Translate

Jumat, 25 September 2015

SORGA DAN NERAKA 1 : 1.000,- Kesaksian Rev YONG GYU PARK
 
Di tahun 1987, Reverend (Rev.) Park telah meninggal karena tekanan darah tinggi. Tapi oleh anugrah Elohim, hidupnya diperpanjang 20 tahun lagi. Bagaimanapun, untuk 4 tahun pertama, dia tidak mampu berbicara sehubungan dengan kondisinya. Ia berusia sekitar 50 tahun saat dia kembali hidup. Selama waktu dia meninggal, YAHWEH memperlihatkan kepadanya Sorga dan Neraka.


Gedung Gereja Pendeta Young Gyu Park [Terjebak Kesombongan melalui Kesuksesan Pelayanan ; Dihajar Elohim; Dikunjungi dua malaikat]
Saya ingin Anda tahu jika Anda sombong dan angkuh, Anda akan mendatangkan kutukan atas dirimu sendiri. Saya telah memiliki jemaat yang sangat besar (a mega church) dengan 5000 anggota tapi saya direndahkan oleh Elohim karena kesombongan saya. Sekarang saya takut akan Elohim (Yakobus 4:6).



Saya telah memiliki harta kekayaan seharga 150 juta Dollar Amerika. Saya telah memiliki 5 mobil mewah. Tapi setelah peristiwa kematianku, saya telah serahkan semuanya. Harap ingat, keselamatan tidak dapat dicapai oleh hartamu melainkan melalui iman. Sekarang saya memohon kepada para diaken, penatua, dan pemimpin lainnya di gereja-gereja mereka untuk melayani para pendeta Anda dengan segenap hati.


Pada 19 Desember 1987, setelah saya selesai makan siang dan sementara saya sedang beristirahat, saya mulai merasakan sakit yang amat sangat, hal itu sungguh tak tertahankan sehingga saya merasa bahwa saya akan mati. Kemudian saya kehilangan kesadaran. Saya terbangun 4 bulan kemudian dalam kondisi yang setengah sadar, dan dokter saya mengatakan kepadaku bahwa saya sebetulnya akan mati. Seluruh anggota tubuh saya syarafnya robek sejak mengalami kelumpuhan. Dan keluargaku belum pernah mengizinkan anggota Gereja untuk membesuki saya karena kondisiku yang mengerikan. Kemudian akhirnya saya meninggal.

Ketika saya meninggal, saya melihat 2 orang memasuki kamarku. Tetapi orang-orang ini masuk ke kamarku melalui dinding. Saya berteriak, “Siapa, siapakah kalian!! Rumahku akan hancur bila kau begitu!!” Kemudian yang seorang berkata, “Kami adalah malaikat-malaikat yang turun dari Sorga. Kami datang dari Kerajaan Elohim.” Sebuah cahaya yang terang bersinar melalui para malaikat.

Malaikat di sebelah kananku memperkenalkan dirinya, “Saya berkeliling bagi Yeshua dalam Kerajaan-Nya. Yeshua memanggilku dan memerintahkanku untuk turun ke bumi. Dia memerintahkanku untuk membawamu ke Sorga. Kamu sudah mati. Tapi karena keluargamu menanggis dengan teramat sedih, Dia berkehendak untuk memberikanmu hidup lebih lama lagi. Tapi sekarang, Dia ingin memperlihatkan padamu Sorga dan Neraka. Dia akan memperlihatkannya padamu dan kamu akan menyaksikannya kepada orang-orang yang ada di bumi. Semoga jumlah orang yang berakhir di Neraka akan berkurang dan jumlah orang yang akan ke Sorga menjadi bertambah karena kesaksianmu. Ini akan menjadi tugasmu. Elohim mengintruksikan kepada kami untuk menyampaikannya kepadamu supaya jangan menunda. Jika kamu menunda, kamu tidak akan sanggup untuk mengunjungi Sorga dan Neraka.”
Kemudian malaikat di sebelah kiri ku berkata, “Disaat kamu lahir dan sampai pada saat kamu meninggal, saya telah bersama-sama denganmu.” Pada saat itu, saya tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh malaikat itu. Sekarang saya tahu. Dia adalah malaikat penjagaku. Jadi saya berkata, “Saya tidak dapat pergi! Saya tidak akan pergi! Saya seorang pendeta! Saya tidak dapat bertemu YAHWEH dalam kondisi tubuh seperti ini. Saya ingin melihat DIA dalam keadaan sehat. Saya mungkin akan menerima lebih banyak teguran daripada pujian dari YAHWEH. Saya angkuh dan sombong dan sekarang saya terkutuk dan sakit. Bagaimana mungkin saya dapat masuk ke Sorga? Saya sangat takut. 
Kembalilah ke Sorga dan mintalah kepada YAHWEH untuk menyembuhkanku. Kemudian kembali dan bawa saya ke Sorga melalui mimpiku. mintalah belas kasihan demiku.”
Tapi para malaikat tidak mendengarkan argumentku. Mereka melepaskan pakaianku dan berkata bahwa pakaianku terlalu kotor untuk dikenakan ke Sorga. Kemudian mereka memakaikanku pakaian putih (Zakh 3:4).


BERKUNJUNG KE SORGA
[Pintu gerbang Sorga tertutup baginya ; 5 pertanyaan YAHWEH ; 3 tempat tinggal yang berbeda ]


Mereka memegang tanganku dan kami terbang ke Sorga. Kami terbang melalui awan-awan dan saat saya melihat kebawah, saya melihat Bumi menjadi kecil. Mereka membawaku mendekat pada Jalan Emas yang tak berujung. Saya melihat sebuah sinar yang terang luarbiasa, terlalu terang untuk ditatap secara langsung. Saya berkata, “Darimanakah cahaya ini berasal?” “Datangnya dari Sorga,” jawab malaikat.
Saya berpikir, “Wow! Besar sekali!” saya melihat sekelompok orang dalam pakaian putih terbang melaluinya. “Siapakah mereka?” Saya bertanya.


Malaikat menjawab, “Mereka adalah orang yang telah melayani Elohim dengan setia dan percaya kGerbang Sorgaepada Yeshua dengan mematuhi dan mengikuti tuntunan Roh Kudus dengan segenap hati mereka. Tubuh mereka telah mati di Bumi. Mereka sekarang adalah jiwa-jiwa yang menuju Sorga.”


Malaikat lain melanjutkan, “Ada 12 pintu gerbang di Sorga. Ketika sebuah jiwa datang ke Sorga, mereka harus masuk melalui salah satu gerbang itu.” Kami sedang berdiri di pintu Selatan tapi tertutup. Sementara kami sedang menunggu, saya bertanya kepada malaikat, “Malaikat, kenapa gerbang ini tidak terbuka?” Malaikat menjawab, “Hal itu karena kamu tidak bernyanyi lagu penyembahan Sorgawi.” (Mzm 100:4)


Saya bertanya, “Malaikat, saya sangatlah angkuh dan sombong dan sebagai hasilnya saya telah dikutuk dengan penyakit. Saya bukanlah seorang penyanyi lagu-lagu penyembahan di Bumi. Bagaimana saya sanggup bernyanyi lagu penyembahan Sorgawi sebab saya tidak pernah mendengar itu sebelumnya?”
Malaikat menjawab, “Kau benar. Tetapi kamu tetap harus menyiapkan dirimu untuk menyembah. Kau adalah seorang yang angkuh tapi bersiaplah untuk bernyanyi.” Para malaikat mulai menyanyi. Saat mereka menyanyi, saya mulai turut bernyanyi bersama mereka. Hal itu kemudian menjadi sangat alamiah bagi saya, dan kami pun masuk.


Pemandangan di Sorga sungguh tak tergambarkan. Saya tidak dapat menggambarkan Sorga dengan bahasa bumi ku. Saya berkata, “YAHWEH! Terima kasih banyak! Sekalipun, saya sangat angkuh dan sombong dan terkutuk dengan sebuah penyakit, Engkau tetap membawaku ke Sorga untuk melihat-lihat.”


Saya kemudian mendengar suara Elohim, “Pendeta Park, Yong Gyu-Ku yang tercinta, Aku menyambutmu. Kau telah menempuh perjalanan panjang kemari.” Suara-Nya dipenuhi oleh kasih dan kelembutan. Saya menjawab dengan menanggis, “YAHWEH …” Malaikat segera berkata, “Kamu telah menjadi pendeta selama 20 tahun. Tidakkah kamu baca Kitab Sucimu? Tidak ada airmata di Sorga. Harap berhenti!” Saya tidak dapat meneruskan tanggis ku (Wah 21:4).


YAHWEH kemudian bertanya kepadaku 5 pertanyaan.


“Berapa banyak waktu yang kamu telah luangkan untuk membaca Firman (Alkitab)?

Berapa banyak yang kamu telah berikan untuk persembahan-persembahan?

berapa kali kamu telah menginjili orang?

Apakah kamu telah memberi perpuluhan dengan benar?

Berapa banyak waktu yang kamu telah habiskan di dalam doa?”

Saya tidak dapat menjawab pertanyaan kelima tersebut. YAHWEH menegurku untuk pertanyaan kelima ini.

Sungai dan orang-orang Kudus di Sorga“Setelah kamu menjadi seorang 
pendeta yang besar, kamu telah menjadi malas untuk berdoa. Ada sibuk bukanlah alasan bagi Ku!” Saya harus bertobat untuk hal itu kemudian. “Malaikat akan memperlihatkan padamu banyak tempat di Sorga dan di Neraka. Lihatlah ke sekeliling sebanyak yang kamu suka. Kamu akan pergi setelah menyaksikan banyak bagian berbeda dari Sorga dan Neraka.” Tetapi YAHWEH tidak mengijinkanku untuk melihat wajah-Nya.

Para malaikat pertama membawaku ke 3 tempat berbeda di Sorga:

Saya melihat anak kecil tinggal bersama.


Tempat tinggal orang dewasa.

Jiwa-jiwa yang berhasil mencapai Sorga. Walaupun mereka berhasil masuk Sorga, tetapi mereka masuk dengan perasaan malu.

Banyak orang telah bertanya kepadaku berapakah usia anak-anak kecil tersebut. Mereka terlihat seperti anak-anak tanam kanak-kanak. Mereka bukanlah anak laki-laki kecil atau perempuan seperti yang kita ketahui berdasarkan jenis kelamin. Setiap anak memiliki malaikat pelindung tersendiri untuk menemani mereka.

Di Sorga, kebanyakan dari jiwa-jiwa tersebut memiliki rumah mereka sendiri (Yoh 14:2). Bagaimanapun, ada beberapa yang tidak memiliki rumah. Saya akan menjelaskan ini kemudian. Lebih lanjut, anak-anak tidak memiliki rumah mereka sendiri. Saya bertanya, “Anak-anak juga adalah jiwa-jiwa, mengapa mereka tidak memiliki rumah mereka sendiri?”


Malaikat menjawab, “Sama seperti manusia di Bumi membutuhkan bahan-bahan untuk membangun rumah mereka, kami yang ada di Sorga pun membutuhkan bahan untuk membangun. Ketika seseorang melayani Gereja dan orang lain dengan setia seperti untuk YAHWEH, maka perbuatan-perbuatan baik itu akan menjadi bahan bagi pembangunan rumah orang tersebut di Sorga. Ketika bahan-bahan disediakan, para malaikat yang ditugaskan untuk membangun rumah orang-orang kudus akan pergi mengerjakannya. Anak-anak yang masih sangat muda usianya tidak memiliki bahan-bahan untuk membangun rumah. Dengan kata lain, mereka tidak memiliki waktu atau kesempatan untuk menghasilkan imbalan / bahan. Inilah mengapa mereka tidak memiliki rumah.” Bahan bangunan untuk rumah di Sorga

Saya melanjutkan dengan pertanyaanku, “Apa yang harus saya lakukan di Bumi untuk menyediakan bahan-bahan bagi rumahku?”

Malaikat menjawab, “Ada 7 hal yang seorang harus lakukan untuk membangun bahan-bahan bagi pembangunan rumah mereka:


Pertama adalah penjumlahan dari seluruh penyembahan dan pujian mereka kepada Elohim.

Kedua adalah waktu yang mereka luangkan untuk membaca Alkitab.

Ketiga, waktu yang mereka luangkan untuk berdoa.

Keempat, waktu yang mereka luangkan untuk menginjili orang lain.

Kelima, persembahan seseorang kepada YAHWEH.

Keenam, ketaatan mereka dalam perpuluhan kepada Allah.

Terakhir, waktu yang mereka luangkan untuk melayani Gereja dalam segala cara.

[Tempat Bagi Anak-anak]
“Semua ini adalah perbuatan-perbuatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam apa seseorang mengumpulkan bahan-bahan untuk membangun rumah Sorgawi mereka. Jika seseorang kurang dalam area-area ini, mereka tidak akan memiliki bahan-bahan untuk membangun rumah mereka.” Anak-anak bermain di taman Sorga

Ada banyak orang di Sorga yang tidak memiliki rumah. Banyak orang yang tidak memiliki rumah ternyata adalah para pendeta, diaken, penatua, dsb. Saya bertanya karena penasaran, “Jadi dimanakah anak-anak tinggal?”

Malaikat menjawab, “Mereka tinggal disini.” Saat saya melihat ke sekeliling, mereka berkumpul di seluruh area taman bunga. Taman bunga sangat indah dan wanginya melebihi wewangian yang ada di dunia. Pemandangannya melebihi apa yang dapat saya terangkan dengan kata-kataku.

[Tempat bagi mereka yang setia] 
Tempat kedua adalah tempat bagi orang dewasa yang setia. Ada perbedaan antara keselamatan dan upah-upah. Di tempat ini ada begitu banyak rumah [Yoh. 14:2]. Rumah-rumah tersebut dibangun dengan permata/mutiara dan batu-batu langka. Beberapa rumah sangat tinggi setinggi gedung pencakar langit di Bumi. Mereka yang dengan setia telah melayani YAHWEH saat hidup di Bumi telah membangun rumah mereka dengan permata/mutiara dan batu-batu langka. Di tempat tertentu ini, semua orang terlihat berumur antara 20 ke 30 tahun. Di sini tidak ada perbedaan kelamin pria dan wanita. Tidak ada orang sakit, tua, atau orang cacat.


Saya dulu pernah mengenal seseorang yang sudah tua, Im Myung Oh. Dia telah meninggal pada umur 65 tahun. Dia seorang pria yang sangat pendek, setinggi anak SD kelas 2. Dia telah menderita akibat penyakit langka disebut rickets [Penyakit anak-anak yang disebabkan oleh kekurangan Vitamin D dan sinar matahari, yang menyebabkan tulang tidak bertumbuh normal]. Bagaimanapun, bila sudah menyangkut Alkitab, dia adalah PhD. Dia telah menulis banyak komentari (Alkitab). Saya bertemu dia di Sorga, dan di sana tubuhnya tinggi dan tampan. Dia tidak lagi sakit tetapi sehat. Sorga sungguh adalah tempat yang sangat menyenangkan!! Saya penuh dengan pengharapan! Percayalah apa yang saya katakan saudara-saudari terkasih!


[Tempat Bagi Mereka Yang Diselamatkan Tanpa Upah] Rumah-rumah sederhana di Sorga

Tempat ketiga adalah bagi mereka yang telah diselamatkan dengan perasaan malu (1 Korintus 3:15). Desa ini sangatlah besar ukurannya, beberapa kali lebih besar dari tempat yang kedua, dimana rumah-rumahnya terbuat dari permata/mutiara dan batu-batu langka. Saya tiba di tempat ini dalam kecepatan tinggi, mengendarai kereta emas. Terletak sangat jauh dari tempat indah lainnya yang saya telah lihat di Sorga.


Saya bertanya kepada para malaikat, “Saya melihat hutan belantara dan tanah lapang besar. Mengapa saya tidak melihat rumah-rumah?” Malaikat menjawab, “Yang kamu lihat adalah rumah-rumah.”


Saya melihat rumah-rumah flat yang lebar besar, yang mengingatkanku akan sebuah kandang ayam besar atau sejenis rumahgudang. Rumah-rumah ini tidaklah gemerlap tetapi suram. Desa ini dan rumah-rumahnya adalah untuk jiwa-jiwa yang telah diselamatkan dengan perasaan malu. Ada begitu banyak rumah-rumah berukuran besar yang nampak suram. Desa ini beberapa kali lebih besar dari tempat dimana jiwa-jiwa yang diberi upah tinggal.
Malaikat berkata, “Apakah kamu melihat dua buah rumah yang besar itu, satu di sebelah kananmu dan satu di sebelah kirimu?” Saya menjawab, “Ya, saya melihatnya.”


Malaikat berkata dia ingin memperlihatkan kepadaku kedua rumah tersebut secara khusus. Dia berkata, “Rumah di sebelah kanan adalah untuk mereka yang merupakan pendeta-pendeta di Bumi. Rumah yang di sebelah kanan adalah untuk mereka yang adalah para penatua di Bumi.” Saat kami tiba di depan kedua rumah tersebut, saya menyadari bahwa rumah-rumah tersebut terlihat sama. Rahangku terjatuh [mulut terbuka membentuk huruf ’O’; tanda terkejut]. Ketika kami membuka pintu dan masuk, kesan pertama saya adalah, “kandang ayam.” Sebagai ganti ribuan ekor ayam tinggal di kandang mereka, saya melihat jiwa-jiwa. Malaikat menyuruhku untuk mengamati dengan teliti karena saya akanlah mengenali beberapa pendeta terkenal yang ada di sejarah. Dan benar. Saya mengenali banyak pendeta yang ada di sejarah. Saya secara khusus menyebut nama seorang pendeta dan bertanya kepada malaikat, “Saya kenal pendeta Korea itu! Saya tahu dia sangat terkenal dan pekerjaan yang telah dia lakukan untuk YAHWEH. Mengapa dia ada disini? Saya tidak mengerti.”


Malaikat menjawab, “Dia tidak pernah menyediakan bahan-bahan untuk membangun rumahnya. Inilah mengapa dia tinggal di rumah komunitas.” Saya bertanya karena penasaran, 


“Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Mengapa dia sama sekali tidak memiliki bahan-bahan?” Malaikat menjawab, “Sementara dia seorang pendeta melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang pendeta, dia suka untuk dihargai oleh manusia. Dia senang untuk ada dihormati. Dia senang untuk ada dilayani. Tidak ada pengorbanan dan hati hamba pada dirnya. Paus senang dipuja manusia
Pendeta ini sangatlah dihormati di Korea dan telah m

enjadi sebuah icon dalam sejarah Kekristenan Korea. Tetapi dia tidak mendapat upah!


Anda, para pendeta, harap dengarkanlah! Anda harus menuntun orang-orang bukan hanya pada pelayanan hari Minggu. Anda harus mengunjungi mereka di rumah-rumah mereka. Anda harus memelihara orang-orang miskin, cacat dan tua. Para pendeta yang telah melayani tanpa mengorbankan hidup mereka dan senang untuk ada dihormati tidaklah memiliki upah di Sorga (Mat 23:5-12).


Setelah saya menyaksikan pemandangan ini di Sorga dan kembali ke Bumi, saya segera memberikan semua harta milik saya termasuk 5 mobil mewah saya. Hidup kita adalah untuk sementara. Dalam Alkitab, rata-rata hidup ini adalah 70-80 tahun. Tetapi hanya Elohim yang tahu kapankah seseorang akan meninggal. Setiap orang bisa meninggal sebelum berumur 70 atau 80 tahun. Saya telah memutuskan untuk memberikan semuanya, termasuk pakaian-pakaian saya. Orang-orang yang telah saya lihat menerima keselamatan dengan rasa malu. Mereka adalah para pendeta, majelis / penatua, diaken, dan umat percaya. Ada sejumlah besar majelis / penatua dan diaken di flat rumah suram ini. Tentu saja, ini lebih baik daripada Neraka. Bagaimanapun, kenapa seorang ingin masuk ke Sorga dalam cara yang demikian? Saya tidak akan tinggal di tempat yang memalukan itu. Pakaian mereka bahkan tampak suram.


[Membuat rumah sorgawi yang indah – bahan bangunannya ; Terkejut, rumah Pdt. Park belum dibangun!]


Apakah persyaratan bagi orang Kristen untuk memiliki rumah yang indah di Sorga?


Pertama, kita harus menginjili orang sebanyak mungkin. Bagaimana seharuanya kita menginjili? Malaikat memberitahuku, “Misalkan ada seorang yang tidak mengenal YAHWEH. Pada saat kau memutuskan untuk menginjili orang tersebut, bahan-bahan untuk membangun rumah mu akan disediakan. Saat kau secara tidak jemu-jemu berdoa untuk keselamatan mereka, lebih banyak lagi bahan bangunan yang disediakan. Kau harus secara menerus memeriksa keadaan mereka, mengunjungi mereka dan meneruskan penginjilanmu. Hal ini akan menambah jumlah bahan-bahan untuk membangun rumahmu. Jika seseorang berkata mereka tidak memiliki baju yang pantas untuk pergi ke gereja, maka kau harus menyediakan mereka beberapa pakaian. Jika seseorang berkata dia tidak memiliki Alkitab, kau harus menyediakan satu baginya. Jika seseorang berkata dia tidak memiliki kacamata untuk membaca, kau harus menyediakan bagi mereka. Kau harus menyediakan apapun yang kau mampu sehingga orang ini pun bisa dituntun untuk mengenal YAHWEH. Mereka yang tinggal di rumah yang terbaik adalah mereka yang telah menginjil banyak kali.


Rumah megah di Sorga Para malaikat kemudian membawa ku ke tempat dimana para orang kudus tinggal dalam rumah-rumah yang bagus. Ini adalah tempat dimana para orang kudus yang telah banyak menginjil tinggal. Rasanya seperti pusat kota Sorga.


Dalam sejarah Kekristenan, ada 4 orang yang memiliki rumah terbesar dan paling indah. Para malaikat memperlihatkanku rumah seorang Penginjil Amerika D.L Moody, Pendeta Inggris John Wesley, seorang penginjil Italia, dan Penginjil Korea Pendeta Gun Nung Choi. Keempat orang ini memiliki rumah paling besar di Sorga. Keempat orang ini telah menghabiskan seluruh hidup mereka untuk menginjili orang-orang bahkan sampai pada hari kematian mereka.


Di antara umat-umpat percaya Korea, ada seorang jemaat biasa yang memiliki rumah yang besar. Jemaat biasa ini telah membangun banyak gedung Gereja dengan seluruh hartanya. Dia telah memberikan 3000 karung beras kepada orang miskin. Dia secara rahasia telah membantu keuangan para pendeta dan pemimpin. Dia membantu para murid belajar theologi atau di sekolah Alkitab dengan membayar iuran sekolah mereka. Dia juga telah membawa pulang seorang pendeta berumur 65 tahun ke rumahnya dan merawatnya, dimana Gerejanya sendiri telah mengusirnya keluar.


Saya mendengar seorang malaikat berteriak, “Bahan-bahan datang!” Saya bertanya kepada malaikat yang berada di sebelah kanan saya mengenai bahan-bahan tersebut dan dia mengatakan kepadaku, “Bahan ini untuk para seorang diaken wanita dari sebuah gereja kecil di suatu negara. Malah, dia menerima bahan-bahan setiap hari. Walaupun dia miskin, dia datang melayani di Gereja dini hari setiap pagi. Dia berdoa untuk 87 anggota gereja setiap hari. Ketika ia setelah berdoa, dia membersihkan gereja tersebut.”


Saya mendengar malaikat lain berteriak, “Kiriman khusus!” Anak perempuan dari diaken perempuan tersebut telah memberikan dari sedikit uang yang ia miliki kepada ibunya. Bagaimanapun, diaken wanita ini tidak memakai uang itu untuk kepentingannya sendiri. Dia membeli 5 butir telur dan 2 pasang kaos kaki untuk pendeta Gereja. Walaupun itu nampaknya sebuah persembahan yang kecil, dia telah memberikan semua yang dia miliki. (Perbuatan) ini menjadi bahan-bahan special untuk rumahnya di Sorga.”


Kedua, mereka yang memiliki rumah besar adalah mereka yang telah membangun gedung gereja atau gedung-gedung lain untuk tujuan Kerajaan dengan harta dan penghasilan mereka.


Di Sorga, saya juga bertemu dengan seorang penatua bernama Choi. Di antara para penatua dan diaken yang ada di Sorga, dia memiliki rumah yang paling indah. Rumahnya lebih tinggi daripada gedung yang paling tinggi di Korea. Choi telah membangun banyak gedung Gereja di Korea dengan kekayaannya.


Saya bertanya kepada malaikat, “Bagaimana dengan rumahku? Apakah dalam proses pembangunan?” Malaikat menjawab, “Tepat sekali!” saya memohon untuk melihat rumahku. Tapi mereka mengatakan kepadaku bahwa hal tersebut tidak di izinkan. Saya terus saja memohon dan setelah tak henti-hentinya memohon, malaikat mengatakan bahwa sekarang saya telah di izinkan oleh YAHWEH untuk melihatnya.


Kami memasuki kereta Rumah yang belum selesaian menuju ke suatu tempat yang sangat jauh. Saya penuh dengan pengharapan. Saya bertanya, “Dimanakah rumahku?” Malaikat menjawab, “Ada di sana!” Namun itu terlihat hanyalah sebuah fondasi, hanya siap untuk pembangunan. Saya menanggis, “Mengapa kau melakukan hal ini padaku? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin rumahku berada dalam area pembangunan? Setelah selamat dari perang Korea, saya menjual rumahku untuk membangun gedung Gereja. Gereja ini bertumbuh hingga 5000 jemaat. Saya telah menulis banyak buku yang di ilhamkan oleh Roh Kudus. Salah satu buku menjadi best seller. Dari hasil penjualan buku, saya membangun sekolah-sekolah Kristen. Sekolah itu telah melahirkan 240 pendeta. Saat masih menjadi Dekan, saya telah memberikan lebih dari 400 beasiswa kepada lebih dari 400 anak-anak miskin. Saya telah membangun rumah-rumah bagi janda-janda untuk menempatinya. Semuanya ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Jadi bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Mengapa rumahku berada dalam tanah pembangunan? Saya sangat tidak puas!”


Malaikat menjawab dengan tegas, “Kamu tidak pantas untuk tinggal dalam rumah yang indah di Sorga karena kamu telah menerima penghormatan tidak terhitung banyaknya dari manusia. Setiap kali kamu sudah membangun atau melakukan sesuatu yang baik, kamu dipuji oleh manusia. Kamu bahkan dihormati oleh berita-berita sekuler. Karena itu, semua pekerjaanmu menjadi sia-sia.” (Matius 6:1).


Saya melihat kepada rumahku di area pembangunan. Lokasinya terletak di tengah-tengah 3 rumah lainnya. Hanya ada 3 lantai. Rumah tersebut memiliki banyak kamar kecil di 2 lantai pertama. Saya bertanya kepada malaikat, “mengapa saya memiliki kamar-kamar sedemikian kecil?” Malaikat menjawab, “Kamar-kamar ini di peruntukkan bagi putra dan putrimu.”


“Saya hanya mempunyai 4 orang anak,” Saya menjawab. Malaikat merespon, “Bukan, kamar-kamar tersebut bukan untuk anak-anak duniawimu, tetapi untuk mereka yang kamu telah Injili dan diselamatkan.”


Saya suka itu! Saya bertanya, “Dimanakah kamar tidur utamaku?” Malaikat berkata kamarku berada di atas atap. Hal itu mengangguku. Kamarku bahkan belum selesai. Dengan nada marah saya berkata, “Ruangannya sangat kecil! Mengapa begitu sulit untuk diselesaikan?!” Malaikat menjawab, “Kamu bahkan belum meninggal. Kami tidak bisa menyelesaikan rumah atau kamarmu karena kami tidak tahu bila ada bahan-bahan yang akan ditambahkan kemudian. Apakah kamu mengerti?” Orang miskin yang tidak punya rumah
Ketika kami memasuki kamarku, saya melihat 2 sertifikat di dinding, Jadi saya ingin membacanya. Sertifikat pertama menggambarkan saya saat berumur 18 tahun tinggal di rumah yatim piatu. Pada hari Natal, saya dalam perjalanan pulang ke ibadah pagi. Saya telah melihat seorang laki-laki tua kedinginan di jalan. Saya melepaskan jaket saya dan memberikannya kepadanya. Tindakan itu telah memberi saya upah di Sorga. Sertifikat yang kedua menggambarkan kejadian yang sama tetapi untuk membelikan makanan kecil bagi seorang pria tua. Jumlah bukanlah masalah. Tindakan tersebut harus ada disertai dengan iman yang murni. Jumlah dollar tidaklah memiliki nilai.


Kami meninggalkan tempat tersebut dan menuju ke tempat semula. Dalam perjalanan, salah seorang dari malaikat bertanya, “Apakah kamu sedih? Saya akan memberitahu kamu bagaimana caranya untuk membangun rumah yang indah. YAHWEH berkata saat kamu kembali ke Bumi, kamu harus pergi memberitahukan orang-orang tentang Sorga dan Neraka seperti yang telah kamu saksikan. Kedua, YAHWEH menghendaki kamu membangun sebuah tempat bagi para pendeta wanita tua dan para penginjil yang tidak memiliki tempat untuk pergi atau hidup. Jika kamu setia melakukan semuanya ini, kamu akan memiliki rumah yang indah."

BERKUNJUNG KE NERAKA
[Perbandingan Jumlah jiwa ke Sorga dengan yang ke Neraka 1:1000 ]
Kedua malaikat tersebut mengawalku ke Neraka. Mereka berkata, “Sekarang kamu akan mengunjungi Neraka.” Anda tidak bisa membayangkan betapa luasnya Neraka. Saya terus menerus berteriak, “Sangat besar! Sangat besar!” Di sini adalah tempat dimana jiwa-jiwa yang terkutuk dan menerima penghukuman kekal ditempatkan. Rasanya seperti Neraka 1000 kali lebih luas dari Bumi. Setengah dari Neraka berwarna merah dan setengahnya lagi berwarna hitam gelap. Saya bertanya kepada malaikat, “Mengapa bagian ini berwarna merah?”
Malaikat menjawab, “Tidakkah kamu tahu? Itu adalah sulfur menyala. Setengahnya lagi adalah kegelapan. Ketika manusia berdosa dan berakhir disini, mereka akan disiksa dari kedua sisi….. Ada begitu banyak Gereja di Bumi dan banyak dari Gereja-gereja diisi dengan banyak orang. Tetapi, kebanyakan dari mereka bukan orang Kristen sejati. Mereka hanyalah para pengunjung. Gereja-gereja yang benar akanlah percaya adanya Sorga dan Neraka. Kehidupan-kehidupan banyak orang Kristen berada dalam kekacauan sebab mereka tidak percaya dengan sungguh adanya Sorga dan Neraka. Ketika seorang (1) jiwa masuk ke Sorga, seribu (1000) jiwa terkutuk memasuki Neraka. Perbandingan jumlah (jiwa yang memasuki) Sorga dan Neraka adalah 1:1000.” (Mat 7:14).

Saya seorang pendeta Presbyterian dan seorang pembicara terkenal. Saya lulusan sekolah teologi terbesar di Korea. Saya tidak pernah percaya kisah Sorga dan Neraka. Tetapi sekarang, saya adalah salah seorang yang menulis pengalaman serupa untuk bersaksi kepada orang lain. Walaupun Anda yakin bahwa Anda seorang Kristen, jika Anda menjalani kehidupan Anda mengikuti kehendak iblis-iblis, Anda akan berakhir di Neraka!


Tempat pertama yang saya lihat adalah sulfur terbakar. Anda bahkan tak bisa bayangkan betapa panasnya api Neraka itu. Tidak ada seorang pun yang dapat menahan panasnya yang ektrim tersebut.Terbakar oleh lautan api Neraka


Orang-orang di Neraka mengungkapkan 3 pernyataan:
Pertama, Neraka terlalu panas dan mereka merasa sekarat. (Luk 16:24)
Kedua, mereka sungguh haus dan merasa sekarat.


Ketiga, Anda akan mendengar orang banyak meminta akan air. (Zakh 9:11)
Itu adalah kekal! Banyak orang berkata kita bebas di dalam Ha Mashiah dan mereka menjalani hidup mereka seperti yang mereka inginkan. Saya bertanya kepada malaikat, “Mereka yang berada di sini, apa yang telah mereka lakukan?” Malaikat menjawab, “Kelompok pertama adalah orang-orang yang tidak percaya.” Mereka yang tidak belum menginjili anggota keluarganya sendiri haruslah bertobat!

Malaikat kemudian meneruskan, “Kelompok kedua adalah mereka yang percaya kepada Yeshua, tetapi tidak bertobat dari (perbuatan) dosa-dosa mereka.” Kita harus bertobat dari dosa-dosa kita dan mengakuinya di hadapan YAHWEH. Kita tidak boleh berdosa. Hanyalah pengakuan mulut bukanlah sebuah pertobatan. Dengan hati yang hancur dan tulus, kita harus bertobat!

[Hamba Elohim dan orang Kristen yang tidak taat masuk Neraka ; Penganiaya Kristen di tempat yang paling panas ; Melihat Adolf Hitler, Stalin, Mao Zhe Dong ; Dua tempat siksaan yang sangat kontras, dan berbagai jenis siksaan]

Saya kemudian melihat banyak pendeta, penatua, dan diaken di Neraka. Saya bertanya kepada malaikat, “Saya mengenal mereka. Mereka telah melayani Elohim dengan setia saat di Bumi. Mereka telah meninggal beberapa waktu yang lalu. Kami semua telah berpikir bahwa mereka ada di Sorga bersama Elohim. Tetapi sekarang, saya melihat mereka di Neraka dan mereka menjerit bahwa ini sangat panas! Mengapa mereka ada disini?” Ada begitu banyak pendeta, penatua, diaken dan jemaat biasa.

Malaikat menjawab, “Pendeta Yong Gyu Park, seseorang bisa terlihat luarnya sebagai seorang pengikut setia Ha Mashiah, tetapi Elohimlah yang tahu hati seseorang.

Mereka di sini karena mereka tidak menguduskan Hari Istirahat-Nya [Sabat; 

Kej. 2:1-3 & Kel. 20:8-11], sebagai gantinya, mereka telah lebih cinta untuk membuat uang pada hari-hari Istirahat-Nya (Yeremia 17:27)

Banyak diaken dan penatua tersebut telah mengkritik khotbah para pendeta mereka. (Mzm. 105:5 ; Bil. 12: 8-9).

Mereka tidak memberi perpuluhan dengan benar. (Maleakhi 3:9).

Mereka tidak berdoa.

Mereka tidak menginjili orang-orang sama sekali. (Yehezkiel 33:6).

Banyak dari para penatua dan diakon ini telah menyerang pendeta mereka dan melawan pemimpin mereka. Mereka telah turut campur dengan tugas dan urusan pendeta mereka. (Bilangan 16).


Saat mereka sedang sekarat, mereka pikir mereka telah melakukan pekerjaan yang baik sehingga mereka tidak bertobat akan hal-hal tersebut. Inilah sebabnya mengapa dilempar ke dalam api Neraka.”

Saya kemudian melihat seorang raja dan seorang pangeran yang pertama kali menganiaya orang-orang Kristen di Korea. Raja dan pangeran ini telah memancung banyak orang-orang Kristen mula-mula di Korea. Mereka ditempatkan di tengah (Neraka), yang merupakan tempat terpanas. Saya juga melihat Hitler, Stalin, Mao Zhe Dong, dan seorang pendeta terkenal dari Korea Utara bernama Pendeta Kang, dan seorang pahlawan Jepang yang terkenal, dan banyak pribadi lainnya lagi.Para diktator yang anti-Kristus

Kemudian kami tiba pada bagian yang paling gelap, terlalu gelap untuk melihat langkah-langkah kami sekalipun. Saya berteriak, “Malaikat! Malaikat! Ini sungguh gelap! Bagaimana saya dapat melihat sesuatu?” Malaikat menepuk pundakku dan berkata, “Sabarlah sejenak.”

Dalam beberapa saat, saya dapat melihat sejumlah orang yang telanjang yang tidak terhitung banyaknya. Di seluruh tubuh mereka ada begitu banyak serangga yang merayap. Tidak satu sentimeter pun yang tersisa karena serangga itu memenuhi tubuh mereka sama sekali. Orang yang telanjang itu berusaha mengibaskan serangga-serangga mengertakan gigi mereka. “Apa yang telah mereka lakukan saat mereka hidup di Bumi?”

“Mereka adalah orang-orang yang telah mengkritik dan menggosipkan (back stabbed) satu sama lain dibelakang mereka. Mereka tidak berhati-hati dengan apa yang mereka ucapkan mengenai orang lain.” (Mat 5:22).

Saya melihat para setan menusuk dan menikam (stabbing) perut orang-orang dengan pisau-pisau penyabit (sickles). Teriakan-teriakan mereka sungguh tidka tertahankan bagi ku. Saya bertanya kepada pengawalku, “Malaikat, apa yang telah orang ini lakukan selama mereka hidup di Bumi?”

Malaikat menjawab, “Orang-orang ini memiliki pekerjaan, rumah, dan keluarga tetapi mereka tidak memberi kepada Elohim. Mereka tidak menolong orang-orang miskin, Gereja mereka, atau untuk tujuan-tujuan mulia lainnya. Mereka sangatlah pelit dan rakus. Walaupun mereka bertemu dengan orang miskin, mereka mengabaikan orang miskin tersebut dan tidak perduli. Mereka hanya perduli pada diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Mereka berpakaian sangat bagus, berkecukupan dan memiliki kehidupan yang nyaman. Inilah mengapa perut mereka ditusuk karena perut-perut mereka penuh dengan keserakahan.” (Amsal 28:27).

Itu sebuah pemandangan yang sungguh menakutkan. Setelah menyaksikan pemandangan sedemikian, ketika saya kembali ke Bumi, saya memberikan semua uang dan harta kepada yang orang-orang lain. Keselamatan tidak bisa diperoleh dengan uang atau harta. Tetapi dengan iman. Neraka adalah tempat yang tidak tertahankan dan sengsara. Itu adalah siksaan kekal!

Saya juga melihat orang yang kepalanya di penggal dengan kapak yang sangat tajam. Saya bertanya kepada malaikat, “Apakah yang telah dilakukan orang-orang ini hingga mereka mendapat siksaan yang sedemikian mengerikannya?” Malaikat menjawab, “Otak mereka telah diberikan Elohim untuk memikirkan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Tetapi orang-orang ini telah memikirkan hal-hal yang kotor. Mereka memikirkan perkara-perkara nafsu birahi.” (Mat 5:28).
Berikutnya saya melihat orang-orang ditikam dan dipotong hingga beberapa bagian. Pemandangan itu sangat mengerikan. Saya bertanya, “Bagaimana dengan orang-orang ini? Apakah yang telah mereka lakukan hingga mereka disiksa seperti demikian?” Malaikat menjawab, “Mereka adalah para penatua dan diaken yang tidak melayani Gereja mereka. Nyatanya, bahkan mereka tidak mau bekerja atau melayani! Satu-satunya hal yang mereka sukai adalah untuk menerima dan menerima dari jemaat yang bersangkutan.” (Zakh 11:17 ; Hos 6:5).Kepala-kepala manusia yang dipenggal Saya melihat para penatua, diaken, dan juga jemaat biasa lainnya disiksa oleh para iblis. Para setan membuat lubang di lidah mereka dan memasukkan kawat melalui lidah yang satu dengan lainnya. Kemudian para iblis itu menarik mereka dengan kawat itu. Saya bertanya lagi, “Apa yang telah mereka lakukan di Bumi?”

Malaikat menjawab, “Mereka telah melakukan 4 jenis dosa yang berbeda:

Pertama, mereka telah mengkritik para pendeta mereka. Mereka mengatakan hal-hal yang negatif mengenai pendeta mereka. Mereka menyakiti dan menertawakan para pendeta mereka dari belakang.” (Yak 3:6 ; Mat 12:37).
Saya memohon kepada mereka yang telah melakukan perbuatan-perbuatan yang demikian untuk BERTOBAT! BERTOBAT!! Malaikat melanjutkan,
Kedua, mereka menghina Gereja dengan ucapan mereka.


Ketiga, mereka telah melukai orang-orang Kristen lainnya sedemikian rupa sehingga bahkan orang-orang yang setia jadi terpengaruh dan berhenti mengunjungi gereja, dan bahkan menyebabkan beberapa dari mereka kehilangan iman. Mereka melakukan segala cara yang mereka bisa untuk menghentikan orang-orang Kristen yang setia melakukan pekerjaan Elohim. Orang-orang jahat ini menyebabkan banyak orang setia tersandung.
Terakhir, mereka adalah para suami atau isteri yang minum alkohol dan bertindak kasar kepada anggota keluarga mereka.

Saya melihat para setan menusuk para pria dan wanita di perut mereka dengan sebuah paku yang sangat tajam dan besar.

Saya bertanya, “Apa yang telah mereka lakukan?” Malaikat menjawab, “Mereka adalah para pria dan wanita yang telah hidup bersama tanpa komitmen pernikahan. Mereka bersalah karena aborsi ketika mereka menjadi hamil. Mereka tidak pernah bertobat!”


Saya melihat kumpulan orang lainnya. Para iblis mengiris bibir mereka seperti mengiris tipis daging atau sayuran. Saya bertanya, “Mengapa orang-orang ini disiksa dengan cara sedemikian?” Malaikat menjawab, “Mereka adalah para putra, putri, menantu pria dan menantu wanita yang telah membantah perkataan orangtua mereka. Apa yang seharusnya mereka lakukan hanyalah mengatakan “Saya minta maaf” bukannya membuat keadaan menjadi bertambah buruk. Banyak dari mereka telah menggunakan bahasa yang kasar. Mereka telah menyerang orangtua mereka dengan bahasa yang keras. Mereka adalah para pemberontak, itulah mengapa bibir mereka ada diiris.”
Saudara, kita suatu hari akan meninggal, tapi kita tidak tahu kapankah hal itu akan terjadi. Harap bersiap-siap. Bersiap-siap untuk pergi ke Sorga. Kapankah kita pergi tidaklah penting. Tolong ampunilah setiap orang sebanyak mungkin sebagaimana kamu juga memerlukan. Bertobat dan bertobat, dan lakukanlah hal tersebut sepanjang hari jika memang kamu harus melakukannya.


Saudara, kita suatu hari akan meninggal, tapi kita tidak tahu kapankah hal itu akan terjadi. Ku mohon bersiap-siap lah. Menjadi siap untuk pergi ke Sorga. Kapankah kita pergi tidaklah penting. Tolong ampunilah setiap orang sebanyak mungkin sebanyak yang diperlukan. Bertobat dan bertobat dan lakukanlah hal tersebut sepanjang hari bila memang perlu. Kota Yerusalem Baru yang turun dari Sorga


Saudaraku yang terkasih, saya biasanya mengabaikan kesaksian-kesaksian yang sedemikian. Saya seorang pendeta Presbyterian kuno yang mengabaikan hal-hal yang demikian. Tetapi sekarang, saya harus menyaksikan dan menyatakan kepadamu apa yang telah saya lihat. Tolong janganlah ragu-ragu untuk hidup suatu kehidupan yang kudus. Tolong hindari siksaan dan penghakiman yang menyengsarakan ini. Jadilah selamat! Janganlah hidup secara duniawi tetapi serahkanlah dirimu bagi Kerajaan Elohim. Tolong berdoalah bagi mereka yang belum mengenal Yeshua. Menginjil dan berbuahlah. Berdoalah pada dini hari dan kuduskanlah Hari YAHWEH. Tolong berilah kepada YAHWEH perpuluhan dengan benar. Kumpulkan upahmu di Sorga dan bukan di Bumi ini. Saya berdoa dan memberkatimu dalam nama Nama Yeshua Yang Mahakuasa! Tertanda, Pendeta Young Gyu Park


Tidak ada komentar: