Amy : “Aku malu menjadi seorang wanita. Tuhan telah membuat
kesalahan karena menciptakan aku sebagai seorang wanita. Saya ingin menjadi
seorang pria.”
Amy Ghazel lahir dan dibesarkan di Syria, lahir dari keluarga
Muslim. Orang tuanya dan para ulama mengajarkan perempuan itu tidak begitu
berharga.
Amy : “Seringkali aku dipukuli karena mengajukan pertanyaan.
Kenapa saya diciptakan sebagai perempuan yang najis ? Mengapa bahwa Alloh
menciptakan saya tidak secerdas pria. Dan laki-laki berkuasa atas diriku ?”
Menurut kepercayaan keluarganya, seorang wanita tidak punya
jaminan dimana dia akan menghabiskan kekekalan. Bahkan jika dia menjalani
kehidupan yang baik.
Amy : “Tidak ada kasih karunia didalam Islam. Sehingga banyak
perempuan didalam budaya itu, melakukan yang terbaik untuk menjadi wanita yang
baik, namun jauh didalam hati mereka, mereka putus asa untuk Alloh, supaya Ia
mau menerima mereka dan mengijinkan mereka untuk masuk ke Sorga.”
Amy tidak pernah merasa damai didalam Islam.
Amy : “Saya membaca Al-Quran dan merasakan seperti ada roh
jahat atau seseorang dan tangannya ada di leherku sedang mencekik saya.”
Pada saat Amy berumur 18 tahun, ia dan keluarganya pindah
dari Syria ke Mesir. Disana, dia secara terbuka meninggalkan Islam.
Amy : “Saya berhenti berdoa, saya berhenti berpuasa. Aku
berhenti dari berbagai terlibat didalam segala macam upacara atau praktek
keagamaan manapun.”
Amy belajar bahasa Inggris di perguruan tinggi dan
mendapatkan pekerjaan di sebuah biro perjalanan. Sementara didalam bisnis di
Amerika Serikat, dia bertemu dan menikahi seorang dokter Muslim Amerika. Tapi
suaminya mulai enam bulan setelah pernikahan mereka.
Amy : “Meskipun dia bukan orang yang religius, tapi
mentalitasnya sama seperti Muhammad yang suka mengendalikan wanita, dan aku
sudah banyak kali secara lisan, sangat, sangat, sangat dilecehkan.”
Setelah hampir tiga tahun menikah, Amy dan suaminya bercerai.
Amy : “Aku merasa seperti orang yang gagal, karena aku telah
gagal didalam semua yang aku lakukan. Aku kehilangan diri secara keseluruhan.
Aku tidak tahu kenapa aku hidup disini dan mengapa saya harus hidup, mengapa
saya harus meneruskan untuk hidup ?”
Ditambah lagi dia terganggu oleh konsep neraka didalam Islam.
Amy : “Saya merasa seperti saya akan mati, dan Allah akan
mengirimkan malaikatnya untuk menyiksa saya, untuk menyiksaku didalam kubur.
Aku tidak dapat tidur dan tak seorangpun ingin menjadi teman saya, karena wajah
saya terlihat begitu menyedihkan dan hati saya penuh dengan kepahitan dan
kebencian terhadap siapapun. Dan aku menjadi korban dari semua orang. Dan aku
merasa jika aku memiliki keberanian untuk bunuh diri, aku akan melakukannya.”
Ketika salah satu rekan kerja Amy mengajaknya ke gereja, dia
setuju untuk pergi. Tapi dia tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.
Amy : “Pada saat itu saya kebingungan : Dia adalah Tuhan. Dia
adalah Anak Tuhan dan Dia adalah Manusia secara bersamaan. Dan aku berkata,
‘Tuhan, aku tidak akan tertipu lagi dan jika Yesus benar-benar Anak-Mu, dan Dia
adalah Tuhan dan Dia mati di kayu salib bagiku supaya aku diampuni, Engkau
harus membuktikannya kepadaku.’
”
”
Beberapa bulan kemudian, Amy jatuh sakit karena batu empedu.
Saat dia berbaring di kamar rumah sakit, menunggu untuk operasi, dia berteriak
kepada Yesus.
Amy : “Tuhan, aku tahu Engkau dahulu telah menyembuhkan
banyak orang, dan maukah Engkau datang dan menyembuhkan saya ? Jika engkau
memang benar. Aku tidak mempunyai uang. Aku sendirian. Aku tidak mempunyai
keluarga untuk merawat saya. Dan aku tidak bisa berjalan sendirian dengan
situasi seperti ini sendirian.”
Setelah saya selesai mengajukan permintaan itu kepada Yesus,
ruangan itu penuh dengan cahaya dan dari cahaya itu Yesus datang kepada saya
didalam tubuh manusia yang nyata. Dan Dia mengulurkan tangan-Nya. Dan dia
berada dekat dengan saya, berdiri disamping tempat tidur saya. Dan Dia berkata,
“Datanglah kepadaku, yang lelah dan berbeban berat, Aku akan memberikan engkau
istirahat.”
Firman yang Amy dengar di kamar rumah sakit sama dengan apa
yang telah diucapkan Yesus didalam Matius 11 tapi Amy tidak pernah membaca ayat
tersebut.
Amy : “Saya melihat paku di pergelangan tangan-Nya. Itu yang
dijelaskan kepada saya bagaimana Dia mati di kayu salib. Dan benar-benar ketika
Dia muncul kepada saya, tidak akan ada orang yang menyangkalNya bahwa Dia
adalah Tuhan. Aku merasa aku begitu kotor dan penuh dosa, dan Dia adalah kudus.
Dia indah, Dia benar.”
Dokter memeriksa batu empedu Amy lagi sebelum operasi. Mereka
tidak bisa menemukan apapun !
Amy : “Saya sembuh karena Yesus telah menyembuhkan saya.
Hasil pemeriksaannya negatif. Tidak ada batu, tidak ada infeksi dan mereka test
saya secara fisik dan mereka mengijinkan aku meninggalkan rumah sakit.”
Amy mulai membaca Alkitab dan kembali ke gereja bersama
temannya.
Amy : “Jadi disini, didalam hati saya, saya perlu untuk
membuat komitmen dan deklarasi bahwa saya seorang Kristen dan aku akan
mengikuti Kristus. Saya merasa seperti sesuatu telah diubah didalam hidup saya.
Kamu tahu, rasanya seperti hidupmu telah sepenuhnya berubah. Kamu merasa baru,
kamu diperbaharui, dan itulah bagaimana perasaanku.”
Amy telah dibabtis dan hubungannya dengan Tuhan telah
membebaskannya dari kebohongan yang dia pelajari sewaktu kecil.
Amy : “Aku telah diberikan kehidupan yang kekal, dan jaminan
aku adalah milik Tuhan. Aku dibebaskan. Aku adalah ciptaan baru didalam Yesus
Kristus. Bukan seorang wanita yang tidak secerdas pria dan yang dikuasai oleh
pria. Aku tidak lagi dibawah pengendalian pria. Aku mendapatkan kekuatan dari
Tuhan untuk menjalani kehidupan setiap harinya. Aku tidak akan pergi ke neraka.
Neraka bukan lagi tempat untuk saya. Itu diluar kehidupanku. Dan aku
benar-benar hidup dalam terang. Dan aku tahu aku akan hidup kekal bersama Tuhan
Yesus.”
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Matius 11:28).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar