Berikut ini adalah khotbah dan kesaksian seorang hamba Tuhan
yang baru-baru ini mengalami pengangkatan roh ke neraka dan surga. Nama hamba
Tuhan ini adalah Pdm. Erhan Ernanta. Pdm Erhan Ernanta meninggal selama
2,5 jam lalu bangkit lagi pada tanggal 14 Agustus 2010. Dia akan menceritakan
kesaksiannya tentang Sorga yang telah ia lihat dan alami sendiri.
Berikut ini kesaksian dan khotbahnya:
Yes. 44:21 berkata, “Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan.”
Sebesar apapun badai dalam hidup Anda, jangan pernah berpikir untuk mundur. Sehebat apapun persoalan Anda, janganlah menyerah. Sebab Dia adalah Allah yang tidak melupakan Anda bahkan Dia akan memegang tangan Anda (Yes 41:10).
Apapun keadaan kita dan masalah yang kita hadapi, termasuk masalah rumah tangga, keuangan, kesehatan, pelayanan, atau apapun saja, Anda tidak perlu takut, sebab Dia adalah Allah yang tidak terbatas kuasanya. Dia sanggup melakukan mukjizat buat Anda. Di surga ada Tuhan yang sanggup melakukan perkara besar buat Anda.
Baru-baru ini saya mengalami pengalaman yang akan mengubah total kehidupan saya. Ceritanya begini:
Setahun yang lalu saye dideteksi dengan penyakit jantung. Ada kelemahan di jantung saya sehingga saya bergantung kepada obat-obatan dan harus berolah raga secara rutin.
Tiga atau empat bulan yang lalu, berat badan saya turun drastis sekitar 8 kg. Saya cek di laboratorium, hasilnya gula darah saya sangat tinggi. Lalu saya ke dokter dan diberi obat, dan gula saya mulai turun.
Pada tanggal 14 agustus 2010, kira-kira jam 11 siang, saya megnalami peristiwa yang luar biasa, yang dinamakan dengan Near Death Experience (pengalaman menjelang kematian). Saat itu jantung saya berdebar dengan keras. Sekonyong-konyong saya menjadi lemas dan keluar keringat dingin. Saya berbaring di pinggir tempat tidur. Saya memanggil istri saya, “Cepat tolong aku! Cepat bawa aku ke rumah sakit!”
Saya panggil istri dan anak saya dan berkata supaya mereka berdoa. Tiba-tiba saya mengalami ketakutan yang luar biasa. Saya berkata kepada istri saya bahwa saya ini mau mati dan saya takut sekali. Anak saya berteriak, “Jangan mati papi….!!!”
Tiba-tiba saya tidak sadar diri dan roh saya dibawa naik tinggi sekali dan pergi ke sebuah tempat yang sangat panas sekali. Tempat itu berbatuan dan terjal. Di kanan kiri ada pepohonan tetapi kering semua. Tidak ada daun dan buah. Saya melihat seorang wanita di sebelah kiri saya dan itu adalah adik istri saya yang meninggal beberapa tahun yang lalu. Lalu muncul pria di sebelah kiri, dan dia adalah almarhum mertua saya. Di sebelah kanan saya muncul lagi seorang pria dan itu adalah papa saya. Semua orang yang saya sebutkan itu tidak mengenal Kristus.
Saya sempat berpikir, mengapa kok saya dijemput mereka?
Lalu saya diajak berjalan terus dan jalan itu semakin menyempit. Di sebelah kanan dan kiri yang ada hanyalah kegelapan. Saya melihat ke bawah dan pemandangan di bawah sungguh mengerikan. Di sana ada lautan manusia. Mereka saling membunuh dengan pedang, tombak, dsb. Darah muncrat kemana-mana. Ada juga binatang-binatang buas yang saling membunuh dengan manusia.
Saya ketakutan dan berseru, “Tolong aku Tuhan Yesus…aku dalam bahaya!”
Tanah di tempat saya bertelut itu bergetar tiga kali. Pada getaran yang ketiga itu sangat keras dan saya bangkit berdiri. Kali ini saya melihat fenomena yang amat ajaib. Saya melihat sinar yang sangat menakjubkan. Saya melihat di sebelah kiri saya ada pepohonan yang tinggi dan ada banyak buah. Saya belum pernah melihat pohon seperti ini. Lalu saya menengok ke bawah dan sejauh saya memandang semuanya berwarna kuning transparan. Saya tahu itulah emas. Saya tahu bahwa saya berada di surga. Saya berjalan di lantai emas itu. Lantas di kejauhan sana saya melihat ada pintu gerbang yang sangat indah.
Pintu itu terbuka lebar. Pertama kali yang saya dengar adalah pujian dan penyembahan yang sangat indah. Bahkan pujian itu masuk ke dalam roh saya.
Di sana ada banyak rumah yang tak terhitung jumlahnya. Tiba-tiba saja saya berada di depan sebuah rumah. Di sana ada takhta putih. Di tengah takhta itu ada seorang Pria yang berjubah putih dengan membawa tongkat. Saya menatap wajah-Nya. Tiba-tiba saya jatuh tersungkur, sebab dari wajah-Nya terpancar sinar yang sangat kuat. Untuk kedua kalinya saya mencoba melihat wajah-Nya dan lagi-lagi saya jatuh tersungkur. Sampai saya mencoba yang ketiga kalinya dan saya tetap jatuh tersungkur.
Saya terdiam sejenak. Tiba-tiba paha kiri saya ditepuk dengan tongkat tiga kali. Saya mengerti bahwa saya disuruh melihat wajah-Nya. Lalu saya mendongak dan saya bisa melihat wajah Tuhan Yesus dengan jelas sekali. Wajah itu begitu memukau dan mempesona. Saya merasa sangat aman, tenteram, dan damai ketika memandang wajah-Nya. Wajah itu penuh kelembutan dan kasih sayang. Lalu saya berkata, “Aku tidak mau ke dunia. Aku mau di sini saja. Di dunia banyak persoalan dan penderitaan. Biarkan aku di sini saja. “
Tuhan berkata, “Di dunia memang banyak persoalan. Tetapi kamu harus kembali ke dunia.”
Aku berkata, “Tidak mau. Aku mau di sini saja.”
Yes. 44:21 berkata, “Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan.”
Sebesar apapun badai dalam hidup Anda, jangan pernah berpikir untuk mundur. Sehebat apapun persoalan Anda, janganlah menyerah. Sebab Dia adalah Allah yang tidak melupakan Anda bahkan Dia akan memegang tangan Anda (Yes 41:10).
Apapun keadaan kita dan masalah yang kita hadapi, termasuk masalah rumah tangga, keuangan, kesehatan, pelayanan, atau apapun saja, Anda tidak perlu takut, sebab Dia adalah Allah yang tidak terbatas kuasanya. Dia sanggup melakukan mukjizat buat Anda. Di surga ada Tuhan yang sanggup melakukan perkara besar buat Anda.
Baru-baru ini saya mengalami pengalaman yang akan mengubah total kehidupan saya. Ceritanya begini:
Setahun yang lalu saye dideteksi dengan penyakit jantung. Ada kelemahan di jantung saya sehingga saya bergantung kepada obat-obatan dan harus berolah raga secara rutin.
Tiga atau empat bulan yang lalu, berat badan saya turun drastis sekitar 8 kg. Saya cek di laboratorium, hasilnya gula darah saya sangat tinggi. Lalu saya ke dokter dan diberi obat, dan gula saya mulai turun.
Pada tanggal 14 agustus 2010, kira-kira jam 11 siang, saya megnalami peristiwa yang luar biasa, yang dinamakan dengan Near Death Experience (pengalaman menjelang kematian). Saat itu jantung saya berdebar dengan keras. Sekonyong-konyong saya menjadi lemas dan keluar keringat dingin. Saya berbaring di pinggir tempat tidur. Saya memanggil istri saya, “Cepat tolong aku! Cepat bawa aku ke rumah sakit!”
Saya panggil istri dan anak saya dan berkata supaya mereka berdoa. Tiba-tiba saya mengalami ketakutan yang luar biasa. Saya berkata kepada istri saya bahwa saya ini mau mati dan saya takut sekali. Anak saya berteriak, “Jangan mati papi….!!!”
Tiba-tiba saya tidak sadar diri dan roh saya dibawa naik tinggi sekali dan pergi ke sebuah tempat yang sangat panas sekali. Tempat itu berbatuan dan terjal. Di kanan kiri ada pepohonan tetapi kering semua. Tidak ada daun dan buah. Saya melihat seorang wanita di sebelah kiri saya dan itu adalah adik istri saya yang meninggal beberapa tahun yang lalu. Lalu muncul pria di sebelah kiri, dan dia adalah almarhum mertua saya. Di sebelah kanan saya muncul lagi seorang pria dan itu adalah papa saya. Semua orang yang saya sebutkan itu tidak mengenal Kristus.
Saya sempat berpikir, mengapa kok saya dijemput mereka?
Lalu saya diajak berjalan terus dan jalan itu semakin menyempit. Di sebelah kanan dan kiri yang ada hanyalah kegelapan. Saya melihat ke bawah dan pemandangan di bawah sungguh mengerikan. Di sana ada lautan manusia. Mereka saling membunuh dengan pedang, tombak, dsb. Darah muncrat kemana-mana. Ada juga binatang-binatang buas yang saling membunuh dengan manusia.
Saya ketakutan dan berseru, “Tolong aku Tuhan Yesus…aku dalam bahaya!”
Tanah di tempat saya bertelut itu bergetar tiga kali. Pada getaran yang ketiga itu sangat keras dan saya bangkit berdiri. Kali ini saya melihat fenomena yang amat ajaib. Saya melihat sinar yang sangat menakjubkan. Saya melihat di sebelah kiri saya ada pepohonan yang tinggi dan ada banyak buah. Saya belum pernah melihat pohon seperti ini. Lalu saya menengok ke bawah dan sejauh saya memandang semuanya berwarna kuning transparan. Saya tahu itulah emas. Saya tahu bahwa saya berada di surga. Saya berjalan di lantai emas itu. Lantas di kejauhan sana saya melihat ada pintu gerbang yang sangat indah.
Pintu itu terbuka lebar. Pertama kali yang saya dengar adalah pujian dan penyembahan yang sangat indah. Bahkan pujian itu masuk ke dalam roh saya.
Di sana ada banyak rumah yang tak terhitung jumlahnya. Tiba-tiba saja saya berada di depan sebuah rumah. Di sana ada takhta putih. Di tengah takhta itu ada seorang Pria yang berjubah putih dengan membawa tongkat. Saya menatap wajah-Nya. Tiba-tiba saya jatuh tersungkur, sebab dari wajah-Nya terpancar sinar yang sangat kuat. Untuk kedua kalinya saya mencoba melihat wajah-Nya dan lagi-lagi saya jatuh tersungkur. Sampai saya mencoba yang ketiga kalinya dan saya tetap jatuh tersungkur.
Saya terdiam sejenak. Tiba-tiba paha kiri saya ditepuk dengan tongkat tiga kali. Saya mengerti bahwa saya disuruh melihat wajah-Nya. Lalu saya mendongak dan saya bisa melihat wajah Tuhan Yesus dengan jelas sekali. Wajah itu begitu memukau dan mempesona. Saya merasa sangat aman, tenteram, dan damai ketika memandang wajah-Nya. Wajah itu penuh kelembutan dan kasih sayang. Lalu saya berkata, “Aku tidak mau ke dunia. Aku mau di sini saja. Di dunia banyak persoalan dan penderitaan. Biarkan aku di sini saja. “
Tuhan berkata, “Di dunia memang banyak persoalan. Tetapi kamu harus kembali ke dunia.”
Aku berkata, “Tidak mau. Aku mau di sini saja.”
Tiba-tiba Tuhan memahkotai saya. Saya melihat dari
tangan Tuhan yang berlobang paku itu keluar sebuah tongkat dan diberikan kepada
saya. Tuhan berkata, “Nak, ini tongkat buat kamu. Ini tongkat pengembalaan.
Ambillah.”
Saya mengambil tongkat itu. Tuhan berkata lagi. “Jangan takut. Aku Tuhanmu. Aku akan menyertaimu dan memberikan engkau kekuatan. Engkau harus menjadi terang dan garam. Engkau harus jadi saksi-Ku.”
Tiba-tiba Tuhan bangkit dari takhta-Nya dan memegang tangan saya. Saya dibawa jalan-jalan di surga. Selama berada di sana saya selalu mendengar pujian dan penyembahan yang begitu indah. Saya tahu bahwa itu adalah suara para malaikat.
Pada saat Tuhan memegang tangan saya. Sepertinya tangan Tuhan itu masuk ke dalam tangan saya. Dan saya merasa nyaman sekali.
Udara di sana juga sangat nyaman. Sungguh nikmat sekali. Saya melihat begitu banyak rumah dan tak terhitung banyaknya.
Saya berpkir, ini rumah siapa ya? Anehnya rumah itu transparan. Dalam pikiran saya, rumahku yang mana ya? Seketika itu juga saya berada di depan sebuah rumah yang sangat indah dan megah. Saya dibawa melangkah ke dalam. Saya melihat ke bawah dan lantainya berwarna kuning. Itulah emas yang sesungguhnya yang belum pernah kamu lihat di dunia. Saya dibawa masuk ke dalam ruangan. Di sana dindingnya ada yang berwarna putih, perak, dsb. Ini apa ya? Kemudian Tuhan berkata bahwa itulah mutiara.
Saya dibawa masuk lagi ke dalam ruangan yang dindingnya berwarna biru. Tuhan berkata bahwa itulah batu safir.
Saya masuk lagi ke ruangan yang dindingnya berwarna merah muda. Tuhan berkata bahwa itulah batu delima.
Saya berkata kepada Tuhan, “Biarkan saja aku di sini. Aku mau di sini saja. Bukankah ini rumahku?”
Tuhan berkata, “Kamu harus kembali ke dunia. Jangan takut, karena Aku Tuhanmu! Aku akan menyertaimu. Aku akan memerikan kekuatan senantiasa. Kamu harus segera kembali ke dunia. Tugasmu masih banyak di dunia. Suatu saat kelak kamu akan kembali ke tempat ini.”
Tiba-tiba Tuhan menghilang. Saya merasa sedih. Kemana Dia? Tiba-tiba di depan saya berdiri 7 pribadi yang sedang menghampiri saya. Itulah para malaikat yang tingginya sama dan wajahnya juga mirip satu dengan yang lainnya. Mereka berkata bahwa saya harus segera kembali.
Saya protes tidak mau kembali. Namun malaikat itu tetap membawa saya.
Tiba-tiba saya dibawa ke suatu tempat. Di tempat itu dari kejauhan ada anak kecil berjubah ungu yang memegang salib. Saat dekat, saya sadar bahwa itu adalah anak saya. Dan tiba-tiba dia duduk di takhta itu dan memegang sebuah tongkat.
Tiba-tiba saya ditarik dan di bawah turun oleh malaikat. Saat itu saya bisa mengingat semua keluarga dan teman-teman saya yang masih hidup di bumi ini. Saya di bawah turun terus dan kembali lagi ke dunia ini.
Sebelum kembali ke tubuh saya, saya bisa melihat tubuh saya sendiri dan keluarga saya yang berada di sekitar tubuh saya. Dan …bukkk… roh saya kembali kepada tubuh saya. Saya yakin saya harus kembali untuk menceritakan pengalaman ini dan menjadi saksi buat Kristus.
Dari pengalaman itu saya mendapatkan peneguhan:
Yang pertama, jangan pernah meragukan bahwa surga itu sungguh nyata.
Saya mengambil tongkat itu. Tuhan berkata lagi. “Jangan takut. Aku Tuhanmu. Aku akan menyertaimu dan memberikan engkau kekuatan. Engkau harus menjadi terang dan garam. Engkau harus jadi saksi-Ku.”
Tiba-tiba Tuhan bangkit dari takhta-Nya dan memegang tangan saya. Saya dibawa jalan-jalan di surga. Selama berada di sana saya selalu mendengar pujian dan penyembahan yang begitu indah. Saya tahu bahwa itu adalah suara para malaikat.
Pada saat Tuhan memegang tangan saya. Sepertinya tangan Tuhan itu masuk ke dalam tangan saya. Dan saya merasa nyaman sekali.
Udara di sana juga sangat nyaman. Sungguh nikmat sekali. Saya melihat begitu banyak rumah dan tak terhitung banyaknya.
Saya berpkir, ini rumah siapa ya? Anehnya rumah itu transparan. Dalam pikiran saya, rumahku yang mana ya? Seketika itu juga saya berada di depan sebuah rumah yang sangat indah dan megah. Saya dibawa melangkah ke dalam. Saya melihat ke bawah dan lantainya berwarna kuning. Itulah emas yang sesungguhnya yang belum pernah kamu lihat di dunia. Saya dibawa masuk ke dalam ruangan. Di sana dindingnya ada yang berwarna putih, perak, dsb. Ini apa ya? Kemudian Tuhan berkata bahwa itulah mutiara.
Saya dibawa masuk lagi ke dalam ruangan yang dindingnya berwarna biru. Tuhan berkata bahwa itulah batu safir.
Saya masuk lagi ke ruangan yang dindingnya berwarna merah muda. Tuhan berkata bahwa itulah batu delima.
Saya berkata kepada Tuhan, “Biarkan saja aku di sini. Aku mau di sini saja. Bukankah ini rumahku?”
Tuhan berkata, “Kamu harus kembali ke dunia. Jangan takut, karena Aku Tuhanmu! Aku akan menyertaimu. Aku akan memerikan kekuatan senantiasa. Kamu harus segera kembali ke dunia. Tugasmu masih banyak di dunia. Suatu saat kelak kamu akan kembali ke tempat ini.”
Tiba-tiba Tuhan menghilang. Saya merasa sedih. Kemana Dia? Tiba-tiba di depan saya berdiri 7 pribadi yang sedang menghampiri saya. Itulah para malaikat yang tingginya sama dan wajahnya juga mirip satu dengan yang lainnya. Mereka berkata bahwa saya harus segera kembali.
Saya protes tidak mau kembali. Namun malaikat itu tetap membawa saya.
Tiba-tiba saya dibawa ke suatu tempat. Di tempat itu dari kejauhan ada anak kecil berjubah ungu yang memegang salib. Saat dekat, saya sadar bahwa itu adalah anak saya. Dan tiba-tiba dia duduk di takhta itu dan memegang sebuah tongkat.
Tiba-tiba saya ditarik dan di bawah turun oleh malaikat. Saat itu saya bisa mengingat semua keluarga dan teman-teman saya yang masih hidup di bumi ini. Saya di bawah turun terus dan kembali lagi ke dunia ini.
Sebelum kembali ke tubuh saya, saya bisa melihat tubuh saya sendiri dan keluarga saya yang berada di sekitar tubuh saya. Dan …bukkk… roh saya kembali kepada tubuh saya. Saya yakin saya harus kembali untuk menceritakan pengalaman ini dan menjadi saksi buat Kristus.
Dari pengalaman itu saya mendapatkan peneguhan:
Yang pertama, jangan pernah meragukan bahwa surga itu sungguh nyata.
Kedua, Yesus Kristus itu selalu bertakhta di surga dan Dia sungguh hidup.
Ketiga, kalau memuji dan menyembah Tuhan lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Karena pujian itu akan naik dan menyatu dengan pujian di surga. Itu sangat menyenangkan hati Tuhan. Kalau dilakukan asal-asalan, pujian itu tidak akan menyatu dengan surga.
Keempat, apa yang ada di dunia ini tidak ada artinya. Yang berarti adalah mencari jiwa buat Tuhan.
Kelima, semua kekayaan di dunia ini tidak ada artinya. Sebab semua yang terindah, termegah, termulia sudah ada di surga.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin
1 komentar:
AMIN TUHAN YESUS DAHSYAT
Posting Komentar