SON OF A MARTYR ( PUTERA SEORANG MARTIR ) – BUKAR SAMPSON
Video courtesy of VOM Canada. Bukar Sampson - Son of a Martyr. Bukar Sampson - Putra seorang Martir.
Bekas luka pada wajah dan tubuh Bukar Sampson disebabkan karena penyerangan brutal oleh Muslim militan yang memakan nyawa belasan orang-orang Kristen di kota Yelwa, Plateau State,negara Nigeria. Pada tanggal 24 Pebruari 2004 kota itu dibakar dan beberapa gereja dihancurkan termasuk Gereja Yesus di Nigeria yang mana ayah Bukar adalah pendetanya.
Bukar : "Islam fanatik datang ke gereja kami pagi-pagi sekali kemudian mereka mengepung kami dan mulai membantai banyak orang. Orang-orang kalang kabut berlarian dan tidak ada tempat pelarian."
Bukar dan Ayah-nya dipukuli mereka juga. Keduanya terluka parah.
Bukar : "Ketika aku melarikan diri untuk menyelamatkan nyawaku, mereka berlari kearahku, kemudian aku terjatuh ditengah-tengah orang-orang yang sudah meninggal. Mereka pikir aku telah meninggal dikarenakan tubuhku penuh dengan darah. Saya tetap berbaring disitu. Gereja kami dibakar, rumah pastoral juga terbakar, mobil-mobil dibakar."
Ketika Bukar terbaring di lantai yang penuh darah di gereja, Bukar merasakan ketakutan.
Bukar : "Satu hal, yaitu saya menyerahkan hidupku kepada Kristus. Saya mengatakan saya menyerahkan sepenuhnya dibawah perlindunganNya, baik dalam keadaan hidup atau mati karena Dia adalah Sang Pencipta. Saya tidak punya pilihan lain."
Secara ajaib, Bukar berhasil selamat. Ketika tentara pemerintah tiba, dia kembali ke gereja dan menemukan ayahnya yang ternyata masih hidup, dan karena luka-lukanya maka mereka dibawa ke rumah sakit. Bukar kehilangan darah banyak sekali. Menurut pemimpim Kristen di Nigeria, 48 orang percaya (Kristen) meninggal di dalam gereja itu dan ayah Bukar adalah satu diantaranya.
Bukar : "Hanya Tuhan yang menyelamatkan jiwa saya. Dia tahu mengapa Dia menyelamatkan aku. Mungkin aku harus memberikan kesaksian, dan kemudian bekerja bagiNya."
Greg Musselman - Jos, Plateau State
"Bukar mengatakan kepadaku bahwa dia tidak punya keinginan untuk melayani penuh waktu setelah kematian ayahnya. Tetapi dalam sebulan setelah kematian ayahnya pada hari yang tragis itu yang mana nyawanya selamat, dia merasa Tuhan memanggil untuk mengikuti langkah ayahnya untuk melayani."
Bukar : "Saya sudah memutuskan, Tuhan telah mengatakan kepadaku bahwa adalah suatu jalan yang baik kalau aku ikuti, karena beberapa orang tidak setuju kepadaku. Kenyataannya kalau aku mengikuti langkah itu saya tahu apa yang dialami almarhum ayahku, saya sebaiknya tidak melakukan itu, tetapi aku tidak mendengarkan mereka."
Bukar belajar di seminari untuk menjadi pendeta. Ibu dan saudara perempuannya sangat bangga pada dirinya. Ketiganya menerima bantuan dari The Voice of The Christian Martyr cabang Nigeria. Bukar dan Helena mendapatkan bantuan dana untuk melanjutkan pendidikan. Helena melanjutkan ke pendidikan keperawatan dan Ibu Bukar - Jemima Samson - mendapatkan kredit usaha kecil yang dia gunakan untuk memulai suatu toko kecil.
Jemima Samson : "Saya bangga terhadap anak saya untuk memutuskan menjadi seorang pendeta. Apa yang terjadi pasti mempunyai tujuan dan saya senang anakku tidak meninggal."
Helena : "Saya sangat senang karena saudara laki-laki-ku mengikuti langkah ayahku. Dan saya tahu dia akan melakukan hal itu. Dan ketika kami melihat matanya maka dia terlihat seperti ayah kami."
Bukar mengatakan dia dapat memaafkan mereka yang membunuh ayahnya dan mengambil nyawa teman dan sahabat Kristennya di Yawa. Akan tetapi hal itu tidaklah mudah.
Bukar : "Ketika hal itu terjadi, kenyataanya saya berpikir, saya tidak akan memaafkan mereka. Akan tetapi kalau aku mendalami Firman, Injil telah memberi suatu pengertian dalam hal yang berbeda. Akhirnya aku bisa memaafkan mereka atas semua yang telah mereka lakukan. Tuhan akan memaafkan mereka. Karena saya percaya mereka tidak mengenal Kristus, itulah mengapa mereka melakukan hal itu."
----- Demikian Bukar mengakhiri kesaksiannya ....
Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi
orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat." (Markus
13:13).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar