Suatu peristiwa terjadi pada tahun 1958 ketika saya memimpin
suatu kebaktian kebangunan rohani di Pueblo, Colorado. Sementara kami
sedang berdoa khusus untuk orang-orang sakit pada suatu malam, maka datanglah
seorang laki-laki berasal dari Colorado Springs minta didoakan. Dia
mengatakan kepadaku bahwa dia sering merasa gugup, tidak dapat tidur, dan bahwa
ia sering minum obat tidur agar bisa tenang. Istrinya kemudian menceritakan
kepada saya bahwa mereka sudah siap untuk menyerahkan dia ke suatu rumah sakit
jiwa.
Kemudian saya menumpangkan tangan ke atas dirinya dan berdoa
untuk kesembuhannya supaya syarafnya boleh mendapat kesembuhan; agar tubuhnya
boleh mendapatkan kesembuhan mulai dari ujung kepala sampai ke telapak kakinya.
Kemudian saya pun terus berdoa untuk orang sakit berikutnya, yang sedang berada
dalam barisan antrian. Saya melanjutkan berdoa untuk orang lain itu selama 10
menit lagi. Orang laki-laki tadi sudah kembali ke tempat duduknya, yang
terdapat di sebelah kanan saya.
Ketika saya menengok kepadanya, maka saya pun segera dikuasai
oleh Roh. Tuhan memperkenankan saya untuk melihat ke alam roh, lalu saya
melihat satu roh jahat sedang bertengger di atas bahu laki-laki itu. Kedua
lengan roh jahat itu sedang memeluk dengan ketat sekeliling kepala orang itu.
Saya dapat menyaksikan kenyataan ini dengan jelas, akan tetapi tidak ada
seorangpun di antara yang hadir yang menyadari, apa yang sedang berlangsung.
Saya memanggil laki-laki itu mendekati saya, dan ketika ia
berdiri di depan saya, maka saya pun berkata,”Hai kau roh jahat yang menyergap
dan membelenggu otak dan pikiran orang ini, saya perintahkan kau keluar dari
dalam tubuhnya sekarang juga di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.”
Ketika saya mengucapkan kata-kata ini, maka roh jahat itupun
terlepas dari kepala orang itu dan jatuh tergeletak di atas lantai. Roh jahat
itu menjawab kepada saya,”sebenarnya saya tidak mau meninggalkan orang ini,
akan tetapi saya sadar bahwa jika engkau mengatakan demikian, maka saya pun
harus melakukannya.
“Bukan saja kau harus keluar dari tubuh orang ini, tetapi kau
harus keluar juga meninggalkan ruangan ini dengan segera!’’ saya perintahkan
dia. Lalu ia pun lari terbirit-birit meninggalkan ruangan lewat pintu samping.
Suatu senyum lebar merekah pada wajah laki-laki itu, dia pun
mengacungkan tangannya tinggi-tinggi sambil berteriak,”SEKARANG SAYA BEBAS!
SAYA SUDAH BEBAS!” Meskipun saya tidak menceritakan kepadanya apa yang sedang
saya saksikan dalam penglihatanku, orang laki-laki itu berkata,”Rasanya
bagaikan ada sebuah besi sedang mengikat sekeliling kepalaku, semakin hari
semakin ketat. Semakin hari semakin berat beban yang terkandung di batok
kepalaku, akan tetapi tiba-tiba saja beban yang berat itu rontok terlepas dan
hilang lenyap.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar