Siang ini saya
mendengarkan kesaksian yang luar biasa dari istri bapak Ardian E. Krisnanto,
yakni ibu Hana yang sekitar 2 bulan yang lalu (dari saat tulisan ini ditulis)
sempat mengalami kematian selama beberapa jam dan beliau menceritakan seperti
apa surga yang ia lihat. Saat itu ibu Hana berada di kantor gereja dan tidak sadarkan
diri. Saat terbangun beliau begitu terkagum – kagum karena berada di sebuah
ruangan yang luar biasa indah dan megahnya. Dalam hati dia berkata “ini pasti
rumah orang yang sangat kaya raya”. Dalam keadaan terduduk di kursi dia melihat
ke lantai bahwa lantai tersebut bening mengkilat seperti ada air. Namun ketika
kaki ibu Hana menyentuhnya ternyata lantai itu kering.
Ibu Hana kemudian mulai
berjalan – jalan dan melihat – lihat tempat yang begitu luar biasa tersebut.
Tiba – tiba ada suatu pribadi yang berada di belakang ibu Hana. Setiap kali dia
berbalik, ibu Hana tidak bisa melihat pribadi tersebut karena Ia selalu berada
di belakang ibu Hana. Ibu Hana hanya bisa memegang jubah pribadi tersebut
sementara Ia terus berada di belakang ibu Hana. Mereka berdua pun berjalan
melewati tempat – tempat yang luar biasa dengan dinding – dinding yang luar
biasa indahnya. Ibu Hana kemudian sampai di suatu tempat yang mengeluarkan
suara nyanyian yang begitu merdu seperti suara anak – anak. Namun tidak ada
pintu masuknya. Ibu Hana memohon untuk diperkenankan untuk masuk. Namun Ia
tidak mengijinkan.
Ibu Hana kemudian dibawa ke sebuah padang rumput, dengan
rumput yang begitu lembut dan begitu luar biasa. Dan langit begitu dekat
sehingga tangan ibu Hana bisa menyentuh langit dan angkasa. Ibu Hana dengan
sukacita berlari kesana kemari seperti seorang anak kecil. Kemudian pribadi
tersebut berkata “Hana, sekarang saatnya kamu pulang”. Ibu Hana kemudian
menolak dan mencoba lari daripadanya, namun pribadi itu tetap berada di belakangnya.
Ia kemudian menunjukkan kepada ibu Hana bahwa ada ratusan tangan – tangan
manusia yang saat itu mendoakan ibu Hana agar kembali ke dunia. Namun ibu Hana
masih tetap menolak. Kemudian Ia perlihatkan suami ibu Hana tercinta, pak
Ardian dan Ia kemudian berjanji bahwa ini bukan terakhir kalinya ibu Hana akan
berada di tempat ini.
Setelah mendapatkan kepastian dariNya, barulah ibu Hana
bersedia untuk kembali ke dunia. Sebelumnya Ia berpesan untuk memberikan pesan
kepada kawan – kawan ibu Hana.
Pesannya adalah “Jangan ada kepalsuan di dalam
hubungan dengan Nya. Jangan main – main dengan Kristus. Tidak ada yang lebih
penting selain hubungan pribadi dan keintiman denganNya”.
Ibu Hana kemudian
terbangun dan mendapatkan dirinya berada di Rumah Sakit. Karena masih merasa
capek, beliau pun beristirahat kembali. Ketika subuh, Roh Kudus membangunkan
dia dan membisikan beberapa ayat Alkitab. Salah satunya adalah:
Filipi 2: 12 –
16 – “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti
waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan
menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut
dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai
anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok
hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti
bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku
dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak
percuma bersusah-susah“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar