Buku Satanic Bible yang sempat dijual di Toko Buku
Kinokuniya, Grand Indonesia, Jakarta, sudah tidak diperjual belikan lagi sejak
hari ini, Rabu (6/01/2016).
Menurut pelayan Toko Buku Kinokuniya yang enggan disebutkan
namanya, penarikan buku yang ditulis oleh pendiri Gereja Setan, Anton Szandor
LaVey itu, lantaran adanya komplain dari konsumen.
"Beberapa hari lalu kita sempat jual buku itu (Satanic
Bible). Tapi, sekarang sudah kita tarik, karena ada komplain dari
konsumen," ujar pelayan buku tersebut.
Dijelaskan pelayan buku tersebut, alasan kosumen untuk
menarik kitab suci penyembah setan seharga Rp152.000 dari rak penjualan buku,
karena isinya yang menyesatkan.
"Konsumen itu bilang bahwa isi buku Satanic Bible itu
menyesatkan. Akhirnya semua buku kita tarik dari rak penjualan," tutur
pelayan buku itu.
Buku impor bersampul warna hitam dengan lambang pentagram di
tengah yang diterbitkan penerbit Avon itu, lanjut pelayan toko tersebut, kini
sudah tersimpan rapih di dalam gudang. Sayangnya, pelayan itu enggan menyebut
jumlah buku yang tidak sempat terjual.
"Masih banyak bukunya. Tapi, kami sudah tidak jual
lagi," pungkas pelayan toko buku tersebut.
Sebagaimana diketahui, keberadaan Gereja Setan di Indonesia
sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1991. Dimulai oleh sepasang suami
istri, gereja setan dideklarasikan di gedung Joeang pada tanggal 31 Oktober,
bertepatan dengan acara Halloween.
Tahun 1995 keberadaan mereka sempat terungkap. Dan sejumlah
Pendeta di daerah ini, melakukan pelepasan dan pengusiran. Sempat hilang,
tetapi Oktober 2011, menjelang hari Halloween, muncul lagi di Desa Kaasar
Kecamatan Kauditan, Minahasa Utara.
Munculnya kembali Gereja Setan di Indonesia pada tahun 2011
diungkap oleh Trisula (kelompok pemberantas aliran sesat di Minahasa Utara)
pernah mengungkap adanya aliran penyembah setan di Manado. Dalam rekaman video
yang diperlihatkan Trisula, jenderal Gereja Setan (GS) Indonesia Ronny Mamahit
mengungkapkan rencana mereka untuk menjadikan Manado sebagai pusat gereja setan
di Asia atau nomor 2 di dunia setelah California, AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar