Saya Lina, dari kota Menado, kab minahasa tenggara, kec
ratahan, Desa rasi. Saya sudah berkeluarga dan diberkati 3 orang anak. Saya
bergereja di Gereja Masehi injili di minahasa (GMIM)
Tahun 2012 saya menglami pendarahan hebat dn sangat menganggu
kehidupan saya. Pembalut tidak bisa menampung darah , pampers besar juga tidak
bisa, jadi yang saya gunakan adaalah ember yang langsung saya duduki. Setiap hari
saya melewati kekuatan yang hanya dari Tuhan. Keluarga membawa saya ke RS.
Prof. kandou malalayang Manado, dan hasilnya saya mengalami penyakit kanker
servix stadium 1b pada saat itu. Saya menangis, saya menyerah, saya tahu
waktuku sudah tidak lama lagi, Aku masih punya anaka yang sebentar lagi mau
diwisuda, aku punya anak yang belum lagi, akumau melahirkan. Dan aku masih
sangat ingin menikmati hidup ini.
Semua keluargaaku menangis diruangan itu. Saat dokter
membacakan hasil lab. Anak saya yang kedua yang sangat banggakan, dia sama
sekali tidak meneteskan airmata, meski saat itu suasana sangat menyedihkan.
Dialah yang menopang saya. kata dokter, dalam waktu 3 bulan kedepan tidak ada
perawatan , maka ibu pasti lewat ( Meninggal ).
Waktu terus berjalan, dokter tidak berani melakukan tindakan
kemo karena HB ( darah merah ) saya tinggal 4, jadi selama 2 minggu perawatan,
hanya transfusi darah yang keluar dari kelamin saya juga tidak pernah berhenti.
Akhirnya suami saya memohon ke dokter supaya saya diijinkan pulang kampung,
saya sering pingsan karena HB sangat kurang.
Disaat – saat itu, semua orang dikampung saya tahu bahwa saya
pasti tidak lama lagi mati. Semua pendeta di gereja saya setia mendoakan saya,
mereka sangat setia melayani Tuhan.
KEBANGKITAN
PERTAMA
Saat itu saya bener – bener jauh dari tingkat kesadaran, saya
mendengar suara orang – orang tapi sepertinya jauh dari saya. sampai akhirnya
saya tidak merasakan apa – apa semuanya seperti terdiam, gelap, dan hampa. Saya
tidak tahu apa – apa lagi.
Anak kedua saya cerita saat itu saya bahwa pada saat itu saya
sudah dikerumuni keluarga dan tetangga bahwa saya sudah mati. Dan dia bertindak
memasukan perjamuan kudus ke dalam mulut saya , dia berdoa, dan dia berusaha
melawan suasana yang saati itu sudah penuh dengan tangisan. Dia mengoleskan
tubuh saya dengn minyak urapan, dan dia berusaha memanggil – manggil saya ,
saya berusaha menoleh kebelakang , saya sedang berada di tengah orang – orang yang
menangisi saya. saat itu juga banyak yang heran, terhadap saya, terhadap anak
saya juga. Mereka bertanya kalau yang anak saya masukan ke mulut saya tadi itu apa.
Waktu terus berjalan, saya masih tetap dalam pendarahan itu. Setiap
hari bergumul memohon kemurahan Tuhan dan saya kembali di bawa kerumah sakit
terdekat, diperiksa dan hasilnya sama, kanker servix.
KEBANGKITAN
KEDUA
Ini terjadi di rumah sakit dekat kampung saya, saat itu
dokter yang menangani saya adalah seorang muslim berjilbab. Dia katakana kalau
HBnya tinggal 2, dan dia bilang selama menjalani pasien biasa HB 4 saja sudah
lewat alias mati. Dan Dia heran kenapa sayq masih bisa bertahan. Anak saya yang
kedua dan ketiga seti mendampingi saya. saya mengalami hal yang sama lagi,
suara – suara orang terasa jauh , gelap, dan hampa. Ternyata dokter itu yakin
bahwa saya tidak akan bertahan lebih lama
lagi.
Saya tidak merasakan apa – apa lagi. Dan kejadian yang sama
dilakukan anak saya, dia memasukan perjamuan kudus ke mulut saya, dia
mengoleskan seluruh badan saya dengan minyak urapan, dan memanggil – manggil saya,
saya berusaha mencari suara itu dan tiba – tiba saya sadar kalau anak – anak saya
sudah sangat ketakutan karena dokter katakana bahwa saya tidak bisa tertolong.
Ditempat itu hanya kami bertiga, anak kedua dan ketiga. Anak saya yang kedua dipangil oleh dokter
berjilbab itu ke ruangan-ya. Kata anak saya , dokter itu menanyakan tentang apa
yahng barusan anak saya lakukan, kok bisa hidup lagi … ? Anak saya bersaksi ke
dokter itu, bagaimana Tuhan Yesus memproses keluarga kami melalui penyakit yang
saya alami. Kata dokter itu.
“ Tuhan Yesus kamu, memang hebat ya …. ? “
Penanga dokter seperti
biasa yaitu transfuse darah dan transfusi darah, sampai saya ijin lagi untuk
pulang kampung. Masih dengan pendarahan selama beberapa bulan saya belum mati –
mati perkiraan dokter.
KEBANGKITAN
KETIGA
Saya kembali dibawa ke RS, Gunung maria Tomohon. Disana juga
tindakan dokter sama saja, yatu transfuse darah. Seminggu kemudian tidak ada
perubahan sama sekali, ember tetap ada dibawah tempat ditidur saya, penjagaan
karena sewaktu – aktu bisa banjir bandang gumpal – gumpal lagi.
Oooh haleluya kejadian
itu dirumah sakit saya mengalami juga hal yang sama, saya benar – benar lemas,
tidak ada kekuatan sedikitpun untuk bicara dan suami saya sudah mau membawa
saya pulang, mobil sudah siap , barang – barang sudah dibungkus , dan semua
siap untuk pulang, dan saat itu saya tidak tahu apa – apa lagi, tidak ada suara
, ada didalam kegelapan yang sangat gelap, itu berlangsung beberapa menit.
Tiba – tiba saya seperti ditarik dan saya bisa membuka mata,
saya duduk saya minta rambut saya disisir, dan saya berjalan pergi ketoilet. Semua
orang yang berada didalam ruangan itu heran , karena mereka tahu bahwa saya
sudah mati. Tinggal infus yang membuat saya hidup. Ternyata saat saya tidak
sadar itu, anak saya pergi ketempat berdoa , dia minta Tuhan di RS itu, Hamba
Tuhan itu member anak saya minyak , dan disuruh dioleskan ke perut saya sambil “
DOA BAPA KAMI “. Mujizat terjadi saya
bangkit dari kematian untuk ketiga kali-Nya.
“ Yesus luar biasa dahsyat …. Yesus luar biasa Dahsyat …. “
Setelah itu kami pulang kampung lagi, keadan saya makin
memburuk, kurus, pucat dan sangat menakutkan. Suami saya mulai kecewa dengan
Tuhan. Dia tidak mau berusaha lagi untuk mengobati saya , saat itu dia benar –
benar pasrah, kalau mati ya mati toh hidup ini milik Tuhan, katanya. Dia memang
berjuang selama hamper 3 tahun saya sakit, dan saat itu kami hanya tinggal
dikebun teman suami saya. sangat – sanagt diproses, dibakar, dan dimurnikan. Hingga
suatu saat ada suami isteri yang datang berdoa, mereka memohon supaya apa
sebenarnya Tuhan singkapkan apa yang sebenarnya yang menjadi penyakit saya. Dan
saat itu, saya kembali dibawa lagi ke RS. Permata Bunda Menado, kemudian
dirujuk ke RS Prof. kandou Malalayang Manado.
Puji Tuhan langsug ditangani, diperiksa semuanya, dan
hasilnya saya harus operasi karena ada semacam polip yang sudah sebesar kepala
bayi yang menempel dirahim saya. secepat-NYA ditransfusi darah supaya HB saya
normal, dan langsung dibuat jadwal operasi oleh dokter di RS itu. Operasi lancer
dan gumpalan daging itu ditaruh di dalam kantong untuk dibawa ke laboratorium.
Dan dokter berkata bahwa usia penyakit itu sekitaran 3 bulan. Saya hanya
terenyum, dalam hati saya bertanya, terus yang menyiksa saya hamper 3 bulan itu
penyakit apa ? sedangkan usia menyakit itu sekitaran 3 bulan.
Semua ada maksud dan rencana Tuhan saya mengerti siapa Yesus,
saya bisa berdoa, saya bisa bersaksi kepada siapapun bertanya kepada saya kalau
saya sembuh dengan cara apa. Ini kesaksian saya jangan perlibatkan dukun untuk
semua pergumulan hidup dan penyakit saudara, justru akan membuat semuanya
hancur dan binasa kelak dan saya belajar untuk mengucap syukur dalam semua hal
kondisi apapun
Tuhan menjelaskan bahwa saya ini mengalami akar kepahitan …. Segala
penyakit dalam tubuh penyebabnya … adalah KEPAHITAN… itulah sebabnya kita harus
melepaskan Pengampunan kepada diri kita dan orang lain. Tuhan Yesus memberkati
saudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar