Translate

Kamis, 11 Agustus 2016

PERJALANAN KE SURGA KESAKSIAN IBU HANA


Siang ini saya mendengarkan kesaksian yang luar biasa dari istri bapak Ardian E. Krisnanto, yakni ibu Hana yang sekitar 2 bulan yang lalu (dari saat tulisan ini ditulis) sempat mengalami kematian selama beberapa jam dan beliau menceritakan seperti apa surga yang ia lihat. Saat itu ibu Hana berada di kantor gereja dan tidak sadarkan diri. Saat terbangun beliau begitu terkagum – kagum karena berada di sebuah ruangan yang luar biasa indah dan megahnya. Dalam hati dia berkata “ini pasti rumah orang yang sangat kaya raya”. Dalam keadaan terduduk di kursi dia melihat ke lantai bahwa lantai tersebut bening mengkilat seperti ada air. Namun ketika kaki ibu Hana menyentuhnya ternyata lantai itu kering. 

Ibu Hana kemudian mulai berjalan – jalan dan melihat – lihat tempat yang begitu luar biasa tersebut. Tiba – tiba ada suatu pribadi yang berada di belakang ibu Hana. Setiap kali dia berbalik, ibu Hana tidak bisa melihat pribadi tersebut karena Ia selalu berada di belakang ibu Hana. Ibu Hana hanya bisa memegang jubah pribadi tersebut sementara Ia terus berada di belakang ibu Hana. Mereka berdua pun berjalan melewati tempat – tempat yang luar biasa dengan dinding – dinding yang luar biasa indahnya. Ibu Hana kemudian sampai di suatu tempat yang mengeluarkan suara nyanyian yang begitu merdu seperti suara anak – anak. Namun tidak ada pintu masuknya. Ibu Hana memohon untuk diperkenankan untuk masuk. Namun Ia tidak mengijinkan. 

Ibu Hana kemudian dibawa ke sebuah padang rumput, dengan rumput yang begitu lembut dan begitu luar biasa. Dan langit begitu dekat sehingga tangan ibu Hana bisa menyentuh langit dan angkasa. Ibu Hana dengan sukacita berlari kesana kemari seperti seorang anak kecil. Kemudian pribadi tersebut berkata “Hana, sekarang saatnya kamu pulang”. Ibu Hana kemudian menolak dan mencoba lari daripadanya, namun pribadi itu tetap berada di belakangnya. Ia kemudian menunjukkan kepada ibu Hana bahwa ada ratusan tangan – tangan manusia yang saat itu mendoakan ibu Hana agar kembali ke dunia. Namun ibu Hana masih tetap menolak. Kemudian Ia perlihatkan suami ibu Hana tercinta, pak Ardian dan Ia kemudian berjanji bahwa ini bukan terakhir kalinya ibu Hana akan berada di tempat ini. 

Setelah mendapatkan kepastian dariNya, barulah ibu Hana bersedia untuk kembali ke dunia. Sebelumnya Ia berpesan untuk memberikan pesan kepada kawan – kawan ibu Hana. 

Pesannya adalah “Jangan ada kepalsuan di dalam hubungan dengan Nya. Jangan main – main dengan Kristus. Tidak ada yang lebih penting selain hubungan pribadi dan keintiman denganNya”. 

Ibu Hana kemudian terbangun dan mendapatkan dirinya berada di Rumah Sakit. Karena masih merasa capek, beliau pun beristirahat kembali. Ketika subuh, Roh Kudus membangunkan dia dan membisikan beberapa ayat Alkitab. Salah satunya adalah: 

Filipi 2: 12 – 16 – “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah“

Tidak ada komentar: