Bangkit dari kematian setelah
meninggal 42 jam. Penglihatan Surga dan neraka. Begini kisahnya :
Laporan ini disusun dari beberapa sumber/saksi:
1. Dari pendeta Daniel
Ekechukwu sendiri yg diwawancarai tgl 12 – 14 September 2002.
2. Dari kesaksian
tertulis dalam buku kecil yg berjudul Mukjizat di abad 21
3. Dari mendengar
kesaksiannya yg disampaikan tgl 13 September 2002 di gereja Chapel of Glory,
Lagos, Nigeria
4. Dari dokumentasi
video yg diproduksi oleh Ministry of Christ for all Nations, yg didalamnya
terkandung kesaksian pendeta Daniel, dokter yg menyatakan kematiannya, istri
Daniel, ayah Daniel, petugas pemakaman yg membalsem mayat Daniel, dan beberapa
pendeta yg hadir pada waktu kebangkitannya.
5. Dari diskusi
pribadi dg Ede Samuel, teman lama dan asisten pribadi dari pdt Daniel.
Pada hari kamis tgl 29
November 2001, pdt Daniel Ekechukwu dan istrinya, Nneka, terlibat pertengkaran
yang disebabkan oleh salah paham dan berakhir dengan penamparan yang dilakukan
oleh istri terhadap pdt Daniel. Dia sangat sakit hati dengan kejadian ini, yang
berujung tidak mau menjawab permohonan maaf istrinya esok harinya. Pdt Daniel
mengakui bahwa selama hari itu 30 November, dia marah dan berpikir bagaimana
menempatkan kedudukan istrinya waktu ia pulang rumah.
Ketika ia sedang
mengemudi untuk pulang sore itu, rem mobil Mercedes 230E miliknya yg sudah
berumur 20 th rusak, waktu itu posisinya di jalan curam menurun dari bukit, dan
mobilnya menabrak tiang beton pagar dari tanggul yang curam. Ia tidak memakai
sabuk pengaman ( th 2001 sedikit orang Nigeria yg pakai, tapi tahun 2003 wajib
mamakai sabuk pengaman ditetapkan secara nasional), dan dadanya membentur
kemudi mobil dengan keras, rupanya merusakkan organ dalam tubuhnya, maka ia
segera muntah darah dan mengalami susah bernafas. Daniel tidak dapat keluar
dari mobilnya, dia ditolong orang sekitar situ dibawa ke RS St. Charles
Borromeo, tidak jauh di pinggiran kota Onitsha.
Dalam hitungan menit
setelah tiba di RS, dokter merawat dengan metode gawat darurat, tapi Daniel
tahu tubuhnya sudah tidak bereaksi. Ia mulai berdoa, doa orang yg menghadapi
kematian, memohon Tuhan mengampuni semua dosanya sehingga dia siap berdiri di
hadirat Tuhan. Dia juga minta istrinya, Nneka, untuk datang. Istrinya pingsan
ketika mendengar suaminya kecelakaan dengan kondisi kritis, setelah sadar ia
diantar seorang tetangga kristen ke RS. Teman Daniel, Ede Samuel ikut
bersamanya dan menjadi saksi utama tentang segala yang terjadi selama tiga hari
selanjutnya.
Waktu melihat kondisi
Daniel yang kritis ketika dia tiba di RS, Nneka meledak tangisnya, memohon
suaminya jangan mati dan meninggalkan dia. Dokter mengakui tidak ada yang dapat
dilakukannya untuk menyelamatkan nyawa Daniel, maka Daniel meminta dipindahkan
ke RS Umezuruike di Owerri, dimana dokter pribadinya praktek. RS Umezuruike
berjarak 80 km. Istri Daniel menyewa ambulan walau bertentangan dengan pendapat
dokter di RS St. Charles. Pada waktu perjalanan menuju RS Umezuruike Daniel
meninggal.
Sebelumnya … Daniel
dibaringkan di bagian belakang ambulan sementara istrinya duduk di kursi depan.
Ia merasa kematiannya sudah dekat, maka dia memanggil istrinya. Ia mengucapkan
selamat tinggal, memberi penjelasan tentang dokumen gereja dan dokumen pribadi,
dan mengingatkan dia untuk merawat anak-anak mereka. Nneka mulai menangis
dengan keras dan menegur suaminya atas perkataan negatif. Dia adalah hamba
Tuhan dan harus memiliki iman, dan tidak berkata tentang kematian.
Ketika istrinya sedang
berbicara, Daniel melihat dua malaikat besar (mereka sangat besar sehingga dia
heran bagaimana bisa muat di ambulan, satu malaikat saja sebesar ambulan) yang
serba putih bahkan sampai matanya pun putih semua. Daniel mencoba berbicara
pada malaikat, tapi seorang malaikat menaruh telunjuk di depan bibirnya,
menyuruh Daniel diam. Malaikat malaikat itu mengangkat dia di salah satu sisi,
dan Daniel menyadari bahwa sekarang dirinya ada 2. Malaikat memegang dia
dibawah tiap lengan dari tubuh rohani (yang sempurna keadaannya), sementara
tubuhnya yang rusak terbaring di bawah. Waktu mereka meninggalkan ambulan,
Daniel menjadi lupa dengan dunia ini.
Ketika ambulan tiba di
RS Umezuruike, hari sudah larut malam (Jumat, 30 November), dan dokternya
Daniel tidak ada di tempat. Seorang paramedis memeriksa tubuh Daniel dan dengan
sedih berkata pada Nneka bahwa suaminya sudah meninggal sehingga tidak ada lagi
yang bisa diperbuat. Nneka menolak untuk mempercayai kabar buruk ini.
Maka mereka pindah ke
RS Federal Medical Center di Owerri, tapi tidak ada dokter disitu. Akhirnya
mereka ke Eunice Clinic, dan disana Daniel dinyatakan telah mati oleh dr Jossy
Anuebunwa. Tidak ada nafas, tidak ada detak jantung, dan pupil Daniel melebar
dan tidak bergerak. Dokter berkata bahwa tidak ada yang bisa ia kerjakan. Akte
kematian diterbitkan jam 11.30 PM, tanggal 30 November 2001.
Mereka kemudian
membawa mayat Daniel ke rumah ayahnya di dekat desa, seperti pada umumnya ayah
Daniel dan famili yang lain merasa amat sedih ketika melihat mayat Daniel,
mereka menangis sejadi-jadinya. Ayah Daniel menyuruh membawa mayat Daniel ke
rumah duka Inyishi Community tidak jauh dari situ. Mereka tiba disana sekitar
jam 1.00 dini hari yaitu sabtu pagi. Petugas rumah duka, Pak Darlington Manu,
menerima mayat Daniel dan setelah itu semua famili pulang.
Rumah duka primitif
Nigeria dimana mayat Daniel diletakkan tidak punya kamar pendingin mayat,
sehingga petugas menyuntikkan cairan balsem (pengawet) ke jari jari dan kaki
Daniel. Ia kemudian mempersiapkan untuk membalsem mayat Daniel seluruhnya
dengan cara memotong paha dalam Daniel supaya bisa dimasuki tabung yang akan
digunakan menyuntik cairan balsem. Ketika dia mengerjakan ini dia mengalami
guncangan yg menyebabkan dia terlontar dari mayat Daniel. Hal ini tidak
mengherankannya, sebab dia pernah mengalami sebelumnya yang disebabkan kuasa
okultisme. Setelah mencoba untuk yang keduakalinya dan terjadi guncangan kedua,
maka tangan kanannya menjadi lumpuh, ia menyimpulkan bahwa Daniel pasti adalah
anggota perkumpulan rahasia. Ia menganggap bahwa setelah dimanterai nanti
kekuatan mayat akan berkurang, dan setelah itu dia dapat melanjutkan
pekerjaannya. (Petugas ini tentu saja bukan orang kristen tapi setelah
kebangkitan Daniel jadi orang percaya). Maka ia menyuruh seorang asisten untuk
membaringkan mayat Daniel di belakang rumah duka dimana banyak mayat lain juga
dibaringkan. (Menurut Daniel orang orang dapat mencium bau bahan balsem keluar
dari badan Daniel selama dua minggu setelah kebangkitannya).
Sekitar jam 2.00 dini
hari hari sabtu, petugas rumah duka yang rumahnya dekat situ merasa terganggu
dengan bunyi pujian (worship) yang berasal dari dalam rumah duka, yang mana
berhenti ketika dia sampai ke pintu rumah duka. Hal ini terjadi dua kali. Pada
waktu mencari suara musik yangberasal dari rumah duka, ia melihat semacam
cahaya yang memancar dari wajah mayat Daniel. Hal ini benar benar membingungkan
dia.
Petugas rumah duka itu
begitu terganggu dengan apa yg terjadi, sehingga dia mendatangi ayah Daniel
pada sabtu pagi untuk memberitahu apa yang telah terjadi dan meminta ayah
Daniel mengeluarkan mayat dari rumah duka. Kemudian pada sabtu malam istri
Daniel bermimpi melihat wajah suaminya, dan Daniel bertanya mengapa mereka
meninggalkan dia di rumah duka. Daniel menyatakan bahwa dia belum mati dan
istrinya harus membawa dia ke Onitsha dimana penginjil jerman Reinhard Bonnke
sedang berkotbah. Istrinya memutuskan untuk melakukan, walaupun keluarganya
berpikir dia sudah gila. Daniel telah meninggal lebih dari 28 jam. Keluarganya
akhirnya mengalah, mereka membeli peti mati dan membawa pakaian pemakaman untuk
keperluan Daniel. Sebuah ambulan disewa pada minggu pagi tanggal 2 Desember dan
peti berisi mayat Daniel ke gereja Grace of God Mission (sebuah gereja besar)
di Onitsha. Diperlukan waktu satu setengah jam untuk mencapai gereja dimana ev.
Reinhard Bonnke akan berkotbah nanti sore. Mereka sampai di gereja sekitar jam
1.00 PM.
Di gereja banyak
petugas keamanan yang bertugas mengamankan Reinhard Bonnke, yang mana telah
banyak menerima ancaman kematian dan dibenci oleh muslim seluruh Africa.
(Kenyataan saat itu gedung WTC telah diruntuhkan oleh teroris muslim minggu
yang lalu). Untuk alasan itu petugas keamanan tidak mengijinkan peti dibawa
masuk ke dalam lantai bawah gereja, dikuatirkan berisi bahan peledak. Istri
Daniel dengan sangat memohon kepada mereka dan membuka peti mati untuk
memperlihatkan mayat suaminya, yang mana mengakibatkan mereka mengejek bahkan
mencambuk dia sebab dia bersikeras minta ijin masuk. Hal itu menimbulkan
kekacauan yang akhirnya diketahui oleh pendeta senior. Anak pendeta senior
memberitahukan ke istri Daniel bahwa ia diijinkan membawa mayat suaminya tanpa
peti mati dan harus diletakkan di ruang bawah gereja. Mayat Daniel dibaringkan
pada dua buah meja yang telah disatukan dalam ruang sekolah minggu.
Beberapa orang percaya
berkumpul di sekeliling mayat Daniel dan berdoa sementara Reinhard Bonnke, yang
tidak tahu ada mayat di lantai bawah, berkotbah dan berdoa. Pada akhirnya
terlihat mayat Daniel mengejang dan mulai bernapas tidak teratur. (Saat itu
Reinhard Bonnke telah pergi meninggalkan gereja). Orang percaya yang ada disitu
mulai berdoa dengan penuh semangat, dan sebab mayat telah kaku dan dingin,
mereka mulai memijat leher, tangan dan kaki. Ketika terdengar berita bahwa orang
mati dibawah mulai hidup kembali, lantai bawah segera penuh dengan orang. Tiba
tiba Daniel bersin dan melompat bangun. Waktu itu antara jam 3.50 sampai 5.15
PM hari minggu sore. Daniel mati pada jumat malam sekitar jam 10.00 PM.
Dan inilah yang dialami
pdt Daniel Ekechukwu setelah kematiannya. Setelah ia diangkat oleh dua orang
malaikat waktu di ambulan, ia segera menyadari bahwa ia sendirian, tapi segera
bersama dengan malaikat yang lain. Daniel mengungkapkan bahwa bila ia bingung
tentang suatu hal yang dilihat atau dialaminya, atau bila ia mempunyai
pertanyaan dalam hatinya, malaikat ini segera memberi jawabannya. Pertama tama
malaikat ini memberitahukan bahwa mereka sedang menuju ke surga. Tidak
diperlukan waktu untuk mencapai suatu tempat yg mereka tuju. Segera setelah
malaikat itu berkata mereka sudah sampai di surga.
Daniel berdiri bersama
malaikat dan melihat banyak orang yang sedang beribadah, mereka semua memakai
pakaian putih yg berkilauan. Daniel segera berpikir bahwa mereka adalah para
malaikat, tapi malaikat yang mengawalnya berkata bahwa mereka adalah manusia
yang pada waktu hidup di dunia menjalani perintah Tuhan dan iman mereka
terpusat hanya pada Yesus Kristus dan hidup dalam kebenaran. Semua orang itu
hidup abadi (tidak menjadi tua) dan tidak ada perbedaan bangsa. Tidak ada dari
mereka yang terlihat muda atau setengah tua atau lebih tua, dan tidak ada
perbedaan bangsa pada penampilannya. Mereka semua menghadap pada cahaya yang
sangat terang di atas mereka, dan semua memuji dan menyembah dg keserempakan yg
sempurna. Mereka bersama secara serempak mengangkat tangan dan bersujud seperti
ada alat elektronik yang menggerakkan mereka.
Daniel melihat ada
seorang yang kelihatannya lebih tua dari kumpulan orang itu, dan berpikir bahwa
itu Tuhan, tapi melaikat pengawal segera mengkoreksi dia. Orang itu adalah bapa
Abraham.
Daniel memohon untuk
ikut beribadah, tapi malaikat mengatakan bahwa ada hal lain yang perlu dilihat.
Ia berkata pada Daniel bahwa mereka akan melihat janji Yesus bagi pengikutNya, rumah
besar yang Ia persiapkan untuk mereka yg Ia dapati beriman pada hari terakhir.
Segera mereka ada di sana. Daniel berkata bahwa apa yang dia lihat tidak bisa
dilukiskan dengan kata-kata. Rumah besar yang panjang dan tingginya seolah-olah
tak terukur. Selalu bergerak, dan tiap ruang juga berputar dengan cara
tertentu. Terbuat dari sesuatu yang transparan seperti kaca, dan lantainya
terlihat seolah terbuat dari sinar. Daniel tidak melihat seorangpun di rumah
besar itu, tapi mendengar nyanyian yang indah. Ia heran darimana suara musik
itu terdengar, malaikat segera menunjukkan pada banyak bunga di sekitar rumah.
Ketika Daniel melihat bunga itu lebih dekat, mereka bergerak dan berayun (
bergoyang) dan menyanyi memuji Tuhan !
Malaikat berkata pada
Daniel, “Rumah besar sudah siap tapi orang orang kudus milik Tuhan belum. Tuhan
Yesus menunda kedatanganNya sebab orang-orang percaya di gereja belum siap.” 2 Pet 3:12 : yaitu kamu yang menantikan dan
mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api
dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
Berikutnya malaikat
membawa Daniel ke neraka, dan mereka berdiri di pintu gerbang. Ketika malaikat
itu mengangkat tangan lalu menurunkannya, pintu terbuka, dan Daniel segera
dapat mendengar suara mengerikan dari orang-orang yang berteriak dan mengangis,
tapi segala sesuatu di neraka dalam keadaan gelap total. Lalu suatu sinar yang
terang bersinar dari malaikat, dan Daniel dapat melihat banyak kelompok orang
dalam penderitaan. Ia memberitahu saya beberapa kelompok tertentu yang
menjalani siklus siksaan yang tak berakhir, tertawan dalam perbuatan dosa yang
mereka lakukan di bumi. Sebuah kelompok terdiri dari orang orang yang memakan
daging mereka sendiri dan kemudian memuntahkannya ke tanah, setelah itu
muntahan itu terbang kembali ke tubuh mereka dan berubah menjadi daging
kembali, lalu mereka mulai memakannya lagi. Malaikat memberitahu Daniel bahwa
orang orang ini adalah mereka yang memakan daging manusia sebagai syarat
belajar ilmu hitam. (Hal semacam ini memang terjadi di Afrika). Kelompok yang
lain yang telah mencuri batas tanah pada waktu hidup di dunia, dengan tiada
hentinya menggali tanah yang terbuat dari batu karang yang keras dengan tangan
mereka (tanpa alat).
Pdt Daniel juga
melihat pemimpin diktator Nigeria. Ia melihat seorang kristen yang mencoba
belajar ilmu hitam dan menjauh dari Tuhan, dan seorang pendeta yang
menggelapkan uang gereja dan juga berbohong tentangnya. Pendeta ini berkata
bahwa ia akan mengembalikan uang gereja bila Daniel bisa mengeluarkan dia dari
neraka. Walaupun ada berbagai macam siksaan, tapi semua orang menggeliat
kesakitan oleh kekuatan yang tak kelihatan yang membelenggu mereka
berulang-kali. Mereka semua berteriak, meratap dan mengertakkan gigi.
Hal yang paling mengejutkan
adalah apa yang terjadi berikutnya. Malaikat pengawal berkata pada pdt Daniel,
” Jika saat ini namamu sudah dipanggil, kamu pasti akan masuk neraka”. Pdt
Daniel segera membela diri dengan berkata, “Saya seorang hamba Tuhan ! Saya
melayani Dia dengan seluruh jiwa ragaku!” Tetapi sebuah Alkitab nampak di
tangan malaikat, dan terbuka di Matius 5:21-22 : Kamu telah mendengar yang
difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh
harus dihukum. 22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap
saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus
dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke
dalam neraka yang menyala-nyala.
Pdt Daniel tahu ia
bersalah sebab kemarahannya terhadap istrinya. Malaikat juga mengingatkan dia
bahwa Yesus berjanji bahwa Tuhan tidak akan mengampuni dosa bila kita tidak
mengampuni kesalahan orang lain Mat 6:14-15 = 14 Karena jikalau kamu mengampuni
kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. 15 Tetapi
jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni
kesalahanmu.”
Sebab kita akan menuai
apa yang telah kita tabur. Hanya mereka yang bermurah hati yang memperolah
kemurahan Matius 5:7 : Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka
akan beroleh kemurahan.
Malaikat berkata pada
Daniel bahwa doa yang dia lakukan ketika dia akan mati tidak ada pengaruhnya,
sebab dia menolak untuk memaafkan istrinya ketika istrinya berusaha untuk minta
maaf pada pagi hari sebelum kecelakaan terjadi.
Pdt Daniel menangis
mendengar wahyu ini, tapi malaikat berkata supaya jangan menangis, sebab Tuhan
hendak mengirim dia kembali ke dunia untuk mengabulkan permohonan orang kaya
dalam Lukas 16:27-30 : 27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu,
bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, 28 sebab masih ada lima orang
saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka
jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. 29 Tetapi kata Abraham: Ada
pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian
itu. 30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang
datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
Malaikat berkata bahwa kebangkitan Daniel akan menjadi
tanda dan peringatan terakhir untuk generasi ini.
Akhirnya, pdt Daniel
dipimpin ke puncak sebuah gunung, disana terdapat lubang besar yang penuh dengan
kegelapan. Malaikat pengawal mengarahkan pandangan Daniel ke seseorang yg
berdiri disana, yang pada permulaannya tidak dia kenali, tetapi segera dia tahu
bahwa orang itu adalah penginjil Jerman Reinhard Bonnke. Malaikat berkata pada
Daniel bahwa orang itu akan menolong Daniel mewartakan injil keselamatan.
Daniel dan Bonnke
keduanya jatuh ke dalam lubang, dan pada saat itulah pdt Daniel melompat bangun
dari meja dimana dia dibaringkan di gereja Grace of God mission. Dia kembali ke
tubuhnya setelah mati selama 42 jam.
Pendeta Ekechukwu
berasal dari sebuah kota yang bernama Onitsha (Nigeria), di mana dia adalah
pendeta Gereja Daya Kapel Injili Nigeria. Pendeta Daniel Ekechukwu wafat secara
fisik di malam hari dari Jumat 30 November, 2001, sudah meninggal untuk
setidaknya 42 jam, mengunjungi surga dan neraka selama saat kematian fisiknya,
dan dibangkitkan dari kematian antara pukul 03:50 dan pemeriksaan mayat pukul
5:15 pada Minggu, 2 Desember, 2001 di ruang bawah tanah karunia Tuhan Misi,
yang terletak di Onitsha, Nigeria. Pada saat bangkit dari kematian terlihat
Daniel duduk dan di-kipas-i oleh banyak orang disekitarnya. Didalam film
dokumentasi tersebut terlihat banyak orang yang menyaksikan secara langsung mujizat
tersebut.
Daniel : “Dan inilah surat kematian saya (sembari menunjukkan surat
kematiannya). Dokter itu mengkonfirmasikan bahwa saya sudah meninggal. Menurut
surat ini seperti yang bisa kamu lihat. Dokter memeriksa denyut jantung, pupil
mata, semua diperiksa dokter, dan dikonfirmasikan bahwa saya benar-benar pernah
meninggal.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar