Jordan : “Seumur hidupku saya tidak percaya bahwa neraka itu
nyata. Saya mengatakan bahwa saya tidak mau percaya dengan semua hal-hal kegelapan
itu. Kamu tahu, ah tidak ada neraka itu. Itu adalah pemikiran masa lalu. Akan
tetapi neraka itu nyata.”
Jordan Samuel percaya tidak ada neraka sebab dia percaya
sudah pernah kesana.
Jordan : “Saya bisa mendengar suara ketawa, ketawa setan.
Saya bisa mendengar hal-hal itu.”
Awalnya didalam kehidupan Jordan dia tidak percaya bahwa
neraka itu ada.
Jordan : “Didalam kehidupan ini saya melakukan sesuatu yang
terbaik, menyukai pengajaran karma, kamu tahu hukum karma. Maka jadilah manusia
sebaik mungkin.”
Jordan lahir di Edmonton, British Columbia dengan seorang ibu
tunggal dan masuk sekolah katolik. Dia asalnya adalah seorang yang ingin tahu
dan bertanya banyak hal mengenai Yesus.
Jordan : “Bagaimana seorang manusia
datang dan mati bagi saya ? dan siapa orang ini ?” Dikarenakan hal itu, dia dikeluarkan dari sekolah.
Jordan : “Saat ketiga kalinya saya dikeluarkan dari kelas
saya ingat pernah berkata ‘Kamu tahu ? saya tidak pernah mau tahu siapa Yesus
ini. Siapapun dia karena dialah saya mendapatkan kesulitan dan dikeluarkan dari
kelas dan tidak ada seorangpun yang memberikan jawaban kepada saya mengenai Dia
dan saya tidak mau tahu.’ ”
Ibu Jordan menikah dan selama 15 tahun Jordan mengatakan
bahwa kehidupan keluarganya baik-baik saja. Kemudian ibu dan ayah tirinya
bercerai. Jordan merasa frustasi. Jalan satu-satunya yang bisa dia lakukan
dengan luka itu adalah pemberontakan.
Jordan : “Saya mengendarai mobil dalam keadaan mabuk,
mengendarai mobil dibawah umur, mencuri mobil, dan peralatan elektronik –
stereo, kamu tahu, seseorang hampir menangkap kami, hampir saja.”
Selama 4 tahun Jordan meneruskan perilaku cerobohnya. Akan
tetapi dia ingin mengubah hidupnya dan menghentikan menjual narkoba dan bekerja
di perusahaan minyak.
Jordan : “Saya berpenghasilan lumayan, mempunyai rumah yang
bagus.”
Saat sesudah bekerja Jordan memutuskan untuk memakai narkoba (smoke some pot). Dia tidak tahu bahwa dia menggunakan pipa yang mengandung kokain, sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya. Jordan yakin bahwa dia sekarat.
Saat sesudah bekerja Jordan memutuskan untuk memakai narkoba (smoke some pot). Dia tidak tahu bahwa dia menggunakan pipa yang mengandung kokain, sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya. Jordan yakin bahwa dia sekarat.
Jordan : “Saya bisa merasakan jantungku berdetak bump … bump
… bump. Perlahan-lahan menurun dan seperti orang mendengkur.”
Jordan yakin saat itu dia ke neraka.
Jordan : “Semua wanita dan semua yang kamu inginkan didunia
ini, uang, mobil, kesuksesan, semua yang saya punyai. Dan saya mengendarai
mobil dan menyukai hal ini. Dan tiba-tiba mobil menjadi rusak dan mogok.
Tiba-tiba saja semua wanita itu menjadi setan yang besar sekali. Dan bumi
bergoncang. Kemudian aku menoleh ke belakang dan dapat mendengar teriakan.
Semua itu dalam warna merah dan hitam.
‘ahhhh, berbaliklah … berbaliklah …
cepat keluar dari sini.’ Itu suara seperti manusia-manusia terbakar.
Orang-orang terbakar dan tidak tahu bagaimana memperbaiki hal itu atau mencari
obatnya. Itu sangat buruk. Saya ingat dan saya takut, kemudian memegang kendali
setir mobil dan tiba-tiba tubuh saya kembali ke ruangan di trailer mobil.”
Pada saat Jordan menghirup nafas yang dia pikir nafas
terakhirnya, dia membuat keputusan iman kepada Tuhan.
Jordan : “Dan jantung saya serasa berhenti, boomwtht.
Menyerupai nafas terakhir. Tidak tahu kenapa saya hanya berkata, ‘Saya
percaya.’ Dan tiba-tiba saya menghilang dari tempat itu.”
Saat itu dimana Jordan mengatakan bahwa Yesus mengangkat dia
dari neraka dan menempatkan dia di Sorga.
Jordan : “Dia berpakaian serba putih. Ada ikat pinggang
ketika saya memandang Dia. Dan Dia melihat kearahku dan Dia memakai mahkota di
kepalaNya dan melihat kearahku. MataNya seperti nyala api, dan bersinar terang
melihat kearahku, begitu luar biasa. Kamu berada dikakinya, karena Dia begitu
sempurna. Kamu memuja Dia karena Dia yang Maha Kuasa. Kamu memuja Dia karena
Dia menyelamatkan kita.”
Jordan percaya dia berada didepan Tuhan.
Jordan : “Kemudian yang terjadi adalah Dia membuka hatiku
yang tertutup. Saya merasakan apa yang dirasakan Tuhan. Dan kemudian saya
berkata, ‘Tuhan, maafkan aku.’ Kemudian dia memelukku dan mengatakan ‘Kamu
diampuni.’ Hati lama yang ada didalamku telah terbuka. Tuhan memberiku hati
yang baru. Dia mengatakan bahwa Dia mencintai aku, dan saya tidak sendirian
lagi. Kemudian tiba-tiba saya kembali kedalam ruang trailer-ku. Kemudian saya
meraih Alkitab, terlihat Alkitab itu seperti bercahaya. Kemudian saya membaca
Mazmur 34. Kemudian saya membacanya. Hanya Tuhan yang mampu melakukan semua
itu.”
Jordan menceritakan perjalanan ke Sorga dan neraka dengan
pacarnya bernama Dannica.
Dannica : “Suaranya berubah. Matanya berubahy. Bahasa
tubuhnya berubah. Semua hal tentang dirinya berubah. Berbeda dari yang lama.
Maka tidak diragukan lagi bahwa dia mempunya pengalaman seperti yang dia
ceritakan.”
Jordan : “Mulutku, kata-kataku, sumpah serapahku, semuanya
telah dibersihkan. Dan saya terbebas dari kecanduan narkoba.”
Saat ini, Jordan dan Dannica telah menikah dan mempunyai dua
anak. Mereka melakukan penginjilan dan memberi tahu kepada semua orang bahwa
Yesus itu nyata dan dapat mengubah hati yang paling keras sekalipun dengan
KasihNya.
Jordan : ” Tuhan mencintai yang terhilang, putus asa,
kehilangan cinta kasih dan tidak pernah berhenti mencintai mereka. Dia
mencintai mereka dengan segenap hati. Dan Dia datang kepada yang terhilang. Dia
akan meninggalkan kawanan umatNya untuk mendapati satu yang terhilang.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar