GEREJA SETAN DAN TENTANG SORGA – KESAKSIAN NATASHA HEIDI
Gereja Setan dan Sorga
Kutukan? Barang mistis? Kekuatan hitam? Gereja setan? Tidak
banyak orang yang percaya akan hal itu tapi, banyak sekali kesaksian mengenai
orang-orang yang telah Tuhan bebaskan dari semua itu.
Sekitar 3 atau 4 bulan setelah aku menerima Yesus, terjadi
kejadian yang sangat menyeramkan. Semuanya itu berawal dari saat aku sedang
mendengarkan lagu korea bersama teman-teman sekelasku. Ketika mereka baru saja
menyalakan lagu korea, yang terdengar di telingaku justru bukan lagu tersebut
melainkan, suara badai beserta sebuah musik instrumen yang cukup mengerikan
selama 3-4 detik lalu seperti ada yang berdenging selama 2-3 detik. Mendengar
suara itu, aku menjadi takut.
Sepulang sekolah, ketika aku baru saja mau keluar dari kamar
mandi, aku merasa seperti ada orang yang berada di belakangku. Aku menjadi
takut dan jantungku menjadi berdetak sangat kencang. Dengan segenap keberanian
yang tersisa, aku mencoba melihat ke belakangku dan aku melihat ada seseorang
di sana dengan memakai jubah hitam. Wajahnya tidak terlihat dengan jelas karena
tertutup oleh kerudung jubahnya.
"Aku lucifer, aku ingin kamu jadi permaisuriku."
kata orang itu. Mendengar itu, aku menjadi semakin takut. Aku menjadi tidak
tahu harus berkata apa karena terlalu panik. Jangan takut! Kalau kamu mau
terima lamaranku, kamu akan terima semua yang kamu inginkan.Tapi, tiba-tiba
Tuhan berkata, "Jangan takut! Dia tidak akan bisa mengambilmu dari
tanganKu." Begitu mendengar perkataan itu, aku langsung lari ke kamar dan
berdoa.
2 hari setelah itu, ketika aku baru mau tidur, aku merasa
seperti ada yang memegang kakiku. Aku coba gerakan kakiku, tapi kakiku tidak
bisa digerakkan, seperti ada yang mengikat kakiku. Lalu, aku merasa seperti ada
yang memegang leherku. Perlahan-lahan cengkraman yang di leherku semakin
kencang hingga aku menjadi tidak bisa bernafas. Begitu sadar, aku berada di
atas kedua tangan orang berjubah hitam di dalam tempat yang mirip seperti
sebuah gereja tetapi, dengan lambang-lambang illuminati. Tubuhku sangat lemas
dan tidak bisa digerakkan sama sekali karena tidak ada energi. Orang yang
menggendongku itu berkata, Aku tahu kamu tidak akan terima, tapi aku ingin kamu
jadi permaisuriku. Namun, begitu aku menyebut Yesus di dalam hati, tiba-tiba
ada cahaya yang datang. Begitu sadar, aku sedang berbaring di bawah sebuah
pohon hijau yang dikelilingi lautan bunga, di atas pangkuan Yesus. Setelah
Yesus membelai rambutku, aku langsung tertidur lagi dan begitu sadar jam sudah
menunjukkan pukul 6 pagi.
Siangnya, ketika aku baru belajar di kamar, kesadaranku mulai
hilang dan tanganku bergerak-gerak sendiri menggambar sesuatu yang tidak jelas.
Begitu sadar aku berada di atas kedua tangan orang berjubah hitam itu lagi dan
di tempat yang sama lagi. Dia berkata yang sama juga Kamu akan jadi
permaisuriku. Namun, tidak lama setelah aku menyebut Yesus di dalam hati, ada
sebuah cahaya yang datang. Lalu ketika aku terbangun, ada sebuah gambar aneh di
bukuku. Sampai sekarang pun aku juga tidak mengerti arti lambang itu.
Esoknya, ketika aku baru saja keluar dari kamar mandi, aku
melihat orang berjubah hitam itu lagi dan dia berkata, "Aku tahu kamu
tidak akan menerima tapi, aku akan buat kamu mau menerimanya." Setelah aku
menyebut Yesus, orang itu langsung menghilang. Setelah itu, aku tidak pernah
diganggu lagi oleh dia setelah bertemu dengan dia di depan kamar mandi itu.
Tanpa ku sangka, ternyata yang dia maksud adalah melalui mimpi. Ketika aku
sedang tidur, aku bermimpi aku berada di atas gendongannya di tempat yang sama
lagi. Meski aku sudah menyebut Yesus berkali-kali, tetap tidak ada perubahan.
Hingga dia membawaku ke altarnya dan mengangkat tubuhku dengan kedua
tangannya.
"Mulai saat ini dia akan jadi permaisuri kita!"
sorak dia dari altar.
Semua orang, yang seperti jemaatnya, mengangkat gelas kaca
berisi darah. Di tengah-tengah kejadian itu, aku mencoba memanggil Yesus lagi
dan sebuah cahaya pun datang lagi. Aku terbangun dari tidurku. Namun, karena
jam masih menunjukkan pukul 2 pagi, aku memilih untuk tidur lagi. Sayangnya,
aku justru bermimpi dikejar-kejar oleh gerombolan orang berjubah hitam. Mereka
mengejarku dengan membawa benda tajam dan kayu. Aku terus berlari hingga kakiku
sudah tidak kuat untuk berdiri lagi. Di saat aku sudah tidak kuat untuk
berdiri, mereka memukulku dengan benda-benda itu. Aku menahannya dengan menutup
kepalaku menggunakan kedua tanganku. Ketika aku menyebut Yesus lagi, aku
langsung terbangun namun, tiba-tiba tangan kiriku memar dan ada goresan bekas
luka dalam di lenganku. 2 hari setelah itu, pendetaku mengajakku untuk
pelepasan.
Beberapa bulan setelah aku lepas dari para iblis, tiba-tiba
perutku sakit sampai lebih dari seminggu aku menjadi harus makan yang hangat.
Di saat itu, seorang pendeta datang ke rumahku dan mengajakku berdoa. Ketika
beliau mendoakanku, aku melihat Tuhan datang menyambutku dan sekelilingku
berubah menjadi taman yang penuh dengan lautan bunga. Bunga-bunga yang terbuat
dari emas dan terlihat sangat indah. Namun, saat aku berada di taman itu, Tuhan
tidak terlihat lagi. Aku melihat ada seseorang duduk di bawah pohon yang
lumayan jauh. Aku berjalan ke tempat pohon itu berada dan aku melihat Yesus
sedang duduk di bawah pohon itu. Dia mengajakku untuk duduk di sebelahnya.
Sayangnya, aku justru menjadi grogi. Di tengah-tengah rasa grogiku, Tuhan
membuatku menjadi tenang dengan berkata, "Kau boleh manja denganku seperti
waktu kau bersama papamu." dengan menyediakan pangkuanNya.
Ketika aku sedang berbaring di atas pangkuanNya, Tuhan terus
membelai rambutku. Meski tidak ada topik pembicaraan, aku tetap merasa senang
karena bisa berada di atas pangkuanNya sambil melihat lautan bunga.
Lama-kelamaan aku menjadi ingin bermain di taman itu. Tanpa aku katakan, Tuhan
sudah tahu kalau aku ingin bermain di taman itu. Aku menjadi bermain di lautan
bunga itu bersama Tuhan, seperti anak kecil yang sedang bermain dengan ayahnya.
Tuhan menggendongku dan memelukku, Dia memetik setangkai bunga dan
meletakkannya di atas telingaku.
"Pulanglah!"
Mendengar kata itu, aku langsung berkata, "Tidak mau.
Aku masih ingin bermain di sini denganMu."
"Masih banyak yang harus kau lakukan di bumi."
"Tapi..."
"Nanti pada waktuNya, kita akan bermain lagi di taman
ini."
"Kalau gitu, bunganya boleh aku bawa pulang?" Aku
masih mencoboa untuk menawar.
"Bunga itu tidak perlu kau bawa pulang karena bunga itu
akan membuat telingamu menjadi peka dengan suaraku. Setiap kamu ingin mendengar
suaraKu, panggil namaKu di dalam hati!"
Mendengar perkataan itu, aku menjadi mau pulang karena aku
percaya kalau pada waktuNya, Tuhan akan mengajakku bermain lagi di taman itu.
Ketika aku sadar, tubuhku tergeletak di lantai. Pendeta itu berkata kalau
selama doa tadi, beliau mendengar dari Tuhan kalau ada 2 orang mengutukku tapi,
kutukan itu akan berbalik pada mereka. Sayangnya, pendeta itu juga tidak tahu
siapa mereka itu. Jika aku bisa mengetahuinya, aku ingin berterima kasih pada
mereka berdua. Karena jika mereka tidak melakukannya, aku tidak akan bermain di
surga bersama Tuhan. Oleh karena kejadian itu, sampai sekarang, aku sangat suka
dengan perkataan Tuhan bisa merubah kutuk menjadi berkat.
Tentang Natasha Heidi
Natasha Heidi, gadis yang lahir pada tanggal 26 December 1994
ini mengalami pergumulan bully selama 9th hingga menjadi putus asa. Namun, di
tengah-tengah keputusasaannya, Yesus memeluknya dan membukakan jalan melalui
pelayanannya dalam menyanyi. Di dalam lagu-lagu ini, ia berharap agar lagu ini
dapat memberkati banyak orang.
Ketika aku putuskan untuk berhenti membuat album dan fokus
pada kuliahku, Tuhan menegurku berkali-kali untuk tetap membuat album lagi
melalui suaraNya yang sering aku dengar, penglihatan saat doa, dan mimpi yang
aku dapat ketika tidur.
Pada kenyataanya, banyak sekali pergumulan yang terjadi dalam
membuat album ini. Namun, because of His love, album ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Satu hal yang tak terduga dalam proses album ini adalah lagu
"Penolong Sejati" sangat seirama dengan pergumulan (trauma bully)
yang terjadi ketika aku mulai belajar di Singapore dan lagu
"DihadiratMu" yang juga seirama dengan firman yang aku renungkan
berkali-kali di awal tahun ini meski aku belum bercerita apapun pada ko Jason.
Aku percaya kalau tidak ada yang kebetulan. Pasti semua itu
sudah Tuhan rencanakan sejak awal.
Terima kasih untuk Tuhan telah memberikanku surprise melalui
2 lagu itu dan atas campur tanganNya dalam album ini.
Terima kasih juga untuk papa, mama, dan my lovely big
brother, ko Yoyo atas semua doa, support, dan kasih sayang kalian semua.
Juga terima kasih pada ko Jason dan ci Hetty untuk bantuannya
dalam album ini dan kasih sayang kalian yang selalu menguatkanku.
Terima kasih juga untuk semua orang yang selalu mendoakanku
dan mensupportku.
With love
Natasha heidi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar