Kunjungan Julie Meyer: Julie Meyer adalah pemimpin
puji-pujian pada International House of
Prayer/Rumah Doa Internasional, di KotaKansas sejak tahun 1999.
Tuhan datang padaku dan berkata,"Ku-mau engkau bertemu sahabat-sahabat-Ku."
Saya bersukacita dan berpikir bahwa akan bertemu Yesaya, Yeremia, Petrus,
Zacharia, Musa. Dia memegang tanganku dan kamipun terangkat terbang ke liling
langit, sepertifilm Karton loop to loop. Saya tak takut walaupun berada sangat
tinggi dari tanah. Kami berkeliling dan dapat kurasakan terpaan angin lembut
di-wajahku. Dapat kurasakan tangan-Nya memegang tanganku dan sangat tinggi dari
permukaan tanah dan senang merasakan angin pada wajahku. Saya tak takut, dan
terus memegang tangan-Nya. Tiba-tiba kulihat wajah-Nya berubah. Dia menatap
sesuatu pada bumi dan kamipun mulai menurun. Ku-pandangi Dia, pada wajah-Nya
dan dapat kulihat mata-Nya, wajah yang penuh kepastian. (Yesaya
50:7 Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu)
Kuterus berpikir bahwa kami tak akan menabrak tanah, tetapi
kulihat wajah-Nya dan ada ketentuan pasti di wajah itu dan kurasakan sesuatu
yang mengerikan muncul padaku, walaupun tangan-Nya kupegang. Kami tetap terbang
menuju ke-bumi dengan kepala tertuju ke-tanah dan Dia terlihat seperti tak akan
berbalik. Tiba-tiba kami menabrak dan masuk terus kedalam tanah. Kurasakan
gumpalan. Seperti menonton filem aksi. Dapat kudengar suara meledak
disekeliling kami seperti suara saat berdiri disamping pesawat roket yang siap
meluncur. Sangat mengekak-kan. Kami masuk tembus kebumi dan wajah Tuhan tak
pernah menoleh kekanan atau kekiri; sangat pasti, kedepan. Dapat kulihat dengan
mataku saat mendekat kebumi,menabrak tanah dan ledakan itu saat kami
melaluinya. Dapat kulihat bumi,batu,air,api yang bernyala dan kurasakan seperti
tersengat dan kulit-ku seperti terbakar. Saya sungguh merasakan batu-batu dan
bumi yang merobek kulitku seolah-olah terjadi pada-ku. Dapat kurasakan
kesakitan yang sangat dalam mimpiku.
Tiba-tiba kami menembus keluar bumi dan berada ditempat lain.
Saya berdiri disana dan kulihat tubuhku yang terkelupas, kulitku
terkelupas, dan sangat menderita karenanya, tetapi semuanya itu bukan tentang
saya. Yesus memandangku, dekat pada wajahku, mata dengan mata, dan Dia
berkata, "Ku-mau engkau bertemu teman-teman-Ku." Saya menangis
kesakitan. Dan berpikir pasti Dia akan mengerti betapa sakit kulitku yang
terluka dan terkelupas, tetapi Dia tidak melakukannya. Ku-lihat sekelilingku
dan kulihat tempat yang ramai. Saya tak pernah berada disana sebelumnya, namun
kutahu tempat itu India. Bau yang menyebalkan dan banyak orang dimana-mana
,saya mengikuti Tuhan. Dia tak menoleh pada-ku. Seolah-olah IA mau
ku-rasakan kesakitan dan luka pada kulitku. Banyak anak-anak yang kulihat
disana-sini.
Ada anak-anak perempuan cantik ter-kurung dan Tuhan
sertai mereka masing-masing. Dia hanya berdiri disana bersama mereka. Mereka di-lupakan dunia
merekalah yang Tuhan sebutkan sahabat-sahabat-Nya. Kulihat anak-anak kecil
terbaring ditanah dengan lalat-lalat pada kulitnya, dan kulihat mereka meninggal
saat dikehidupan yang keji ini dan saat terbangun, Tuhan-pun ada disana,bagi
tiap-tiap mereka, Dia ada disana. TAK SATU-PUN dari mereka yang
terlupakan dimata-Nya, tak satupun.
Sedih kulihat,bersamaan dengan rasa sakit
di-tubuhku,membuatku menangis. Tuhan berdiri dihadapanku,kupikir pasti Ia
mengenai-ku saat ini,Ia pasti melihat penderitaan-ku,namun Ia berkata, "Sampai
hatimu terluka dan tersayat seperti daging-mu saat ini, engkau tak mengenal
sahabat-sahabat-Ku." Saya tak sanggup. Berada disana melihat anak-anak
meninggal, ibu-ibu yang menarik nafas terakhir, penyakit-penyakit menyebar, dan
anak-anak perempuan kecil dijual dan Tuhan terus menerus berkata, "Sampai
hatimu terluka dan tersayat seperti daging-mu saat ini, engkau tak mengenal
sahabat-sahabat-Ku. Engkau tak mengenal-Ku”.Lalu saya tenggelam dalam tangisan,
kejutan terjadi, Tuhan memandang wajahku, mata bertemu mata lalu berbisik, "Saatnya untuk
menari." Ia berbicara seperti itulah senjata rahasia-Nya, Menari…
Tuhan menari,kaki-Nya dihentakkan. Kaki sempurnah yang
menyatakan luka-luka kematian dan kehidupan sedang menari dengan ritmenya,detak
suku-suku,Kaki-Nya menghentak ketidak-adilan. Tarian yang sangat dasyat dan
hentakkan kaki yang pernah kusaksikan. Menonton Tuhan sendiri, bekas luka oleh
pengasihan menari diatas ketidak adilan atas sahabat-sahabat-Nya. Ia berkata,"Sampai
hati-mu terluka dan tersayat menjadi dua,kau tak kenal sahabat-sahabat-Ku. kau
tak mengenal-Ku."
Lalu tanganku dipegang dan kami pergi menuju pusat bumi,
kurasakan sakit pada kulitku dan kulit yang terkelupas serta daging yang
tersayat dari tulangku dan suara ledakkan saat kami melalui bumi. Tiba-tiba
kami berada di ruangan Dokter di RS. Awal Pikiran-ku adalah sakit
tubuhku.ku-rasa seperti tak ada kulit pada tulangku,seperti semuanya
terkelupas. Dia berkata,"Ku-mau kau temui sahabat-sahabat-Ku."
Ku-lihat tempat sampah terisi bayi-bayi mungil. Dapat kulihat kepala dan tangan
dan kaki-kaki mungil mengisi tempat-tempat sampah. Beberapa masih hidup dan
bergerak, kulitnya terbakar, beberapa kepala diantara mereka hancur, beberapa
lagi utuh, mata terbuka dan menatap. Saya terkejut. Tuhan menatap-ku
dan berkata,"Sampai hati-mu terluka dan tersayat seperti dagingmu, kau tak
mengenal sahabat-sahabat-Ku, inilah sahabat-sahabat-Ku. Mereka-lah
sahabat-sahabat-Ku." Saya melihat saat bayi dipegang melalui kakinya
dan dibuang pada tempat sampah, bayi utuh. Dapat kurasakan pikiran Tuhan.
"Oh kesunyian di bumi, mereka terlihat seperti
dilupakan. ENGKAU TAK DILUPAKAN! ENGKAU TAK TERLUPAKAN! ENGKAU TAK TERLUPAKAN!”
Sunyi di bumi,namun suara mereka terdengar di telingah sang
Bapa,Allah Maha Tinggi.Jeritan-nya tak terhenti dikoridor Surga. Terdengar
pagi dan malam, malam dan pagi, tangisan mereka MENARIK PERHATIAN SURGA. SELURUH
PERHATIAN TERTUJU PADA MEREKA,telingah ALLAH MAHA TINGGI. Saya menjerit. "KAU
TAK MELAKUKAN INI UNTUK GAGAL, LOU. KAU TAK MELAKUKAN INI UNTUK GAGAL, LOU Engle! KAU TAK MELAKUKAN INI UNTUK
GAGAL,LOU!"Ku-lihat di-koridor Surga dan bahwa nama Lou Engle dikenal. Lou
kenal sahabat-sahabat Tuhan. Ku-dengar tangisan bayi-bayi terus-menerus melalui
koridor Surga, terlihat hening di bumi, yang terlupakan oleh bumi, namun
tangisan mereka mendapat telingah Bapa dan pagi dan malam serta malam dan pagi
menangis bagi keadilan di bumi, menangis bagi keadilan mereka yang telah
mengambil kehidupan-nya. namun.....di-seberang sana MEREKA
BERSUARA!!!Pagi dan malam serta malam dan pagi.....menangis akan keadilan di
bumi......danMEREKA mendapat TELINGAH SANG BAPA! Dan lagi, Tuhan
memandangi-ku dan berkata, "Sampai hati-mu terluka dan tersayat
seperti daging-mu saat ini, kau tak mengenal Sahabat-sahabat-Ku,kau tak
mengenal-Ku."
Saya menangis lalu Tuhan memandangku,dekat di-wajah-ku, dan
berbisik, "Saatnya untuk menari." Dia memulai "Tarian
Baru" dengan kaki yang sempurnah yang telah menapak bagian bumi
tertinggi, sekarang kaki-kaki tersebut menari dan berdetak, tepat diantara
Klinik pengguguran bayi. Sangat dasyat. Di-saat saya sangat terluka Tuhan akan
berkata,"Saatnya untuk menari.Saatnya untuk berperang,menari ialah
berperang." Dia mendetak-kan kaki, dengan ritme baru,detak-kan kaki-Nya.
Bukan dua langka, hanya mendetak-kan kaki pengadilan akan ketidak-adilan,
dengan kaki-Nya sendiri Ia Berkata, "Hanya nantikan saja hingga seluruh
bumi bergabung dengan-Ku dalam tarian ini,beberapa telah bergabung dengan-Ku
dan Aku membuka undangan namun engkau hanya menari saat hati-mu sangat
terluka dan tersayat."
Lalu Ia datang pada-ku dan berkata, "Aku-mau engkau
bertemu beberapa dari sahabat-sahabat-Ku." Dan kami-pun pergi melewati
pertengahan bumi,lagi-lagi. Saya hampir tak dapat berdiri. Hati-ku hancur.
Kulit-ku tersayat. Kulihat kebawah dan terlihat seperti kejatuhan Bom
disampingku. Kami berjalan dijalan yang sangat,sangat ramai. Dia berjalan
didepan-ku sedang saya dalam kesakitan yang sangat, ingin sekali agar Ia
berjalan perlahan, namun bukan mengenai-ku. Dia mau saya merasakan penderitaan,
sebab Ia mau hati-ku MENGENAL penderitaan,memeluknya dan memilikinya sebagai
milik-ku. Dia menunggu-ku berjalan disamping-Nya.Tempat iniIsrael. Saat yang
lain kulihat Dia menyondong pada seseorang, seolah-olah berkata,"Hello"
atau "Syalom". Dia tak berbicara, Hanya menyondongkan kepala.
Diamemandang mata mereka dan menyondongkan kepala-Nya dan kulihat orang yang
didatangi-Nya, mata mereka membesar. Ku-lihat juga hati mereka dan
ku-lihat nyala terang. hanya sesaat, Yesus membuka hati mereka dan mereka dapat
MELIHAT DIA, sebagai Yesus, Mesias. Saya dapat melihat kedalam mereka saat kami
berjalan dijalan Yerusalem disaat dimana tiba-tiba mata hati mereka Dibuka oleh
Tuhan dan nyala terang mulai bersinar dalam hati mereka.
Beberapa orang diantara mereka ku-tahu mempunyai wewenang,
Pemimpin-pemimpin Yahudi dalam golongan Yahudi – Rabbi-Rabbi. Dapat ku-lihat
sejenak Tuhan membuka mata mereka; Ku-lihat Tuhan menampakkan diri-Nya. Dia
menampakkan diri-Nya kepada beberapa Rabbi-Rabbi di daerah itu, dan hanya dalam
sekejap, Api penglihatan ini mulai membakar hati mereka, dalam sekejap mata
hati mereka terbuka.(Masmur
102:17 Bila Tuhan sudah membangun Zion, sudah menampakkan
diri dalam kemuliaan-Nya.)
Kami mengikuti Rabbi-Rabbi ini kekamar atas mereka dan saya
melihat mereka jatuh berlutut dan menangis, “Ini merubah SEMUANYA. Ini merubah
SEMUANYA.” Saya dapat melihat Tuhan berdiri dan meniup api dalam hati
mereka dan sedikit demi sedikit mulai menyala tak terkendali . Saya melihat api
dalam hati mereka menjadi seperti 'Api yang menutup kulit mereka."
Ku-lihat api ini terus menyala hingga hari yang ditentukan tiba saat
Rabbi-Rabbi ini tak dapat menahan lagi dan mereka akan berteriak di atas
gunung-gunung, "Yeshua adalah Mesias"......YESHUA ADALAH MESIAS!" Saya sebenarnya sedang berpikir bagaimana kami berdoa
dalam kumpulan doa kami di Kota Kansas, bahwa Tuhan Yesus akan
muncul,dalam kemuliaan-Nya. Dia sungguh,sungguh mulia.
Saya menoleh dan saat pertama kali kupandang wajah Yesus dan
air mata yang jatuh di pipi-Nya dan ku-dengar IA berkata, "Oh Yerusalem,
Oh Yerusalem." kurasakan dihatiku belas kasihan dan cinta yang
dimiliki-Nya bagi Israel. Dan kurasakan sakit hati kekasih itu ketika tak
ada yang mencinati-Nya sebagaimana Cinta-Nya pada Israel dan Ia
memandang-ku, dan berkat lagi, "Sampai hati-mu terluka dan tersayat, sama
seperti kulit-mu,engkau tak mengenal sahabat-sahabat-Ku.Engkau tak mengenal-Ku."
Dalam hatiku Kurasakan cinta-Nya yang mendalam bagi Israel. Seperti Yakub
mencintai Rahel,Elkana mencintai Hannah, namun belas kasih-Nya menyeluruh lebih
dari cinta alami.Saya menangis dan air mataku membasahi luka didaging-ku,
walaupun demikian saya tak dapat berhenti saat saya berpikir bahwa saya tak
sanggup lagi, dan terjatuh di lantai, Dia berbisik, "Saatnya untuk menari."
Tiba-tiba kami berada di tembok duka dan Tuhan memulai lagi,
hentakkan kaki, menghentak, ritme ini, tarian ini dengan kaki sempurnah-Nya,
tak pernah kulihat sebelumnya. Selalu terjadi pada saat saya merasa terluka dan
berduka Tuhan akan berkata, "Saatnya untuk menari." Saya
dapat merasakan kehadiran Kuasa dan Kuasa tarian ini, menari karena
ketidak-adilan. Oh alangkah indah-nya menyaksikan saat Anak Allah menari dengan
kaki sempurnah berputar dan berdansa atas ketidak-adilan. Yesus terus mengatakan, "Saatnya
untuk menari.Saatnya untuk menari." ada tarian baru yang muncul, yang
muncul pada saat kita menyembah-Nya dan hati kita bagi bumi yang hina ini, bagi
mereka yang terlupakan, namun yang disebut Tuhan sahabat-sahabat-Nya dan saat
hati kita sungguh hancur, SAAT ITULAH saat menari. Oh alangkah indahnya saat
RAJA segala raja, Hakim seluruh bumi dan kaki sempurnah yang berbekas luka
pengasihan, mulai berdansa dan menghentak-kan ketidak-adilan.Sebuah tarian
bermakna. Hentakkan kaki bermakna! Saatnya menari. Dan kutahu dalam mimpi-ku
dimana kami berjalan di Yerusalem, terus keatas puncak tembok duka, dimana Ia
memulai tarian-Nya. Saya tahu bahwa Ia telah menampakkan diri-Nya pada,
Orang-orang penting dalam golongan Yahudi, bahkan Rabi tertinggi dalam golongan
Yahudi, ditengah-tengah tarian-Nya, kulihat mata mereka terbuka. Dapat kulihat
kedalam hati. hati mereka mulai bergejolak. Kulihat Tuhan menaruh dalam hati
mereka, "pengenalan" bahwa Dia-lah Mesias itu. Saatnya telah pasti
ketika Rabi-Rabi tertinggi ditentukan di bumi, waktu Tuhan – Dia akan mengaduk
hati mereka dan hati mereka akan bergejolak dan mereka berlari ketempat
tertinggi di Yerusalem dan berseruh keseluruh Yerusalem, Yeshua adalah Mesiash. Yeshua
ADALAH MESIAS!
Diberkatilah Dia yang datang dalam Nama Tuhan. Saat ini,
mereka menyembunyikan-Nya dan menanyakan diri mereka sendiri jika hal itu
sungguh-sungguh terjadi. Telah ditentukan saatnya dan hari-hari ke-depan, Dia
sedang menampakkan diri-Nya dan membuka mata hati manusia dan menyalakan api
dalam tulang-tulang itu. Kulihat Rabi-Rabi ini melonjak dengan Firman Tuhan,
menyatakkan penampakkan-Nya. Sedang terjadi. Saatnya telah ditentukan.
Sedang terjadi hari ini.
Yeremiah
20:9 Tetapi apabila Aku berpikir, "Aku tidak mau mengingat Dia
dan tidak mau mengucapkan Firman lagi demi nama-Nya,"maka dalam hatiku ada
sesuatu yang seperti menyala-nyala,terkurung dalam tulang-tulangku.
Kemudian, Tuhan berkata lagi,"Sampai hatimu tersayat dua
dan hatimu terbelah dua, seperti dagingmu,engkau tak mengenal
sahabat-sahabat-Ku."
Saatnya untuk menari!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar