Nama saya Indah. Saya seorang Sunda. Saya kenal kekristenan
ketika di sekolah dasar. saya sering menghina tentang Kristen terutama soal
makanan yang disebut haram dalam agama saya dulu (Islam), tetapi sekarang
makanan itu halal untuk saya. Yang haram adalah perbuatan kita bila berbuat
dosa. Keluarga saya hampir semua menyandang gelar haji, tetapi sejak kecil saya
hampir tentang agama dan menekuninya.
Pada saat di bangku SMP kelas 3, saya berteman dengan seorang
Kristen, namanya Juniana. Dia tidak mengenalkan Yesus, tetapi lewat kebaikan
dan contoh hidup yang benar dia mengajarkan bahwa Yesus adalah benar-benar
Tuhan. "berbeda" dengan teman yang lain. Lalu di rumah tanpa sengaja
ketika kakak, adik dan ibu saya sedang duduk, saya mengucapkan, 'Ma, saya mau
masuk Kristen ya." Lalu meraka berkata yang menyakitkan hati saya. Waktu
berlalu sayapun duduk dibangku SMA. Saya bertemu teman yang namanya Ayana. Dia
sangat baik. Dia sangat banyak membantu saya. Tahun '93 pertama kali saya
penasaran campur takut. Lalu teman saya meminjamkan Al-Kitab , lalu saya baca
dirumah sambil sembunyi-sembunyi, tetapi saya tidak mengerti juga. Lalu kami
berpisa dan hidup saya tidak berarah dan banyak masalah dalam keluarga yang
membuat saya ingin mati saja. Sepanjang hidup saya orang tua selalu membawa
saya ke dukun atau tempat-tempat kramat. Setiap masalah orang tua saya bawa ke
pak haji, peramal, atau dukun, tetapi semua tidak berubah. Mereka hidup tidak
pernah mereka puas. lalu setelah 1 tahun, saya di Bandung, saya pulang ke
Bogor.
1 tahun saya terpuruk tidak menentu arah, dalam tidur saya
bermimpi bertemu dengan seorang yang bersinar terang sekali dan Dia memegang
tangan saya. Tuhan Yesus berkata, "Jangan takut, akan apapun saya akan
selalu mendampingimu." Lalu saya bertanya pada pembantu saya, "Siapa
dalam mimpi itu?" Pembantu saya bilang itu penunggu kuburan sebelah sana.
Lalu saya terus memilarkan mimpi itu.
Lalu saya memutuskan untuk kursus. Disana saya berteman
dengan seorang Kristen yang saleh dan taat. Lalu dia bermain ke rumah hari
minggu dan sorepun mau ke gereja. Saya terdiam. Dia begitu besar cinta dia pada
Tuhannya itu. Sebenarnya ada apa. Lalu saya menawarkan diri untuk ikut ke
gereja. Dalam gereja saya bingung. Lagi ngapain semua orang ini. Tiba ada
sebuah lagu yang sangat menyentuh hati saya. Sayapun menangis dan menangis
tidak berhenti. Saya merasakan kasih Tuhan yang sungguh luar biasa yang
menyembuhkan luka luka saya.
Dulu ketika saya masih Muslim, setiap tahun saya selalu
mengalami kecelakaan setiap satu minggu setelah saya ulang tahun dan mata saya
selalu merah seperti segumpal darah. Tetapi semenjak saya mengenal satu nama
Tuhan Yesus, semua kutuk, penyakit itu hilang. Lalu setelah pulang dari gereja
orang tua saya bertanya dari mana? Saya selalu jawab dari rumah teman atau
jalan-jalan.
Bulan berlalu kami memutuskan untuk menikah tapi sebelumnya
kami bertunangan. Di malam pertunangan, orang tua saya tidak menyetujui. Mereka
malah menghina, lalu kamipun bertunangan bertiga saja disaksikan oleh Tuhan
Yesus. Lalu setelah berberapa bulan kami memutuskan akan menikah dan saya masuk
agama Kristen dan dibaptis. Saya ungkapkan semua pada orang tua saya dan mereka
mengusir saya. Ibu saya hampir membunuh saya dengan sebuah asbak besar yang di
lemparkan ke kepala saya.
Lalu kami menikah tanpa direstui oleh orangtua saya. Semua
persiapan pernikahan saya dan calon suami saya yang mengatur. Dalam pesta
pernikahan kami, orangtua saya mengancam akan mengacankan dan melapor pada
polisi, tetapi karena berkat Allah semua itu tidak terjadi karena Allah berdiri
didepan melawan musuh-musuh. Hanya adik yang kecil, kakak, sepupu, dan 2 kakak
dari ibu yang dating, kami menyewa orangtua orangtuaan untuk duduk disebelah
saya. Orangtua saya tidak datang karena mereka malu apa kata orang nanti. Pada
saat pesta hati saya dikuat kan oleh Tuhan dan kami selalu berdoa agar Tuhan
selalu ada dalam hati kami.
Sekarang saya tahu Yesus tidak membenci orang tapi Yesus
mengajarkan mengasihi musuh musuhnya. Rencana Tuhan begitu panjang dan
bertujuan kearah surgawi.
Kini saya lahir baru, saya benar-benar ingin di jalan Tuhan.
Dulu kebohongan adalah hal yang biasa. Sekarang saya tidak mau berbuat dosa
karena saya sudah di tebus dengan darah yang mahal. Darah Tuhan Yesus yang mati
dikayu salib untuk menghapus dosa dosa semua umat manusia. Didalam NYA saya
merasakan kedamaian dan sejahtera (sukacita).
Dulu ketika saya masuk Kristen, orangtua, saudara, teman,
masyarakat menjauhi saya. Mereka menyebut saya kafir. Hati saya menjerit. Saya
ingin berteriak pada mereka bahwa ini hidup yang sesungguhnya mengenal Tuhan
Yesus yang membawa saya ke jalan yang benar-benar mengajarkan kebenararan lahir
dan batin. Orangtua saya bercerai dan meraka masing-masing menikah lagi. Hidup
mereka tak berarah dan bertujuan. Orangtua saya begitu membanggakan kehajian
mereka, tapi tidak bangga pada TuhanNYA. Mereka selalu memikirkan hidup dan
harta, tapi dalam Yesus semua itu adalah kesia-siaan dan Allah Yesus memelihara
saya. Burung di udarapun Tuhan pelihara apalagi umatNYA.
Dalam Tuhan Yesus yang
sudah dipersatukan Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh manusia. Saya bahagia
membaca Firman Tuhan dalam Alkitab tapi orangtua saya kawin-cerai. Itu membuat
saya sedih. Saya selalu berdoa orangtua, kakak, dan adik saya diselamatkan
mengenal Tuhan Yesus juruselamat setiap insan yang percaya. Dialah jalan
kebenaran.
3 komentar:
Pada tanggal 1 januari 2008 sewaktu anak saya mau meninggal ,saya melihat sendiri Tuhan Yesus mau menjemput anak saya dan saya bilang kalau Engkau( Yesus) akan menjemput anak saya Tuhan silahkan ,dan saya bilang pada Tuhan silahkan dan ampunilah dosa dosa kami setelah itu tepat pada jam 05.00 anak saya kembali kepada NYA( YESUS)
BEGITU BESAR KASIH KARUNIA TUHAN YESUS.
Amin.
Posting Komentar