Translate

Rabu, 29 Juni 2016

ABDU SEORANG MUSLIM DARI ETHIOPIA DIKUNJUNGI OLEH YESUS ( ISA AL-MASIH )




Sebuah kunjungan yang tidak terduga

Perjalanan pria muda itu dimulai dengan suatu kunjungan yang tidak terduga. “Saya sedang tidur dan Yesus membangunkan aku, hal itu seperti sebuah mimpi atau pewahyuan,” Abdu mengingat hal itu. Abdu memberikan hidupnya kepada Yesus setelah membaca Alkitab yang dia pinjam. Keputusan dia tersebut membuat marah keluarganya. Hal ini disebabkan didalam komunitas Muslim, meninggalkan Islam membawa aib.

“Kami tidak tahu keyakinan apa yang dia bawa,” kata Suleman ayah Abdu. “Kami adalah Muslim fundamentalis dan sangat kecewa. Itulah kenapa kami sangat menentang dirinya (Abdu)”. “Tetangga-tetangga kami mengatakan kepada kami bahwa dia membawa keyakinan asing kemari dan keyakinan itu tidak baik, dan mereka berkata ‘serang dia dan jangan terima dia,’ ” kata Suleman.

Demikian juga ibu Abdu, Semira, juga sangat kecewa ketika dia mendengar anaknya menjadi seorang Kristen.

“Saya sangat bersedih jauh didalam hati saya dikarenakan saya berpikir bahwa saya telah kehilangan anak saya,” demikian kata Semira. “Saya berpikir bahwa kita bahkan tidak dapat dikubur bersama-sama ketika kami meninggal. Hal itu merupakan kesedihan besar pada waktu itu.” tambah Semira.

“Pada saat saya sedang berjalan ke sekolah, mereka menemukan aku pada sebuah jalan dan memukuli aku dengan sangat keras menggunakan sebuah tali dan membuat diriku sangat menderita.” Kenang Abdu. “Mereka menanyakan kepada kami, apakah hal ini merupakan keputusan akhir saya. Jika saya terus menjadi seorang Kristen, mereka berkata mereka akan meningkatkan tekanan mereka dan akan membunuhku.”

Tetap saja Abdu menolak untuk meninggalkan Yesus, dan ayahnya menjadi sangat marah sehingga ayahnya berusaha membunuh Abdu.

“Kami mengusir dia (Abdu) keluar dari rumah kami disebabkan kami tidak mau menentang tetangga-tetangga kami. Dia membawa hal-hal yang berbeda kesini maka kami mengusir dia dan dia pergi ke desa lain.” Kata Suleman ayah Abdu.

Selama tahun-tahun pengasingan dari keluarganya, Abdu bekerja pada sebuah gereja sebagai satpam dan bertumbuh didalam iman. Abdu membaca lebih dari 100 buku-buku Kristen dan memulai pemuridan orang-orang Muslim lainnya yang datang kepada Kristus.

Banyak hati yang melunak
Akan tetapi ibu Abdu sangat rindu kepada anaknya, dan setelah sekian tahun terpisah, dia menyelinap pergi untuk mengunjungi anaknya.

“Selama 6 tahun, saya mendengar bahwa dia tidak minum alkohol dan tidak melakukan hal-hal yang jahat,” Semira berkata. “Akan tetapi anak-anak yang merupakan teman-teman dia dulu yang berada disini melakukan hal-hal buruk, maka saya memutuskan untuk mengunjungi dirinya secara rahasia.”

Karena tertarik dengan perubahan-perubahan yang dialami oleh anaknya, Semira memutuskan untuk mengikuti Yesus Kristus. Akan tetapi bagaimanapun juga, hal ini membutuhkan waktu 10 tahun baginya sebelum benar-benar meninggalkan Islam dan mengikuti Yesus Kristus.

“Saya percaya dengan keyakinan anak saya adalah benar dan betul, sekarang saya menghadapi persoalan besar dengan suami saya,” kata Semira. “Akan tetapi saya sudah memutuskan untuk mengikuti Yesus dan berusaha untuk membawa suami saya kepada Yesus juga. Kami menunjukkan cinta yang besar kepada dirinya dan perubahan-perubahan besar didalam karakter kami. Dan hal ini mempengaruhi dia (suamiku).”

Sekitar satu tahun, hari Suleman melunak dibawah pengaruh kasih Tuhan yang besar. Sekarang, dia dan seluruh keluarganya, sekitar 40-an dari mereka, semua menjadi Kristen. Sebuah gubug sederhana yang merupakan milik keluarga sekarang menjadi tempat memuji Tuhan dan tempat untuk mendengarkan pengabaran Injil.

“Saya sangat senang bahwa keluarga saya telah datang kepada Yesus,” kata Abdu. “Akan tetapi sukacita terbesar saya adalah [dekat rumah saya dimana saya tumbuh dan besar] ada sebuah tempat yang digunakan sebagai gereja. Orang-orang datang dan berdoa serta memberikan hidupnya kepada Kristus.”

Sebuah misi penginjilan kepada orang Muslim
Sekarang Abdu adalah seorang misionaris yang mengabarkan Injil kepada orang-orang Muslim yang berada didaerah-daerah yang bermusuhan dengan kabar kesukaan ini. 

“Cara kami membawa orang-orang kepada Kristus tidak hanya menceritakan kepada mereka mengenai Alkitab, tetapi kami menunjukkan kepada mereka kasih besar dan membagikan banyak hal kepada mereka dan juga menunjukkan kepada mereka kehidupan yang baik yang kita punya didalam Kristus,” kata Abdu.

Pendekatan itu terbukti lebih efektif, dengan respon yang baik dari ribuan umat Muslim kepada kabar kesukaan ini. Bagi Suleman, pada saat dia dan keluarganya dianiaya dikarenakan iman itu, dia berkata bahwa dia tidak akan kembali kepada Islam dan dia mencari kekekalan bersama Kristus.


“Kaum fundamentalis dapat melakukan hal-hal terburuk kepada kami,” kata Suleman. “Pilihan terakhir bagi mereka adalah membunuh kami. Kami tidak kuatir andaikan mereka membunuh kami dikarenakan banyak orang percaya yang akan mengubur kami.”

Tidak ada komentar: