Saya Preeti berasal dari India, saya adalah pemeluk agama Hindu, dan
di India ada banyak sekali tuhan / dewa, dimanapun saudara mau menyembah mereka
ada dimana-mana. Tetapi fokus perhatian ini adalah bagaimana kita berbuat baik
kepada orang lain.
Kemudian saya masuk ke salah satu sekolah di India untuk
mempelajari ilmu bisnis. Didalam proses belajar itu saya tidak begitu baik,
artinya nilai yang didapatkan tidak optimal. Kemudian saya mulai tertekan,
kemudian muncul perasaan kenapa semua ini terjadi ? Kenapa saya tidak bisa melakukan
hal ini dengan baik. Kemudian ada suatu pemikiran berarti ada sesuatu antara
saya dengan Tuhan yang tidak berjalan dengan baik. Dengan kata lain Tuhan tidak
mengijinkan sesuatu yang baik terjadi.
Selama saya belajar saya berpikir untuk bagaimana menyenangkan Tuhan, Tuhan harus senang dengan keberadaan saya. Saya akan merasa sangat
kecewa seandainya tuhan tidak membantu saya, mungkin saya bisa kecewa berat,
begitu merasa down. Kemudian saya mulai berdoa kepada tuhan favorit orang india
yang bernama Ganesha (berbentuk gajah). Ganesha itu Tuhan yang bentuknya
seperti gajah, dan ganesha merupakan Tuhan dalam dunia pendidikan, ilmu
pengetahuan. Kemudian saya berpikir ganesha akan berada disisi saya. Kemudian
saya berdoa dan menutup mata saya. Didalam doa saya, saya melihat seekor gajah
india besar, Saya tertegun dan berkata dia adalah Tuhan favorit saya, tetapi
ganesha tidak mengatakan sesuatupun kepada saya. Dia tidak mengatakan apa yang
harus saya lakukan, apakah pendidikan saya akan berubah menjadi lebih baik,
tidak ada jawaban.
Kemudian saya teringat, bahwa saya memiliki alkitab,
bentuknya kecil dan saya dapatkan dari sekolah. Kemudian saya membuka alkitab
itu dan mulai membaca. Didalam beberapa saat yang tidak lama, ada sesuatu yang
bersinar terang berwarna putih, kemudian saya merasakan itu seperti suatu hal
yang bersih dan punya kekuatan besar. Kemudian saya merasakan sesuatu mengalir
ketubuh saya dari atas kepala sampai ujung kaki. Pada saat aliran itu terjadi
maka mengangkat pula semua ketakutan saya, beban saya. Kemudian saudara
perempuan saya bangun, saat itu sekitar jam 3 pagi, kemudian dia melihat dan
berkata kepada saya, ‘wajahmu bersinar (glowing)’, sesuatu telah terjadi dan
apa itu ? kemudian saya mengatakan kepada dia bahwa Yesus itu ada, dan Dia
menjaga aku.
Kemudian pada liburan berikutnya, saya kembali ke kampung
halaman aku. Kemudian saya bertemu pastur di gereja dan menginjinkan aku untuk
mengikuti pendalaman. Ia mengijinkan aku untuk berdoa dan mengatakan kepada
saya apa yang sebaiknya dilakukan. Setiap orang yang saya temui mengatakan
bahwa Dia (Yesus) adalah satu-satunya Tuhan yang bisa ditemui dan diajak
komunikasi.
Yesus merupakan Tuhan yang dapat menjawab dimanapun kamu berada.
Banyak teman saya mengatakan bahwa saya adalah pemberontak, dan lain
sebagainya. Saya kemudian membandingkan dengan kepercayaan lama saya, Hindu.
Awalnya hal ini sangat susah bagi saya, hal ini dikarenakan ada suatu
pertanyaan ‘Kenapa hanya Yesus ? Apa yang spesial dari Yesus sehingga
membedakan dengan Tuhan saya yang lain dulu.’. Didalam kepercayaan Hindu
berarti semua jalan menuju kepada Tuhan yang sama (pintu yang sama). Tetapi hal
itu tidak sama, hanya Yesus adalah pintu. Hanya Yesus yang merupakan pintu yang
bisa terbuka, sedangkan Tuhan yang lain seperti dinding, yang tidak dapat
dilewati.
Kemudian saya berargumentasi didalam pikiran saya mengenai
Yesus, saya mengatakan kenapa Engkau tidak membuat banyak pintu (100 – 300
pintu), sehingga mudah bagi siapa saja untuk melaluinya, kemudian saya tahu
bahwa seandainya Yesus membuat banyak pintu, maka musuhNya akan membuat pintu
lebih banyak lagi, maka hal itu akan membuat lebih komplek lagi. Jadi Yesus
merupakan satu-satunya pintu yang bisa dilalui dan perhatikanlah pintu itu.
Datang melalui Aku kepada Bapa. Tidak lama kemudian Preeti telah menyelesaikan
Ph.D nya dan menikah dengan seorang yang telah lahir baru dalam Kristus.
—– Demikian Preeti mengakhiri kesaksiannya …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar