Di dalam
Qur’an, Yesus diidentifikasikan sebagai Isa al-Masih. Namun demikian, harus
diperhatikan bahwa nama Arab Isa tidak mempunyai kesamaan arti seperti yang
dimiliki oleh nama Yesus, yang adalah versi Yunani dari nama Ibrani Joshua atau
Jehoshuah yang berarti “Yahweh menyelamatkan.” Secara etimologis, Isa nampaknya
lebih dekat dengan Esau. Nama Isa tidak dapat ditemukan dalam terjemahan
Alkitab bahasa Arab sebab nama Yesus telah diterjemahkan secara tepat ke dalam
bahasa Arab dengan Yasua. Maka, Alkitab bahasa Arab memberikan suatu kesaksian
yang jelas mengenai misi Yesus Kristus sebagai “Juruselamat” dalam bahasa Arab.
Gelar-gelar
Yesus Di Dalam Qur’an
Qur’an
memberikan nama-nama dan gelar-gelar berikut ini kepada Yesus.
1. Al-Masih
– “Mesias” (Surah 3:45) Hanya Yesus Kristus yang diberikan gelar ini di
dalam Qur’an. Ada sekitar 25 nabi disebut dalam Quran, tetapi hanya Yesus yang
pantas dengan gelar yang mulia ini – Al-Masih.
Al-Masih
berarti “yang diurapi” dan ini sama artinya dengan Mesias dalam bahasa Ibrani
dan Kristos (Kristus) dalam bahasa Yunani. Nabi-nabi seperti Daud (Dawud) dan
Salomo (Sulaiman) juga telah diurapi, tetapi mereka tidak menerima gelar
al-Masih. Minyak yang dipergunakan untuk mengurapi mereka diperoleh di
Yerusalem, tetapi Yesus diurapi dari surga.
2.
Kalimatuhu – “Firman-Nya” Surah 4:171 Yang dimaksud oleh Quran adalah
menunjuk Yesus sebagai Firman Tuhan, Kalimat Tuhan, atau Kalimatu’llah.
Gelar ini
telah menjadi suatu point perdebatan yang kuat diantara komunitas Muslim,
bagaimana menerapkan pengertian yang tepat mengenai kata Kalimat. Para
penterjemah Qur’an ke dalam bahasa Inggris saling berbeda pendapat apakah akan
menterjemahkan Kalimat sebagai “firman” dengan huruf “f” kecil atau “Firman”
dengan huruf “F” besar. Seluruh dunia belum menerima suatu fatwa (suatu
keputusan keagamaan atau hukum) mengenai hal tersebut.
Sudah
diketahui bahwa penerjemahan dari, “firman” atau “Firman” mengandung perbedaan
arti. Sedangkan Alkitab tanpa malu menunjuk pada Yesus sebagai “Sang Firman”
(Yohanes 1:1f). Umat Muslim menolak pengajaran dalam bagian ini. Oleh karena
itu, para penterjemah Quran cenderung menurunkan peran Yesus yaitu hanya
sebagai “suatu kalimat.”
3.
Ruhu-minhu – “suatu Roh dari Dia” (Surah 4:171; 21:91) Maksudnya, Yesus
ditunjukkan sebagai suatu Roh dari Tuhan (Ruhu-mina -llah). Tuhan mengatakan
Yesus sebagai “Roh Kami”. Apakah ini Roh Tuhan? Biarlah umat Muslim menjawab
pertanyaan ini dengan sungguh-sungguh.
Dalam
perbandingan dengan nabi-nabi yang lain, kami melihat bagaimana Allah melihat:
Adam sebagai
Safiyu’llah – pilihan Allah;
Nuh sebagai
Nabiyu’llah – pengkhotbah Allah;
Abraham
sebagai Khalilu’llah – sahabat Allah;
Musa sebagai
Kalimu’llah – ramah dengan Allah;
Muhammad
sebagai Rasulu’llah – utusan dari Allah;
Tetapi hanya
Yesus sebagai Ruhu’llah – Roh Allah.
Dalam Islam,
Allah tidak dapat disamakan dengan siapapun, Surah 112:4. Dia jauh lebih tinggi
daripada para nabi, sebagaimana jelas ditunjukkan dalam penghormatan dari
gelar-gelar mereka. Ada suatu pemisahan yang jelas dari keberadaan Allah ketika
gelar-gelar tersebut secara hati-hati dianalisa.
Bagaimanapun juga, ketika hal tersebut ditujukan pada Yesus, pemisahan tersebut dihilangkan, dan sebagai “Roh-Nya,” dia dibawa sangat dekat kepada keberadaan Allah.
Bagaimanapun juga, ketika hal tersebut ditujukan pada Yesus, pemisahan tersebut dihilangkan, dan sebagai “Roh-Nya,” dia dibawa sangat dekat kepada keberadaan Allah.
Apakah kita
tidak mengenali bahwa dengan mengidentifikasikan Yesus begitu dekat dengan
DiriNya sendiri, Allah menyatakan ketuhanan Yesus Kristus, dimana umat Muslim
sangat bernafsu menolaknya? Umat Muslim telah berusaha keras menurunkan Yesus
pada tingkat yang sama dengan nabi-nabi lain, dengan mengecualikan Muhammad
yang mereka anggap sebagai nabi yang terbesar.
4. Wajihan
Fi’dunya wa’lakhirah – “Seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Surah
3:45, Pickthall).
Gelar ini
adalah yang telah Quran perlihatkan kepada kita mengenai Yesus Kristus. Akan
tetapi, ini bukan pewahyuan yang baru untuk umat Kristen karena kebenaran yang
sama juga terkandung di dalam Alkitab. Sungguh, umat Kristen telah mengetahui
kebenaran tentang Yesus ini jauh sebelum kelahiran Muhammad.
Waraqa Ibn
Naufal, seseorang tempat Muhammad berkonsultasi, yaitu setelah dia (Muhammad)
mulai menerima pesan-pesan supranatural, adalah seorang biarawan Kristen. Dia
pasti telah mengetahui dan membaca dari Alkitab bahwa Yesus duduk di sebelah
kanan Tuhan:
Efesus
1:20-21
“..yang
dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati
dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, 21 jauh lebih tinggi dari
segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama
yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang
akan datang..
Mengambil
isi dari Quran sendiri, tidak seorangpun dari para nabi yang tersebut di
dalamnya dapat dibandingkan dengan Yesus sejauh dikaitkan dengan kedudukan
surgawi-Nya.
Yesus secara
jelas menyatakan asal-usul kesurgawiannya di dalam Injil:
Yohanes 6:62
“Dan
bagaimana jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat dimana Ia sebelumnya
berada?”
Yohanes
8:23, 58
“Kamu
berasal dari bawah; Aku dari atas. Kamu dari dunia ini; Aku bukan dari dunia
ini.” …“Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu,” sesungguhnya sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada”!”
Apabila kita
mempertimbangkan pendapat dari seorang sarjana Muslim, kita melihat bahwa
ketika Hammudah Abdalaati menulis bukunya “Islam in Focus,” dia menghilangkan
berbagai pendapat umat Muslim tentang penyaliban, kematian dan kenaikan Yesus
sebagai hal yang kecil pada keimanan Islam. Bagi dia, apa yang penting dan
mengikat pada umat Muslim adalah apa yang Allah telah nyatakan. Jadi, sejauh
mana dia dikaitkan, kerumitan pada isu ini dapat diselesaikan oleh wahyu yang
diberikan kepada Muhammad bahwa Yesus tidak disalibkan (Surah 4:157) tetapi:
Surah 4:158
Tetapi (yang
sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Di lain
pihak, anehnya, Hammudah Abdalaati, bagi seseorang yang hanya mengambil dari
apa yang Qur’an katakan, kelahiran Yesus dari seorang perawan diperlakukan
dengan remeh, dibandingkan dengan tokoh-tokoh mitologi seperti Bacchus, Apollo,
Adonis dan Horus dimana dikatakan sebagai dewa yang lahir dari seorang perawan.
Walau demikian, kita dapat bertanya, Di bagian manakah dalam Qur’an yang menyatakan
bahwa dewa-dewa tersebut lahir melalui seorang perawan? Berlawanan dengan,
cerita tentang pemberitahuan oleh malaikat mengenai kelahiran Yesus kepada
Maria di dalam Qur’an yang jelas menunjukkan bahwa Maria adalah seorang perawan
suci dan bahwa Tuhan sendirilah yang campur tangan untuk memampukannya
mengandung sebagai perawan. (Surah 3:45-47; 19:16-22).
Faktanya,
cerita yang sama ini telah dicatat di zamannya Lukas jauh sebelum kelahiran
Muhammad. Walau demikian, Umat Muslim telah menghilangkan cerita Lukas di
tempat tersebut sebagai desas-desus bahwa Lukas bukan merupakan salah satu dari
para rasul yang ditunjuk oleh Yesus Kristus. Meskipun demikian, sejak
desas-desus itu dinyatakan telah diubah menjadi wahyu dari Allah kepada
Muhammad, hal tersebut membawa kita untuk menanggapinya dengan serius. Tanpa
ada keraguan, Qur’an menghasilkan kesaksian tentang kelahiran Yesus Kristus
dari seorang perawan, yang berlawanan dengan kelahiran Muhammad (Surah 21:91).
Di sisi
lain, Qur’an secara penuh menolak pengajaran Kristen mengenai Trinitas, tetapi
di waktu yang sama salah menyatakannya sebagai “Bapa, Putera dan Ibu,”, yang
berlawanan dengan konsep “Bapa, Putera dan Roh Kudus” yang diberikan oleh Yesus
dalam Matius 28:19.
Surah 5:116
Dan
(ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam! Adakah kamu
mengatakan kepada manusia: “jadikanlah aku (Isa, sebagai Putera) dan ibuku
(Maryam, sebagai Ibu) dua orang tuhan selain Allah?” Isa menjawab: “Maha Suci
Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakan).
Jika aku pernah mengatakannya bahwa tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau
mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada
diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.”
Umat Muslim
dengan cepat menunjukkan bahwa kata “Trinitas” tidak dapat ditemukan di dalam
Alkitab dan sepertinya, hal tersebut menunjukkan bahwa mereka telah lupa bahwa
demikian juga kata “Tauhid” (“keesaan” dari Tuhan), dimana merupakan pasal pertama
dari keimanan Islam, tidak ditemukan di dalam Qur’an. Meski demikian, sama
halnya dengan Alkitab dan Qur’an membuat pernyataan-pernyataan menegaskan
kepada Tauhid, demikian juga Alkitab membuat pernyataan-pernyataan yang jelas
yang menegaskan kepada kebenaran bahwa Tuhan, meskipun satu, menyatakan diriNya
sendiri dalam tiga pribadi (Trinitas). Kebenaran ini masuk akal dan dapat
diterima oleh setiap orang yang melihat Yesus lebih tinggi diatas semua
manusia.
Sulit bagi
umat Muslim untuk memahami keajaiban tentang Tuhan, sebab Muhammad tidak
mengajarkan dengan jelas kepada mereka, seperti juga Waraqa Ibn Nauful, orang
yang dia ajak berkonsultasi mengenai Kekristenan.
Mujizat
Yesus Qur’an menyatakan bahwa Yesus mampu melakukan mujizat-mujizat:
Surah 3:49,
(cf 5:113)
Dan
(sebagai) Rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada mereka) “Sesungguhnya
aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mujizat) dari Tuhanmu
yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung, kemudian aku meniupnya,
maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan
orangbuta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit kusta: dan aku
menghidupkan orang mati dengan seizin Allah ; dan aku kabarkan kepadamu apa
yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu
sungguh-sungguh beriman.”
Mujizat
No.1: Yesus Kristus menciptakan burung yang hidup dari tanah liat
Mujizat
No.2: Yesus Kristus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir
Mujizat
No.3: Yesus Kristus menyembuhkan orang yang sakit kusta
Mujizat
No.4: Yesus Kristus menghidupkan orang mati
Meskipun
mujizat menciptakan burung yang hidup dari tanah liat tidak dapat ditemukan di
dalam Alkitab, rincian dari penyembuhan terhadap orang yang buta dan sakit
kusta dan membangkitkan orang mati dapat ditemukan, (sebagai contoh: Matius
11:5; Yohanes 9:1-7; Markus 1:40-42; Lukas 7:12-15). Sebagai tambahan, Surah
3:49 menyatakan bahwa Yesus memiliki pengetahuan supranatural sebagaimana yang
Alkitab juga nyatakan (Yohanes 1:47-48).
Bahwa Yesus
menciptakan burung, sebagaimana yang Qur’an telah nyatakan, harus
dipertimbangkan sebagai mujizat yang besar. Walau demikian, umat Muslim terbagi
apakah akan menerimanya sebagai kebenaran atau sebagai metafora; atau apakah
menganggapnya sebagai kebohongan. Dasar bantahan dari Ahmadis adalah
meneranginya dalam semangat ini. Mereka membantah bahwa hal tersebut adalah
metafora berdasarkan bahwa mujizat tersebut tidak disebutkan di dalam Alkitab.
Dimana, apabila Yesus sungguh telah menciptakan burung, tidak ada alasan
mengapa Alkitab telah gagal menyebutkannya, terutama karena penciptaan seekor
burung adalah suatu mujizat yang belum pernah ditunjukkan oleh nabi–nabi Tuhan
sebelumnya. Sungguh, penyebutan mujizat semacam itu tentunya akan menguatkan
kemuliaannya yang besar diantara para nabi lainnya dan akan memberikan beberapa
dukungan terhadap klaim ketuhanan, dimana mereka membantah bahwa hal itu telah
disisipkan oleh para pengikutnya.
Dari
argumentasi mereka kita dapat menetapkan beberapa poin berikut ini:
Tidak
disebutkan mujizat itu dalam Alkitab, namun tidak ada alasan untuk
menghilangkannya.
Penciptaan
burung adalah unik dan mulia.
Tidak ada
nabi Tuhan lainnya yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Mujizat
menguatkan kelebihan Yesus melebihi para nabi lainnya.
Kita akan
mempelajari pengertian yang lengkap dari pandangan-pandangan tersebut dalam
bagian selanjutnya.
Apakah Yesus
Adalah Tuhan? Sebagaimana yang telah kita lihat dalam bagian sebelumnya,
gelar-gelar dan mujizat-mujizat Yesus yang dinyatakan dalam Qur’an mendukung
klaim Alkitab bahwa Yesus adalah Tuhan (Roma 9:5, 1 Yohanes 5:20). Bilamana
pembaca masih ragu, kami akan melanjutkan dengan memeriksa bukti dari klaim ini
dengan lebih teliti.
Hanya Tuhan
Yang Dapat Menciptakan Surah 10:34
Katakanlah:
“Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk,
kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” katakanlah: “Allah-lah yang
memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali;
maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?”
Ayat di atas
dari Qur’an mengindikasikan bahwa tuhan-tuhan palsu tidak dapat menciptakan.
Kemampuan untuk menciptakan adalah melekat pada Allah saja. Dalam Qur’an,
tindakan penciptaan -khalq tidak pernah dilekatkan pada makhluk lain atau para
sesuatu yang lain, selain Allah.
Surah 13:16
Katakanlah:
“Siapakah Tuhan langit dan bumi?”Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka patutkah
kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai
kemanfaatan dan tidak (pula) kemudaratan bagi diri mereka sendiri?” Katakanlah:
“Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan
terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang
dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut
pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan
Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”
Surah 31:11
Inilah
ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan
oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah?
Umat Muslim
menemui kesulitan dan mustahil untuk menerima ketuhanan Yesus Kristus
sebagaimana yang Alkitab nyatakan. Hal ini dikarenakan, keunggulan tersebut
berlawanan dengan Qur’an yang tidak dengan spesifik menyatakan ketuhanan dari
Kristus. Lebih lanjut, Qur’an mengutuk berhubungan dengan sekutu-sekutu atau
makhluk lain atau sesuatu, dan menganggapnya Tuhan sebagai “Shirik”, dimana hal
itu dianggap sebagai dosa terbesar di dalam Islam.
Sekalipun
demikian, ketika kita memeriksa Qur’an dengan kritis dan dengan pikiran
terbuka, kita dapat melihat bahwa Qur’an pun menyatakan ketuhanan Yesus. Walau
demikian, benar untuk mengatakan bahwa kebenaran tersebut pada bagian-bagian
yang lain ditolak.
Mari kita
melakukan studi lebih lanjut dari mujizat yang dinyatakan dalam Qur’an (Surah
3:49; 5:113 –lihat halaman 115) ketika Yesus menciptakan burung-burung.
Ini adalah
mujizat yang tidak pernah dilakukan/diperlihatkan oleh para nabi Allah
sebelumnya. Daripada mempertimbangkan lebih jauh mujizat ini, banyak orang
telah menjelaskan dengan mengatakan bahwa Allah-lah yang memberi Yesus
pertolongan untuk melakukannya. Walau demikan, tetap ada pertanyaan, mengapa
diberikan kepada Yesus dan tidak pada nabi lainnya?
Kita akan
datang untuk memahami keunikan mujizat ini lebih baik dengan mengingatkan diri
kita sendiri bahwa dosa terbesar dalam Islam adalah “Shirik”. Karena Qur’an
(Surah 112:4) menekankan bahwa …tidak ada seorangpun yang seperti Dia. Kita
masih perlu mengingatkan diri kita bahwa Qur’an yang sama menggambarkan Yesus
sebagai Roh dari Allah (Ruh-mina-llah) dan Allah mengatakan Yesus sebagai
bagian “dari Roh Kami”(lihat halaman 110-111).
Kita tidak
dapat menghindari pertanyaan: Apakah ini Roh Tuhan? Mohon menjawab dengan
tegas! Sebagaimana yang telah kita lihat, dari semua para nabi, Allah hanya
melihat Yesus Kristus sebagai Ruhu’llah – “Roh dari Allah.” Apakah anda tidak
dapat melihat keunggulan Yesus? Karena Yesus adalah “Roh dari Allah” kita tidak
perlu terkejut atau merasa tidak nyaman jika dia mengulangi penciptaan.
Sebagaimana Qur’an tekankan, bahwa tuhan-tuhan palsu tidak mampu berkekuatan
seperti itu.
Surah 22:73
Hai manusia,
telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat
menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan
jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya
kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah)
yang disembah!
Sebagaimana
telah kita, Ahmadis telah memberikan pertanyaan: “Jika Yesus sungguh telah
menciptakan burung-burung mengapa hal tersebut tidak disebutkan di dalam
Alkitab?” Di tempat ini mereka menolak mujizat sebagai kiasan. Secara
mengejutkan, orang-orang yang sama menyokong fakta bahwa mujizat tersebut akan
menguatkan keunggulan Yesus melebihi para nabi lainnya. Puji Tuhan!
Kita harus
berpikir jernih dan rendah hati menerima kebenaran bahwa Yesus telah
menciptakan burung-burung, suatu perbuatan yang hanya dapat dilakukan oleh
Tuhan. Hal ini membuktikan ketuhanan dari Yesus Kristus yang tak terbantahkan.
Fakta bahwa mujizat dari Yesus tidak disebutkan dalam Alkitab tidak dapat
membatalkan ketuhanannya. Bahkan, Rasul Yohanes memberitahu kita:
Yohanes
21:25
Masih banyak
hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus
dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab
yang harus ditulis itu.
Yohanes
20:30-31
Memang masih
banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak
tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat,
supaya kamu percaya, bahw Yesuslah Mesias, Anak Tuhan, dan supaya kamu oleh
imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Sungguh,
bagi siapa yang rindu untuk melihat, Alkitab akan menyatakannya, bukan hanya
perbuatan Yesus menciptakan burung-burung, tetapi bahwa Dia bertanggung jawab
atas semua!
Kolose 1:16
Karena di
dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di
bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun
kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia
dan untuk Dia
Yohanes
1:1-3
Pada mulanya
adalah Firman; firman itu bersama-sama dengan Tuhan dan Firman itu adalah
Tuhan. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh
Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan.
Apabila kita
meminta bukti lebih lanjut dari ketuhanan Yesus, kita harus mengakui bahwa
kematianpun tidak dapat menahannya sebagaimana dapat menahan manusia lain.
Lebih jauh lagi, Qur’an menyatakan bahwa Yesus adalah suci:
Surah19:19
Ia (Jibril)
berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu
seorang anak laki-laki yang suci.”
Siapakah,
selain dari Tuhan yang suci?
Akhirnya,
kita tahu bahwa Setan dapat mengingatkan semua nabi atas dosa mereka, dimana
dengan pengecualian Yesus, Ruhu’llah –Roh dari Tuhan, sebagai roh dari Tuhan
tidak dapat dan tidak berdosa..
Sebagai
kesimpulan, Yesus, Yang Suci tidak berdosa, yang adalah Roh Tuhan dan yang
menciptakan burung-burung, suatu perbuatan yang melekat hanya pada Tuhan,
pastilah Tuhan. Apakah anda masih meragukan ketuhanannya?
Yesus –
Satu-satunya yang layak menjadi Juruselamat
Cerita besar
mengenai keselamatan dan kebutuhan akan petunjuk dapat ditemukan kembali
melalui Alkitab dan Qur’an pada penciptaan manusia. Sungguh, kita boleh
beralasan bahwa cerita mengenai manusia dan cerita mengenai keselamata adalah
satu dan sama. Mari kita mengikuti cerita yang dinarasikan oleh Alkitab dan
Qur’an.
1. Tuhan
menciptakan umat manusia Tuhan menciptakan manusia dan memberikan kepadanya
kehidupan, kebijaksanaan, pengetahuan dan kekuasaan -
Kejadian 2:7
“Ketika itu
Yahweh Elohim membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas
hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup”
Surah 32:7,
9
Yang membuat
segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan
manusia dari tanah.
Kemudian Dia
menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur!
2. Tuhan
menyediakan kebutuhan umat manusia Tuhan menempatkan manusia di dalam suatu
taman yang cukup dan menyediakan semua yang dia butuhkan. Semua yang Tuhan
berikan kepadanya adalah baik
Kejadian
2:16-17
“Lalu Yahweh
Elohim memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh
kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati”.
Surah 2:35
(cf 7:19)
“Dan Kami
berfirman; “Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja kamu sukai, dan janganlah
kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang lalim”
3. Tuhan
meminta ketaatan Tuhan menyatakan kehendak-Nya kepada manusia supaya manusia
tidak tinggal dalam ketidaktahuan. (lihat Kejadian 2:17 Surah 2:35 di atas).
4. Setan
bersumpah akan membalas dendam Surah 7:16-17
Iblis
menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”
5. Setan
memasuki Taman Satan mencoba muslihatnya pada manusia dan berhasil menipu
mereka.
Kejadian
3:1-10
“Adapun ular
ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh
Yahweh Elohim. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Tuhan berfirman:
Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” 2 Lalu sahut
perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami
makan, 3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Tuhan
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” 4 Tetapi
ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, 5
tetapi Tuhan mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka,
dan kamu akan menjadi seperti Tuhan, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” 6
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu
ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya
yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. 7 Maka terbukalah
mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka
menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. 8 Ketika mereka mendengar bunyi
langkah Yahweh Elohim, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari
sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Yahweh Elohim di
antara pohon-pohonan dalam taman. 9 Tetapi Yahweh Elohim memanggil manusia itu
dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” 10 Ia menjawab: “Ketika aku
mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku
telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”.”
Surah
7:20-22 (cf 2:36)
Maka Satan
membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa
yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: “Tuhan kamu tidak
melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”. Dan dia (setan)
bersumpah kepada keduanya “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi
nasihat kepada kamu berdua”. Maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah
itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah katu itu, nampaklah
bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka “Bukankah Aku telah
melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu “Sesungguhnya
setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”
6. Manusia
tidak mentaati Tuhan Adam dan Hawa mempercayai nasihat Setan dan mendengarkan
dia lebih daripada kepada Tuhan. Ketidaktaatan kepada Tuhan adalah dosa dan
mereka menjadi berdosa karena memilih melakukan jalan mereka sendiri.
Kejadian 3:6
“Perempuan
itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil
dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
Kejadian
3:11
Firman-Nya:
“Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau
makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”
7. Manusia
terpisah dari Tuhan Tuhan membenci dosa dan oleh karena itu dosa memisahkan
manusia dari Tuhan.
Kejadian
3:23
Lalu Yahweh
Elohim mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia
diambil.
Surah 7:24
Allah berfirman:
“Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang
lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari
kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.”
Yesaya
59:1-2
“Sesungguhnya,
tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya
tidak kurang tajam untuk mendengar; 2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu
dan Tuhanmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri
terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Surah 2:38
“Kami
berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang
petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya
tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
8. Upah dari
dosa Menjadi jauh dari hadirat Tuhan adalah kematian rohani dan juga kematian
jasmani memasuki dunia disebabkan dosa. Semua keluarga Adam telah berbuat dosa
dan semua yang berdosa dibawah penghakiman yang sama atas diri mereka.
Roma 3:23
Karena semua
orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Tuhan.
Roma 6:23
Sebab upah
dosa ialah maut; tetapi karunia Tuhan ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita.
Surah 16:61
(cf 35:45)
“Jika Allah
menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di
muka bumisesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka
sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktu (yang
ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat
pun dan tidak (pula) mendahulukannya”.
Hadith:
Anaaso
Kuluhum, banuu Adama
Wa Aadamo
min turaabin.
Adam yang
pertama jatuh melalui ketidaktaatannya, dia gagal untuk menegakkan Islam-nya
(ketundukkan kepada Tuhan). Adam seharusnya menjadi teladan untuk menuntun
ketaatan kita kepada Tuhan.
9. Tuhan
mengirim para nabi Mereka seharusnya hidup di atas dosa, menegakkan Islam yang
murni sehingga mereka mampu membimbing orang-orang kepada Tuhan.
Surah 7:35
“Hai
anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang
menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan
mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.”
Semua
nabi-nabi adalah keturunan Adam dan mereka semua jatuh ke dalam dosa:
Adam jatuh
dalam dosa Surah 7 :23
Nuh jatuh
dalam dosa Surah 11 :47
Musa jatuh
dalam dosa Surah 28 :16
Daud jatuh
dalam dosa Surah 38 :24
Solomo jatuh
dalam dosa Surah 38 :35
Muhammad
jatuh dalam dosa Surah 48 :2
10. Tuhan
mengirim Penuntun untuk menyelamatkan umat manusia
Surah 2:38
“Kami
berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang
petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya
tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
Penuntun ini
seharusnya berbeda, tidak boleh gagal seperti nabi-nabi sebelumnya. Kali ini
Tuhan mengirim FirmanNya.
Surah 3:39
“Kemudian
malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat
di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran
(seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah,
menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk
keturunan orang-orang saleh.”
Firman
tersebut adalah Yesus Kristus.
Surah 3:45
“Ingatlah
ketika malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu
(dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang)
dari pada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia
dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).”
11. Sang
Firman datang untuk berhadapan dengan dosa
Yohanes 1:29
Pada
keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
“Lihatlah Anak Domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia.
Setan tidak
mampu menipu Yesus atau menyebabkannya berdosa.
Matius
4:4-11
Tetapi Yesus
menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap
firman yang keluar dari mulut Tuhan.” 5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci
dan menempatkan Dia di bubungan Bait Tuhan 6 lalu berkata kepada-Nya: “Jika
Engkau Anak Tuhan, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai
Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang
Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” 7 Yesus
berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Yahweh,
Tuhanmu!” 8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, 9 dan
berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud
menyembah aku.” 10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada
tertulis: Engkau harus menyembah Yahweh, Tuhanmu, dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti!” 11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah,
malaikat-malaikat datang melayani Yesus.”
Yesus tetap
suci dan tak berdosa
Surah 19:19
“Ia (Jibril)
berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu
seorang anak laki-laki yang suci”
Ibrani 4:15
…Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Karena Yesus
tidak memiliki beban dosa, maka Dia layak untuk menolong yang lain
Surah 35:18
“Dan orang
berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat
dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulnya
untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya.
Seseungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut
kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan
sembahyang. Dan barang siapa yang menyucikan dirinya, sesungguhnya ia
menyucikan diri untuk kebaikkan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah
kembali(mu).”
Oleh karena
Dia, memanggil barang siapa yang berbeban untuk datang kepadanya.
Matius 11:28
“Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu.
Dia adalah
jalan kepada Tuhan
Yohanes 14:6
Kata Yesus
kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Dia adalah
pintu yang melaluinya domba dapat memasuki kawanan.
Yohanes 10:7
Maka kata
Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke
domba-domba itu.
Dialah
satu-satunya yang layak untuk menjadi Penyelamat kita dan oleh karena itu,
dialah satu-satunya orang yang layak untuk menghakimi. Dunia menunggunya untuk
penghakiman.
Surah 43:61
“Dan
sesungguhnya YESUS (Isa Almasih) itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang
hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutlah
Aku. Inilah jalan yang lurus.”'
Tolong di
renungkan bacaan saya yang di atas yaa....ok temanku...sejujurnya aku katakan
:aku kirim ini karena aku mengasihimu teman,,amin...
Apakah masih
saja di antara kamu yang belum percaya kepada TUHAN YESUS?,
kalau kamu
misalnya ragu tentang kebenaran TUHAN YESUS berdoalah ..,
bila kamu
tidak ragu mari kita katakan :,
Dari Hati
Saya yang paling dalam bahwa saya percaya kepada TUHAN YESUS sampai
selama-lamanya....,
aku percaya
kepada TUHAN YESUS telah mati di kayu salib untuk menebus dosaku...,
aku percaya
kepada TUHAN YESUS bangkit untuk aku..,
aku percaya
kepada TUHAN YESUS sudah naik ke surga bersama penghuni di sorga..,
dan aku
percaya kepada TUHAN YESUS bahwa DIA akan datang kedua kalinya..,
TUHAN YESUS
Adalah Juruselamatku..,
amin...,
haleluya,,,,
silakan kamu
komentar tetapi sesuai topik ini yaa...
Lord JESUS
Bless You All..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar