Shalom, nama saya Maria Christina Chandra, umur saya 45
tahun, saya tinggal di Cempaka Putih, Jakarta Pusat bersama keluarga saya. Ibu
saya asli Bandung dan bapak saya asli Solo, saya keturunan muslim dari lahir.
Saya dilahirkan prematur 7 bulan 10 hari dengan berat badan 1,8 Kg, menurut
perkiraan dokter saya akan mengalami cacat, entah di bagian atas (kepala) atau
bawah (kaki). Dan akhirnya setelah umur saya 1 tahun, kedua telinga saya tidak
bisa mendengar (tuli).
Saya di sekolahkan dari TK sampai kuliah jurusan Sistem
Informasi Akuntansi dengan prestasi yang cukup baik, namun sedihnya saya sering
diejek, diolok-olok, dan diperlakukan tidak adil oleh teman-teman saya, karena
saya tuli.
Suatu hari tahun 1999 saya mengantar teman saya interview
kerja di daerah Slipi, saya menunggu di luar depan pintu masuk, namun entah
dari mana saya mendengar nyanyian orang Kristen, padahal saya sadar saya masih
tuli saat itu, dan belum pernah saya mendengar nyanyian seperti ini di sepanjang
hidup saya, saya mulai menangis dan merasakan hati saya hancur.
Tahun 2000 saya sudah mulai kerja di kantor, suatu hari jam 2
pagi yang lain sudah tertidur (pas hari itu hari paskah) saya tiba-tiba merasa
lapar dan saya akhirnya saya ke dapur mencari makanan, ketika saya mau duduk
untuk makan, tiba-tiba datanglah sinar yang terang sekali sangat indah melebihi
lampu rumah, dan menyerupai sosok manusia berjubah putih, berambut ikal,
berwajah tampan, dan tinggi seperti orang timur tengah, aku terdiam kaku
melihat-Nya, aku tidak tau Dia siapa. Saya simpan hal ini kepada siapa pun.
Hingga berselang 3 bulan saya terbangun dari tidur saya dan melihat keluar dari
jendela kamar saya, Sosok itu menjumpaiku kembali dengan memegang tongkat
berbentuk J terbalik, Dia bolak balik 4x di depan mata saya sendiri. Saya mulai
bingung saya pernah melihat wajah itu mirip sekali dengan Tuhan yang disembah
orang-orang Kristen. Sejak itu saya tahu bahwa Dia Tuhan Yesus Kristus. Namun
saya tidak berani katakan ke keluarga saya.
Di penghujung tahun 2000, saya menonton TV sendirian, saya
melihat channel TVRI acara natal di stadion sepak bola, namun saya tidak tau
apa nama gerejanya. Ketika saya pulang kantor sedang menunggu bis di halte Ratu
Plaza, tanpa sengaja saya bertemu teman kuliah saya dulu, dia orang Kristen,
lalu saya ceritakan kejadian di mana saya di jumpai Yesus 2x, besoknya saya
akhirnya di ajak teman saya ke Gereja Tiberias Cawang Kencana, di sana pas ada
acara natal anak-anak kecil, saya disuruh teman saya ke depan untuk terima
Perjamuan Kudus dan minyak urapan serta di doakan, akhirnya saya maju, dan saya
minta didoakan pendeta dan meminta 2 permintaan kepada Tuhan karena begitu
banyak masalah yang datang, saya minta :
1. Tuhan Yesus saya minta uang 20 juta untuk operasi mata
bapak saya hari ini juga, karena saya tidak punya uang sebanyak itu, darimana
saya dapat uang sebanyak itu.
2. Tuhan Yesus tolong sembuhkan kedua telinga saya, agar saya
dapat mendengar suara apapun.
Kemudian saya pulang dari gereja, saya langsung ke RS, jenguk
bapak saya, saya dimarahi Ibu, karena saya keluyuran bukan jagain bapak saya,
padahal saya habis dari gereja diam-diam, tiba-tiba dokter datang dan
mengatakan kalau Ibu saya tidak usah bayar 20 juta lagi untuk operasi, semuanya
gratis. Tanpa sadar mulut saya mengucapkan Puji Tuhan Yesus, mama saya marah
dan katakan darimana kamu belajar kata-kata itu?! Saya jawab tidak belajar dari
mana-mana.
Satu minggu kemudian setelah libur natal, saya masuk kerja
kembali, ketika jam istirahat teman-teman saya turun ke bawah untuk makan, saya
makan sendirian di dalam kantor karena saya bawa bekal, tiba-tiba ada suara
telepon bunyi berkali-kali di seberang meja saya, saya baru kali itu mendengar
dering telepon. Tidak ada orang yang angkat, akhirnya terpaksa saya yang
angkat, saya katakan, "Selamat siang, apa yang bisa saya bantu?",
ternyata itu bos saya, dia katakan, "Ini kamu pegawai saya kan? Kamu kan
tidak bisa mendengar, kok bisa angkat telepon?, kemana yang lain?" saya katakan
"Belum balik, masih makan di bawah", "Oh ya sudah" dia
mengakhiri telepon, saya sendiri juga bingung, saya juga bisa mendengar
teman-teman saya memanggil nama saya, teman-teman saya heran, saya bisa
mendengar, sejak saat itu saya percaya Yesus yang menyembuhkan saya.
Tahun 2008 saya memutuskan untuk dibaptis di Tiberias, saya
bersemangat untuk ke gereja tengah Minggu maupun hari Minggu, keluarga saya
tidak tau akan hal ini.
Dan akhirnya tahun 2011 saya ketahuan keluarga saya kalau
saya ke gereja dan membaca Alkitab. Setiap kali saya punya Alkitab, selalu
diambil berkali-kali. Suatu malam jam 00.45 saya membaca Alkitab di kamar,
tiba-tiba bapak saya menyiram air panas dari belakang saya, punggung saya
terasa perih dan sakit saat saya tidur, namun saya tetap ampuni, saya diobati
di rumah teman saya yang Kristen. 6 bulan kemudian, penganiayaan saya semakin
berat, kepala saya dijedoti berkali-kali ke lemari secara bergantian oleh
Bapak, ibu, dan adik laki-laki saya, bahkan dipukul habis-habisan dan tanpa
sadar mulut saya berkata berkali-kali, "Roh Allah lebih besar daripada roh
yang ada di dunia ini", mereka suruh saya diam, namun mulut saya tak bisa
diam, terus berkata seperti itu, mereka berkata saya kemasukan roh jahat, saya
juga pernah di lempar HP ke muka saya, dan mata saya ditonjok (tahun
2014). Pakaian saya diambil dan dibakar semua agar saya tidak bisa ke gereja,
namun saya tetap ke gereja, pakai baju yang jelek pun tak apa, atas kejadian
itu saya keluar kantor, saya tidak boleh ke mana-mana, benar-benar menderita rasanya,
saya mau ke gereja pun harus ngumpet-ngumpet, tidak pegang uang sama sekali,
tapi saya tetap ke gereja jalan kaki walaupun jauh. Kekuatan dan penghiburan
saya adalah Tuhan Yesus. Teman-teman sekolah saya dulu juga menjauhi saya
apalagi mereka tahu sekarang saya Kristen, saudara-saudara saya pun menjauhi
saya, saya telepon tak pernah diangkat oleh mereka, saya SMS pun tak pernah ada
balasan.
Selama ini saya diam-diam memberkati dan menyembuhkan Ibu
saya yang 3 tahun sakit benjol di lehernya, sudah berobat namun tak ada hasil,
saya diam-diam berikan perjamuan ke makanan dan minumannya setiap hari, 2
minggu benjolnya hilang, sampai akhirnya saya terpaksa bekerja sebagai baby
sitter untuk bisa kasih persembahan ke gereja, pernah saya hanya pegang uang
300 ribu ke gereja, saat saya berdoa tiba-tiba Tuhan berbicara "Berikanlah
seluruh uangmu untuk persembahan", tapi saya jawab, "Tuhan nanti saya
pulang bagaimana?", Tuhan katakan "Percayalah kepadaKu",
akhirnya saya berikan semua untuk persembahan, namun saat pulang ada saja orang
yang ajak saya pulang bareng, pernah juga suatu kali saya mau ambil uang dari
rekening saya melalui teller, sisa saldo saya hanya 150 ribu, saya mau ambil
100 ribu untuk saya ke gereja dan persembahan, saya tulis di kertas kemudian
saya berikan ke teller, saya katakan, "Mba saya mau ambil 100 ribu
ya", si mba nya katakan "Tidak ibu ini mau ambil 25 juta",
"Tidak mba, saya mau ambil 100 ribu, coba saya lihat mba kertasnya"
Saya tegasin dan saya hampir bingung, saya tanya ke belakang saya yang antri
juga "Bu ini saya tulisnya 100 ribu kan bu?" Ibu itu bilang
"Bukan 25 juta bu" saya bingung, saya tanya lagi ke satpam "Pak
ini saya tulis 100 ribu kan?", dia bilang, "Bukan bu, 25 juta"
saya benar-benar bingung, akhirnya saya balik ke teller dan langsung tanda
tangan, karena memang saya butuh uang untuk ke gereja, saya langsung dikasih
cash 25 juta.
Saya kaget menerima uang segitu banyak, saya doa tanya Tuhan,
Tuhan untuk apa uang ini?, Tuhan jawab, "Berikanlah 20 juta untuk rumah
ibumu", kemudian saya kasih 20 juta untuk balik nama rumah ibu saya. Saya
doa tanya lagi Tuhan tinggal 5 juta, untuk apa lagi, Tuhan jawab
"Persembahkanlah 10% dari apa yang kamu terima untuk gereja", lalu
saya berikan untuk gereja 2.500.000, lalu saya doa lagi Tuhan sisa 2.500.000
untuk apa lagi?, Tuhan jawab "Untukmu", lalu saya simpan untuk setiap
harinya ke gereja. Saya naik busway pun saya bingung padahal kartu saya kosong
tapi saat saya tempelkan kartu, palang pintu terbuka, dan saya bisa masuk,
ketika HP saya di ambil orang tua berkali-kali pun, saya bilang sama Tuhan,
saya tidak punya HP lagi Tuhan, saya tidak bisa komunikasi dengan siapa pun,
tapi saat saya sedang menunggu bis di halte, ada seorang pria duduk di sebelah
saya, saya tidak kenal orang itu, tapi tiba-tiba dia kasih aku HP baru, masih
di kardus dan disegel, aku bilang "Maaf pak, saya kan tidak kenal
Anda", dia jawab, "Tidak apa-apa ambillah, ini dari Tuhan", saya
langsung bersyukur sama Tuhan.
Tahun 2015 saya terpanggil Tuhan untuk ikut Sekolah Alkitab
di Tiberias namun saya katakan Tuhan bagaimana saya ikut sekolah alkitab, uang
bayarannya kan mahal, uang darimana Tuhan, namun saya dipaksa Tuhan untuk saya
pendaftaran, akhirnya daftar, besoknya adminnya katakan saya tidak usah
membayar uang kuliah, sudah dibayar, saya tanya dibayar sama siapa? Dia
katakan, "Tuhan Yesus yang bayar, mulai masuk Senin ya", saya
mengucap syukur kembali. Terkadang saya juga jalan kaki untuk ke sana. Dan
banyak lagi kebaikan Tuhan yang terjadi di hidup saya.
Pernah saat saya mau berangkat kuliah ke SAT, saya sedang
ambil air minum di meja makan, tiba-tiba ibu saya meletakkan al-qur'an di atas
kepala saya, secara spontan saya katakan berkali kali "Dalam Nama Tuhan
Yesus" mama saya marah besar dan saya disuruh diam, lalu dipukul bibir
saya berkali-kali sampai saya bibir saya memar, merah, biru, namun saya tak
bisa berhenti berkata-kata itu, saya terus dibilang ibu, saya kerasukan setan
dll. Sesampainya di kampus dengan bibir saya yang memar saya tetap belajar, teman-teman
saya tanya kenapa, saya hanya jawab tidak kenapa-kenapa. Sampai hari ini pun
saya masih tinggal bersama keluarga, karena Tuhan sampaikan saya harus menjadi
terang untuk keluarga saya. Sampai di sinilah kesaksian saya.
Kerinduan saya, saya ingin keluarga juga diselamatkan,
bersama-sama menyembah Allah yang benar, Allah yang hidup yaitu Tuhan Yesus
Kristus.
Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar