Gelandangan
Yang Duduk Di Tahta Raja-Raja Oleh Rick Joyner
Kisah Angelo Diambil Dari Sebuah Buku Yang Berjudul: “The Vision” by: Rick Joyner
Ketika saya membaca sebuah
buku yang ditulis oleh Rick Joyner dengan judul “The Vision”, saya mendapati
sebuah bagian yang menarik perhatian untuk direnungkan bagi diri saya, dimana
disitu Rick Joyner dalam pengalamannya di alam surgawi dipertemukan oleh “seseorang”
yang ketika dia masih hidup di bumi adalah seorang gelandangan, tetapi pada
akhirnya menempati tahta raja-raja ketika dia di surga. Namun bukan bagian itu
yang menyentuh saya, melainkan kisah (kehidupan) dari gelandangan tersebut yang
memberikan koreksi besar bagi siapa saja yang membaca kisah tersebut dengan
hati yang terbuka.
Untuk mengetahui kisah
selengkapnya, silahkan simak kesaksian berikut,
Rick Joyner berkisah:
Kemudian Dia (Tuhan Yesus)
berhenti, dan saya melihat orang-orang yang berada di tahta di dekat kami. Kami
masih berada di tempat di mana raja-raja paling tinggi duduk. Kemudian saya
mengenali seorang laki-laki yang duduk dekat kami.
“Tuan, saya mengetahui
engkau dari suatu tempat, tetapi saya tidak dapat mengingatnya.”
“Engkau pernah melihatku dalam sebuah penglihatan, ”jawabnya.
Saya segera ingat dan sangat terkejut! “Jadi engkau adalah orang yang nyata?”
“Ya,” jawabnya.
Saya teringat hari saat
saya menjadi seorang pemuda Kristen dan frustasi akan masalah-masalah hidup
saya. Saya keluar dari tengah-tengah tempat parkir dekat apartemen saya dan
memutuskan untuk menunggu sampai Tuhan berbicara kepada saya. Saat saya duduk
membaca Alkitab, saya mendapat penglihatan, paling pertama yang saya miliki.
Dalam penglihatan itu, saya melihat seorang laki-laki yang dengan rajin
melayani Tuhan. Dia secara terus menerus bersaksi kepada orang-orang, mengajar
Alkitab dan mengunjungi serta mendoakan orang-orang sakit. Dia sangat rajin dan
mempunyai kasih yang tulus pada orang-orang. Kemudian saya melihat seorang
laki-laki lain yang bernama Angelo, seorang gelandangan. Ketika seekor anak
kucing berjalan-jalan ditempatnya, dia mulai menendangnya tetapi menahan
dirinya sendiri, meskipun masih mendorongnya keluar dari jalan dengan kaki.
Kemudian Tuhan berkata siapakah dari orang-orang ini yang paling menyenangkan
Tuhan.
“Yang pertama,” saya menjawab tanpa ragu-ragu.
“Bukan, yang kedua,” jawabNya dan mulai bercerita.
Dia menceritakan bahwa
orang laki-laki yang pertama tadi dibesarkan dalam keluarga yang bahagia yang
selalu mengenal Tuhan. Dia bertumbuh dalam gereja yang bagus dan kemudian dia
menghadiri Akademi Alkitab terbaik di negaranya. Dia diberikan Kasih Tuhan
dengan porsi 100, tetapi dia hanya menggunakan 75 porsi.
Orang kedua lahir dengan
telinga tuli. Dia diperlakukan dengan kejam dan dipelihara dalam kegelapan,
loteng yang dingin sampai dia ditemukan orang-orang yang berwewenang pada umur
8 tahun. Dia dipindahkan dari institusi satu ke institusi lain dimana perlakuan
kejam itu masih terus diperolehnya. Akhirnya, dia dibuang ke jalanan. Tuhan
hanya memberikan 3 porsi bagian dari KasihNya untuk membantu dia mengatasi hal
ini, tetapi dia mengerahkan setiap kemampuannya untuk melawan kemarahan dalam
hatinya dan menjaganya untuk tidak melukai anak kucing itu.
Sekarang saya melihat pada
orang laki-laki itu, seorang raja yang duduk di atas tahta yang jauh lebih
mulia dari yang dapat dibayangkan Salomo. Para panglima malaikat mengatur
didekatnya, menunggu permintaannya. Saya berbalik kepada Tuhan. Saya masih tidak
dapat mempercayai bahwa dia adalah nyata dan salah satu dari raja-raja besar.
“Tuhan, tolong ceritakan
cerita selanjutnya,” pinta saya.
“Tentu saja, untuk itulah kita berada di sini. Angelo sangat setia dengan apa yang sudah Aku berikan dan Aku berikan lagi 3 porsi kasihKu. Dia menggunakan semuanya itu untuk berhenti mencuri. Dia hampir kelaparan, tetapi dia menolak untuk mengambil bagian yang bukan miliknya. Dia membeli makanan dengan mengumpulkan botol-botol dan adakalanya dia menemukan seseorang yang memberinya pekerjaan.
“Tentu saja, untuk itulah kita berada di sini. Angelo sangat setia dengan apa yang sudah Aku berikan dan Aku berikan lagi 3 porsi kasihKu. Dia menggunakan semuanya itu untuk berhenti mencuri. Dia hampir kelaparan, tetapi dia menolak untuk mengambil bagian yang bukan miliknya. Dia membeli makanan dengan mengumpulkan botol-botol dan adakalanya dia menemukan seseorang yang memberinya pekerjaan.
‘Angelo tidak dapat
mendengar tetapi dia belajar untuk membaca, jadi Aku kirimkan dia sebuah
traktat injil. Saat dia membacanya, Roh Kudus membuka hatinya dan dia
memberikan hidupnya untuk Aku. Kemudian aku menggandakan porsi kasihKu untuk
dia dan dia dengan setia menggunakan semuanya. Dia ingin membagikan tentang Aku
kepada yang lain tetapi dia tidak dapat berbicara. Sekalipun dia hidup dalam
kemiskinan, dia mulai menghabiskan sebagian pendapatannya yang dia miliki untuk
membuat traktat Injil dan membagikannya di ujung – ujung jalan.”
“Berapa banyak jiwa yang
dia bawa kepadaMu?” tanya saya memikirkan bahwa ada banyak jiwa yang dia bawa
sehingga dia bisa duduk bersama dengan raja-raja.
“Satu,” jawab Tuhan. “Untuk
membesarkan hatinya, Aku ijinkan dia menuntun seorang yang sekarat karena
alkohol kepadaKu. Itu memberi semangat untuk dia sehingga dia akan berdiri di
sudut jalan selama beberapa tahun hanya untuk membawa jiwa lain bertobat.
Tetapi seluruh sorga meminta untuk membawa dia ke sini dengan segera dan Aku
juga ingin memberikan dia upahnya.”
Jenis Martir Yang Berbeda
“Tetapi apa yang sudah dilakukan Angelo untuk menjadi seorang raja disini?” Tanya saya.
“Dia setia dengan semua
yang diberikan. Dia mengalahkan semuanya sampai dia menjadi serupa denganKu dan
dia mati sebagai seorang martir”
“Tetapi apa yang dia
kalahkan dan bagaimana dia menjadi seorang martir?”
“Dia mengalahkan dunia
dengan KasihKu. Sangat sedikit orang yang dapat mengalahkan begitu banyak
dengan hanya sedikit. Banyak umatKu yang tinggal dalam rumah-rumah yang
diinginkan raja-raja satu abad yang lalu, tetapi mereka tidak menghargainya.
Angelo sebaliknya, dia menghargai sekalipun hanya kotak kardus dalam malam yang
dingin dan dia akan mengubahnya menjadi tempat mulia bagi HadiratKu.
Dia mulai mengasihi setiap
orang dan setiap hal. Dia akan bersukacita lebih karena sebuah apel daripada
umatKu yang berpesta. Dia setia dengan semua yang Aku berikan, sekalipun itu
tidak begitu banyak dibandingkan dengan apa yang Aku berikan kepada yang
lainnya termasuk engkau. Aku menunjukkan hal ini kepadamu dalam penglihatan
sebab engkau seringkali melewati dia. Sekali waktu engkau pernah menuding dia
ke teman-temanmu dan membicarakan dia.”
“Saya melakukannya? Apa
yang saya katakan?”
“Engkau berkata, ‘Ada salah satu Elia lain yang harus engkau hindari dari terminal bis.’ Engkau katakan bahwa dia adalah “orang beriman yang gila (aneh)’ yang dikirim oleh musuh untuk membuat orang-orang berpaling dari Injil.”
“Engkau berkata, ‘Ada salah satu Elia lain yang harus engkau hindari dari terminal bis.’ Engkau katakan bahwa dia adalah “orang beriman yang gila (aneh)’ yang dikirim oleh musuh untuk membuat orang-orang berpaling dari Injil.”
Ini adalah ledakan yang
paling besar yang saya derita dari keseluruhan pengalaman ini. Saya sangat
terkejut dan tergoncang. Saya mencoba mengingat kejadian itu tetapi tidak
dapat-sebab ada banyak orang seperti itu. Saya tidak pernah perhatian kepada
para pengkhotbah jalanan dan menganggap mereka adalah alat-alat setan untuk
membuat orang-orang berpaling dari Injil.
“Ampuni saya, Tuhan. Saya
mohon ampun.”
“Engkau diampuni,” dengan cepat Dia menjawab. “Dan engkau benar bahwa ada banyak orang yang mencoba berkhotbah di jalanan untuk alasan yang salah bahkan sesat. Tetapi masih banyak orang-orang yang bersungguh-sungguh sekalipun mereka tidak pernah dilatih dan tidak pernah sekolah. Jangan menghakimi orang dari penampilannya. Masih ada banyak hamba-hambaKu yang benar yang seperti dia ditengah-tengah para professional dalam organisasi-orgasnisasi dan katedral-katedral yang dibangun dalam NamaKu.” Kemudian Dia memberi isyarat untuk menatap Angelo. Saat saya menoleh, dia turun dari tangga di tahtanya dan sekarang tepat ada di depan saya. Dia membuka lengannya, memeluk dan mencium dahi saya seperti seorang ayah. Kasih tercurah atas saya dan melalui saya sampai saya merasa itu akan melebihi sistem saraf saya. Ketika dia akhirnya melepaskan saya, saya terkejut seakan-akan saya mabuk tetapi dengan perasaan yang luar biasa. Itu adalah kasih seperti yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. “Dia dapat mengimpartasikan itu kepadamu di bumi,” kata Tuhan meneruskan.
“Engkau diampuni,” dengan cepat Dia menjawab. “Dan engkau benar bahwa ada banyak orang yang mencoba berkhotbah di jalanan untuk alasan yang salah bahkan sesat. Tetapi masih banyak orang-orang yang bersungguh-sungguh sekalipun mereka tidak pernah dilatih dan tidak pernah sekolah. Jangan menghakimi orang dari penampilannya. Masih ada banyak hamba-hambaKu yang benar yang seperti dia ditengah-tengah para professional dalam organisasi-orgasnisasi dan katedral-katedral yang dibangun dalam NamaKu.” Kemudian Dia memberi isyarat untuk menatap Angelo. Saat saya menoleh, dia turun dari tangga di tahtanya dan sekarang tepat ada di depan saya. Dia membuka lengannya, memeluk dan mencium dahi saya seperti seorang ayah. Kasih tercurah atas saya dan melalui saya sampai saya merasa itu akan melebihi sistem saraf saya. Ketika dia akhirnya melepaskan saya, saya terkejut seakan-akan saya mabuk tetapi dengan perasaan yang luar biasa. Itu adalah kasih seperti yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. “Dia dapat mengimpartasikan itu kepadamu di bumi,” kata Tuhan meneruskan.
“Dia banyak memberi kepada UmatKu, tetapi mereka tidak mau
mendekati dia.
Bahkan nabi-nabiKu menghindari dia. Dia bertumbuh imannya dengan
membeli sebuah Alkitab dan beberapa buku yang dia baca dan selalu dia baca
lagi, dia mencoba pergi ke gereja, tetapi dia tidak dapat menemukan seorangpun
yang mau menerima dia. Jika mereka mau membawa dia masuk, maka mereka juga akan
membawa Aku masuk. Dia adalah KetukanKu pada pintu-pintu mereka.” Saya belajar
sebuah definisi kesedihan yang baru.
“Bagaimana dia meninggal?” Tanya saya
mengingat bahwa dia adalah seorang martir. Berdasar pada apa yang saya lihat sejauh
ini, saya separuh berharap bahwa bagaimanapun saya juga bertanggung jawab. “Dia
mati kedinginan mencoba untuk tetap menjaga agar seorang pemabuk yang melewati
dia dalam dingin tetap hidup.”
Saat saya melihat Angelo,
saya tidak dapat mempercayai kekerasan hati saya. Saya tidak mengerti bagaimana
mati dengan cara ini membuat dia sebagai seorang martir, yang saya pikir hanya
layak untuk orang-orang yang mati karena kesaksiannya pada Tuhan Yesus Kristus.
“Tuhan, saya tahu bahwa dia
adalah benar-benar seorang pemenang,” kata saya. “Dan dia benar-benar layak
untuk berada disini. Tetapi orang-orang yang mati dengan cara ini apakah mereka
dianggap martir?”
“Angelo adalah seorang
martir setiap hari saat dia hidup. Dia hanya mencukupkan diri untuk tetap hidup
dan dengan bersukacita mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan teman-teman
yang memerlukan. Seperti Paulus menulis pada jemaat di Korintus, bahkan jika
engkau memberikan tubuhmu untuk dibakar, tetapi jika engkau tidak mempunyai
kasih sedikitpun tidak ada faedahnya bagimu. Tetapi, saat engkau memberikan
dirimu dengan kasih, maka itu akan sangat berfaedah. ‘Angelo mati setiap hari,
sebab dia tidak hidup untuk dirinya sendiri tapi untuk orang lain. Sekalipun
dia selalu menganggap dirinya sendiri paling rendah dari orang-orang kudus, dia
benar-benar adalah yang terbesar. Seperti yang engkau sudah pelajari, banyak
orang yang menganggap dirinya paling besar dan dianggap oleh orang lain untuk
menjadi yang terbesar, berakhir di sini menjadi yang paling kecil. Angelo tidak
mati karena sebuah doktrin, atau bahkan untuk kesaksiannya, tetapi dia mati
untuk Aku.”
“Tuhan, tolong bantu saya
mengingat hal ini. Saat saya kembali, tolong jangan biarkan saya melupakan apa
yang saya lihat disini,” pinta saya.
“Karena itulah Aku berada
di sini bersama denganmu, dan Aku akan bersamamu saat engkau kembali. Hikmat
adalah melihat dengan MataKu, dan tidak menghakimi karena penampilan saja. Aku
tunjukkan Angelo dalam penglihatan sehingga engkau dapat mengenali dia saat
engkau melewati dia di jalan. Jika engkau berbagi dengan dia pengetahuan
tentang masa lalunya yang Aku perlihatkan kepadamu dalam sebuah penglihatan,
dia akan memberikan hidupnya untukKu. Kemudian engkau dapat memuridkan seorang
raja besar dan dia akan mempunyai pengaruh yang besar atas GerejaKu.”
“Jika UmatKu melihat orang
lain seperti caraKu, Angelo dan banyak orang lain yang seperti dia akan diakui.
Mereka akan berbaris ke dalam mimbar yang terbesar. UmatKu akan datang dari
ujung bumi untuk duduk di kaki mereka, sebab dengan melakukan hal ini mereka
juga akan duduk di KakiKu. Dia akan mengajarkanmu kasih dan bagaimana
menginvestasikan karunia-karunia yang sudah Aku berikan kepadamu sehingga
engkau dapat menghasilkan banyak buah.” Saya sangat malu sampai saya tidak
ingin melihat Tuhan, tetapi akhirnya saya melihat kepada Dia saat saya
merasakan kepedihan yang kembali berpusat pada diri saya sendiri. Saat saya
melihat Dia, saya dibutakan oleh KemuliaanNya untuk beberapa saat, secara
bertahap mata saya dapat beradaptasi sehingga saya dapat melihat Dia kembali.
“ Ingatlah bahwa engkau
sudah diampuni,” kata Tuhan. “Aku tidak menunjukkan hal ini untuk menuntut
kamu, tetapi untuk mengajar kamu. Ingatlah selalu bahwa kasih sayang (belas
kasihan) akan menghilangkan selubung-selubung dari jiwamu lebih cepat dari
apapun juga.”
Saat kami mulai berjalan
kembali, Angelo mendekati saya, “Tolong ingatlah teman-temanku, para
gelandangan. Banyak orang akan mengasihi Juru Selamat kita jika seseorang pergi
kepada mereka.”
Kata-katanya mempunyai
kuasa sampai saya tidak bisa menjawab, hanya mengangguk saja. Saya tahu bahwa
kata-kata itu adalah perintah seorang raja dan seorang teman dari Raja segala
raja.
“Tuhan, maukah engkau
membantu saya untuk membantu orang-orang gelandangan?” Tanya saya.
“Aku akan membantu siapapun
yang membantu mereka,” Dia meresponi.“Saat engkau mengasihi orang-orang yang
Aku kasihi, engkau akan selalu tahu bahwa Aku membantumu. Mereka akan diberikan
seorang Penolong karena tindakan kasih sayang mereka. Seringkali engkau meminta
UrapanKu dan begitulah engkau akan menerimanya. Kasihilah mereka yang Aku
kasihi. Saat engkau mengasihi mereka, engkau mengasihi Aku. Saat engkau memberi
kepada mereka, engkau memberi pada-Ku dan Aku akan membalasnya berlipat kali
ganda.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar