Translate

Selasa, 07 Juni 2016

2 JAM BERSAMA YESUS DIPERLIHATKAN KEMULIAAN SURGA DAN KENGERIAN NERAKA KESAKSIAN TIMOTIUS KIAN DARI SULAWESI UTARA


Sebelumnya, Perkenalkan nama saya kian, saya lahir 14 november 1991 di desa rasi, kecamatan ratahan, kabupaten. Minahasa tenggara Provinsi Sulawesi utara. Saya bergereja di gereja masehi injili minahasa, tapi saya juga senang beribadah di gereja lain, seperti tiberias, bethel, Bethany, mawar Sharon, Pentakosta, dll. Aku besar dari keluarga sederhana, Kristen, tapi sekedar Kristen saja.

Pengalaman ini saya alami waktu saya bener – bener dalam pergumulan menghadapi skripsi saya, waktu itu jam 02.00 subuh, 2 September 2014, di kamar kost saya di kota tomohon. Saya terbangun dari tidur  dan susah untuk tidur kembali. Waktu itu tiba – tiba saya berada di tengah hutan yang penuh dengan kayu – kayu yang kering, yang siap untuk dibakar. Diatas kayu – kayu itu ada beberapa anggur – anggur itu. setelah itu ada suara yang menyuruhku untuk berbalik belakang, aku melihat ada gunung itu ada seperti gumpalan – gumpalan awan yang jatuh dari langit, didorong lagi untuk cepat mengambil gumpalan itu. Semuanya di kaos saya , tiba – tiba ada yang membuat saya mengerti anggur itu darah Tuhan dan gumpalan putih itu tubuh Tuhan.

Harus ada percepatan untuk kita sebagai penuai, sebelum ditebang dan dibakar. Masih diatas gunugn itu, tiba – tiba langit seperti terkoyak, petir dan kilat sangat kuat , ketika saya melihat kearah bawah gunung, disitu aku saksikan sosok manusia berpakaian Putih panjang berkilau dan sangat silau untuk dipandang lama. Dari Dia terpancar sukacita, damai, dan sangat harum. Saat itu yang ada dipikiran saya hanya keindahan yang sangat indah. Dari sosok Putih itu berkata :

“ Kian, turunlah. “

Sampai 3 kali saya disuruh turun oleh cahaya itu. Saya turun dari gunung itu sambil membungkuk tubuh saya karena tidak mampu melihat cahaya itu. Setibanya pas di kaki Orang itu. Saya bertanya.

“ Anda Siapa ? “

Jawabnya : “ Akulah yang sering kamu sembah siang dan Malam.”

Saat itu saya langsung Yakin dia Yesus, saya tertunduk menangis, rasa tidak layak berada dihadapan Tuhan. Saya mundur dan terus ingin melihat rupanya, tapi tetap tidak bisa. Saya bertanya kembali.

Tuhan, aku memiliki teman di FB yang sudah lama aku injili, aku mau tahu kepastiannya, apakah dia akan diselamatkan?”

Saya merasakan bahwa Tuhan kecewa dengan orang yang saya maksudkan.

Tuhan berkata, “ Dia keras hati, Kian. Teman kamu tahu Akulah Tuhan yang bisa menyelamatkan dia, tapi dia keras hati, dia takut dikucilkan. “

Saya merasa puas dengan jawaban Tuhan karena saya berpikir tidak susah – susah untuk menginjili orang yang seperti itu. Kemudian seperti Tuhan berbungkuk dan memegang pundakku. Rasa hancur hati, rasa penuh dosa, rasa tidak layak mengerumuniku. Aku menangis pada saat itu. Tapi Tuhan berkata,

“ Kian, kamu anak-ku, kamu layak karena darah-ku sudah tercurah bagimu, aku mau memperlihatkan kerajaan-ku kepada-mu, kian. “

Saya diajak berdiri, dan kami berjalan seperti diterowongan, gelap, sangat gelap. Tapi karena disebelah kananku ada Yesus, maka jalan itu bisa kelihatan karena terang dari Yesus bisa menerangkan jalan itu. Dan benar saudaraku, Yesus adalah pelita bagi setiap jalan kita, tanpa Yesus kita berjalan dalam kegelapan dan pasti mudah untuk terjatuh.

Kami terus berjalan di ujung jalan, Di ujung jalan saya melihat ada sebuah gerbang yang sangat megah, megahnya tidak terkatakan. Di samping gerbang itu ada seorang laki – laki yang memegang banyak kunci di tangan kiri dan kanannya.  Aku teringat Alkitab berkata kalau yang pegang kunci Sorga itu rasul Petrus . terus kami berjalan hingga tiba didepan gerbang itu. Rasul Petrus berkata,

“ Untuk apa kamu disini, ini bukan waktumu. Lihat, ( Rasul Petrus menunjuk arah sebelah kiri saya, disitu ada layar besar dan aku melihat tubuhku sedang terbaring di kamar kost saya ) ini bukan waktumu. “

Tiba – tiba Tuhan berkata , “ hari ini kian, anak-ku mendapatkan kasih karunia daripada-ku , Aku akan memperlihatkan kerajaan-KU kepada-nya. “

Saat itu juga Rasul Petrus membuka Gerbang besar itu. Gerbang Surga itu Terbuka, dan aku menyaksikan keindahan luaaaar biaasa ( sangat rohani untuk dijelaskan ) aku disambut di udara – udara yang harum dan penuh kedamaian, aku mendengar pujian dimana – mana. Kami masuk, terus berjalan, sebelah kiri kananku ada sungai yang terus mengalir , suara air sungai itu sangat mendamaikan hati. Ada juga pantulan suara yang kesana kemari, suara itu berbunyi :


“ HALELUYA ….. HALELUYA …. HALELUYA … “ ADA JUGA BERKATA “ HOSANA … HOSANA …. HOSANA …. “



Terus aku mendengar sepanjang perjalanan  itu. Tiba didepan pintu yang saya yakin tidak sembarangan orang bisa masuk didalamnya. Di pinggir sebelah kiri dan kanan pintu itu ada beberapa laki – laki yang memakai jubah putih berkilau.

Tuhan mengajak saya masuk saya teringat penjelasan pendeta kalau surga ada beberapa bagian. Selangkah oleh salah seorang yang pakai jubah disebelah kiri pintu itu, ada berkata,

“ Kamu tidak layak masuk ke RUANG MAHA KUDUS ALLAH. “

Kemudian Tuhan berkata, “ Dia anak-ku, Hari ini aku akan memperlihatkan tempat-ku kepadanya.”

Seketika itu juga tuan – tuan disamping kiri kanan pintu itu membungkukan badan seperti mematuhi perintah Raja. Kami masuk di ruangan itu. Tepat sebelah Tahta yang sangat mewah. Tahta itu ada sesosok yang tidak saya kenal namun bersayap, terang dari tahta itu juga sangat silau, sehingga saya hanya bisa melihat bagian bawah tahta itu, di bagian depan di tahta itu ada tulisan yang tidak saya pahami secara jasmani tetapi mata rohani saya mengartikan bahwa itu artinya YESUS.

Aku dikasih kesempatan untuk memuji Tuhan diruangan itu.spontan sekali saya bertepuk tangan dan mulai berbahasa Roh. Selesai saya memuji, keempat sosok bersayap disudut Tahta itu berkata,


“ Pujianmu indah dan menyukakan tempat ini.”

Kemudian saya bertanya kepada Tuhan, “ Tuhan, saat ini saya sedang berjuang meninggalkan dosa pesta pora ( maksud saya tarian katreli yang sudah menjadi budaya minahasa disetiap ada pesta pernikahan. ) Apakah itu benar – benar tidak boleh, ataukah Cuma pandangan gereja kami membolehkan tarian seperti itu …. ?”

Tuhan menjawab, “ Semua tergantung motivasi hati anakku. Ada yang menari karena memang benar – benar bersyukur atas pernikahan itu. Tetapi banyak yang hati mereka terikat pesta pora. “

Saya menganggukan kepala dan Tuhan berkata lagi, “ Kita akan pergi melihat Neraka. “

Saya menolak ajakan Tuhan, saya berkata, “ Tidak Tuhan, saya tidak mau ke Neraka, saya tahu tempat itu mengerikan, menjijikan dan sangat tidak mengenakkan. “

Jawabnya, “ Aku akan tetap bersama-MU, jangan takut, Mari kita pergi. !”

Kami berjalan lagi melewati terowongan gelap, ujung jalan aku melihat ada Pintu kayu tua, reot bau busuk, sangat jelek. Saya mulai tiba didepan Pintu. Pintu itu terbuka pelan – pelan dan udara dari neraka itu  mulai keluar dan mulai tercium olehku. Udara Neraka itu menusuk setiap bagian Tubuhku, seperti ditusuk – tusuk dengan paku, Udara nya saja sudah sangat menyakitkan. Saya merangkak kesakitan, saya mengeluh ke Tuhan, dan Tuhan tahu kalau saya sedang merasakan sakit luar biasa Tuhan berkata,

“ Cepat masuk anakku, kamu harus melihat ini, cepat, supaya kamu tidak lama – lama disiksa oleh udara Neraka ini. “


Kami berjalan masuk, kami tiba disuatu tempat seperti perbatasan yang sepertinya saya dilarang untuk terus berjalan. Di depan saya ada seperti pantai, luas, dan sangat menyeramkan, tapi bukan air yang saya lihat hanya semacam lumpur, sangat luas, Saya bertanya kepada Tuhan,

“ Apa yang perlu saya lihat disini Tuhan?”

JawabNya, “ Coba lihat disana. “ ( sambil Tuhan menujuk kearah sebelah kiri. )
Aku sangat terkejut , hatiku hancur, aku berontak melihat seorang ibu yang saya tahu masa hidupnya baik, rajin dalam hal kerohanian. Saya berkata pada Tuhan,

“ Tuhan, mengapa  ibu itu bisa ada disini ( neraka )? Dia orang baik, Dia rajin ke gereja, mengapa dia ada disini ?”


Tuhan berkata, “ Anakku, aku tidak melihat semua itu, aku melihat hatinya saat dia melayaniku, kemurnian hati para pelayanku, harus murni, bukan karena tujuan yang salah. “

Saya mendengar ibu itu memanggil – manggil nama saya, “ Kian, Kian, 
lihatlah kemari, tolong sampaikan kepada anak – anakku, dan semua orang dibumi hiduplah dalam Tuhan, ajaklah mereka beribadah, tempat ini sungguh nyata tempat ini sungguh menyakitkan. Tolong bawa aku keluar dari sini !" Yesus Maafkan saya, saya ingin keluar dari sini ! “

Saya mulai menangis melihat penderitaan ibu itu, saya tidak tahan melihat penderitaan ibu itu, saya berkata “ Tuhan, cukup, kita harus pergi dari sini. “

Tuhan menujuk sebelah kanan bawah lagi. “ Lihat itu. “

Disitu aku melihat mama temanku, aku kaget, karena aku tahu ibu itu belum meninggal.

Aku bertanya kepada Tuhan, “ Tuhan kenapa ibu itu di sini .. ? Dia kan belum meninggal ? “

Tuhan melihat ibu itu sangat sedih, jalan putar – putar ditempat saja dengan memegang tongkat . 

Tuhan berkata :

“ Dia memang masih hidup, kamu melihat dia hidup senang … ? seperti tidak berbeban … ? inilah yang sesungguhnya, meskipun ibu itu kelihatan bahagia di dunia , tapi jauh dalam lubuk hatinya, dia sangat tertekan, dia menderita, kalau dia tidak bertobat minta ampun kepada-KU, nantinya dia akan disiksa ditempat ini.

Saya bertanya, “ Apa salah ibu itu, Tuhan ?

Jawab-NYA ibu itu tahu FIRMAN-KU dia tahu di luar iman kepada-KU tidak ada seorangpun bisa diselamatkan. Dia merestui anaknya meninggalkan Aku, menikah dengan orang yang tidak peraya kepada-KU. “

Aku berkata lagi, “ Tuhan mengapa ibu itu yang menanggung dosa anaknya ?”

Tuhan berkata : “ Ibu itu tidak melarang anaknya saat meninggalkan  Aku, malahan dia merestui pernikahan anaknya , jika ibu itu melarang, lantas anaknya tetap meninggalkan Aku, maka ibu itu bebas dari tanggungan jiwa anaknya. “


Saya mengerti dan saya berkata kepada Tuhan , " Ok Tuhan, cukup saya ingin pergi dari sini. " 

Lalu Yesus memegang tangan-KU kami pergi keluar dari neraka, roh-ku melesat cepat tiba di kamar kost-KU. Roh-ku mulai memasuki tubuhku yang terbaring dikamar lalu aku terbangun.

Tidak ada komentar: