Translate

Sabtu, 30 Juli 2016

ISIS MENYIARKAN VIDEO EKSEKUSI ORANG KRISTEN SURIAH


Sebuah video yang disiarkan Negara Islam (ISIS) pada 7 Oktober menunjukkan militan jihad membunuh tiga tawanan Kristen Suriah dengan tembakan di belakang kepala.

Menurut Assyrian Monitor for Human Rights, ini video pertama ISIS yang menunjukkan eksekusi orang Kristen Suriah.

Ditunjukkan dengan pakaian oranye di suatu lokasi di gurun, tiga orang Suriah berlutut di depan pembunuh mereka, yang menggunakan seragam jubah lebar dan masker hitam.

Orang Kristen yang dibunuh ini ada diantara 253 penduduk desa yang diculik tujuh bulan lalu di timur laut Suriah di Provinsi Hassaka, dimana militan jihad ISIS menduduki 35 desa Suriah di sekitar Sungai Khabur pada 23 Februari. Tiga orang ini bernama Dr. Audisho Enwiya dan Ashur Abraham, keduanya dari desa Tel Jazira, dan Basam Michael dari Tel Shamiram, demikian dikatakan Assyrian Internation News Agency (AINA).

Dikutip dari sumbernya, Assyrian Human Rights Network (AHRN) mengenali tanggal pembunuhannya 23 September, pada pagi hari perayaan Idul Adha (Hari Raya Kurban umat Muslim).

Video terbaru menunjukkan tiga lagi tawanan Suriah yang berhasil diidentifikasi, yang menekankan bahwa nasib mereka akan sama seperti ketiga rekannya yang baru saja ditembak di hadapan mereka, jika tuntutan para militan tidak dipenuhi.

Zaya 27 tahun, William 51 tahun, dan Marden 49 tahun, pertama-tama menyatakan diri mereka "Nasrani" (Nazarite adalah sebutan merendahkan yang digunakan sebagian Muslim bagi orang Kristen), dan kemudian menyatakan nama lengkap dan desa tinggal mereka. Sebagian video disiarkan oleh televisi pribadi Libanon OTV, yang berafiliasi dengan Free Patriotic Movement yang dipimpin politikus veteran Jendral Michel Aoun, seorang Kristen Maronite yang baru-baru ini beraliansi politik dengan Hizbullah.

ISIS menuntut tebusan US $50.000 untuk setiap tawanan Suriah yang ada, yang dipercayai berjumlah antara 187 – 200 orang. Sejumlah total 48 tawanan kebanyakan orang tua telah dilepaskan secara bertahap sejak awal penculikan 23 Februari.

Uskup Katholik Suriah Jacques Behnan Hindo dari Hassaka mengatakan kepada Fides News Agency pada 8 September bahwa para penculik, menghubungi melalui negosiator perantara, meminta "sangat banyak, banyak lagi" uang untuk melepaskan orang Kristen Khabur setelah permintaan awal US $100.000 per orang.

Dalam pernyataan pers yang disiarkan segera setelah video eksekusi orang Suriah muncul, European Syriac Union menyatakan "konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah… menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki diantara orang-orang pribumi, minoritas, etnis dan kelompok religius" Irak dan Suriah. "Sejak permulaan kejatuhan kota Mosul hingga sekarang, orang-orang Chaldean-Syriac-Assyrian dan Ezidis (Yazidi) telah menjadi subyek pembunuhan, eksekusi, permintaan tebusan dan pengusiran massal."

Saat ISIS menguasai kota Qaryatain di barat Suriah Provinsi Homs awal Agustus, militan jihad menahan tawanan Suriah setidaknya dari 100 keluarga. Lima belas dari antaranya dibebaskan secara bertahap, sementara group militan mengumumkan sebulan kemudian bahwa mereka mengenakan hukuman pajak Islam jizyah kepada orang-orang Kristen yang masih tinggal di Qaryatain.

Nasib Frater Katholik Suriah Fr. Jacques Mourad, yang diculik ISIS dari Biara St. Elian dekat Qaryatain bulan Mei, masih belum pasti, meskipun fotonya dalam penahanan ditunjukkan di sejumlah stasiun televisi Libanon bulan Agustus.

Tidak ada komentar: