Translate

Jumat, 24 Juni 2016

BERTEMU YESUS KETIKA TERBARING SAKIT – AMY GHAZEL


Amy : “Aku malu menjadi seorang wanita. Tuhan telah membuat kesalahan karena menciptakan aku sebagai seorang wanita. Saya ingin menjadi seorang pria.”

Amy Ghazel lahir dan dibesarkan di Syria, lahir dari keluarga Muslim. Orang tuanya dan para ulama mengajarkan perempuan itu tidak begitu berharga.

Amy : “Seringkali aku dipukuli karena mengajukan pertanyaan. Kenapa saya diciptakan sebagai perempuan yang najis ? Mengapa bahwa Alloh menciptakan saya tidak secerdas pria. Dan laki-laki berkuasa atas diriku ?”

Menurut kepercayaan keluarganya, seorang wanita tidak punya jaminan dimana dia akan menghabiskan kekekalan. Bahkan jika dia menjalani kehidupan yang baik.

Amy : “Tidak ada kasih karunia didalam Islam. Sehingga banyak perempuan didalam budaya itu, melakukan yang terbaik untuk menjadi wanita yang baik, namun jauh didalam hati mereka, mereka putus asa untuk Alloh, supaya Ia mau menerima mereka dan mengijinkan mereka untuk masuk ke Sorga.”

Amy tidak pernah merasa damai didalam Islam.



Amy : “Saya membaca Al-Quran dan merasakan seperti ada roh jahat atau seseorang dan tangannya ada di leherku sedang mencekik saya.”

Pada saat Amy berumur 18 tahun, ia dan keluarganya pindah dari Syria ke Mesir. Disana, dia secara terbuka meninggalkan Islam.

Amy : “Saya berhenti berdoa, saya berhenti berpuasa. Aku berhenti dari berbagai terlibat didalam segala macam upacara atau praktek keagamaan manapun.”

Amy belajar bahasa Inggris di perguruan tinggi dan mendapatkan pekerjaan di sebuah biro perjalanan. Sementara didalam bisnis di Amerika Serikat, dia bertemu dan menikahi seorang dokter Muslim Amerika. Tapi suaminya mulai enam bulan setelah pernikahan mereka.

Amy : “Meskipun dia bukan orang yang religius, tapi mentalitasnya sama seperti Muhammad yang suka mengendalikan wanita, dan aku sudah banyak kali secara lisan, sangat, sangat, sangat dilecehkan.”

Setelah hampir tiga tahun menikah, Amy dan suaminya bercerai.

Amy : “Aku merasa seperti orang yang gagal, karena aku telah gagal didalam semua yang aku lakukan. Aku kehilangan diri secara keseluruhan. Aku tidak tahu kenapa aku hidup disini dan mengapa saya harus hidup, mengapa saya harus meneruskan untuk hidup ?”

Ditambah lagi dia terganggu oleh konsep neraka didalam Islam.

Amy : “Saya merasa seperti saya akan mati, dan Allah akan mengirimkan malaikatnya untuk menyiksa saya, untuk menyiksaku didalam kubur. Aku tidak dapat tidur dan tak seorangpun ingin menjadi teman saya, karena wajah saya terlihat begitu menyedihkan dan hati saya penuh dengan kepahitan dan kebencian terhadap siapapun. Dan aku menjadi korban dari semua orang. Dan aku merasa jika aku memiliki keberanian untuk bunuh diri, aku akan melakukannya.”

Ketika salah satu rekan kerja Amy mengajaknya ke gereja, dia setuju untuk pergi. Tapi dia tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.

Amy : “Pada saat itu saya kebingungan : Dia adalah Tuhan. Dia adalah Anak Tuhan dan Dia adalah Manusia secara bersamaan. Dan aku berkata, ‘Tuhan, aku tidak akan tertipu lagi dan jika Yesus benar-benar Anak-Mu, dan Dia adalah Tuhan dan Dia mati di kayu salib bagiku supaya aku diampuni, Engkau harus membuktikannya kepadaku.’ 
Beberapa bulan kemudian, Amy jatuh sakit karena batu empedu. Saat dia berbaring di kamar rumah sakit, menunggu untuk operasi, dia berteriak kepada Yesus.

Amy : “Tuhan, aku tahu Engkau dahulu telah menyembuhkan banyak orang, dan maukah Engkau datang dan menyembuhkan saya ? Jika engkau memang benar. Aku tidak mempunyai uang. Aku sendirian. Aku tidak mempunyai keluarga untuk merawat saya. Dan aku tidak bisa berjalan sendirian dengan situasi seperti ini sendirian.”

Setelah saya selesai mengajukan permintaan itu kepada Yesus, ruangan itu penuh dengan cahaya dan dari cahaya itu Yesus datang kepada saya didalam tubuh manusia yang nyata. Dan Dia mengulurkan tangan-Nya. Dan dia berada dekat dengan saya, berdiri disamping tempat tidur saya. Dan Dia berkata, “Datanglah kepadaku, yang lelah dan berbeban berat, Aku akan memberikan engkau istirahat.”

Firman yang Amy dengar di kamar rumah sakit sama dengan apa yang telah diucapkan Yesus didalam Matius 11 tapi Amy tidak pernah membaca ayat tersebut.

Amy : “Saya melihat paku di pergelangan tangan-Nya. Itu yang dijelaskan kepada saya bagaimana Dia mati di kayu salib. Dan benar-benar ketika Dia muncul kepada saya, tidak akan ada orang yang menyangkalNya bahwa Dia adalah Tuhan. Aku merasa aku begitu kotor dan penuh dosa, dan Dia adalah kudus. Dia indah, Dia benar.”

Dokter memeriksa batu empedu Amy lagi sebelum operasi. Mereka tidak bisa menemukan apapun !

Amy : “Saya sembuh karena Yesus telah menyembuhkan saya. Hasil pemeriksaannya negatif. Tidak ada batu, tidak ada infeksi dan mereka test saya secara fisik dan mereka mengijinkan aku meninggalkan rumah sakit.”

Amy mulai membaca Alkitab dan kembali ke gereja bersama temannya.

Amy : “Jadi disini, didalam hati saya, saya perlu untuk membuat komitmen dan deklarasi bahwa saya seorang Kristen dan aku akan mengikuti Kristus. Saya merasa seperti sesuatu telah diubah didalam hidup saya. Kamu tahu, rasanya seperti hidupmu telah sepenuhnya berubah. Kamu merasa baru, kamu diperbaharui, dan itulah bagaimana perasaanku.”


Amy telah dibabtis dan hubungannya dengan Tuhan telah membebaskannya dari kebohongan yang dia pelajari sewaktu kecil.

Amy : “Aku telah diberikan kehidupan yang kekal, dan jaminan aku adalah milik Tuhan. Aku dibebaskan. Aku adalah ciptaan baru didalam Yesus Kristus. Bukan seorang wanita yang tidak secerdas pria dan yang dikuasai oleh pria. Aku tidak lagi dibawah pengendalian pria. Aku mendapatkan kekuatan dari Tuhan untuk menjalani kehidupan setiap harinya. Aku tidak akan pergi ke neraka. Neraka bukan lagi tempat untuk saya. Itu diluar kehidupanku. Dan aku benar-benar hidup dalam terang. Dan aku tahu aku akan hidup kekal bersama Tuhan Yesus.”

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Matius 11:28).

Tidak ada komentar: