Kesaksian perjalanan Iman dari seorang Ex-Muslim Militant
Libanon, dari membenci berubah menjadi mengasihi sesamanya. Ia telah
menulis kesaksin hidupnya dalam sebuah buku berjudul From
Jihad to Jesus; An Ex-Militant’s Journey of Faith (Living Ink
Books)
Saulus dari Tarsis adalah bekas seorang pembenci dan pembunuh
orang-orang Kristen, namun di tengah jalan menuju kota Damsyik Yeshua Ha
Mashiah menampakan diriNya dan berbicara kepadanya. “Saulus, Saulus, mengapa
engkau menganiaya Aku?” Sejak pertemuan itu hidup Saulus berubah sama sekali.
Ia berubah menjadi pemburu jiwa-jiwa untuk Jalan Lurus (Yeshua Ha Mashiah). Ia
menjadi rasul Paulus, seorang bapa Gereja untuk orang-orang bukan Israel.
Berikut ini ringkasan perubahan hidup ‘Saulus’ dari Libanon, Jerry Rassami,
seorang jihad Islam menjadi pengkotbah Injil Kerajaan Sorga.
Masa remaja, perang sipil dan menjadi militan Islam.
Jerry membuka kesaksiannya dengan peristiwa perang sipil Libanon di tahun 1975, suatu perang panjang, 15 tahun, antara Muslim dan Kristen, yang mengambil korban jiwa sedikitnya 100 000 (seratus ribu). Periode ini adalah awal transisi dari Negara Libanon Kristen menjadi Libanon Islam, moment-moment yang sejenis ini awal lahirnya Negara Islam Pakistan dari tanah India. Perang ini membuat ia, seorang Muslim Druze, dari rasa takut kepada musuh menjadi kebencian.
”Orang-orang Kristen membom kami setiap hari. Dan saya saat
itu berpikir bahwa mereka adalah inkarnasi Setan. Saya telah membenci mereka
begitu rupa, dan bahkan membenci orang-orang Israel sepuluh kali dari itu,” Jerry
mengingat masa lalunya.
“Saya harus membela tanah saya dan keberadaan saya.
Saya telah harus membunuh atau dibunuh. Dan tidak lama kemudian bubuk senjata
api telah menjadi indentitas jiwaku, pelarianku, dan keterikatanku. Terkadang
itu terwujud di dalam sebuah senjata AK-47. Terkadang dalam granat
tangan, …”
Lalu ia bergabung ke sebuah milisi Islam dan turut berperang.
Kejahatan perang membawa Jerry mempertanyakan prinsip-prinsip
keyakinan Islamnya. Ia berkata: “Saya telah melihat kejahatan kemampuan
manusia yang tidak dapat dibendung. Ketika agama memberitahu Anda bahwa manusia
pada dasarnya baik, itu adalah kebohongan dari dimensi kolosal, karena aku
melihat hati manusia yang sebenarnya dan aku telah diubah oleh kengerian itu.
“Aku ingat melihat orang berbaring di jalan-jalan di kubangan darah mereka
sendiri, tidak lebih baik dari anjing-anjing. Saya mulai melihat bahwa tidak
ada yang menebus tentang manusia. Bagaimana bisa seorang manusia yang mampu
melakukan kejahatan yang luar biasa di satu sisi, sementara di sisi lainya memiliki
kebaikan di dalam hatinya, seperti Islam mengklaim? Apakah tidak sebaliknya? “
Setelah melarikan diri dari Libanon dan masuk ke Amerika
Serikat, lama sebelum peristiwa 9/11 (11 September di New York) terjadi.
Bertemu calon isteri, awal perubahan hidup Jerry.
Segera ia bertemu dengan seorang wanita muda, Jennifer, dan jatuh hati. Tetapi ia adalah seorang Kristen.
”Ketika pertama saya melihat kepadanya, sesuatu terjadi di
dalam hatiku. Itu adalah pandangan pertama. Saya tahu bahwa dia calon
isteriku.” Kata Jerry. Beberapa bulan kemudian, Jerry melamar
Jennifer.
Jennifer bercerita tentang lamaran tersebut: “Saya
berdoa dan bertanya kepada Yahweh, apakah kehendakNya. Setelah banyak berdoa,
saya merasakan damai untuk menikah dengannya. Tetapi dengan beberapa kondisi,
menghadiri gereja sebagai sebuah keluarga dan anak-anak kami haruslah di
besarkan dalam iman Kristen.” Jerry setuju, tetapi bersumpah tidak akan
berpindah ke Kristianiti.
Jennifer mengingat perkataan Jerry kepadanya: “Saya
katakana kepadamu, saya tidak akan pernah pindah agama. Saya terlahir Muslim
Druze, saya akan mati sebagai Muslim Druze, dan tidak ada satupun yang kamu
dapat katakana atau merubah itu.” “Jadi saya tidak berkata apa-apa dan
hanya mulai berdoa,” Jennifer berkata.
Sebagaimana Jennifer berdoa, Jerry menyelidiki Alkitab.
Dia ingin membuktikan klaimnya (bahwa Alkitab sesat, seperti yang Kuran
katakan). Sebagai gantinya, ia mulai melihat perbedaan-perbedaan yang sangat
fundamental antara Islam dan Kristianiti.
”Saat saya mulai menyelidiki firman-firman Elohim, saya
telah temukan hal-hal yang sangat luar biasa: Dari semua nama-nama Allah (ada
99 panggilan atau titel), tidak satupun yang adalah kasih. Tidak satupun adalah
bapa,” Jerry bercerita. Sebaliknya tentang Alkitab ia berkata: ”Tetapi
saya membaca tentang Elohim yang mengasihi manusia begitu rupa, bahkan setelah
mereka berontak melawan Dia, bahwa Dia telah membuat sebuah jalan
sehingga kita dapat datang di hadapanNya dan memanggilNya Abba. Ini
bukanlah elohimnya Islam.” Abba adalah panggilan untuk ”ayah” untuk orang
Ibrani dan Arab, seperti ”daddy” atau ”papa.” Suatu panggilan yang akrab antara
anak dan bapanya.
Membunuh dengan darah dingin adalah jahat, sebaliknya kasih
adalah mengalahkan kebencian.
Kebebasan adalah lebih berharga daripada penekanan.
Kebenaran adalah lebih mulia daripada penjiplakan atau
peniruan.
Kehidupan mereka tidak sama lagi.
”Setelah saya menerima Mashiah (Kristus) kami sungguh menjadi satu keluarga dan kami menyembah Yahweh bersama,” ungkap Jerry. ”Itu suatu berkat yang sungguh indah bahwa Jerry telah mengenal Yahweh sebelum kami memiliki anak-anak,”
”Saya seharusnya berada di neraka selamanya. Itu adalah
tempat saya. Tetapi Elohim di dalam belas kasihanNya yang besar, telah
mengirim putraNya untuk mati mengambil tempatku sehingga aku tidak perlu
menghabiskan hidupku selamanya di neraka. Dan tidak melalui apapun,hanyalah
melalui Juruselamat yang Ia telah kerjakan di kayu salib untuk aku dua ribu
tahun yang lalu.” Jerry berkata.
Dalam situsnya Jerry berkata: ”Di dalam jihadku, saya
telah melihat muka bertemu muka (”dengan mata sendiri”) sebuah penemuan yang
menakutkan: hati manusia yang sesungguhnya. Saya telah melihat itu terungkap di
belakang kedok-kedok mengasihi diri sendiri, di belakang kebohongan kemurnian,
dan di belakang rasa malu kebaikan, dan saya telah melihat sumber/
jantung kegelapan. .. Selanjutnya, saya telah berani bertanya …
infrastruktur agama saya. Saya memiliki keberanian untuk berpikir bebas,
tidak dibebani oleh tradisi dan idealismeku. Saya telah melihat, dan apa yang
saya telah lihat merubahku selamanya.”
Tentang bukunya From Jihad to Jesus, ia berkata: “Buku
ini berisi penggalian saya akan kebenaran dan emansipasi dari belenggu
kesombongan dan idealisme. Perjalanan ini bukan untuk lemah jantung, bukan juga
untuk robot, tetapi untuk pencari kebenaran yang membakar dalam diri sendiri
dan tidak dapat dibungkam, tidak perduli berapapun harganya.”
“Itu adalah irony terbesar bahwa para pria dan wanita hidup dan mati diperbudak tanpa pernah mengintip di bawah permukaan, tanpa mencari kebenaran …”
Jerry menulis di Pendahuluan bukunya: “Saya sungguh
menghargai kaum Muslim sedunia. Saya mengasihi kalian dari kedalaman batinku,
dan untuk kalianlah buku ini saya tulis. Saya memiliki kabar baik untuk kalian.
Kalian tidak harus menghabiskan sisa hidup kalian dengan ketakutan akan Hari
Penghakiman seperti yang saya dahulu alami. Mashiah telah menebus
dosa-dosa kalian ….”
Jerry mengundang setiap Anda untuk berhubungan dengannya jika
kalian memiliki pertanyaan, alamat e-mailnya dapat dilihat pada situ: Jihad
to Jesus.
Ingat, YAHWEH Elohim Abraham, Ishak dan Israel dapat juga
mampu merubah hidup Anda. Ia mampu merubah Anda, siapapun Anda, sejahat
dan seburuk apapun Anda, menjadi suatu bejana yang indah dan berguna bagi dunia
yang gelap dan jahat ini. Apakah Anda bersedia memberikan hati dan pikiran Anda
dibentuk oleh YAHWEH?, bawalah hati dan pikiran Anda kedalam tanganNya saat ini
juga.
Caranya:
1. Bertobat. Sesali dan akuilah segala dosa-dosa Anda
kepadaNya; maka Dia akan memgampuni Anda dan memberikan hati yang baru dan
bersih.
2. Jadikan YAHWEH penguasa hidup Anda. Undanglah Roh KudusNya masuk ke kedalam hati Anda; maka Anda akan mengerti jalan-jalan YAHWEH.
3. Bersekutu setiap hari denganNya. Sembayanglah/ berdoalah kepadaNya sebagaimana Anda berbicara dengan teman Anda yang Anda percayai. YAHWEH adalah Elohim (God), tetapi Ia juga ABBA/ BAPA dan Teman bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Dan bacalah Alkitab, seringkali Ia berbicara kepada kita melalui firmanNya yang tertulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar