Sebuah kunjungan yang tidak terduga
Perjalanan pria muda itu dimulai dengan suatu kunjungan yang
tidak terduga. “Saya sedang tidur dan Yesus membangunkan aku, hal itu seperti
sebuah mimpi atau pewahyuan,” Abdu mengingat hal itu. Abdu memberikan hidupnya
kepada Yesus setelah membaca Alkitab yang dia pinjam. Keputusan dia tersebut
membuat marah keluarganya. Hal ini disebabkan didalam komunitas Muslim,
meninggalkan Islam membawa aib.
“Kami tidak tahu keyakinan apa yang dia bawa,” kata Suleman
ayah Abdu. “Kami adalah Muslim fundamentalis dan sangat kecewa. Itulah kenapa
kami sangat menentang dirinya (Abdu)”. “Tetangga-tetangga kami mengatakan
kepada kami bahwa dia membawa keyakinan asing kemari dan keyakinan itu tidak
baik, dan mereka berkata ‘serang dia dan jangan terima dia,’ ” kata Suleman.
Demikian juga ibu Abdu, Semira, juga sangat kecewa ketika dia
mendengar anaknya menjadi seorang Kristen.
“Saya sangat bersedih jauh didalam hati saya dikarenakan saya
berpikir bahwa saya telah kehilangan anak saya,” demikian kata Semira. “Saya
berpikir bahwa kita bahkan tidak dapat dikubur bersama-sama ketika kami
meninggal. Hal itu merupakan kesedihan besar pada waktu itu.” tambah Semira.
“Pada saat saya sedang berjalan ke sekolah, mereka menemukan
aku pada sebuah jalan dan memukuli aku dengan sangat keras menggunakan sebuah
tali dan membuat diriku sangat menderita.” Kenang Abdu. “Mereka menanyakan
kepada kami, apakah hal ini merupakan keputusan akhir saya. Jika saya terus
menjadi seorang Kristen, mereka berkata mereka akan meningkatkan tekanan mereka
dan akan membunuhku.”
Tetap saja Abdu menolak untuk meninggalkan Yesus, dan ayahnya
menjadi sangat marah sehingga ayahnya berusaha membunuh Abdu.
“Kami mengusir dia (Abdu) keluar dari rumah kami disebabkan
kami tidak mau menentang tetangga-tetangga kami. Dia membawa hal-hal yang
berbeda kesini maka kami mengusir dia dan dia pergi ke desa lain.” Kata Suleman
ayah Abdu.
Selama tahun-tahun pengasingan dari keluarganya, Abdu bekerja
pada sebuah gereja sebagai satpam dan bertumbuh didalam iman. Abdu membaca
lebih dari 100 buku-buku Kristen dan memulai pemuridan orang-orang Muslim
lainnya yang datang kepada Kristus.
Banyak hati yang melunak
Akan tetapi ibu Abdu sangat rindu kepada anaknya, dan setelah
sekian tahun terpisah, dia menyelinap pergi untuk mengunjungi anaknya.
“Selama 6 tahun, saya mendengar bahwa dia tidak minum alkohol
dan tidak melakukan hal-hal yang jahat,” Semira berkata. “Akan tetapi anak-anak
yang merupakan teman-teman dia dulu yang berada disini melakukan hal-hal buruk,
maka saya memutuskan untuk mengunjungi dirinya secara rahasia.”
Karena tertarik dengan perubahan-perubahan yang dialami oleh
anaknya, Semira memutuskan untuk mengikuti Yesus Kristus. Akan tetapi
bagaimanapun juga, hal ini membutuhkan waktu 10 tahun baginya sebelum
benar-benar meninggalkan Islam dan mengikuti Yesus Kristus.
“Saya percaya dengan keyakinan anak saya adalah benar dan
betul, sekarang saya menghadapi persoalan besar dengan suami saya,” kata
Semira. “Akan tetapi saya sudah memutuskan untuk mengikuti Yesus dan berusaha
untuk membawa suami saya kepada Yesus juga. Kami menunjukkan cinta yang besar
kepada dirinya dan perubahan-perubahan besar didalam karakter kami. Dan hal ini
mempengaruhi dia (suamiku).”
Sekitar satu tahun, hari Suleman melunak dibawah pengaruh
kasih Tuhan yang besar. Sekarang, dia dan seluruh keluarganya, sekitar 40-an
dari mereka, semua menjadi Kristen. Sebuah gubug sederhana yang merupakan milik
keluarga sekarang menjadi tempat memuji Tuhan dan tempat untuk mendengarkan
pengabaran Injil.
“Saya sangat senang bahwa keluarga saya telah datang kepada
Yesus,” kata Abdu. “Akan tetapi sukacita terbesar saya adalah [dekat rumah saya
dimana saya tumbuh dan besar] ada sebuah tempat yang digunakan sebagai gereja.
Orang-orang datang dan berdoa serta memberikan hidupnya kepada Kristus.”
Sebuah misi penginjilan kepada orang Muslim
Sekarang Abdu adalah seorang misionaris yang mengabarkan
Injil kepada orang-orang Muslim yang berada didaerah-daerah yang bermusuhan
dengan kabar kesukaan ini.
“Cara kami membawa orang-orang kepada Kristus tidak hanya
menceritakan kepada mereka mengenai Alkitab, tetapi kami menunjukkan kepada
mereka kasih besar dan membagikan banyak hal kepada mereka dan juga menunjukkan
kepada mereka kehidupan yang baik yang kita punya didalam Kristus,” kata Abdu.
Pendekatan itu terbukti lebih efektif, dengan respon yang
baik dari ribuan umat Muslim kepada kabar kesukaan ini. Bagi Suleman, pada saat
dia dan keluarganya dianiaya dikarenakan iman itu, dia berkata bahwa dia tidak
akan kembali kepada Islam dan dia mencari kekekalan bersama Kristus.
“Kaum fundamentalis dapat melakukan hal-hal terburuk kepada
kami,” kata Suleman. “Pilihan terakhir bagi mereka adalah membunuh kami.
Kami tidak kuatir andaikan mereka membunuh kami dikarenakan banyak orang
percaya yang akan mengubur kami.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar