berlangsung sekitar 30-35 menit akan tetapi aku tahu bahwa hal
itu dikarenakan Kasih Tuhan yang begitu besar kepadaku.”
Tiga
hari kemudian, Carl kembali ke Ft. Eutius, Virginia untuk menghadapi
konsekuensi karena melakukan tindakan AWOL. Dia dihukum didalam barak selama sebulan.
Selama sebulan itu dia sendiri menyerahkan hidupnya kepada Yesus Kristus.
“Saya segera bertanya kepada Tuhan untuk memaafkan aku dan aku
bertobar dan meninggalkan dosa-dosa dibelakangku. Saya maju didalam Tuhan. Saya
sungguh-sungguh memberikan hidupku kepada Kristus setelah kejadian itu”. Kata
Carl.
Saat ini Carl menikah kembali. Dia dalam suatu misi : untuk
menceritakan kepada sebanyak-banyaknya orang yang dapat dia beritahu mengenai
kenyataan Sorga dan neraka.
“Tuhan mencintai aku begitu besarnya dan Dia memberikan kepadaku
kesempatan kedua. Dan saya disini untuk menceritakan bukan suatu kisah
penyesalan akan tetapi suatu kesaksian kebenaran akan bagaimana luarbiasanya
Tuhan jika saja orang-orang mau mendengar. Jangan menyia-nyiakan hidupmu. Terimalah
Yesus sebagai Juruselamat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar