Di tahun 2000, suatu kali ketika Irmawati sedang bekerja,
tiba-tiba ia mengalami sakit kepala berat hingga jatuh pingsan. Saat itulah ia
megalami mati suri atau dikenal dengan koma dan melalui sebuah pengalaman ke
dunia lain.
Ia segera dilarikan ke rumah sakit, menjalani pemeriksaan
hingga di diagnosa mengalami pecahnya pembuluh darah di otak serta klep
jantungnya bocor. "Semua klep jantung saya bocor, ini yang membuat saya
jatuh koma," ujar Irma Wati.
Ditengah kenyataan pahit yang diterimanya, Leo Chandra
suaminya pun hanya berserah dan berdoa kepada Tuhan atas kondisi istrinya yang
saat itu dalam kondisi koma. "Akhirnya saya berserah aja sama Tuhan. Jadi
keluarga semua berdoa,"kata Leo.
Dokter yang menanganinya menjelaskan bahwa Irma mengalami
pendarahan yang sangat luas di daerah otak sebelah kanan. Sehingga harus
menjalani proses operasi sebab jika tidak nyawanya takkan dapat tertolong.
Sesaat menjalani operasi, roh Irma akhirnya bangkit. Saat
itulah ia dibawa ke suatu tempat gelap dan mengalami pertemuan dengan seseorang
yang menuntunnya berjalan ke sebuah tempat. Saat itulah Irma mengakui sedang
berada di sebuah taman indah yang belum pernah ia temui.
"Seperti ada tangan yang menarik saya kuat: "kamu
jalannya bukan ke situ tapi kesana". Dan ketika saya masuk di tempat yang
terang itu, saya ada di sebuah taman yang luar biasa indahnya dan dengan lagu
pujian yang luar biasa," jelas Irma.
Namun sesaat setelah itu, Irma pun menyaksikan sebuah sosok
putih yang lebih terang berada di sebuah mimbar dalam taman dan memerintahkan
untuk melarangnya maju ke depan. Saat itulah Irma mendengar seruan doa-doa dari
banyak orang. Saat itulah ia mendengar jelas doa dari ibunya.
"Ada doa yang paling keras yaitu doa mama saya, Ia
berkata: Ya Tuhan Allah Abraham, Ishak, Yakub kasihhani saya, kasihani saya.
Apakah orang tua setua ini harus melihat anaknya berjalan ke dunia orang mati.
Saya ingat anak-anak menunggu, dan suami yang menunggu. Saya berdoa, darah
Yesus pasti menyelamatkan dan oleh bilurnya saya percaya Dia bisa menyembuhkan
saya," jelas Irma.
Sesaat setelah operasi selesai, Irma akhirnya siuman dari
komanya. Keyakinan imannya memampukan Irma sembuh dari penyakit tersebut. Dalam
waktu singkat, Irma pun pulih kembali dengan kondisi sedia kala.
Namun belum sampai disitu, masalah klep jantung Irma yang
didiagnosa mengalami kebocoran pun menjadi persoalan berikutnya. Penyakit kedua
yang harus dihadapi Irma dan ia harus berjuang kembali dengan imannya. Lalu
beberapa waktu kemudian, ia pun menjalani operasi kembali. Operasi dinyatakan
berhasil lalu kemudian menjalani proses penyembuhan. Untuk kali kedua, Irma pun
mengalami mujizat, sebab tim medis menyatakan bahwa kesembuhan yang dijalai
oleh Irma terbilang cukup cepat.
Bagi Irma, kesembuhan yang ia alami tersebut merupakan campur
tangan sepenuhnya oleh Tuhan. Pengalaman yang ia lalui saat mati suri,
mengingatkannya bahwa sosok yang paling terang tersebut adalah Yesus. Sebab
ketika ia hapir dinyatakan mati, dengan doa-doa dari seluruh keluarga, Tuhan
memerintahkan agar ia kembali dipulihkan dari mati suri yang sempat dialaminya.
"Saya mengakui saya pernah mengalami kematian, tapi
karna Yesus memberi kesempatan buat saya satu kali lagi kehidupan supaya saya
memberitakan hanya didalam Kristus Yesus saja, ada keselamatan dan di dalam
Kristus Yesus saja orang bisa memiliki kerajaan surga," pungkasnya.
Menurut ilmu medis, mati suri dikenal dengan Near Death
Experience atau kematian klinis yang kadang kala sulit dipercaya namun
nyata telah dialami oleh Irma Wati. Berdasarkan kisah ini, kita diingatkan
bahwa kuasa doa sangat nyata dapat memulihkan keadaan. Tuhan turut hadir secara
nyata dalam setiap persoalan hidup yang kita hadapi, terutama ketika kita tetap
beriman dan meyakini bahwa Ia punya kuasa yang luar biasa untuk menentukan
kematian dan kehidupan seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar